Pengertian Identifikasi : Bentuk, Proses dan Contohnya

Pengertian Identifikasi – Identifikasi menjadi salah satu format interaksi sosial yang terdapat di dalam kehidupan masyarakat. Identifikasi ini begitu penting untuk di pahami, khususnya di pahami oleh seseorang yang mengambil studi ilmu sosiologi.

Alasannya karena bersangkutan erat dengan gejala sosial dan sekian banyak contoh persoalan sosial yang terdapat di lingkungan sekitar.

Disisi lain, ada tahapan untuk mengerjakan identifikasi, yang semua tersebut akan memperjelas penyelesaian yang paling mungkin dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh sebab itulah identifikasi senantisa diinginkan tidak menganggu kegiatan sosial di lingkungan sosial. Lantaran menjadi aplikatif penyelesaian yang ditemukan maka bakal semakin baik.

Pengertian Identifikasi

Identifikasi merupakan salah satu format interaksi sosial yang terdapat di dalam masyarakat. Secara umum identifikasi adalahsuatu kecenderungan dalam diri seseorang guna menjadi sama dengan orang lain.

Adapun istilah beda dari identifikasi ialah idola, dimana semua tindakan, sikap, dan pun kepercayaan dari idolanya tersebut dilaksanakan oleh si peminat tersebut supaya persis dengan idolanya.

Identifikasi yaitu suatu format dari imitasi dan sugesti dalam diri seseorang, melulu saja mempunyai perbedaan yaitu identifikasi mempunyai pengaruh yang lumayan kuat. Bagi istilah identifikasi ini mempunyai tiga makna secara definisi, diantaranya ialah sebagai berikut:

  1. Tanda pengenal diri atau bukti diri
  2. Penentu atau penetapan identitas seseorang, benda dan beda sebagainya
  3. Psikologis, yakni sebuah proses yang terjadi sebab psikologi yang terjadi pada diri seseorang, urusan itu terjadi sebab secara terbius dirinya telah menginginkan dirinya menjadi orang lain yaitu selalu menginginkan dirinya menjadi orang lain yaitu orang yang ia kagumi.

Identifikasi ini paling ajeg sifatnya sebab mereka mengidolakan seseorang yang ia kagumi dan menirukan seluruh yang terdapat pada diri idolannya tersebut.

Bahkan mulai dari pola hidup, sikap, perilaku bahkan kepercayaan dari idolanya itu sehingga mereka bisa menjiwai dan memiliki jati diri serta karakter yang sangat serupa dengan idolanya.

Seperti yang sudah kita ketahui dari keterangan diatas sesungguhnya identifikasi memberikan akibat yang positif dan juga akibat negatif, adapun akibat tersebut tergantung pada seseorang yang di idolakannya.

Jika idola itu mempunyai sifat yang baik bila di anggap secara umum maka seorang pribadi yang mengidolakannya tersebut pasti akan menjadi baik juga, tetapi sebaliknya andai seorang yang diidolakannya ialah seseorang yang sifatnya jelek bila di anggap secara umum, maka pribadi tersebut bakal menjadi jelek juga.

Pengertian Identifikasi Menurut Para Ahli

Adapun untuk pengertian identifikasi menurut keterangan dari para ahli, antara lain:

  1. Kartini Kartono (2008), Defiisi identifikasi merupakan proses sosial dan interaksi sosial yang menciptakan serangakain pengenalan terhadao menanam obyek dalam suatu ruang belajar sesuai dengan ciri khas tertentu.
  2. Poerwadarminto (1976), Pengertian identifikasi yaitu bentuk penentuan yang didapatkan dari penetapan identitas seseorang atau benda dalam penanganan masalah sosial tertentu.

Bentuk-bentuk Identifikasi

Dalam ilmu sosial dan budaya, identifikasi adalah suatu proses dalam diri seseorang dengan meniru perilaku orang lain yang dikagumi sampai-sampai orang itu menjiwai, serta memiliki jati diri dan karakter yang serupa dengan orang yang dikagumi. Adapun sejumlah bentuk identifikasi ialah sebagai berikut:

1. Class Identification

Identifikasi ruang belajar (Class Identification) merupakan bentuk identifikasi yang terjadi pada ruang belajar sosial tertentu. Sebagai contoh; seorang siswa atau mahasiswa meniru tingkah laku guru atau dosen yang dikaguminya.

2. Defensive Identification

Identifikasi defensif (Defensive Identification) yaitu bentuk identifkasi yang terjadi sebab adanya rasa fobia di dalam diri seseorang terhadap sebuah hal.

Sebagai contoh; anak penakut mengidentifikasi dirinya menjadi seorang petarung guna menghadapi rasa fobia terhadap orang lain.

3. Development Identification

Identifikasi pertumbuhan (Development Identification) yakni bentuk identifikasi positif dimana seseorang yang dulunya tergantung pada pihak beda menjadi lebih mandiri.

Sebagai contoh; seorang anak yang dulunya tergantung pada orang tua merasakan perkembangan diri dan hidup lebih mandiri.

4. Ethnic Identification

Identifikasi etnik (Ethnic Identification) ialah bentuk identifikasi yang terjadi pada kumpulan etnis tertentu. Sebagai contoh; masyarakat keturunan Tionghoa di Surabaya saling berkomunikasi dengan bahasa Jawa sampai-sampai dapat berbaur dengan etnis Jawa asli.

Proses Identifikasi

Adapun untuk proses yang menunjukan langkah dalam identifikasi. Antara lain:

1. Tahap Identifikasi

Tahapan dimana mengenali persoalan yang dihadapai. Tahap pengenalan dilaksanakan secara objektif dan subjektif tergatung persoalan yang dihadapi. Kedua etape pengenalan ini tidak bisa ditinggalkan, sebab memiliki faedah masing-masing.

Tahap objektif ini dipakai untuk patokan mula dalam menuntaskan permasalahan ini. Objektifitas disaksikan dari memakai isntrumen, dimana instrumen itu dapat dipakai untuk mengukur sebuah persoalan sosial.

Penggunaan identifikasi sosial dengan memakai objektif ini memang tidak cukup mendalam. Kadang melulu terbatas pada bagian statistik.

Identifikasi dengan sebujektif merupakan teknik yang lebih efektif dipakai dalam ilmu sosial. Identifkasi secara subjektif dapat dilaksanakan lebih mendalam dan mempunyai sifat relatif.

Identifikasi secara subjektif dapat menyerahkan interpertasi yang lebih luas dan menyeluruh. Tentu saja tidak melupakan kaidah-kaidah standar sosial yang sudah ditetapkan.

Permasalahan sosial yang di anggap secara subjektif dapat ditamatkan sesuai wilayah masing-masing. Mengingat suatu persoalan sosial bakal berbeda-beda.

Nilai dan norma yang berlaku pun berbeda. Hal ini sangat memprovokasi sudut pandang dalam solusi masalah dalam sebuah daerah. Bisa saja disini jadi masalah di wilayah lain tidak bermasalah.

2. Diagnosis

Tahap ini dilaksanakan untuk memahami segala faktor-fator yang mengakibatkan permasalahan itu terjadi. Hal ini akan menyusun sebuah latar belakang permasalahan. Cara yang dilaksanakan dengan menggali sumber masalah dari pribadi dan kelompok.

Apabila persoalan berasal dari pribadi maka akan disaksikan dari faktor-faktor yang sehubungan dengan individu.

Faktor pribadi meliputi biologis, psikis, dan kemampua sosialisasi individu. Hal ini akan menciptakan seorang pribadi terkesan bersalah.

Apabila secara kumpulan atau sehubungan dengan sistem yang terdapat di masyarakat maka bisa dilakukan sekian banyak jenis upaya.

Sistem sosial ini bakal diidentifikasi melalui sekian banyak sudut pandang. Hal-hal yang dilihat sehubungan dengan struktur sosial, faedah sistem sosial tersebut, dan hal beda yang sehubungan dengan sistem sosial.

3. Treatment

Setelah mengerjakan diagnosis maka dilaksanakan pemecahan masalah. Pemecahan masalah dilaksanakan menurut hasil diagnosis yang sudah dilakukan. Pemecahan masalah pun tidak dapat disaksikan dari satu sisi saja namun secara menyeluruh.

Pemecahan masalah dilaksanakan secara komprehensif. Hal yang dilaksanakan tidak melulu memberikan rehabilitasi tetapi pun melakukan upaya pencegahan supaya tidak timbul persoalan yang sama.

Pemecahan masalah diinginkan dapat menangkal permasalahan beda timbul. Setelah mengerjakan identifikasi masalah sosial diinginkan dapat mengurangi permasalahan yang terjadi.

Hal ini bakal berbeda bilamana permasalahan yang sama namun berada di lain daerah penanganannya pun harus berbeda.

Contoh Identifikasi

Ada banyak contoh identifikasi dikalangan masyarakat. Sebagai contoh seorang anak remaja yang mengidentifikasi dirinya dengan seseorang yang ia kagumi seperti misal seorang aktor atau aktris terkenal laksana dhini aminarti, lantas ia mengekor apa yang terdapat pada diri seseorang ia kagumi itu mulai dari gaya pakaian, gaya berbicara, bahkan segala apa yang terdapat pada diri orang ia kagumi.

Contoh lain dari identifikasi ialah sebagai berikut:

1. Identifikasi Pada Budaya

Dalam identifikasi kebiasaan ini mereka mengidentifikasi kebiasaan yang telah ada pada negara beda tersebut.

Sebagai contoh kebiasaan reog ponorogo yang adalahsalah satu kebiasaan yang terdapat di Indonesia, lantas di klaim oleh negara Malasyia dan dinyatakan sebagai kebudayaan dari negara tersebut, sebenarnya jelas bahwa reog ponorogo adalahkebudayaan pribumi Indonesia.

2. Identifikasi Pada Masyarakat

Selanjutnya ialah contoh identifikasi yang terdapat dalam masyarakat, dimana seorang anak remaja yang mengidolakan seorang pengusaha berhasil dalam bidang penjualan.

Karena seorang anak remaja itu mengidentifikasi idolanya itu dan mulai mengekor apa yang dilaksanakan oleh idolanya baik dari segi teknik dan beda sebagainya, sampai-sampai ia tidak malu untuk mengerjakan usaha semenjak usia dini.

Yakni mengerjakan penjualan yang berawal dari mulut ke mulut, lantas lambat laun usahanya menjadi fasih sehingga apa yang ia mau yakni menjadi seorang yang ia idolakan itu menjado nyata.

Nah dari sejumlah pengertian dan juga misal yang sudah diterangkan diatas dapat diputuskan bahwasanya identifikasi ini memiliki akibat yang positif dan pun negatif urusan itu sesuai dengan seseorang yang diidolakannya atau identifikasi dirinya tersebut.

Demikianlah penjelasan tentang Identifikasi dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.

Baca juga artikel lainnya :