Pengertian Ekuitas : Jenis, Tujuan, Elemen dan Komponennya

Pengertian Ekuitas – Ekuitas, sebuah istilah yang sering kali terdengar dalam dunia keuangan dan bisnis, memiliki peran krusial dalam membentuk struktur keuangan suatu perusahaan. Artikel ini akan menggali lebih dalam mengenai konsep ekuitas, baik dari sudut pandang keuangan maupun perspektif bisnis.

Pada kesempatan ini Ruang Pengetahuan akan membahas tentang Pengertian Ekuitas. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan pengertian ekuitas, jenis, tujuan, contoh dan elemennya dalam akuntansi secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya silahkan simak artikel berikut ini.

Pengertian Ekuitas

Ekuitas adalah jumlah hak atau kepentingan pemilik perusahaan dalam aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban neraca.

Ekuitas itu sendiri dapat didefinisikan sebagai aset atau modal dalam perusahaan yang mewakili perbedaan antara jumlah aset (aktiva) dikurangi kewajiban (liabilitas). Prinsip ekuitas adalah aset bersih yang timbul dari investasi pemilik dan hasil dari kegiatan perusahaan atau kegiatan bisnis.

Menurut PSAK (2002) Pasal 49, ekuitas adalah hak residual untuk aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Dalam hal ini ekuitas adalah perkiraan yang mencerminkan porsi hak dan kepentingan pemilik perusahaan dalam aset perusahaan.

Ekuitas adalah aset perusahaan, beberapa di antaranya dimiliki oleh perorangan. Dalam kebanyakan kasus, ekuitas milik pemilik bisnis itu sendiri atau investor yang telah menanamkan modal di perusahaan tertentu. Distribusi tentu saja tergantung pada perjanjian yang disepakati sebelumnya.

Nilai ekuitas dapat dengan mudah ditentukan menggunakan rumus di atas. Namun, ekuitas biasanya tidak diperdagangkan karena ini berdampak pada bisnis itu sendiri.

Jumlah ekuitas pemilik bisnis atau investor akan berkurang jika mereka mengikuti kebijakan penarikan sejumlah uang dari bisnis yang dikelola.

Jenis-jenis Ekuitas

Berikut adalah 6 jenis ekuitas yang dimanifestasikan perusahaan dalam bentuk bisnis:

1. Akun Penambah Ekuitas

Jenis pertama adalah akun penambah ekuitas, yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu setoran modal dan laba ditahan. Kedua akun tersebut dijelaskan kemudian dalam laporan perubahan ekuitas yang merupakan elemen untuk peningkatan ekuitas.

2. Modal Disetor

Definisi modal disetor adalah jumlah uang yang dibayarkan oleh pemegang saham, yang dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut:

  • Modal saham adalah jumlah nominal dari saham yang diterbitkan.
  • Disagio/ Agio Saham adalah perbedaan antara kontribusi pemegang saham dan jumlah nominal saham. Agio adalah perbedaan di atas nilai nominal, sedangkan Disagio adalah perbedaan di bawah nilai nominal.

3. Pendapatan

Pendapatan atau umumnya disebut sebagai Revenues adalah laba perusahaan yang menambah nilai bagi perusahaan selama periode pelaporan.

Dalam hal ini, hasil adalah laba ditahan yang digunakan untuk memperluas perusahaan untuk meningkatkan aset perusahaan.

4. Akun Pengurang Ekuitas

Akun pengurangan ekuitas adalah kebalikan dari akun peningkatan ekuitas. Ada 2 akun pengurangan ekuitas, yaitu penarikan dan biaya pribadi.

Dalam hal ini, 2 akun pengurang ditampilkan sebagai pengurang dari ekuitas dengan saldo nominal di bagian debit laporan.

5. Pengambilan Pribadi

Pengambilan pribadi adalah penarikan modal oleh pemilik. Jika perusahaan sudah dalam bentuk perusahaan, pengambilan pribadi ini hanya dapat digunakan jika disetujui oleh Dewan Komisaris.

6. Pengeluaran atau Beban

Pengeluaran atau beban adalah semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan operasionalnya dalam produksi jasa atau barang. Akun untung dan rugi tidak ditampilkan secara langsung, tetapi dalam bentuk untung atau rugi.

Tujuan Ekuitas

Ekuitas memiliki beberapa tujuan yang penting, baik dalam konteks keuangan maupun dalam bidang bisnis. Tujuan-tujuan tersebut mencakup aspek-aspek berikut:

1. Pembentukan Modal

Salah satu tujuan utama ekuitas adalah membentuk modal bagi perusahaan. Dengan menerbitkan saham, perusahaan dapat mengumpulkan dana dari pemegang saham untuk digunakan dalam investasi, ekspansi, riset dan pengembangan, serta keperluan operasional lainnya.

2. Pemberian Imbal Hasil kepada Pemegang Saham

Pemilik saham, baik saham biasa maupun saham preferen, memiliki hak untuk menerima dividen sebagai imbal hasil atas kepemilikan mereka dalam perusahaan.

Pembayaran dividen ini merupakan salah satu cara perusahaan membagi keuntungan dengan pemegang saham.

3. Peningkatan Kapitalisasi Pasar

Dengan menawarkan saham kepada publik, perusahaan dapat meningkatkan kapitalisasi pasar mereka. Kapitalisasi pasar mencerminkan nilai total seluruh saham perusahaan yang diperdagangkan di pasar saham.

4. Daya Tarik Investor

Memiliki struktur ekuitas yang sehat dan kinerja keuangan yang baik dapat meningkatkan daya tarik perusahaan bagi investor.

Investor sering mencari perusahaan dengan potensi pertumbuhan dan prospek yang menarik untuk diinvestasikan.

5. Fleksibilitas Keuangan

Ekuitas memberikan fleksibilitas keuangan kepada perusahaan. Pemegang saham berbagi risiko dengan perusahaan, dan pembayaran dividen tidak wajib seperti pembayaran bunga pada utang.

Ini memberikan fleksibilitas keuangan yang lebih besar, terutama dalam situasi ekonomi yang tidak pasti.

6. Penggunaan Leverage

Dengan struktur ekuitas yang baik, perusahaan dapat menggunakan leverage finansial dengan lebih aman. Leverage memungkinkan perusahaan menggunakan dana pinjaman untuk meningkatkan imbal hasil pada investasi, sementara risiko tetap terbagi dengan pemegang saham.

7. Pengembangan dan Ekspansi

Dana yang diperoleh dari ekuitas dapat digunakan untuk pengembangan dan ekspansi perusahaan, termasuk peluncuran produk baru, penetrasi pasar, akuisisi perusahaan lain, dan investasi dalam teknologi dan inovasi.

8. Pengelolaan Kepemilikan dan Kontrol

Ekuitas memungkinkan perusahaan untuk menjaga kontrol dan kepemilikan yang lebih besar atas operasionalnya. Pemegang saham memiliki hak suara yang dapat digunakan dalam keputusan strategis perusahaan.

9. Meningkatkan Ekuitas Merek

Dalam konteks bisnis, ekuitas merek menjadi tujuan penting. Meningkatkan ekuitas merek dapat membantu perusahaan membangun citra yang positif di mata konsumen dan menciptakan keunggulan kompetitif.

10. Keadilan Organisasi

Tujuan ekuitas juga mencakup keadilan organisasi, di mana perusahaan berusaha memberikan perlakuan yang adil kepada semua pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis.

Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, ekuitas berperan penting dalam membentuk struktur keuangan yang berkelanjutan dan memberikan dasar bagi pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang suatu perusahaan.

Elemen dalam Ekuitas Bisnis

Ketika mendistribusikan ekuitas atau modal ventura dalam sebuah perusahaan, ada 5 elemen penting yang berfungsi sebagai referensi yaitu: modal disetor, laba tidak terbagi, modal Penilaian Kembali, modal sumbangan, dan modal lainnya. Berikut penjelasanya:

1. Modal Disetor

Ini adalah modal atau uang yang disediakan oleh pemilik bisnis atau investor dalam jumlah tertentu. Tujuannya untuk membangun bisnis. Modal disetor ini dibagi menjadi dua bagian:

Modal saham adalah jumlah nominal uang atau saham yang beredar dalam bisnis.
Saham Agio dan diskon adalah perbandingan antara jumlah pemegang saham dalam suatu perusahaan dan jumlah nominal saham yang tersedia.

2. Laba Tidak Dibagi

Selain itu, laba tidak dibagi adalah sisa atau jumlah pendapatan perusahaan dari tahun-tahun sebelumnya yang belum diambil. Namun, laba ini tidak termasuk sebagai dividen. Daripada “menetap” tanpa kejelasan, lebih baik menginvestasikan modal tambahan dalam bisnis.

3. Modal Penilaian Kembali

Ketiga, Modal Penilaian Kembali adalah memasukkan sisa modal pada periode sebelumnya dalam pembukuan pada periode berikutnya. Ini dilakukan untuk memaksimalkan modal yang tersisa di periode sebelumnya untuk kebutuhan bisnis tambahan di masa depan.

4. Modal Sumbangan

Keempat, modal sumbangan adalah modal yang diperoleh dari aset yang disumbangkan dari pihak lain.

5. Modal Lainnya

Jenis elemen modal yang terakhir adalah modal lainnya. Dengan kata lain, modal ini adalah modal yang diperoleh berdasarkan cadangan seperti jatuhnya harga persediaan, cadangan pembayaran obligasi, dll.

Komponen Ekuitas

1. Saham Biasa

Saham biasa adalah bentuk kepemilikan yang paling umum di perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki hak untuk mendapatkan dividen dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan perusahaan melalui hak suara dalam rapat pemegang saham.

2. Saham Preferen

Saham preferen memberikan hak-hak khusus kepada pemegangnya, seperti mendapatkan dividen sebelum saham biasa, tetapi tanpa hak suara sebanyak saham biasa.

3. Laba Ditahan

Laba ditahan adalah bagian dari ekuitas yang berasal dari akumulasi laba bersih perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Laba ditahan digunakan untuk investasi dan pertumbuhan perusahaan.

4. Opsi Saham dan Saham Bonus

Beberapa perusahaan memberikan opsi saham kepada karyawan atau memberikan saham bonus sebagai bagian dari sistem insentif dan keterlibatan karyawan dalam kesuksesan perusahaan.

Pentingnya Ekuitas dalam Keuangan Perusahaan

1. Sumber Pendanaan

Ekuitas memberikan sumber pendanaan yang penting bagi perusahaan, baik melalui penawaran saham kepada publik (IPO) maupun pembiayaan internal melalui laba ditahan.

2. Keseimbangan Risiko dan Penghargaan

Pemegang saham berbagi risiko dengan perusahaan dan dapat mengharapkan imbal hasil yang lebih tinggi jika perusahaan berhasil. Namun, mereka juga bersedia menanggung kerugian jika perusahaan mengalami kesulitan.

3. Daya Tarik Investor

Ekuitas yang sehat dan berkinerja baik dapat meningkatkan daya tarik perusahaan bagi investor potensial, membantu perusahaan untuk mendapatkan sumber pendanaan tambahan.

4. Leverage Finansial

Struktur ekuitas yang sehat memungkinkan perusahaan menggunakan leverage finansial dengan lebih fleksibel, meningkatkan kapasitasnya untuk melakukan investasi dan ekspansi.

Ekuitas dalam Perspektif Bisnis

1. Ekuitas Merek

Di dunia bisnis, ekuitas juga merujuk pada reputasi dan citra positif suatu merek di mata konsumen. Meningkatnya ekuitas merek dapat memberikan keunggulan kompetitif.

2. Keadilan Organisasi

Konsep ekuitas juga dapat berkaitan dengan keadilan dalam organisasi, yaitu perlakuan adil terhadap semua anggota, termasuk karyawan dan pemegang saham.

Contoh Ekuitas dalam Akuntansi

Ada beberapa contoh ekuitas dalam akuntansi yang dapat ditemukan di perusahaan dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas), yaitu:

  1. Modal perseroan terbatas yang terdiri dari saham
  2. Saham terdiri dari: Saham preferen, saham biasa, dan akun tambahan modal disetor
  3. Modal dari donasi (modal yang disumbangkan) dapat ditampilkan sebagai bagian dari cadangan modal
  4. Premium (agio) atau discount (disagio) dari penjualan saham biasa atau preferensi
  5. Sekisih revaluasi aset tetap untuk perusahaan yang melakukan revaluasi aset tetap berdasarkan peraturan negara
  6. Retained Earnings (laba ditahan / sisa laba tahun sebelumnya) atau defisit / akumulasi kerugian (sisa tahun sebelumnya).

Kesimpulan

Ekuitas, baik dalam konteks keuangan maupun bisnis, adalah unsur kunci yang membentuk fondasi keberlanjutan dan pertumbuhan. Melalui pemahaman yang mendalam tentang struktur ekuitas, perusahaan dapat mengelola sumber daya finansialnya dengan lebih efisien, menjaga kepercayaan pemegang saham, dan membangun fondasi kuat untuk eksistensi jangka panjang.

Demikianlah artikel tentang Pengertian Ekuitas, Jenis, Tujuan, Contoh dan Elemennya ini semoga bisa memberi manfaat bagi kita semua, Terimakasih.

Baca juga artikel lainnya :