Pengertian Routing – Pernahkah bertanya-tanya bagaimana kamu bisa terhubung dengan internet? Jawabannya adalah dengan proses routing.
Routing merupakan inti dari proses koneksi jaringan internet. Cara kerjanya cukup menarik, lho. Jika penasaran bagaimana prosesnya terjadi, yuk, pelajari bersama ruang pengetahuan di artikel ini!
Pengertian Routing
Routing adalah sebuah mekanisme pengiriman paket data yang ditransmisikan dari satu network ke network yang lain.
Pada router, biasanya memiliki satu atau beberapa tabel routing yang menyimpan informasi jalur routing yang digunakan saat mentransfer data melalui router.
Dalam kasus tertentu, router tidak hanya memiliki gateway untuk mencapai tujuan, Misalnya karena router perlu menghubungkan banyak jaringan dengan segmen yang berbeda.
Routing adalah alat yang mengirimkan paket data ke tujuan melalui jaringan atau Internet melalui proses yang disebut routing.
Proses perutean terjadi pada lapisan 3 (lapisan jaringan, seperti Internet Protocol) dari protokol penumpukan tujuh tingkat OSI.
Routing mengirim data dan informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari satu jaringan ke jaringan lain ke jaringan lain. Router juga perangkat yang mengirim paket data ke tujuannya melalui jaringan atau Internet.
Routing memilih jalur yang harus dilewati suatu paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, jenis layanan yang diminta, dan pola lalu lintas. Secara umum, skema perutean hanya mempertimbangkan jalur terpendek.
Fungsi Routing
Routing adalah proses mengarahkan data dari satu titik ke titik lain dalam jaringan komputer. Fungsi utama dari routing adalah untuk menentukan jalur terbaik atau rute yang harus diambil oleh paket data agar dapat mencapai tujuan dengan efisien. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari routing:
1. Penentuan Jalur Terbaik
Routing membantu menentukan jalur terbaik atau rute yang harus diambil oleh data untuk mencapai tujuan. Ini melibatkan pemilihan jalur yang memiliki kinerja optimal, seperti kecepatan tinggi atau jumlah hop yang sedikit.
2. Manajemen Lalu Lintas
Routing membantu dalam manajemen lalu lintas jaringan dengan mendistribusikan beban lalu lintas secara merata di antara berbagai jalur. Ini membantu mencegah kelebihan beban pada beberapa jalur dan meningkatkan efisiensi jaringan.
3. Redundansi
Routing dapat memungkinkan penggunaan rute alternatif atau redundan untuk memastikan ketersediaan dan kehandalan jaringan. Jika satu jalur tidak tersedia, data dapat dialihkan melalui jalur alternatif.
4. Skalabilitas Jaringan
Routing mendukung skalabilitas jaringan dengan mengelola pertumbuhan jumlah perangkat dan pengguna dalam jaringan. Protokol routing yang baik dapat menangani penambahan perangkat dengan efisien.
5. Keamanan Jaringan
Routing dapat berperan dalam aspek keamanan jaringan dengan mengimplementasikan fitur-fitur seperti kontrol akses, firewall, dan filter lalu lintas pada tingkat router. Ini membantu melindungi jaringan dari ancaman keamanan.
6. Optimisasi Kinerja
Routing membantu mengoptimalkan kinerja jaringan dengan memilih jalur terpendek atau tercepat untuk mentransmisikan data. Ini melibatkan pemilihan rute dengan latensi rendah dan kapasitas yang memadai.
7. Penyelarasan Jaringan Multi-Domain
Routing dapat membantu dalam mengelola komunikasi antar domain atau jaringan yang berbeda. Protokol routing dapat bekerja untuk menyelaraskan rute di berbagai domain untuk mencapai konektivitas yang efisien.
8. Penanganan Kesalahan
Routing dapat memberikan toleransi kesalahan dengan mendeteksi dan menangani masalah-masalah seperti kegagalan koneksi atau perangkat yang rusak. Protokol routing dapat secara otomatis menyesuaikan rute jika terjadi gangguan pada jaringan.
Fungsi-fungsi ini bersama-sama membantu menjaga ketersediaan, kinerja, dan kehandalan jaringan komputer dalam skala yang beragam, dari jaringan kecil hingga besar.
Jenis-jenis Routing
Terdapat beberapa jenis routing yang dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria, seperti metode pengambilan keputusan, topologi jaringan, dan penggunaan. Berikut beberapa jenis routing utama:
1. Static Routing
Dalam static routing, administrator jaringan secara manual mengkonfigurasi tabel routing pada router. Pengaturan ini tetap tidak berubah kecuali diubah secara manual oleh administrator. Meskipun sederhana, static routing kurang fleksibel dalam menangani perubahan topologi jaringan.
2. Dynamic Routing
Dynamic routing memungkinkan router untuk secara otomatis memperbarui tabel routingnya dengan menggunakan protokol routing.
Protokol seperti RIP (Routing Information Protocol), OSPF (Open Shortest Path First), dan EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah contoh protokol dynamic routing yang umum digunakan.
3. Default Routing
Default routing melibatkan penentuan rute default yang akan diambil jika tidak ada entri spesifik yang sesuai dengan tujuan.
Ini sering digunakan untuk mengarahkan lalu lintas keluar dari jaringan lokal ke jaringan eksternal, seperti Internet.
4. Convergence Routing
Convergence routing merujuk pada kecepatan dengan mana tabel routing dapat beradaptasi terhadap perubahan topologi jaringan.
Protokol routing yang cepat dalam konvergensi dapat lebih cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan kondisi jaringan.
5. Interior Routing (Interior Gateway Protocol – IGP)
Protokol routing interior digunakan untuk pertukaran informasi routing di dalam suatu domain administratif tunggal. Contoh IGP termasuk RIP, OSPF, dan EIGRP.
6. Exterior Routing (Exterior Gateway Protocol – EGP)
Protokol routing eksterior digunakan untuk pertukaran informasi routing antara domain administratif yang berbeda. Contoh EGP termasuk BGP (Border Gateway Protocol).
7. Link-State Routing
Protokol link-state seperti OSPF adalah contoh dari jenis routing di mana setiap router memiliki gambaran lengkap dari topologi jaringan dan menggunakan informasi ini untuk menghitung rute terbaik.
8. Distance-Vector Routing
Protokol distance-vector seperti RIP mengukur jarak dan arah ke tujuan berdasarkan jumlah “hops” (loncatan) menuju tujuan. Setiap router berbagi informasi routing dengan tetangganya.
9. Hybrid Routing
Beberapa protokol routing, seperti EIGRP, dapat dianggap sebagai protokol routing hibrida karena menggabungkan elemen-elemen dari protokol link-state dan distance-vector.
Setiap jenis routing memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing, dan pilihan jenis routing tergantung pada kebutuhan spesifik dari jaringan yang digunakan.
Konsep Dasar Routing
Routing adalah proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP. Konsep routing adalah hal utama di tingkat Internet dalam jaringan TCP / IP.
Ini karena proses pengalamatan berlangsung di lapisan Internet. Data dari perangkat yang terhubung ke Internet dikirim dalam bentuk datagram yang merupakan paket data yang ditentukan oleh IP.
Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Protokol Internet memindai alamat ini untuk mengirim datagram dari perangkat sumber ke perangkat tujuan.
Jika alamat tujuan datagram berada di jaringan dengan perangkat asli, datagram akan dikirimkan segera. Jika alamat tujuan datagram tidak di jaringan yang sama, datagram dikirim ke router yang paling tepat.
Kelebihan dan Kekurangan Routing
Routing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam merancang dan mengelola jaringan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan routing:
Kelebihan Routing:
- Efisiensi Lalu Lintas:
- Routing memungkinkan penggunaan jalur terbaik untuk mentransmisikan data, meningkatkan efisiensi lalu lintas jaringan.
- Redundansi:
- Dengan adanya routing, dapat diimplementasikan jalur-jalur redundan untuk meningkatkan ketersediaan dan keandalan jaringan.
- Skalabilitas:
- Routing mendukung skalabilitas jaringan dengan baik, memungkinkan penambahan perangkat dan pengguna tanpa mengorbankan kinerja.
- Optimisasi Kinerja:
- Protokol routing dapat memilih jalur dengan latensi rendah dan kapasitas yang memadai, meningkatkan kinerja jaringan.
- Penanganan Kesalahan Otomatis:
- Beberapa protokol routing dirancang untuk mendeteksi dan menangani kesalahan secara otomatis, meningkatkan toleransi kesalahan jaringan.
- Pemisahan Jaringan:
- Routing memungkinkan pemisahan logis dan fisik antara berbagai jaringan, memberikan fleksibilitas dalam desain dan pengelolaan jaringan.
- Keamanan:
- Router dapat berfungsi sebagai firewall dan menerapkan kontrol akses untuk melindungi jaringan dari ancaman keamanan.
Kekurangan Routing:
- Kompleksitas Konfigurasi:
- Konfigurasi routing yang kompleks dapat menjadi rumit, terutama pada jaringan besar atau dengan topologi yang kompleks.
- Waktu Konvergensi:
- Beberapa protokol routing mungkin memerlukan waktu untuk berkonvergensi atau menyesuaikan diri terhadap perubahan topologi, yang dapat mempengaruhi waktu respons.
- Overhead Protokol:
- Beberapa protokol routing dapat menimbulkan overhead dalam bentuk penggunaan bandwidth dan sumber daya komputasi untuk pertukaran informasi routing.
- Ketergantungan pada Perangkat Jaringan:
- Keandalan jaringan sangat tergantung pada kinerja router. Kegagalan router kunci dapat menghentikan lalu lintas jaringan.
- Vulnerabilitas terhadap Serangan:
- Router dan protokol routing dapat menjadi target serangan keamanan, seperti serangan spoofing atau serangan Denial-of-Service (DoS).
- Pemilihan Rute yang Suboptimal:
- Beberapa protokol routing mungkin memilih rute yang tidak selalu optimal, terutama jika algoritma routing tidak didesain dengan baik.
- Peluang Looping:
- Jika tidak dikelola dengan baik, protokol routing dapat menciptakan loop pada jaringan, menyebabkan pengulangan tak terbatas.
Pemilihan penggunaan routing atau konfigurasi routing tertentu harus mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik spesifik dari jaringan yang bersangkutan. Pengelolaan dan pemantauan yang baik diperlukan untuk meminimalkan kekurangan dan memaksimalkan kelebihan dari sistem routing.
Demikianlah penjelasan tentang Routing dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.
Baca juga artikel lainnya :
- Pengertian Novel : Ciri, Struktur, Unsur, Jenis dan Tips Menulisnya
- Pengertian Narkoba : Jenis, Faktor, Tanda dan Contohnya
- Pengertian Musik : Sejarah, Unsur, Fungsi, Elemen dan Dampaknya
- Pengertian Mudharabah : Jenis, Syarat, Rukun dan Langkahnya
- Pengertian Renang : Teknik, Gaya, Manfaat, Nomor dan Aturannya
- Pengertian Puisi : Elemen, Fungsi, Jenis, Peran dan Tujuannya