Pengertian Wawancara – Istilah wawancara sering kita dengar di berbagai bidang. Sejumlah bidang yaitu meliputi bisnis, pemilihan pekerjaan, konsultasi, penelitian. Namun, tampaknya belum banyak yang memahami pentingnya wawancara secara mendalam.
Wawancara atau interview itu identik dengan lamaran. Namun, wawancara juga sangat erat kaitannya dengan jurnalisme seperti yang bisa kita temukan di televisi atau media lain. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi atau data dari narasumber.
Pengertian Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mendapatkan informasi, pendapat, data, dan informasi. Seseorang yang mengajukan pertanyaan dikenal sebagai pewawancara. Mereka yang menjawab pertanyaan atau memberikan informasi disebut narasumber.
Biasanya narasumber adalah seseorang yang menyaksikan peristiwa, orang dengan pengalaman khusus, orang dengan keahlian khusus, dan orang dengan informasi nyata.
Dalam menyusun karya jurnalistik, wawancara adalah langkah yang tidak boleh dilewatkan. Wawancara sangat penting untuk mendapatkan sumber data jurnalistik yang valid.
Meski demikian, wawancara tidak hanya identik dengan dunia jurnalistik saja. Masih banyak aktivitas lain yang harus melalui proses seperti saat melamar pekerjaan. Di sisi lain, wawancara memiliki tipe yang berbeda. Jenis wawancara dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli
Berikut adalah definisi wawancara menurut para ahli:
1. Sugiyono
Menurut Sugiyono, pengertian wawancara adalah teknik pengumpulan data yang terstruktur atau tidak terstruktur dan dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui jaringan telepon.
2. Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat, istilah wawancara merupakan metode yang digunakan untuk tugas-tugas tertentu guna memperoleh informasi dan secara lisan melatih responden untuk berkomunikasi secara tatap muka.
3. Denzig
Menurut Denzig, definisi wawancara adalah kegiatan terpandu dan rekaman percakapan atau obrolan tatap muka dimana seseorang menerima informasi dari orang lain.
4. Robert Kahn dan Channel
Menurut Robert Kahn dan Channel, istilah wawancara adalah model interaksi khusus yang dimulai secara lisan untuk tujuan tertentu dan berfokus pada area konten tertentu dengan proses berkelanjutan untuk menghilangkan materi yang tidak terkait.
5. Charles Stewart dan W.B. Cash
Menurut Charles Stewart dan W.B. Makna Wawancara merupakan proses interaksi dengan tujuan yang serius, yang mempunyai maksud dan tujuan untuk bertukar tingkah laku, dan meliputi kegiatan tanya jawab.
6. Lexy J. Moleong
Menurut Lexy J. Moleong, pengertian wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu. Dalam metode ini peneliti dan responden saling berhadapan untuk mendapatkan informasi lisan untuk memperoleh data yang dapat menjelaskan masalah penelitian.
7. Arikunto
Menurut Arikunton, pengertian wawancara adalah dialog bahwa pewawancara harus mendapatkan informasi dari orang yang diwawancarai.
Jenis-jenis Wawancara
Dari segi implementasinya, wawancara dapat dibagi menjadi tiga jenis. Jenis-jenis wawancara tersebut adalah:
1. Wawancara Bebas
Wawancara bebas merupakan jenis wawancara dimana pewawancara dapat mengajukan pertanyaan kepada responden namun tetap perlu mengetahui hubungan antara pertanyaan tersebut dengan data yang diminta. Dalam wawancara bebas, pertanyaan terkadang bisa lepas kendali jika Anda tidak hati-hati.
2. Wawancara Terpimpin
Wawancara terpimpin adalah jenis wawancara di mana pewawancara sudah memiliki daftar pertanyaan lengkap dan terperinci untuk ditanyakan kepada orang yang diwawancarai.
3. Wawancara Bebas Terpimpin
Wawancara bebas terpimpin adalah jenis wawancara dimana pewawancara melakukan kombinasi wawancara terpandu dengan wawancara gratis yang dilakukan sesuai dengan pedoman topik yang dibahas.
4. Wawancara Terbuka
Wawancara terbuka berisi pertanyaan tak terbatas dan jawaban tidak mengikat. Sehingga pertanyaan pewawancara dalam wawancara terbuka sesuai dengan keinginan penjelasan dan pendapat narasumber.
5. Wawancara Konferensi
Jenis wawancara ini terdiri dari beberapa pewawancara dengan satu responden atau sebaliknya. Contoh wawancara yang khas adalah konferensi pers oleh artis dan manajer.
Struktur Wawancara Yang Baik dan Benar
Berikut penjelasannya:
1. Awal Wawancara (Opening)
Awal wawancara adalah orientasi tentang apa yang dibicarakan, didiskusikan, dilakukan dan terjadi dalam sesi wawancara. Fungsi awal dari wawancara adalah untuk membangun dan membangun hubungan yang baik antara pewawancara dan yang diwawancarai (narasumber).
Untuk memastikan bahwa dua orang yang terlibat dalam wawancara bebas, leluasa, tidak terhambat, serta melakukan dengan dua cara: pertama, dengan menciptakan suasana saling percaya dan niat baik, dan kedua, dengan menjelaskan maksud dan tujuan wawancara.
2. Tengah Wawancara (Body)
Tengah wawancara adalah tubuh wawancara dan merupakan bagian inti dari wawancara. Ini menyita sebagian besar waktu wawancara dan pewawancara dan responden berkomunikasi satu sama lain, saling bertanya, menjawab pertanyaan yang mereka ajak bicara dan menjawab satu sama lain.
Poin pentingnya adalah bahwa pewawancara dan orang yang diwawancarai “menyelesaikan pekerjaan” dengan tujuan dan ruang lingkup wawancara yang telah disepakati.
3. Akhir Wawancara (Closing)
Akhir wawancara adalah kesimpulan dan penutup wawancara. Di akhir sesi wawancara, setelah wawancara dinilai cukup dan berhasil, pewawancara meringkas isi utama, menjelaskan apa yang akan terjadi dengan hasil wawancara, apa yang akan dilakukan pewawancara dan apa yang diharapkan dari narasumber.
4. Tindak Lanjut Wawancara (Follow-up)
Pada tahap tindak lanjut wawancara, yang meliputi apa yang akan terjadi selanjutnya dengan hasil wawancara. Contoh tindak lanjut yang akan dilakukan pewawancara, misalnya:
- Hasil wawancara dipublikasikan di majalah, surat kabar atau media online
- Hasil wawancara akan disiarkan di televisi atau disebarluaskan di YouTube dan media sosial
- Hasil wawancara digunakan sebagai bahan untuk esai, skripsi, tesis, disertasi atau buku
- Hasil wawancara hanya akan digunakan sebagai dokumentasi dan akan diarsipkan untuk keperluan selanjutnya.
Ciri-ciri Pewawancara
Pewawancara harus mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak kaku selama wawancara. Hal ini memungkinkan responden atau narasumber menjawab pertanyaan yang diajukan. Seorang pewawancara harus memiliki ciri-ciri seperti berikut:
1. Menghindari Ketegangan
Pewawancara harus menghindari ketegangan selama proses wawancara sehingga orang yang diwawancarai tidak merasa dihakimi atau tertantang. Ini dapat dicapai dengan mengajukan pertanyaan spesifik dan relevan tentang topik tersebut.
2. Ramah
Pewawancara harus mampu menciptakan suasana yang membangkitkan minat narasumber atau responden. Ini biasanya dilakukan dengan membuat narasi tentang pertanyaan yang akan diajukan.
3. Netral
Pewawancara harus bisa bersikap netral dalam memberikan komentar setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang disampaikan oleh narasumber. Tugas utama pewawancara adalah mengajukan pertanyaan dan mencatat informasi yang disampaikan oleh narasumber.
4. Adil
Pewawancara harus dapat memposisikan dirinya sebagai orang yang adil dan memperlakukan orang yang diwawancarai dengan setara. Dengan kata lain, pewawancara tetap sopan dan menghormati semua narasumber, apapun situasinya.
Tujuan Wawancara
Tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat dari sumber terpercaya tentang metode penelitian yang sedang berjalan. Selain itu, berikut adalah beberapa tujuan yang dihasilkan dari manfaat wawancara itu sendiri;
- Wawancara dilakukan untuk melengkapi teknik pengumpulan informasi dalam penelitian
- Wawancara dilakukan untuk menguji pengumpulan data pada narasumber secara jujur dan dapat dipercaya
- Wawancara dilakukan untuk mendapatkan sumber informasi orang pertama sebagai sumber informasi utama.
Fungsi Wawancara
Sebagaimana disebutkan dalam definisi wawancara di atas, fungsi wawancara umumnya untuk mengumpulkan informasi dari narasumber. Secara detail, berikut adalah beberapa fungsi dari wawancara:
- Menerima informasi dan data yang obyektif dan seimbang
- Informasi atau data hasil wawancara merupakan pelengkap informasi awal
- Mendapatkan informasi yang lengkap, akurat, jujur, dan mendetail
- Menghindari informasi yang salah atau data yang membingungkan
- Menjelajahi kemungkinan perspektif baru tentang suatu masalah.
Manfaat Wawancara
Dalam implementasinya, wawancara merupakan komunikasi interpersonal yang membantu kita untuk:
- Menambah informasi tentang pikiran dan kehidupan Anda.
- Terinspirasi dan termotivasi.
- Mengenali orang-orang “khusus” dalam profesi, pribadi, atau karya dan sumbangannya kepada masyarakat.
- Memotivasi Anda untuk menjadi orang yang lebih berkualitas dan siap memberikan kontribusi yang signifikan dalam kehidupan sosial.
Berikut adalah artikel tentang Wawancara semoga bisa memberi manfaat dan menambah wawasan bagi kalian, terimakasih.
Baca juga artikel lainnya :
- Pengertian Teks Eksposisi : Ciri, Struktur dan Contohnya
- Pengertian Teks Eksplanasi : Ciri, Skematik dan Strukturnya
- Pengertian Software : Jenis, Fungsi, Macam dan Contohnya
- Pengertian Seni Rupa : Unsur, Jenis, Prinsip dan Fungsinya
- Pengertian Sampah : Jenis, Dampak dan Upaya Pengelolaannya
- Pengertian RAM : Fungsi, Jenis, Komponen dan Cara Kerjanya