Pengertian Birokrasi – Dalam sebuah negara, birokrasi dibutuhkan sebagai sarana administrasi yang dapat menambah kinerja masyarakat. Pengadaan birokrasi diinginkan dapat menolong masyarakat dalam memenuhi keperluan hidup serta mendapat fasilitas dalam urusan pelayanan pemerintah.
Berdasarkan keterangan dari Muhammad Sawir dalam kitab Birokrasi Pelayanan Publik: Konsep, Teori, dan Aplikasi (2020), secara etimologi, birokrasi dipungut dari kata “bureau” dalam Bahasa Prancis dan “kratos” dalam Bahasa Yunani. “Bureau” berarti meja tulis. Sedangkan “kratos” dengan kata lain pemerintahan. Maka dapat diputuskan jika birokrasi adalah sekumpulan orang yang bekerja di balik meja tulis, baik di perkantoran ataupun bidang pemerintahan.
Apabila disaksikan dalam dunia politik atau pemerintahan, birokrasi ditafsirkan sebagai perwujudan aparat pemerintahan negara dalam mengerjakan dan mengimplementasikan sekian banyak kebijakan lewat serangkaian langkah yang sudah ditentukan.
Pengertian Birokrasi
Birokrasi merupakan struktur tatanan organisasi, bagan, pembagian kerja dan hierarki yang ada pada suatu lembaga yang urgen untuk menjalankan tugas-tugas supaya lebih teratur, laksana contohnya pada pemerintahan, lokasi tinggal sakit, sekolah, militer dan lain lain.
Birokrasi ini dimaksudkan sebagai sebuah sistem otoritas yang diputuskan secara rasional oleh sekian banyak macam ketentuan untuk mengorganisir kegiatan yang dilaksanakan oleh tidak sedikit orang.
Dalam pelaksanaanya, birokrasi mempunyai prosedur atau aturan yang mempunyai sifat tetap, dan rantai komando yang berupa hirarki kewenangannya mengalir dari “atas” ke “bawah”.
Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy), birokrasi ialah suatu organisasi yang mempunyai rantai komando dengan format piramida, dimana lebih tidak sedikit orang berada ditingkat bawah daripada tingkat atas, seringkali ditemui pada instansi yang sifatnya administratif maupun militer.
Ada pun yang menjelaskan makna birokrasi ialah suatu struktur organisasi yang mempunyai tata prosedur, pembagian kerja, adanya hirarki, dan adanya hubungan yang mempunyai sifat impersonal.
Organisasi yang menjalankan sistem birokrasi seringkali mempunyai prosedur dan aturan yang ketat sampai-sampai dalam proses operasionalnya ingin kurang luwes dan tidak cukup efisien. Meskipun terdapat anggapan bahwa birokrasi identik dengan inefisiensi, pemborosan, dan kemalasan, faktanya sistem birokrasi diperlukan supaya proses operasional berjalan cocok dengan aturan yang sudah ditentukan.
Pengertian Birokrasi Menurut Para Ahli
Berikut merupakan definisi birokrasi menurut beberapa para ahli.
1. Max Weber
Birokrasi merupakan suatu format organisasi yang penerapannya bersangkutan dengan destinasi yang berkeinginan dicapai.
Birokrasi ini dimaksudkan sebagai sebuah sistem otoritas yang diputuskan secara rasional oleh sekian banyak macam ketentuan untuk mengorganisir kegiatan yang dilaksanakan oleh tidak sedikit orang.
2. Fritz Morstein Marx
Birokrasi yaitu suatu tipe organisasi yang dipakai oleh pemerintah canggih untuk mengemban tugas-tugasnya yang mempunyai sifat spesialis, dilakukan dalam sistem administrasi dan terutama oleh aparatur pemerintah.
3. Peter M. Blau dan Charles H
Birokrasi yakni suatu tipe organisasi yang dimaksudkan untuk menjangkau tugas-tugas administratif yang besar, yakni dengan teknik mengkoordinir secara sistematik kegiatan yang dilaksanakan oleh tidak sedikit orang.
4. Riant Nugroho Dwijowijoto
Birokrasi ialah suatu lembaga yang paling kuat dengan keterampilan untuk menambah kapasitas-kapasitas potensial terhadap hal-hal yang baik maupun buruk dalam keberadaannya sebagai instrumen administrasi rasional yang netral pada skala yang besar.
5. Dennis Wrong
Birokrasi adalah menurut keterangan dari Dennis Wrong menulis bahwa birokrasi ialah organisasi yang diusung sepenuhnya untuk menjangkau satu destinasi tertentu dari sekian banyak macam tujuan, ia diorganisasi secara hierarki dengan jalinan komando yang tegas dari atas ke bawah, ia membuat pembagian kegiatan jelas yang menugasi masing-masing orang dengan tugas yang spesifik, ketentuan dan peraturan umum yang membimbing semua sikap dan usaha untuk menjangkau tujuan.
Karyawannya dipilih khususnya menurut kompetensi dan keterlatihannya, sampai-sampai kerja dalam birokrasi ingin adalahpekerjaan sepanjang hidup.
6. Hegel dan Karl Marx
Keduanya menafsirkan birokrasi merupakan instrumen untuk mengerjakan pembebasan dan evolusi sosial. Hegel berasumsi birokrasi merupakan medium yang bisa dipergunakan guna mengkomunikasikan kepentingan partikular dengan kepentingan general “umum”.
Semenetara itu, Karl Marx berpikir bahwa birokrasi ialah instrumen yang difungsikan oleh ruang belajar yang dominan untuk melakukan dominasi dominasinya atas kelas-kelas sosial lainnya, dengan kata beda birokrasi memihak kepada ruang belajar partikular yang mendominasi tersebut.
Cara Birokrasi Bekerja
Label seperti “birokrat”, “birokrasi”, dan “birokrasi” tidak jarang kali mempunyai konotasi negatif. Birokrat menyiratkan personel pemerintah, dan istilah birokrasi menyiratkan bahwa cara yang diputuskan lebih urgen daripada efisiensi. Namun, ada teknik yang lebih sebanding dalam memandang birokrasi.
Proses birokrasi sesuai untuk kritik. Sistem ini tidak jarang diidentikkan dengan redundansi, kesewenang-wenangan, dan inefisiensi. Salah satu pengertian satir yang umum mengenai birokrasi ialah “seni menciptakan yang barangkali menjadi tidak mungkin”.
Secara struktural, birokrasi berawal dari upaya untuk menata organisasi melewati sistem tertutup. Sistem tertutup mempunyai sifat ini formal dan kaku untuk mengawal ketertiban. Ketepatan prosedural ialah yang terpenting dalam birokrasi.
Mungkin satu-satunya identifikasi ciri khas birokrasi yang sangat dekat ialah pemakaian formalitas hierarkis guna menyederhanakan atau menggantikan keputusan otonom.
Seorang birokrat menciptakan asumsi implisit tentang suatu organisasi dan dunia yang berinteraksi dengannya. Salah satu asumsi ini ialah bahwa organisasi tidak bisa mengandalkan sistem operasi terbuka, yang terlampau kompleks atau tidak tentu untuk bertahan hidup. Sebaliknya, sistem yang tertutup dan ditinjau secara rasional mesti diterapkan dan diikuti.
Jenis-jenis Birokrasi Negara
Di Amerika Serikat, ada 4 jenis birokrasi yaitu:
- The Cabinet Departments (departemen-departemen di dalam kabinet)
- Federal Agencies (agen-agen federal)
- Federal Corporation (perusahaan-perusahaan federal kepunyaan federal)
- Independent Regulatory Agencies (agen-agen penataan independen).
Departemen-departemen dalam kabinet terdiri atas sejumlah lembaga birokrasi yang dipisahkan menurut keterangan dari tugasnya.
Ada departemen tenaga kerja, departemen pertahanan, atau departemen pendidikan. Tugas utama dari departemen-departemen ini ialah melaksanakan kearifan umum yang sudah digariskan oleh lembaga eksekutif maupun yudikatif.
Di Indonesia misal agen-agen federal ialah Badan Tenaga Atom Nasional (Batan), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Korporasi-korporasi federal adalahbirokrasi yang memadukan antara posisinya sebagai agen pemerintah sekaligus sebagai suatu lembaga bisnis. Di Indonesia contohnya yang sangat mendekati ialah BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Meskipun negara terkadang masih adalahpihak yang sangat menilai dalam pelantikan pejabatnya, namun secara umum sebagai suatu lembaga bisnis ia mempunyai pengaruh guna menilai jenis modal dan pun memutuskan apakah perusahaan akan mengerjakan pengembangan organisasi atau sebaliknya, perampingan.
Di Indonesia, misal dari korporasi-korporasi kepunyaan negara ini contohnya Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), Garuda Indonesia Airways (GIA), Perusahaan Listrik Negara (PNL) atau Bank Mandiri.
Agen-agen Pengaturan Independen, sebagai jenis birokrasi yang terakhir, adalahbirokrasi yang disusun menurut keperluan untuk mengadakan regulasi ekonomi terhadap dunia bisnis, di mana pelaksaan tersebut sehubungan secara langsung dengan kesejahteraan masyarakat.
Di Indonesia kini disusun Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang bermanfaat untuk mengerjakan rekstrukturisasi kalangan bisnis tanah air yang di masa kemudian dianggap tidak sedikit merugikan finansial negara, dan secara lebih jauh, kesejahteraan masyarakat Indonesia akibat, katakanlah, ‘kredit-kredit macet’ mereka.
Di samping itu, terdapat juga misal seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan sejenisnya.
Fungsi Birokrasi
Birokrasi adalah suatu sistem organisasi yang terdiri dari struktur hierarkis, peraturan formal, prosedur standar, dan tugas-tugas yang terbagi dengan jelas.
Birokrasi seringkali diimplementasikan dalam pemerintahan, perusahaan, dan organisasi lainnya. Berikut adalah beberapa fungsi umum dari birokrasi:
1. Implementasi Kebijakan
Birokrasi bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau manajemen organisasi. Ini melibatkan pelaksanaan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2. Pengambilan Keputusan
Birokrasi terlibat dalam pengambilan keputusan, baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat strategis. Keputusan-keputusan ini didasarkan pada aturan dan prosedur yang telah ditetapkan untuk memastikan konsistensi dan keadilan.
3. Pengelolaan Sumber Daya
Birokrasi memiliki peran dalam pengelolaan sumber daya, termasuk manusia, keuangan, dan fisik. Hal ini mencakup alokasi anggaran, perekrutan, pelatihan pegawai, dan pemeliharaan aset organisasi.
4. Pemberian Pelayanan
Birokrasi sering kali menyediakan pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan. Contohnya termasuk pelayanan publik dari pemerintah, layanan kesehatan, pendidikan, dan layanan lainnya yang dikelola oleh organisasi.
5. Penegakan Hukum dan Keadilan
Birokrasi memiliki peran dalam menegakkan hukum dan menjaga keadilan. Ini melibatkan penegakan peraturan dan regulasi yang telah ditetapkan untuk menjaga ketertiban dan keadilan di masyarakat.
6. Pengembangan Karyawan
Birokrasi terlibat dalam pengembangan karyawan melalui pelatihan, pengembangan keterampilan, dan program-program lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas organisasi.
7. Penciptaan dan Pemeliharaan Budaya Organisasi
Birokrasi membantu membentuk dan memelihara budaya organisasi. Nilai-nilai, norma-norma, dan etika kerja sering diperkuat melalui struktur birokratik.
8. Pengumpulan dan Analisis Informasi
Birokrasi bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dan evaluasi kinerja.
9. Pertanggungjawaban
Birokrasi menetapkan proses pertanggungjawaban, baik kepada pemerintah, pemegang saham, atau masyarakat umum. Ini mencakup pelaporan kinerja, audit, dan transparansi dalam kegiatan organisasi.
Meskipun birokrasi memiliki fungsi-fungsi yang penting, namun kadang-kadang dapat muncul kritik terkait dengan ketidakefisienan, birokratisasi berlebihan, dan kurangnya fleksibilitas.
Oleh karena itu, banyak organisasi dan pemerintahan bekerja untuk meningkatkan efisiensi dan adaptabilitas birokrasi mereka.
Karakteristik Birokrasi
Berdasarkan keterangan dari Max Weber, karakteristik birokrasi yang ideal ialah sebagai berikut:
- Kerja yang ketat pada peraturan
- Tugas yang mempunyai sifat khusus
- Kaku dan sederhana
- Diselenggarakan secara resmi
- Pengaturannya mempunyai sifat hirarki, atau dari atas ke bawah.
- Berorientasi terhadap logika
- Tersentralistis
- Taat dan patuh
- Disiplin
- Terstruktur atau sistematis
- Tidak pandang bulu.
Peran Birokrasi
Peran dari birokrasi ialah sebagai berikut:
- Sejalan dengan destinasi pemerintahan.
- Melaksanakan pekerjaan dan program demi tercapainya visi dan tujuan pemerintah dan negara.
- Melayani masyarakat dan mengemban pembangunan dengan netral dan profesional.
- Menjalankan manajemen pemerintahan, mulai dari perencanaan, pengawasan, evaluasi, koordinasi, sinkronisasi, represif, prefentif, antisipatif, resolusi, dan lain lain.
- Birokrasi tidak jarang sekali di anggap negatif sebab kinerja mereka ingin menyusahkan masyarakat. Tidak melulu itu, birokrasi pun dinilai masyarakat sebagai organisasi yang boros, tidak efisien, dan tidak efektif.
- Masyarakat berasumsi bahwa birokrasi ialah alat penindas masyarakat kurang mampu dan melulu membela kepentingan orang kaya. Namun demikian, birokrasi tetap diperlukan masyarakat sebagai penghubung antara negara dan masyarakat. Birokrasi mempunyai keharusan melayani masyarakat dan menjadikan masyarakat sebagai prioritas utama.
Ciri-ciri Birokrasi
Birokrasi menurut keterangan dari Max Weber mempunyai ciri-ciri laksana di bawah ini:
- Jabatan administratif yang terorganisir atau tersusun secara hirarkis
- Setiap jabatan mempunyai wilayah kompetensinya sendiri
- Pegawai negeri ditetapkan, dan tidak dipilih menurut hasil kualifikasi kiat yang ditunjukan melewati ijazah atau ujian
- Pegawai negeri menerima gaji tetap cocok dengan pangkat atau status yang dimiliki
- Pekerjaan ialah karir yang terbatas, atau pada intinya, yakni pekerjaanya sebagai pegawai negeri
- Para pejabat tidak mempunyai kantor tersendiri
- Para pejabat berperan sebagai subjek yang mengerjakan pengontrolan, dan pendisiplinan
- Promosi diserahkan menurut pertimbangan keterampilan yang melebihi rata-rata.
Tujuan Birokrasi
Birokrasi mempunyai tujuan untuk mengemban administrasi, pelayanan publik serta kerja sama antar lembaga maupun negara. Berikut sejumlah tujuan birokrasi:
- Menjalankan program atau pekerjaan guna tercapainya visi dan tujuan pemerintahan
- Memberikan pelayanan untuk masyarakat dan mengerjakan pembangunan secara netral dan profesional
- Mengaplikasikan semua aspek manajemen pemerintahan, mulai dari aspek perencanaan, koordinasi, pengawasan, preventif, represif, evaluasi, dan lain lain
- Memberi kemudahan untuk masyarakat guna mengakses masing-masing layanan dan perlindungan
- Memberi garansi atas keberlangsungan sistem pemerintahan pada sebuah negara
- Mendukung, mempermudah, mempercepat, menambah efektivitas, serta efisiensi pencapaian dari berbagai tujuan pemerintah.
Demikianlah penjelasan tentang Birokrasi dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.
Baca juga artikel lainnya :
- Pengertian Artikel Ilmiah : Ciri, Fungsi, Struktur dan Kontribusinya
- Pengertian Agoraphobia : Gejala, Penyabab, Faktor dan Diagnosisnya
- Pengertian Adobe Photoshop : Sejarah, Peranan, Tools dan Fiturnya
- Pengertian Zigot : Perkembangan, Keberadaan dan Terbentuknya
- Pengertian Website : Sejarah, Jenis, Unsur dan Cara Membuatnya
- Pengertian Wakaf : Dasar Hukum, Unsur, Jenis dan Syaratnya