Pengertian Kepemimpinan – Kualitas apa yang harus dimiliki seorang pemimpin? Apakah harus sosok manusia yang ditakuti banyak orang? Atau memberi kesan superhero? Tidak mudah untuk menjadi seorang pemimpin.
Memang, kepemimpinan memiliki seni dan caranya sendiri. Anda mungkin bisa memberi perintah kepada orang lain, tetapi itu tidak selalu membuat Anda menjadi pemimpin yang baik.
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan atau kekuatan seseorang untuk mempengaruhi orang lain di tempat kerja dengan tujuan mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan pemimpin adalah seseorang yang diserahi tugas untuk mengelola suatu sistem dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Gagasan kepemimpinan sangat penting dalam organisasi dalam beberapa hal. Dua konsultan pengembangan diri, Jack Zenger dan Joseph Folkman, menghasilkan penelitian terkait keterampilan yang dibutuhkan dalam seorang pemimpin. Keterampilan ini membuat para pemimpin sukses di semua bidang organisasi.
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli
Berikut adalah pengertian kepemimpinan menurut beberapa para ahli :
1. James A.F. Stoner
Kepemimpinan menurut James A.F. Stoner adalah suatu proses dimana aktivitas anggota suatu kelompok atau organisasi dikendalikan dan dipengaruhi.
2. Imam Moejiono
Kepemimpinan menurut Imam Moejiono yaitu kemampuan untuk memberikan pengaruh satu arah, karena seorang pemimpin dapat memiliki sifat-sifat tertentu yang membedakannya dari para pengikutnya.
3. S. P. Siagian
Kepemimpinan menurut merupakan kemampuan seseorang sebagai pemimpin dalam suatu organisasi untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi Pencapaian tujuan organisasi.
4. Sutarto Wijono
Kepemimpinan menurut Sutarto Wijono ialah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu sedemikian rupa sehingga mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Ralph M. Stogdill
Kepemimpinan menurut Ralph M. Stogdill adalah proses dimana berbagai aktivitas dipengaruhi oleh sekelompok orang yang terorganisir dalam usahanya menetapkan dan mencapai tujuan.
Gaya Kepemimpinan
Secara umum ada empat gaya kepemimpinan dalam organisasi, yaitu :
1. Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan otokratis menempatkan pemimpin yang dominan dalam berbagai keputusan dan tindakan.
Dengan kata lain, pemimpin memiliki kekuasaan absolut dan hanya ada sedikit ruang kosong bagi bawahan untuk memberikan masukan.
Gaya kepemimpinan ini ditemukan dalam organisasi militer di mana kekuasaan pemimpinnya mutlak. Selain itu, ada batasan yang jelas antara atasan dan bawahan.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif memberikan kesempatan kepada bawahan untuk lebih terlibat dalam pengambilan keputusan. Artinya, pendapat bawahan diperhitungkan jika sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Dalam gaya kepemimpinan ini pula, biasanya terdapat hubungan yang baik antara atasan dan bawahan, karena tidak ada suasana otoriter. Biasanya gaya kepemimpinan jenis ini ditemukan di startup atau lembaga nonprofit.
3. Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan delegatif memungkinkan bawahan melepaskan diri dari para eksekutif. Dengan kata lain, bawahan memiliki ruang untuk membuat keputusan atau melakukan sesuatu berdasarkan apa yang mereka yakini.
Namun, gaya kepemimpinan ini umumnya hanya digunakan jika bawahan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik dalam pengambilan keputusan.
4. Kepemimpinan Birokrasi
Gaya kepemimpinan birokrasi diimplementasikan melalui organisasi sistematis dari berbagai hal. Gaya kepemimpinan seperti ini umumnya terdapat pada kantor / instansi pemerintah dan perusahaan besar yang telah lama memiliki budaya organisasi yang kuat.
Dalam penerapannya terdapat aturan tertentu yang mewajibkan bawahan untuk mematuhi semua peraturan yang ada dan tidak memiliki ruang untuk melanggarnya.
Fungsi Kepemimpinan
Berikut adalah fungsi kepemimpinan dalam organisasi :
1. Fungsi Konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai metode komunikasi dua arah untuk membuat keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan saran dari orang yang dipimpinnya.
2. Fungsi Delegasi
Pemimpin dapat mendelegasikan wewenang kepada orang lain, misalnya membuat keputusan. Peran delegasi merupakan bentuk kepercayaan seorang pemimpin terhadap seseorang yang telah diberi kewenangan untuk bertanggung jawab.
3. Fungsi Pengendalian
Pemimpin dapat mengarahkan, mengendalikan, mengkoordinasikan dan memantau aktivitas anggotanya.
4. Fungsi Partisipasi
Pemimpin dapat melibatkan anggota baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam implementasi.
5. Fungsi Instruktif
Pemimpin bertindak sebagai komunikator yang menentukan apa, bagaimana, kapan dan di mana sehingga keputusan dapat diambil secara efektif. Dengan kata lain, fungsi orang yang dipimpin adalah menjalankan perintah pemimpin.
Tujuan Kepemimpinan
Berikut adalah tujuan dari kepemimpinan :
1. Memotivasi Orang Lain
Tujuan dari kepemimpinan adalah membantu orang lain menjadi termotivasi, mempertahankan dan meningkatkan motivasi dalam diri mereka.
Dengan kata lain, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat memotivasi pengikut atau bawahannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Sarana untuk Mencapai Tujuan
Kepemimpinan adalah sarana penting untuk mencapai tujuan. Dengan memperhatikan tercapai tidaknya tujuan dan cara mencapainya, kita bisa mengenal jiwa kepemimpinan seseorang.
Sifat Pemimpin
Berikut adalah sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin :
1. Proaktif
Seorang pemimpin harus proaktif. Pemimpin tidak boleh pasif, karena jika seorang pemimpin pasif tujuan tidak akan tercapai, juga nantinya mengarah pada fakta bahwa bawahan tidak menghormati dia.
Pemimpin yang baik memiliki inisiatif yang kuat dalam berbagai hal agar bawahannya dapat mengandalkan dirinya dalam berbagai situasi.
2. Komunikatif
Komunikatif artinya pemimpin mampu menyampaikan sesuatu dengan jelas dan tidak menimbulkan kesalahpahaman. Untuk memiliki kualitas ini, pemimpin harus tahu bagaimana menggunakan metode komunikasi yang baik.
Metode komunikasi yang baik berarti komunikasi yang memaksa yang dapat membuat orang melakukan sesuatu tanpa paksaan. Selain itu, pemimpin yang baik harus menghindari kesalahan.
3. Tidak Mudah Iri
Pada dasarnya seorang pemimpin adalah benar-benar seseorang yang lebih unggul dari bawahannya. Namun, hal ini tidak berarti bahwa pemimpin cemburu ketika bawahannya lebih unggul dalam sesuatu dan malah berusaha tampil lebih baik.
Seorang pemimpin yang baik perlu dapat mengarahkan bawahannya, tetapi juga menghargai bawahannya atas sesuatu yang telah berhasil mereka lakukan.
4. Sabar
Akan ada banyak cobaan yang harus dihadapi seorang pemimpin. Kuncinya tentu saja adalah kesabaran yang besar.
Tanpa kesabaran, bagaimana seorang pemimpin bisa dengan tenang menyelesaikan masalah? Para eksekutif yang tidak mudah menyerah bahkan sebelum mereka mencapai tujuan mereka.
5. Visioner
Tentu kita tahu bahwa seorang pemimpin yang baik tidak dapat membuat prediksi, tetapi setidaknya ia memiliki kemampuan analitis yang kuat dan dapat merencanakan berbagai hal serta membuat prediksi tentang apa yang akan terjadi berdasarkan data yang ada.
6. Terbuka terhadap Opini
Seseorang mungkin pintar, tetapi tidak ada gunanya jika mereka tidak terbuka terhadap pengetahuan dan pendapat baru. Seorang pemimpin harus terbuka terhadap opini apapun yang ada dan tidak tertutup.
Jika seorang pemimpin mengisolasi dirinya dari opini dan wawasan, dia tidak akan menjadi orang yang lebih baik dan juga akan menjaga agar tujuannya tidak tercapai. Bahkan pemimpin yang tertutup terhadap pendapat atau wawasan tidak dapat menganalisis kekuatan dan potensi bawahannya.
7. Jujur
Kejujuran adalah keharusan mutlak bagi seorang pemimpin. Sosok yang jujur adalah sosok yang dapat diandalkan untuk berbagai hal dan tidak mengalahkan suatu tujuan untuk kepentingan pribadi semata.
8. Mempunyai Pendirian
Sebagai seorang pemimpin, Anda wajib mengambil sikap tegas. Postur yang kuat yang tidak membuat Anda mudah goyah, dan juga membuat Anda konsisten dalam melakukan sesuatu.
Bayangkan jika posisi Anda bisa sedikit goyah. Tentu saja, Anda mudah dipengaruhi oleh orang lain dan tidak dapat mendelegasikan tugas secara memadai kepada bawahan.
Demikianlah artikel tentang Kepemimpinan ini, semoga bisa memberi manfaat dan menambah wawasan bagi anda, terimakasih.
Baca juga artikel lainnya :
- Pengertian Keluarga : Struktur, Fungsi, Jenis dan Perannya
- Pengertian Jual Beli : Rukun, Macam-macam dan Barangnya
- Pengertian Ilmu Ekonomi, Manfaat, Pembagian dan Hukumnya
- Pengertian Iklan : Syarat, Tujuan, Jenis, Manfaat dan Fungsinya
- Pengertian Hadits, Sejarah, Klasifikasi, Kegunaan dan Kritiknya
- Pengertian Filsafat : Ciri, Manfaat, Cabang dan Metodenya