Pengertian Tunarungu : Tantangan, Peran dan Alat Bantunya

Pengertian Tunarungu – Istilah tunarungu berasal dari kata tuna dan rungu, dimana tuna memiliki arti kurang sedangkan rungu artinya pendengaran.

Istilah lain yang menyebut mengenai kelainan pendengaran, antara lain adalah tuli, bisu, tunawicara, cacat dengar, kurang dengar atau tunarungu.

Seseorang dikatakan tunarungu apabila tidak mampu atau kurang mampu mendengar suara. Apabila dilihat secara fisik, anak tunarungu tidak berbeda dengan anak dengar pada umumnya. Pada saat berkomunikasi barulah diketahui bahwa anak tersebut mengalami tunarunguan.

Pengertian Tunarungu

Tunarungu merupakan seseorang yang memiliki hambatan dalam fungsi pendengarannya. Bagi Anda yang hidup dengan orang-orang dengan gangguan pendengaran, tentu saja perlu bentuk komunikasi khusus untuk menyampaikan tujuan percakapan dengan benar.

Terdapat dua jenis gangguan pendengaran yang membuat seseorang menjadi tunarungu, yaitu yang bersifat bawaan (sudah ada sejak lahir) dan yang terjadi setelah dilahirkan.

Tunarungu bawaan bisa disebabkan oleh mutasi genetik, keturunan dari orang tua, atau terpapar penyakit ketika masih di dalam kandungan.

Sementara masalah pendengaran yang terjadi setelah kelahiran biasanya disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap kebisingan, usia, cedera dan penyakit tertentu seperti infeksi.

Tunarungu adalah istilah medis untuk menggambarkan keterbatasan dari sebuah fungsi, sedangkan Tuli adalah istilah budaya lain atau jenis komunikasi lainnya.

Tantangan Tunarungu

1. Komunikasi

Komunikasi dapat menjadi tantangan utama bagi individu tunarungu, terutama dalam situasi sosial atau profesional. Penggunaan bahasa isyarat, teknologi bantuan, atau lip-reading dapat membantu mengatasi hambatan ini.

2. Pendidikan

Proses belajar bagi individu tunarungu memerlukan pendekatan yang berbeda, termasuk penggunaan penerjemah bahasa isyarat atau teknologi yang mendukung pembelajaran.

3. Aksesibilitas

Tidak semua lingkungan atau layanan memiliki fasilitas yang mendukung aksesibilitas bagi individu tunarungu. Hal ini dapat mencakup kurangnya terjemahan bahasa isyarat atau peralatan bantu dengar.

4. Stigma dan Diskriminasi

Tunarungu seringkali dihadapkan pada stigma sosial dan diskriminasi, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan emosional mereka.

Potensi dan Peran Positif Tunarungu

1. Kemampuan Adaptasi

Banyak individu tunarungu mengembangkan kemampuan adaptasi yang luar biasa, menjadi kreatif dalam menemukan cara untuk berkomunikasi dan berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari.

2. Komunitas Tunarungu

Komunitas tunarungu menyediakan dukungan penting dan ruang bagi pertukaran pengalaman serta strategi untuk mengatasi tantangan.

3. Prestasi dan Inspirasi

Banyak tokoh terkenal yang tunarungu telah membuktikan bahwa tidak ada batasan yang tidak dapat diatasi. Mereka mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang, dari seni hingga olahraga.

Alat Bantu untuk Tunarungu

Fungsi pendengaran penyandang tunarungu dapat terbantu berkat penggunaan alat bantu dengar. Alat bantu ini dapat berupa implan koklea yang ditanamkan di telinga melalui operasi, atau alat bantu dengar yang dapat dipasang dan dilepas seperti yang diinginkan.

Selain itu, pengeras suara juga dapat dipasang di perangkat elektronik seperti televisi, telepon, atau radio sehingga orang dengan gangguan pendengaran pun dapat menikmati dan berinteraksi dengan pertunjukan tersebut.

Cara Berkomunikasi dengan Penyandang Tunarungu

Berkomunikasi dengan seorang tunarungu sebenarnya tidak sulit, Anda hanya perlu mempelajari caranya dan sedikit bersabar.

Berikut ini adalah cara yang dapat Anda lakukan untuk berkomunikasi dengan penyandang tunarungu:

  1. Cari perhatian perhatian penting bahwa anda menarik perhatiannya jika Anda ingin berkomunikasi dengannya. Sentuh atau tepuk pundaknya untuk memberi sinyal.
  2. Cari tempat yang tenang Jika memungkinka pindah ke lokasi yang tenang atau minimalkan sumber suara di daerah Anda.
  3. Sejajarkan posisi wajah Ketika Anda mulai berkomunikasi, fokuskan mata Anda pada posisi Anda. Pastikan Anda tidak terlalu dekat dengannya untuk melihat seluruh bahasa tubuh Anda. Pastikan juga tempat hiburannya cukup cerah.
  4. Kontak mata Jangan melakukan kontak mata saat berbicara dengan orang tuli dan jangan fokus pada mereka. Singkirkan semua hambatan yang dapat memengaruhi komunikasi, seperti: Sebagai topeng atau kacamata hitam. Tidak ada salahnya menggunakan ekspresi wajah untuk lebih memahami arah pembicaraan.
  5. Bicaralah dengan normal dan jelas Hindari berbicara dengan berbisik atau meninggikan suara anda karena hal ini akan membuat anda kesulitan membaca gerakan bibir untuk merpati. Sebaliknya, bicaralah dengan suara dan kecepatan normal. Juga hindari berbicara saat Anda mengunyah atau menutup mulut.
  6. Nyatakan topik pembicaraan bagikan topik yang ingin Anda diskusikan dan sorot jika Anda ingin mengubah topik.
  7. Tanya apakah sudah mengerti itu Mintalah umpan balik untuk melihat apakah dia mengerti apa yang Anda katakan.
  8. Ulangi Ulangi apa yang Anda katakan atau tulis apa yang Anda katakan di atas kertas.
  9. Komunikasi dengan orang tuli bisa menjadi tantangan. Jika Anda perlu berkomunikasi dengan mereka secara teratur merupakan ide bagus untuk mempelajari bahasa isyarat resmi sehingga kedua belah pihak dapat memahami isi percakapan dengan lebih mudah.

Dengan menggunakan bahasa isyarat dalam komunikasi orang dengan gangguan pendengaran merasa lebih nyaman daripada harus memperhatikan atau membaca bibir orang lain.

Siapa Saja yang Tergolong Anak dengan Hambatan Pendengaran?

Tergantung pada tingkat gangguan pendengaran, anak-anak tuna rungu dibagi menjadi beberapa kategori berikut:

1. Kurang dengar

Yaitu indvidu yang menerima intensitas suara < 90 dB). Gangguan pendengaran ini sendiri dibagi menjadi gangguan pendengaran yang ringan, sedang dan berat.

2. Tuli

Yakni individu yang menerima intensitas suara > 90 dB. Untuk mengetahui kemampuan seseorang atau kinerja pendengaran kita dapat menggunakan alat standar yang disebut audiometer. Tes pendengaran dengan audiometer dapat dilakukan di dokter THT atau pusat ABD.

Demikianlah penjelasan tentang Tunarungu dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.

Baca juga artikel lainnya :