Pengertian Prosa : Ciri, Unsur, Jenis, Fungsi dan Keindahannya

Pengertian Prosa – Prosa adalah bentuk penulisan atau wicara yang berjalan seperti aliran pikiran sehari-hari, tidak terikat oleh aturan ritme atau struktur yang khas dari puisi. Ini adalah bentuk yang paling umum digunakan dalam tulisan sehari-hari dan karya-karya sastra.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi esensi dari prosa, menyoroti karakteristik utamanya, dan menggali bagaimana penggunaannya membentuk kisah dan gagasan.

Pengertian Prosa

Prosa adalah bentuk tulisan atau wicara yang mengikuti aliran pikiran sehari-hari dan tidak terikat oleh struktur ritmis atau pola yang khas dari puisi.

Ini adalah bentuk ekspresi sastra yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, mencakup berbagai jenis tulisan, termasuk novel, cerita pendek, esai, artikel, surat kabar, blog, dan lain sebagainya.

Dalam prosa, penggunaan kalimat dan paragraf digunakan untuk menyampaikan informasi, ide, atau cerita secara jelas dan bebas.

Beberapa karakteristik utama dari prosa melibatkan kebebasan dalam penggunaan struktur kalimat dan paragraf, penggambaran aliran pikiran tanpa batasan ritmis, serta kemampuan untuk merinci karakter, setting, dan plot dalam bentuk naratif yang lebih luas.

Prosa mencakup berbagai tingkat kompleksitas, mulai dari gaya bahasa yang sederhana hingga tulisan yang penuh dengan makna filosofis atau estetis.

Penting untuk dibedakan antara prosa dan puisi. Jika puisi sering kali menonjolkan kekompakan struktural, ritme, dan pilihan kata yang sangat khas, prosa lebih mengutamakan kejelasan dan pemahaman yang mudah, meskipun tetap mempertahankan kebebasan artistik dalam penyampaian ide.

Sebagai bentuk penulisan yang luas dan serbaguna, prosa digunakan untuk menyampaikan berbagai macam pesan, mulai dari hiburan hingga penyampaian gagasan yang kompleks.

Kemampuannya untuk mencakup berbagai genre dan topik membuat prosa menjadi alat ekspresi yang sangat penting dalam dunia sastra dan komunikasi.

Ciri-ciri Prosa

Kita dapat mengenali sebuah karya sastra berdasarkan karakteristiknya. Karakteristik prosa adalah sebagai berikut:

1. Bentuknya Bebas

Sebagaimana dijelaskan dalam definisi prosa di atas, bentuk prosa tidak terikat pada baris, bait, suku kata, dan irama. Secara umum bentuk prosa adalah rangkaian kalimat yang membentuk paragraf seperti dongeng, hikayat, dan lainnya. Prosa dapat disajikan secara tulisan maupun lisan.

2. Memiliki Tema

Setiap prosa harus memiliki tema untuk membentuk dasar cerita dan merupakan pokok bahasan dalam cerita tersebut.

3. Mengalami Perkembangan

Prosa selalu berkembang karena dipengaruhi oleh perubahan yang ada di masyarakat.

4. Terdapat Urutan Peristiwa

Biasanya didalam cerita ada alur prosa yang menjelaskan urutan peristiwa. Alur cerita terjadi dalam bentuk aliran maju, mundur atau campuran.

5. Ada Tokoh di Dalamnya

Seperti halnya karya sastra lainnya, ada tokoh-tokoh dalam prosa, Baik itu manusia, hewan atau tumbuhan.

6. Memiliki Latar Belakang

Dalam prosa, ada latar belakang untuk setiap acara baik itu latar tempat, waktu atau suasana.

7. Terdapat Amanat

Prosa berisi amanat yang harus disampaikan kepada pembaca atau pendengar sehingga mereka dapat dipengaruhinya.

8. Pengaruh bahasa asing

Dalam prosa dapat dipengaruhi oleh bahasa asing, misalnya Jepang, atau bisa juga tidak terpengaruh.

9. Nama Pengarang

Setiap prosa pasti ada penulisnya. Namun nama penulis tidak selalu dipublikasikan.

Unsur Intrinsik Prosa

Unsur pembangun prosa terdiri dari struktur dalam atau unsur intrinsik. Unsur intrinsik adalah elemen yang membentuk karya sastra itu sendiri.

Unsur-unsur inilah menyebabkan karya sastra hadir seperti karya Satra pada umumnya, unsur-unsur yang secara faktual ditemukan ketika orang membaca karya sastra tersebut.

Adapun Unsur Intrinsik dari Prosa Terdiri dari:

1. Tema

Tema merupakan masalah pokok yang diungkapkan dalam cerita penulis. Tema prosa fiksi terdiri dari tema utama serta beberapa topik bawahan. Sedangkan untuk cerpen hanya satu topik utama saja yang berlaku.

2. Amanat

Amanat adalah pesan penulis melalui cerita-cerita yang ia tulis. Penulis mengomunikasikan amanatnya dalam dua cara, yaitu secara secara terbuka dan tertutup.

Secara Tertup untuk menemukan isi amanat dalam kasus ini cukup sulit bagi pembaca. Terlebih dahulu pembaca harus membaca seluruh isi cerita.

3. Alur/ Plot

Alur/ plot adalah urutan atau kronologi peristiwa yang digambarkan oleh penulis dalam sebuah cerita di mana alur cerita itu terkait dengan alur cerita lainnya.

4. Tokoh

Tokoh yaitu pelaku yang terdapat didalam cerita dan mengambil bagian dalam setiap insiden atau cerita.

5. Penokohan

Penokohan yaitu pelukisan watak atau karakter dari para tokoh dalam sebuah cerita.

6. Latar

Latar yaitu lingkungan (tempat / tempat, waktu dan suasana), terjadinya suatu peristiwa dalam cerita.

  • Lokasi: misalnya, di rumah sakit, daerah wisata dan sebagainya.
  • Waktu: tahun, musim, masa perang, periode sejarah dan sebagainya.
  • Suasana: aman, damai, serius, berduka, kacau, marah dan sebagainya.

7. Sudut Pandang

Sudut pandang yaitu status atau posisi penulis dalam cerita. Ada empat jenis sudut pandang yaitu:

  • pengarang sebagai orang pertama sebagai pelaku utama (pengarang = aku)
  • pengarang sebagai orang pertama sebagai pelaku sampingan
  • pengarang berada di luar cerita sebagai orang ketiga
  • kombinasi atau campuran, kadang-kadang di dalam dan kadang-kadang di luar cerita.

8. Gaya Bahasa

Gaya Bahasa disebut juga majas. Gaya bahasa adalah cara penulis mengekspresikan maksud dan tujuan dalam hal kata, kelompok kata atau kalimat.

Jadi, gaya bahasa atau majas meliputi kata, frasa atau kelompok kata, kalimat (struktur) biasa/majas. Gaya bahasa yaitu ibarat seperti kendaraan bagi seorang penulis yang membawanya ke arah tujuan yang diinginkannya.

Unsur Ekstrinsik Prosa

Kita dapat mengambil pelajaran bahwa apa pun yang kita jalani kita harus selalu bersyukur. Kita bisa tahu arti perjuangan hidup dalam kemiskinan, yang membelit cita-cita yang tinggi.

Pada dasarnya, kemiskinan tidak berinteraksi langsung dengan kebodohan atau kejeniusan. Ada begitu banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari novel, seperti agama, moralitas, cinta, ketegaran hidup, bahkan nasib yang tidak bisa kita tebak.

Selain itu kita dapat mencontoh tokoh-tokoh yang dapat diteladani seperti tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, takwa, dan sebagainya.

Jenis-jenis Prosa

Prosa dibagi menjadi dua bagian, yaitu prosa Lama dan Baru.
Prosa Baru adalah prosa yang ditulis secara bebas dan tanpa aturan setelah menerima literatur atau pengaruh budaya Barat.

1. Prosa Baru

  • Roman

Roman adalah bentuk prosa yang menceritakan kisah aktor terkemuka yang suka dukanya dalam kehidupan.

Bentuk prosa ini menceritakan tentang kehidupan tokoh utama dari awal hidupnya hingga akhir hidupnya.

Roman juga dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu Roman Trasendensi, Roman Social, Roman History, Roman Psychological dan Roman Detective.

  • Novel

Novel adalah bentuk prosa, yang mewakili bagian dari kehidupan sebagai tugas utama, yang paling penting adalah menarik dan mengandung konflik.

  • Cerita Pendek

Cerpen adalah bentuk prosa yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan karakter ceritanya diambil hanya yang paling penting dan menarik saja.

  • Riwayat

Riwayat atau biografi adalah suatu bentuk prosa yang berisi pengalaman hidup penulis sendiri (autobiografi) atau pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau sampai mati.

  • Kritik

Kritik adalah suatu bentuk prosa untuk menggambarkan pendapat yang baik atau buruk tentang suatu karya dan memperkuat konten dan bentuknya dengan kriteria yang objektif.

  • Resensi

Resensi adalah sejenis prosa tentang percakapan atau komentar pada karya sastra.

  • Esai

Esai adalah bentuk prosa yang didasarkan pada pandangan pribadi penulis sebagai komentar atau diskusi singkat tentang masalah tersebut.

2. Prosa Lama

Prosa Lama adalah prosa yang masih murni menggunakan hanya bahasa Indonesia yang belum dipengaruhi oleh budaya Barat.

Karya sastra prosa lama ini pada awalnya hanya diturunkan secara lisan karena pada saat itu masyarakat tidak mengetahui tulisan.

Tetapi setelah agama dan budaya Islam masuk ke Indonesia, orang-orang mengenali tulisan itu. Berikut ini adalah bentuk prosa lama:

  • Hikayat

Hikayat adalah prosa yang menceritakan peristiwa yang tidak masuk akal dan menggambarkan kehidupan raja, ratu, pangeran, putri, dewa dan dewi, yang memiliki kekuatan magis yang luar biasa.

  • Sejarah

Sejarah adalah prosa yang menceritakan tentang suatu peristiwa atau peristiwa yang nyata dan telah terjadi pada zaman kuno.

Selain menceritakan peristiwa sejarah, Sejarah juga menceritakan silsilah seorang raja.

  • Kisah

Kisah adalah sebuah cerita yang menggambarkan perjalanan atau pelayaran seseorang dari satu tempat ke tempat lain.

  • dongeng

Dongeng adalah prosa yang menggambarkan kisah fiksi.

Karakteristik Prosa

1. Aliran Pikiran

Prosa mengikuti aliran pikiran dan percakapan sehari-hari. Tidak seperti puisi, yang sering memiliki pola ritmis dan struktur tertentu, prosa lebih bebas dan mengikuti irama alami bahasa sehari-hari.

2. Panjang dan Paragraf

Tulisan prosa sering kali memiliki panjang yang signifikan dan diorganisir dalam bentuk paragraf. Ini memungkinkan penulis untuk mengembangkan ide dan narasi dengan rinci.

3. Penggunaan Kalimat

Prosa mengandung kalimat dan klausa yang membentuk pemikiran dan gagasan. Kalimat dapat bervariasi dalam panjang, struktur, dan kompleksitas, memberikan penulis kebebasan ekspresi yang lebih besar.

4. Penokohan dan Setting

Kebanyakan karya prosa mencakup elemen-elemen seperti karakter, setting, dan plot. Ini memberikan dasar naratif untuk mengembangkan cerita atau ide-ide kompleks.

5. Tujuan Komunikatif

Prosa umumnya memiliki tujuan komunikatif yang lebih langsung. Ini digunakan untuk menyampaikan informasi, menceritakan kisah, atau mengungkapkan gagasan dengan cara yang lebih lugas dan rinci.

Fungsi Prosa dalam Sastra

1. Penciptaan Kisah

Sebagian besar novel, cerpen, dan karya sastra lainnya ditulis dalam bentuk prosa. Ini memberikan kebebasan bagi penulis untuk mengembangkan karakter, menciptakan konflik, dan merinci setting dengan cara yang lebih luas.

2. Ungkapan Filosofis dan Gagasan Kompleks

Karya prosa juga digunakan untuk menyampaikan gagasan filosofis dan konsep yang lebih kompleks. Esai, kritik sastra, dan karya non-fiksi sering kali diwujudkan dalam bentuk prosa.

3. Percakapan Harian

Tulisan sehari-hari, seperti artikel, blog, dan surat kabar, umumnya ditulis dalam bentuk prosa. Ini memungkinkan penyajian informasi dengan cara yang mudah dipahami oleh pembaca yang luas.

4. Eksplorasi Emosi dan Pengalaman Pribadi

Beberapa penulis menggunakan prosa untuk mengeksplorasi emosi dan pengalaman pribadi mereka. Ini terlihat dalam bentuk memoar, otobiografi, dan karya pribadi lainnya.

Keindahan dalam Prosa

Keindahan prosa terletak pada kemampuannya untuk merangkai kata-kata menjadi cerita yang mendalam dan bermakna.

Gaya penulisan seorang pengarang, pemilihan kata, dan cara mereka menggambarkan karakter dan setting menciptakan pengalaman membaca yang khas.

Kebebasan yang dimiliki penulis prosa memungkinkan mereka untuk merentangkan sayap imajinasi mereka tanpa terbatas oleh batasan formal.

Penting untuk diingat bahwa, meskipun bebas, penulisan prosa memerlukan kejelasan dan keteraturan agar pembaca dapat dengan mudah mengikuti alur cerita atau pemikiran yang disampaikan.

Kemampuan penulis untuk menggabungkan keindahan, kejelasan, dan kedalaman dalam prosa membentuk warisan sastra yang kaya dan beragam.

Demikianlah artikel tentang Prosa dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bisa memberi manfaat bagi kita semua, Terimakasih.