Pengertian Pencemaran Udara : Penyebab, Sumber dan Dampaknya

Pengertian Pencemaran Udara – Bumi adalah salah satu planet yang unik sebab satu-satunya yang mempunyai unsur hidup terlengkap di galaksi bima sakti. Salah satu makhluk hidup yang bermukim di bumi ialah manusia.

Manusia dan bumi mempunyai hubungan yang paling erat. Hal ini dikarenakan insan satu-satunya makhluk hidup yang mempunyai akal sampai-sampai manusia dapat memanfaatkan sumber daya bumi secara maksimal sesuai keperluan hidupnya.

Seiring berjalanannya waktu terjadi perubahan-perubahan pada bumi dampak aktivitas insan maupun kegiatan bumi tersebut sendiri. Salah satu yang menjadi topik hangat untuk diperbincangkan yaitu pencemaran udara.

Penyebab dan akibat pencemaran udara yang sangat utama tidak jarang kali bersangkutan dengan manusia.

Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar terjadinya perusakan udara. Pun manusia pula yang merasakan akibat terjelek dari terjadinya perusakan udara.

Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara merupakan kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalamjumlah yang bisa membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat dimunculkan oleh sumber-sumber alami maupun pekerjaan manusia.

Udara ialah salah satu unsur yang sangat urgen sebagai penunjang seluruh mahluk. Bisa kalian bayangkan bagaimana andai di dunia ini tidak ada tidak banyak saja, maka seluruh akan mati sebab tidak dapat bernafas.

Bukan melulu itu saja peranan urgen dari udara ini tidak saja digunakan untuk insan tapi seluruh mahluk hidup.

Maka dari tersebut manusia selaku di antara mahluk yang memiliki akal dan benak harus bertanggung jawab atas situasi kesehatan dan kesucian udara sendiri.

Penyebab Pencemaran Udara

Penyebab perusakan udara di Indonesia selama lebih dari 70% adalahhasil emisi kendaraan bermotor.

Kendaraan bermotor menerbitkan zat-zat riskan yang bisa menimbulkan akibat negatif, baik terhadap kesehatan insan maupun terhadap lingkungan.

Zat riskan tersebut laksana timbal/timah hitam (Pb), suspended particulate matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox).

Kendaraan bermotor menyumbang nyaris 100 persen timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan nyaris seluruh karbon monoksida (CO) ke udara.

Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah lokasi tinggal tangga merangkum 41% dari sumber debu Jakarta.

Sektor industri pun adalahsumber utama dari sulfur dioksida. Di tempat-tempat padat di Jakarta fokus timbal dapat 100 kali dari ambang batas.

Tingkat perusakan udara di dunia sungguh mengkhawatirkan. Berdasarkan keterangan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), selama 98 persen kota berpenduduk di atas 100.000 orang yang terdapat di negara pendapatan rendah dan menengah tidak mengisi standar kualitas udara WHO. Sedangkan untuk negara berpenghasilan tinggi, jumlahnya menurun menjadi 52 persen.

Sumber Perusakan Udara

Sumber perusakan udara terdiri dari dua sumber, yaitu:

  1. Sumber perusakan udara alamiah, misalnya dampak letusan gunung berapi. Bisa pun berupa kebakaran hutan, nitrifikasi dan denitrifikasi biologi.
  2. Sumber perusakan udara berasal dari manusia. Sumber perusakan jenis ini contohnya dari transportasi, emisi pabrik. Zat penyebab perusakan udara yang bersumber dari pekerjaan manusia antara beda Karbon Monoksida (CO), Oksida Sulfur (SOx), Oksida Nitrogen (NOx), Partikulat, Hidrokarbon (HC), dan Oksida fotokimia, tergolong ozon.

Macam-macam Pencemaran Udara

Terdapat dua macam perusakan udara yaitu:

  1. Pencemaran udara primer yaitu substansi pencemar dimunculkan langsung dari sumber pencemaran. Karbon monoksida ialah salah satu misal pencemar udara primer sebab ia adalahhasil dari pembakaran.
  2. Pencemaran udara sekunder yakni substansi pencemar terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam proses fotokimia ialah contoh perusakan sekunder. Atmosfer adalahsebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini, perhatian pada efek emisi polusi udara terhadap evolusi iklim global dan penipisan lapisan ozon semakin meningkat.

Dampak Pencemaran Udara

Dampak perusakan udara menyerang sekian banyak sektor kehidupan insan dan makhluk hidup di bumi. Berikut ini ialah dampak perusakan udara terhadap kehidupan manusia dan lingkungan.

1. Dampak Kesehatan

Dampak perusakan debu dapat menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis) serta penyakit drainase pernapasan lainnya.

Sedangkan akibat pencemaran oleh zat kimia laksana Karbon Monoksida dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada hemoglobin. Hemoglobin ialah metaloprotein pengangkut oksigen yang berisi besi dalam sel darah merah.

Dalamnya penetrasi polutan polusi udara ke dalam tubuh bergantung untuk jenis zat pencemar. Partikulat berukuran besar dapat terbendung di drainase pernapasan unsur atas.

Sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat menjangkau paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah. Kemudian menyebar ke semua tubuh.

Di Indonesia, kendaraan bermotor adalahsumber utama perusakan udara di perkotaan. Berdasarkan keterangan dari World Bank, dalam kurun masa-masa 6 tahun semenjak 1995 sampai 2001, terdapat perkembangan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar nyaris 100%.

Sebagian besar kendaraan bermotor tersebut menghasilkan emisi gas buang yang buruk. Hal ini dampak perawatan tidak cukup memadai ataupun dari pemakaian bahan bakar kualitas buruk, contohnya kadar timbal/Pb yang tinggi.

World Bank menanam Jakarta menjadi di antara kota dengan kadar polutan tertinggi sesudah Beijing, New Delhi, Mexico. Pencemaran yang terjadi paling menggangu kesehatan.

Berdasarkan keterangan dari perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994, dengan mengambil misal kasus kota Jakarta.

Jika fokus partikulat (PM) diturunkan cocok standar WHO, maka bakal terjadi sekian banyak penurunan permasalahan kesehatan. Penurunan permasalahan tersebut yaitu:

  • Penurunan 1400 permasalahan kematian bayi prematur.
  • Penurunan 2000 permasalahan rawat inap di Rumah Sakit.
  • Penurunan sebesar 49.000 permasalahan kunjungan ke gawat darurat.
  • Penurunan 600.000 serangan asma.
  • Penurunan 124.000 permasalahan bronchitis pada anak.
  • Penurunan 31 juta fenomena penyakit drainase pernapasan.
  • Peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang dampak penyakit drainase pernapasan.

2. Dampak ekonomi

Hasil kajian Bank Dunia mengejar bahwa akibat ekonomi dampak pencemaran udara di Indonesia sebesar Rp 1,8 trilyun. Jumlah ini bakal meningkat menjangkau 4,3 trilyun pada tahun 2015.

3. Dampak Sosial

Akibat pecemaran udara, orang-orang tidak dapat merasakan udara sehat. Setiap hari mesti menyaksikan dan mencium asap. Akibatnya, kegiatan sosial menjadi terhambat.

4. Dampak pada Pendidikan

Dari segi pendidikan, akibat pencemaran udara dapat memprovokasi tingkat belajar semua siswa. Mereka terhambat dalam urusan berfikir. Terhambat pula dalam menuntaskan suatu permasalahan.

5. Dampak Terhadap Pertanian

Pencemaran udara sangat dominan pada sektor pertanian. Kurangnya lahan hijau lokasi pohon mengerjakan fotosintesis sebab dapat mengganggu perkembangan pohon.

Tanaman pun akan rawan penyakit. Penyakit itu antara beda klorosis, nekrosis. Ini mengakibatkan sirkulasi udara sehat berkurang. Udara menjadi kotor sampai-sampai tidak baik guna dihirup.

6. Hujan Asam

Tingkat keasaman (pH) normal air hujan ialah 5,6. Polusi udara dampak SO2 dan NO2 yang bereaksi dengan air hujan akan menyusun asam dan menurunkan pH air hujan.

Dampak dari hujan asam ini memprovokasi kualitas air permukaan. Hujan asam pun melarutkan logam-logam berat yang ada dalam tanah sehingga memprovokasi kualitas air tanah dan air permukaan.

7. Efek Rumah Kaca

Efek lokasi tinggal kaca diakibatkan oleh eksistensi CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer. Keseluruhan gas ini menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.

Akibatnya, panas terperangkap dalam lapisan troposfer sampai-sampai menimbulkan gejala pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global itu antara beda pencairan es di kutub, naiknya permukaan air laut, evolusi iklim, evolusi siklus hidup tumbuhan fauna.

8. Kerusakan Lapisan Ozon

Lapisan ozon yang sedang di stratosfer (ketinggian 20-35 km) adalahpelindung alami bumi. Lapisan ini bermanfaat memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer.

Emisi CFC yang menjangkau stratosfer dan mempunyai sifat sangat stabil mengakibatkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya. Hal ini mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang pada lapisan ozon.

Kerusakan lapisan ozon mengakibatkan sinar UV-B matahari tidak terfilter. Akhirnya, dapat menyebabkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

Zat Pencemaran Udara (Polutan)

Pencemaran udara diakibatkan oleh sejumlah zat pencemar atau polutan. Amerika Serikat, misalnya, mempunyai susunan 187 polutan riskan (hazardous list pollutants) untuk kualitas udara.

Jenis polutan ini diputuskan dan diperhatikan oleh Environmental Protection Agency. Tiap jenis polutan mempunyai bahaya yang bisa berujung pada kematian. Bahaya dari setiap zat perusakan udara merupakan:

1. Karbon Monoksida

Asap kendaraan adalahsumber utama karbon monoksida di perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% polusi udara di Jakarta diakibatkan karena benda bergerak atau transportasi berbahan bakar solar. Terutama berasal dari Angkutan Umum.

Formasi CO merupakan faedah dari rasio keperluan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel.

Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar khususnya terjadi pada mesin yang memakai Turbocharge. Ini adalahsalah satu strategi meminimalkan emisi CO.

Karbon monoksida yang bertambah di sekian banyak perkotaan dapat menyebabkan turunnya berat janin.

Berpotensi menambah jumlah kematian bayi serta kehancuran otak. Karena itu, strategi penurunan kadar karbon monoksida bakal tergantung pada pengendalian.

Pengendalian emisi seperti pemakaian bahan katalis yang mengolah bahan CO menjadi karbon dioksida.

Penggunaan bahan bakar terbarukan rendah polusi pun dapat menjadi solusi menanggulangi masalah perusakan udara.

Karbon monoksida ialah gas yang mempunyai sifat membunuh makhluk hidup, tergolong manusia. Gas CO bakal mengganggu pengikatan oksigen (O2) pada darah sebab CO lebih gampang terikat oleh darah dikomparasikan oksigen. Darah yang ternoda oleh CO pada kadar 70% sampai 80% dapat mengakibatkan kematian.

2. Gas Karbon Dioksida

Karbon dioksida ialah gas sumber perusakan udara yang dapat meningkatkan suhu pada sebuah lingkungan sekitar. Fenomena ini dikenal sebagai efek lokasi tinggal kaca.

Temperatur udara di wilayah yang ternoda CO2 bakal naik. Dengan demikian, suhunya menjadi semakin panas dari masa-masa ke masa-masa seperti dirasakan DKI Jakarta.

Hal ini diakibatkan karena CO2 bakal berkonsentrasi dengan jasad renik, debu, dan titik-titik air. Percampuran ini menyusun awan yang dapat dimasuki cahaya matahari tetapi tidak dapat dicungkil kembali melalui awan tersebut. Keadaan seperti tersebut serupa dengan situasi rumah kaca tanpa fentilasi udara.

3. Gas NO dan NO2

Hingga tahun 1999, NOx yang berasal dari perangkat transportasi laut di Jepang menyumbangkan 38% dari total emisi NOx (25.000 ton/tahun).

NOx terbentuk atas tiga faedah yaitu Suhu (T), Waktu Reaksi (t), dan fokus Oksigen (O2) atau NOx = f (T, t, O2).

Secara teoritis ada 3 teori yang menyampaikan terbentuknya NOx, yaitu:

  • Thermal NOx (Extended Zeldovich Mechanism). Proses ini diakibatkan gas nitrogen beroksidasi pada suhu tinggi pada ruang bakar (>1800 K). Thermal NOx ini didominasi oleh emisi NO (NOx = NO + NO2).
  • Prompt NOx. Formasi NOx ini bakal terbentuk cepat pada zona pembakaran.
  • Fuel NOx. Formasi NOx ini terbentuk sebab kandungan N dalam bahan bakar. Kira-kira 90 persen emisi NOx diakibatkan oleh proses thermal NOx. Tercatat pula bahwa pemakaian HFO (Heavy Fuel Oil) – bahan bakar kapal – menyumbangkan emisi NOx sebesar 20-30%. Nitrogen oksida yang ada di angkasa dan kemudian dicium manusia bakal menyebabkan kehancuran paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfir, gas ini menyusun partikel-partikel nitrat yang amat halus sampai-sampai dapat menjebol bagian terdalam paru-paru. Gas-gas di atas bakal dapat memunculkan gangguan pada drainase pernapasan, dari ringan sampai berat.

Penanggulangan Pecemaran Udara

Penanggulangan perusakan udara dapat dilaksanakan dengan sejumlah cara. Solusi nya yaitu dengan:

  1. Gunakan angkutan umum. Mendorong diri sendiri dan masyarakat untuk memakai moda angkutan umum bakal menurunkan tingkat polusi udara.
  2. Hemat energi. Matikan kipas angina, lampu, penyejuk udara saat kamu bepergian keluar. Sejumlah besar bahan bakar fosil dihanguskan untuk menghasilkan listrik. Dengan meminimalisir pemakaian listrik, berarti anda turut meminimalisir pemakaiaan bahan bakar fosil dan mengamankan udara.
  3. Pahami dan praktek konsep Reduce, Reuse dan Recycle. Jangan melemparkan barang-barang yang tidak berguna untuk anda. Anda barangkali saja dapat memakai barang-barang itu untuk urusan lain, contohnya menghasilkan kerajinan. Bahkan, kamu bisa menghasilkan duit dari sampah didaur ulang.
  4. Gunakan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan. Teknologi energi terbarukan ramah lingkungan laksana matahari, angin dan panas bumi semakin mutakhir. Pemerintah sekian banyak negara telah menyerahkan hibah untuk konsumen yang tertarik guna memasang panel surya untuk lokasi tinggal mereka.
  5. Gunakan perlengkapan teknologi atau listrik irit energi.

Demikianlah penjelasan tentang Pencemaran Udara dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.