Pengertian Kerangka Berpikir – Kerangka berpikir banyak digunakan penulis untuk membantu menyelesaikan tulisannya. Tidak hanya tulisan buku atau artikel.
Bahkan tulisan yang sifatnya penelitian pun juga. Mungkin Anda masih belum mengenal lebih dekat tentang materi ini?
Nah, pada kesempatan kali ini akan membahas pengertian dan contoh kerangka berpikir. Tidak lupa juga akan disinggung bagaimana cara membuatnya.
Siapa tahu membantu Anda yang ingin mencoba menggunakan dan rasakan manfaatnya. Langsung saja, berikut ulasannya.
Pengertian Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara dari fenomena yang mengarah ke masalah dalam suatu topik penelitian.
Kriteria utama untuk menciptakan kerangka berpikir agar meyakinkan para ilmuwan adalah alasan logis untuk menciptakan kerangka berpikir yang mampu menarik kesimpulan dalam bentuk hipotesis.
Jadi dapat dikatakan bahwa kerangka berpikir adalah sintesis dari hubungan antar variabel yang telah disusun berdasarkan berbagai teori yang telah diuraikan dan kemudian dianalisis secara kritis dan sistematis untuk mendapatkan sintesis hubungan antar variabel penelitian. Sintesis hubungan variabel-variabel ini digunakan untuk merumuskan hipotesis.
Kerangka berpikir adalah suatu model atau gambar dalam bentuk konsep yang menjelaskan hubungan antara satu variabel dan variabel lainnya.
Oleh karena itu, kerangka berpikir ini harus diimplementasikan dalam bentuk diagram atau skema untuk memfasilitasi pemahaman beberapa variabel data yang akan diperiksa pada titik waktu selanjutnya.
Kerangka berpikir ini juga dapat didefinisikan sebagai rumusan masalah yang telah dirumuskan berdasarkan proses deduktif untuk menciptakan berbagai konsep dan kalimat yang digunakan untuk membantu seorang peneliti merumuskan hipotesis penelitiannya.
Pengertian Kerangka Berpikir Menurut Para Ahli
Adapun pengertian Kerangka Berpikir menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Uma Sekaran dalam Sugiyono (2011: 60)
Kerangka berpikir dapat ditafsirkan sebagai model konseptual untuk bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasi sebagai masalah penting.
2. Scribd
Kerangka berpikir adalah pemahaman yang mendasari pemahaman lain, menjadi pemahaman dasar dan dasar bagi setiap pemikiran selanjutnya.
Membuat kerangka berpikir memang bukanlah hal yang mudah, Hal itu harus menjadi pemikiran yang mendalam, tidak untuk menyimpulkan berdasarkan fakta yang dirasakan atau hanya berdasarkan pada informasi yang dipotong.
Tidak hanya itu, ada juga kebutuhan untuk berpikir cerdas dan brilian dalam semua informasi, serta mencoba menarik kesimpulan yang membangun kepercayaan.
3. Eecho
Kerangka Berpikir berbeda dari sekumpulan informasi atau hanya sekedar sebuah pemahaman. Selain itu, Kerangka Berpikir adalah pemahaman yang mendasari pemahaman orang lain, pemahaman yang merupakan fondasi dan menjadi dasar dari semua pemikiran selanjutnya.
Macam-macam Kerangka Berpikir
Jika kalian hendak menulis Kerangka Berpikir, Anda perlu tahu tiga jenis kerangka kerja ini, yaitu:
1. Kerangka Teoritis
Kerangka Teoritis adalah sejenis kerangka kerja yang menekankan teori yang mendasarinya dan berfungsi untuk menjelaskan fenomena yang diteliti.
2. Kerangka Operasional
Kerangka operasional adalah kerangka kerja yang menjelaskan variabel yang diperoleh dari konsep yang dipilih dan juga menunjukkan hubungan antara variabel data ini. Ini juga menjelaskan elemen mana yang dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur variabel terkait.
3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah kerangka kerja di mana konsep-konsep yang terkandung dalam hipotesis teoritis, dimana unsur-unsur yang terkandung dalam objek yang akan diperiksa kemudian selesai dan hubungan antara konsep-konsep ini ditampilkan.
Langkah-langkah Penyusunan Kerangka Berpikir
Sebelum kami menjelaskan Kerangka Kerja Pemikiran secara lebih rinci, yang terbaik adalah terlebih dahulu memahami bagaimana suatu skema dibuat dari Kerangka Pemikiran ini, dalam langkah-langkah berikut:
1. Menentukan Sebuah Variabel yang Lebih Detail
Langkah pertama yang perlu dilakukan seorang peneliti adalah membuat variabel data yang lebih rinci. Ketika seorang peneliti ingin mendapatkan berbagai teori, penelitian dilakukan untuk membantu menciptakan kerangka berpikir yang lebih jelas.
Oleh karena itu, seorang peneliti harus terlebih dahulu menentukan variabel data. Berikut adalah beberapa cara untuk mendapatkan variabel data yang lebih rinci:
- Pertama, lihat judul yang Anda masukkan terlebih dahulu
- Selanjutnya, tentukan variabel data judul
- Kemudian tulis semua variabel data yang Anda tentukan.
2. Membaca Buku-buku Hasil Penelitian
Ketika yang pertama dilakukan, langkah selanjutnya adalah membaca buku dengan hasil pencarian yang paling relevan.
Buku-buku yang disebutkan di sini bisa dalam bentuk ensiklopedia, kamus atau buku pelajaran lainnya. Sementara itu, pengetahuan tentang hasil penelitian yang dibaca dapat mencakup jurnal ilmiah, laporan penelitian, tesis, atau tesis.
3. Deskripsikan Teori dan Hasil Penelitian
Apabila hal yang pertama sudah dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengekspresikan teori yang terkait dengan variabel data yang akan diperiksa.
4. Menganalisis Teori dan Juga Hasil Penelitian secara Kritis
Nah, pada tahap keempat ini, Anda hanya perlu menganalisis secara kritis teori dan hasil penelitian. Namun, selama proses analisis seorang peneliti dapat mempelajari teori-teori yang mungkin atau mungkin tidak didasarkan pada subjek penelitian. Karena sering ada teori dari luar negeri yang tidak sesuai dengan penelitian yang terdapat di dalam negeri.
5. Menganalisis Komparatif Tentang Teori dan Hasil Penelitian
Pada tahap kelima ini, Anda perlu melakukan analisis dan perbandingan dengan membandingkan satu teori dengan yang lain.
Dari hasil ini, seorang peneliti sekarang dapat menggabungkan satu teori dengan yang lain atau menguranginya jika hasil analisis dianggap terlalu komprehensif.
6. Sintesa Kesimpulan
Setelah Anda menyelesaikan langkah-langkah sebelumnya, seorang peneliti dapat membuat ringkasan atau kesimpulan sementara.
Sintesis yang terjadi di antara variabel-variabel akan menciptakan kerangka kerja yang berbeda sehingga dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.
7. Kerangka Berpikir
Apabila sintesa kesimpulan tersebut sudah dilakukan, langkah terakhir adalah Anda dapat membuat pola dari kerangka pemikiran. Ada dua jenis kerangka berpikir, yaitu kerangka asosiatif atau komparatif.
Ciri-ciri Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir, atau mental model, adalah suatu cara kita memandang dan memahami dunia. Ciri-ciri kerangka berpikir dapat bervariasi tergantung pada konteksnya, tetapi beberapa ciri umum melibatkan:
1. Sederhana dan Konseptual
- Kerangka berpikir sering kali mencoba menyederhanakan kompleksitas dunia menjadi konsep-konsep yang lebih mudah dipahami.
- Berfokus pada elemen-elemen kunci yang dianggap penting.
2. Pembatasan
- Kerangka berpikir dapat memiliki batasan atau cakupan tertentu, memandang sesuatu dari suatu perspektif atau ruang lingkup tertentu.
- Tidak mencakup semua aspek dunia, tetapi fokus pada elemen-elemen tertentu.
3. Berpengaruh oleh Pengalaman dan Nilai
- Dikembangkan berdasarkan pengalaman hidup, pengetahuan, dan nilai-nilai individu.
- Memiliki akar pada latar belakang budaya, sosial, dan pribadi.
4. Abstraksi
- Mampu menghasilkan konsep-konsep umum dari situasi-situasi khusus.
- Menciptakan representasi mental yang dapat digunakan untuk memahami berbagai konteks.
5. Dinamis
- Kerangka berpikir dapat berubah seiring waktu dengan perolehan pengalaman baru atau pemahaman yang lebih mendalam.
- Fleksibel dan dapat berkembang seiring evolusi pengetahuan dan wawasan.
6. Berhubungan dengan Teori dan Konsep
- Seringkali terkait dengan teori atau konsep tertentu yang membantu mengorganisir informasi dan memberikan struktur pada pemahaman.
7. Memerlukan Konsistensi
- Cenderung mempertahankan konsistensi internal.
- Jika terjadi konflik dengan ide atau informasi baru, kerangka berpikir dapat mengalami revisi atau perubahan.
8. Memandang Melalui Lensa Subyektif
- Bersifat subyektif dan dapat bervariasi antar individu.
- Pemahaman seseorang dipengaruhi oleh pandangan dan interpretasi pribadi.
9. Mendukung Pengambilan Keputusan
- Membantu individu dalam mengorganisir informasi untuk membuat keputusan atau menyelesaikan masalah.
- Berperan dalam mengarahkan tindakan dan perilaku.
10. Dapat Diterapkan dalam Berbagai Konteks
- Meskipun memiliki fokus tertentu, kerangka berpikir dapat diterapkan dalam berbagai situasi atau masalah yang berkaitan.
Memahami kerangka berpikir seseorang dapat memberikan wawasan tentang cara individu tersebut memahami dunia dan membuat keputusan.
Contoh Kerangka Berpikir
Judul Penelitian : Media Pembelajaran Dengan Menggunakan Quipper School
Kerangka Berfikir
Penggunaan media pembelajaran dengan Quipper School di SMP Negeri 19 Bandar Lampung dirancang untuk membantu para guru dan siswa belajar di mana saja, kapan saja.
Aplikasi yang termasuk dalam e-learning memberikan siswa menjadi lebih mudah mengakses ke materi, pertanyaan dan bahkan kuis berdasarkan waktu yang ditentukan oleh guru. Di bawah ini adalah aliran kerangka pemikiran dari teori yang telah diajukan peneliti.
Quipper school dapat dikatakan sebagai media dengan menyediakan konten pembelajaran untuk mendukung proses pengajaran dan kegiatan belajar.
Menggunakan skema di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan hambatan yang dihadapi siswa ketika menggunakan alat pembelajaran ini.
Tentu saja, menggunakan alat belajar ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui menu yang sudah tersedia. Dengan media pembelajaran ini Anda dapat melihat hasil belajar siswa.
Di mana setiap guru berkewajiban untuk menggunakan alat bantu belajar ini dalam setiap proses belajar-mengajar dan untuk memberi tahu siswa tentang keuntungan menggunakan media.
Demikianlah penjelasan tentang Kerangka Berpikir dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.
Baca juga artikel lainnya :
- Pengertian Hipotesis : Syarat, Konsep, Manfaat dan Pengujiannya
- Pengertian Hidrologi : Proses, Macam, Unsur dan Manfaatnya
- Pengertian Gagasan : Tujuan, Hal-hal dan Tolak Ukurnya
- Pengertian Epitel : Ciri-ciri, Jenis, Fungsi dan Letaknya
- Pengertian E-Commerce : Metode, Aplikasi dan Manfaatnya
- Pengertian Cache Memory : Struktur, Level dan Cara Kerjanya