Pengertian Gagasan : Tujuan, Hal-hal dan Tolak Ukurnya

Pengertian Gagasan – Dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang berkaitan dengan unsur-unsur kebahasaan, biasanya terdapat gagasan yang terkandung di sebuah teks.

Dan suatu paragraph biasanya disusun berdasarkan kalimat yang ebrisi gagasan pokok dan gagasan pendukung. Lantas apa itu gagasan? Simak pengertian gagasan di bawah ini.

Pengertian Gagasan – Dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang berkaitan dengan unsur-unsur kebahasaan, biasanya terdapat gagasan yang terkandung di sebuah teks.

Dan suatu paragraph biasanya disusun berdasarkan kalimat yang ebrisi gagasan pokok dan gagasan pendukung. Lantas apa itu gagasan? Simak pengertian gagasan di bawah ini.

Pengertian Gagasan

Gagasan (pikiran) merupakan sesuatu (hasil pemikiran, usulan, keinginan, harapan) yang penulis sampaikan kepada pembaca atau pendengar.

Selain itu, gagasan tersebut diintegrasikan ke dalam fakta, data, informasi dan media lain yang mengklarifikasi gagasan tersebut dan pada saat yang sama meyakinkan calon pembaca (Suyono, 2004).

Menurut Widyamartaya (1990) gagasan adalah kesan dalam dunia batin seseorang yang harus diteruskan ke orang lain. Gagasan berupa pengetahuan, pengamatan keinginan, perasaan dan sebagainya. Menceritakan atau mengomunikasikan ide termasuk menceritakan kisah, melukis, mempresentasikan dan berdiskusi.

Penataan gagasan menyangkut berupa seni, yaitu asas aturan, teknik, kerangka, pola, dan angka. Penceritaan atau narasi bertujuan untuk menyampaikan ide-ide dalam urutan kronologis atau selama periode waktu tertentu untuk memperkenalkan pembaca pada serangkaian peristiwa yang biasanya berujung pada peristiwa penting.

Pelukisan atau deskripsi bertujuan menyampaikan dalam urutan atau struktur ruangan, dengan maksud menggambarkan segala sesuatu yang didengar pembicara sebelum pendengar diperkenalkan, biasanya berkisar pada kesan utama dari sesuatu yang terkontaminasi.

Pameran ini bertujuan untuk mengekspresikan ide dalam bentuk pameran untuk mengomunikasikan atau menjelaskan sesuatu (Masalah, manfaat, cara, proses, pembicara, dan langkah-langkah).

Tujuan Gagasan

Gagasan bertujuan menyampaikan gagasan berupa data bukti, hasil musyawarah, dll. Untuk meyakinkan pendengar atau pembaca kebenaran, posisi, atau kesimpulan pembicara.

Gagasan sering muncul dalam diskusi, rapat, seminar, talk show. Gagasan diteruskan untuk menyelesaikan masalah dan tidak memperburuknya. Gagasan yang diajukan harus obyektif dan masuk akal. Gagasan juga disebut opini.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000) gagasan adalah hasil pemikiran, ide. Berikut contoh kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan:

  1. Saya berpendapat….
  2. Saya memiliki gagasan….
  3. Menurut gagasan saya….
  4. Menurut saya….

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Penyampaian Gagasan

Menurut Suyono (2004:53), hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengemukakan gagasan:

  1. Gagasan disampaikan secara terbuka dan didasarkan pada pemikiran yang sehat, logis, dan objektif
  2. Gagasan disampaikan dalam bahasa yang jelas dan lancar
  3. Ide-ide yang diajukan harus berhubungan dengan masalah dan tidak boleh muncul dari masalah yang dibahas
  4. Hilangkan perasaan emosional dan jangan memaksa Anda untuk menerima pendapatnya
  5. Ide-ide yang dikirimkan tidak boleh mencemarkan nama baik orang lain
  6. Ide bisa menjadi contoh implementasi ide yang berasal dari orang lain
  7. Gunakan kalimat pendek, singkat dan jelas untuk mengekspresikan ide.

Tolak Ukur Gagasan

“Tolak Ukur Gagasan” dalam konteks bahasa Indonesia mungkin dapat diartikan sebagai kriteria atau standar untuk menilai atau mengukur kualitas sebuah gagasan. Dalam proses evaluasi ide atau konsep, beberapa tolak ukur yang umum digunakan meliputi:

1. Ketepatan (Relevansi)

Sejauh mana gagasan tersebut sesuai dengan tujuan atau masalah yang ingin dipecahkan.

2. Kreativitas

Seberapa inovatif atau orisinalitas gagasan tersebut dalam menyajikan solusi atau ide.

3. Ketangguhan (Feasibility)

Sejauh mana gagasan tersebut dapat diwujudkan atau diterapkan dalam kondisi nyata, baik dari segi teknis, finansial, maupun sumber daya lainnya.

4. Dampak

Apa kontribusi positif yang dapat dihasilkan oleh gagasan tersebut, dan seberapa besar pengaruhnya terhadap tujuan atau permasalahan yang dihadapi.

5. Konsistensi

Sejauh mana gagasan tersebut konsisten dalam dirinya sendiri dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip atau fakta yang telah diketahui.

6. Klaritas

Seberapa jelas dan dapat dipahami gagasan tersebut oleh orang lain, termasuk kemampuan penyampaiannya.

7. Akuntabilitas

Apakah gagasan tersebut dapat dipertanggungjawabkan, baik dalam hal logika maupun fakta yang mendukungnya.

8. Dukungan Evidensial

Sejauh mana gagasan tersebut didukung oleh bukti atau data yang relevan.

9. Tingkat Kepentingan

Seberapa pentingnya gagasan tersebut dalam konteks permasalahan atau tujuan yang dihadapi.

Tentu saja, tolak ukur ini dapat berbeda tergantung pada konteks dan jenis gagasan yang sedang dievaluasi. Jika ada konteks atau jenis gagasan tertentu yang ingin Anda bahas, harap berikan informasi tambahan agar saya dapat memberikan jawaban yang lebih spesifik.

Bertukar Gagasan

Metode bertukar ide dalam pendidikan Indonesia sering digunakan dalam diskusi. Diskusi adalah proses dimana dua orang atau lebih berinteraksi secara verbal dan bertatap muka. Ini adalah tujuan yang jelas didasarkan pada pertukaran informasi untuk menyelesaikan masalah.

Menemukan Gagasan

Sebelum seorang penulis menyampaikan gagasannya, ia harus terlebih dahulu menemukan ide atau ide yang ingin ia sampaikan. Tidak mungkin bagi seorang penulis untuk menyampaikan ide-ide tanpa memasukkan apa pun.

Lalu dari manakah gagasan tersebut didapatkan seorang penulis? Berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan seorang penulis agar menemukan gagasan untuk ditulis.

1. Memperkaya Diri dengan Membaca

Membaca dan menulis seperti dua sisi mata uang. Keduanya tidak bisa dipisahkan. Menulis membutuhkan membaca dan sebaliknya membaca membutuhkan menulis.

Gemar membaca akan memberikan wawasan penulis dan pengetahuan yang mendalam. Dengan membaca hal-hal baru diterima dan ide-ide baru juga sangat mungkin.

Dan jangan lupa menuliskan poin-poin penting bacaan Anda. Catatan ini akan menjadi referensi saat mencari ide baru untuk menulis.

2. Menyadari Semua Hal di Sekitar

Jangan pernah mengabaikan apa yang terjadi dan apa yang ada di sekitar kita. Hal-hal ini merupakan sumber ide untuk menulis.

Perhatikan udara pagi yang segar, kicau burung dan aktivitas pagi hari. Tuliskan apa yang Anda lihat dan dengar. Suatu hari mereka bisa menjadi benih ide-ide tertulis. Manusia, hewan, alam dapat menjadi sumber inspirasi untuk karya fiksi dengan latihan dan sedikit imajinasi.

3. Melihat ke Dalam Hidup Pribadi

Sumber gagasan lain adalah kehidupan kita. Penulis dapat mulai menulis dengan memberi tahu dirinya sendiri. Misalnya dengan menceritakan tentang kelahiran, makna nama karena orang tua memberi nama dan sebagainya.

Anda juga dapat menulis tentang pengalaman pribadi yang menyedihkan, menyenangkan, dan bahkan memalukan. Semua adalah sumber ide yang tak terbatas.

Demikianlah penjelasan tentang Gagasan dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.

Baca juga artikel lainnya :