Pengertian Kinerja : Indikator, Faktor, Penilaian dan Dimensinya

Pengertian Kinerja – Setiap anggota organisasi dalam menjangkau tujuan organisasi pasti timbul adanya perasaan kepuasan kerja dan ketidakpuasan. Oleh sebab itulah masing-masing pimpinan atau manajer sebuah organisasi perlu membuat suatu iklim yang sehat secara etis untuk anggotanya atau pegawainya.

Dimana mereka mengerjakan pekerjaan secara maksimal dan produktif. Hal ini telah barang pasti adanya perilaku pribadi dalam organisasi yang adalah interaksi antara karakteristik pribadi dan ciri khas organisasi.

Perilaku organisasi adalah suatu perilaku terapan yang di bina atas donasi dari sebanyak disiplin perilkau, laksana yang menonjol psokologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi dan ilmu politik, sementara yang mencantol kepuasan kerja (jobsatisfaction) adalah yang disumbangkan dalam psikologi.

Selain itu diperluas juga yang mencangkup pembelajaran, persepsi, kepribadian, pelatihan, keefektifan kepemimpinan, keperluan dan kekuatan motivasi, proses pemungutan keputusan, evaluasi kinerja, pengukuran sikap, kiat seleksi pegawai, desain kegiatan dan stres kerja.

Pengertian Kinerja

Kinerja ialah singkatan dari Kinetika Energi Kerja yang dalam bahasa Inggris dinamakan dengan performance. Dalam urusan ini, kata performance lazimnya merujuk pada “job performance” atau “actual performance” yang dengan kata lain suatu prestasi kerja atau prestasi sebetulnya yang dijangkau oleh seseorang dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Dalam konteks manajemen, definisi kinerja ialah suatu prestasi kerja atau hasil kerja seseorang menurut kuantitas dan kualitas yang dicapainya dalam melaksanakan kegunaannya sesuai dengan tanggung jawab yang diterima.

Umumnya, masing-masing organisasi sangat menyimak upaya pengoptimalan kinerja sumber daya insan (SDM). Sehingga dalam urusan ini, SDM menjadi hal penentu untuk perusahaan dalam menjangkau suatu kinerja yang baik.

Pengertian Kinerja Menurut Para Ahli

Agar lebih mengetahui apa itu kinerja, maka kita bisa merujuk pada pendapat para ahli berikut ini:

1. Anwar Prabu Mangkunegara

Berdasarkan keterangan dari Anwar Prabu Mangkunegara (2006:67), definisi kinerja ialah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dijangkau oleh seorang pegawai dalam mengemban tugasnya cocok dengan tanggung jawab yang diserahkan kepadanya.

2. Gary Dessler

Berdasarkan keterangan dari Gary Dessler (2000:41), kinerja ialah prestasi kerja, yaitu komparasi antara hasil kerja yang dijangkau dengan standar yang ditetapkan.

3. Tb. Sjafri Mangkuprawira dan Musa Hubeis

Berdasarkan keterangan dari Mangkuprawira dan Hubeis (2007:153), definisi kinerja ialah hasil dari proses kegiatan tertentu secara terencana pada masa-masa dan lokasi dari karyawan serta organisasi bersangkutan.

4. Harold D. Stolovitch dan Erica J. Keeps

Berdasarkan keterangan dari Stolovitch dan Keeps (1992), pengertian kinerja ialah seperangkat hasil yang dijangkau dan merujuk pada perbuatan pencapaian serta pengamalan sesuatu kegiatan yang diminta.

5. Paul Hersey and Kenneth Blanchard

Berdasarkan keterangan dari Hersey and Blanchard (1993), definisi kinerja ialah suatu faedah dari semangat dan keterampilan seseorang dalam menuntaskan tugas atau pekerjaan.

6. James L. Gibson, John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly

Berdasarkan keterangan dari Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (1994), pengertian kinerja ialah tingkat keberhasilan seseorang dalam mengemban tugas seta keterampilan mencapai destinasi yang sudah ditetapkan.

Indikator Kinerja

Kinerja seseorang dalam organisasi bisa dinilai dengan sejumlah indikator. Berdasarkan keterangan dari Stephen P. Robbins, inilah ini ialah beberapa indikator guna mengukur kinerja seseorang:

  1. Kualitas, yakni kualitas kerja yang diukur dari persepsi seorang pegawai terhadap kualitas kegiatan yang dihasilkan, serta kesempurnaan tugas terhadap kemampuan dan keterampilan pegawai.
  2. Kuantitas, yakni jumlah yang didapatkan oleh seorang pegawai yang ditetapkan dalam istilah tertentu, seperti; jumlah unit, jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan.
  3. Ketepatan Waktu, yakni tingkat kegiatan yang diselesaikan, disaksikan dari sudut koordinasi dengan hasil output, serta memaksimalkan masa-masa yang terdapat untuk kegiatan lainnya.
  4. Efektivitas, yakni tingkat pemakaian sumber daya yang terdapat (uang, tenaga, bahan baku, teknologi) secara optimal untuk menambah hasil dari masing-masing unit dalam pemakaian sumber daya tersebut.
  5. Kemandirian, yakni tingkat keterampilan dan komitmen seorang pegawai dalam menjalankan faedah kerjanya secara bertanggungjawab.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Berikut adalah Faktor-faktornya:

1. Efektifitas Dan Efisiensi

Jika sebuah tujuan tertentu akhirnya dapat dicapai, anda boleh menuliskan bahwa pekerjaan tersebut efektif tetapi bilamana akibat-akibat yang tidak ditelusuri kegiatan menilai yang urgen dari hasil yang dijangkau sehingga menyebabkan kepuasan walaupun efektif disebut tidak efesien.

Sebaliknya bila dampak yang dicari-cari tidak urgen atau remeh maka pekerjaan tersebut efesien “Prawirosentono, 1999:27”.

2. Otoritas “Wewenang”

Otoritas ialah sifat dari sebuah komunikasi atau perintah dalam sebuah organisasi formal yang dipunyai seorang anggota organisasi untuk anggota yang beda untuk mengerjakan suatu pekerjaan kerja cocok dengan kontribusinya “Prawirosentono, 1999:27”, perintah tersebut menuliskan apa yang boleh dilaksanakan dan yang jangan dalam organisasi tersebut.

3. Disiplin

Disiplin ialah taat untuk hukum dan ketentuan yang berlaku “Prawirosentono, 1999:27” jadi disiplin karyawan ialah kegiatan karyawan yang terkaitdalam memuliakan perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja.

4. Inisiatif

Inisiatif yaitu sehubungan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk gagasan untuk merencanakan sesuatu yang sehubungan dengan destinasi organisasi.

Karakteristik Kinerja Karyawan

Karakteristik orang yang memiliki kinerja tinggi ialah seperti ini “Mangkunegara, 2002:68”

  1. Memiliki tanggung jawab individu yang tinggi.
  2. Berani memungut dan menanggung resiko yang dihadapi.
  3. Memiliki destinasi yang realitis.
  4. Memiliki rencana kerja yang lengkap dan berusaha untuk meralisasi tujuannya.
  5. Memanfaatkan umpan balik “feed back” yang konkrit dalam seluruh pekerjaan kerja yang dilakukannya.
  6. Mencari peluang untuk menerapkan rencana yang telag diprogramkan.

Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja ialah suatu sistem yang dipakai untuk menilai dan memahami apakah seseorang karyawan telah mengemban pekerjaannya dalam sebuah organisasi melewati instrumen evaluasi kinerja.

Pada hakikatnya, evaluasi kinerja adalahsuatu penilaian terhadap penampilan kerja pribadi (personel) dengan mencocokkan dengan standard baku penampilan.

Berdasarkan keterangan dari Hall, evaluasi kinerja adalah proses yang berkelanjutan guna menilai kualitas kerja personel dan usaha untuk membetulkan kerja personel dalam organisasi.

Berdasarkan keterangan dari Certo, evaluasi kinerja ialah proses penelusuran pekerjaan pribadi personel pada masa tertentu dan menilai hasil karya yang diperlihatkan terhadap pencapaian sasaran sistem manajemen (Ilyas, 2001).

Dimensi Kinerja

Adapun dimensi kinerja antara lain ialah :

1. Quality of Output

Kinerja seseorang ditetapkan baik bilamana kualitas output yang didapatkan lebih baik atau sangat tidak sama dengan target yang sudah ditentukan.

2. Quantity of Output

Kinerja seseorang diukur dari jumlah output yang dihasilkan. Seseorang ditetapkan mempunyai kinerja yang baik bilamana jumlah atau kuantitas output yang dijangkau dapat melebihi atau sangat tidak sama dengan target yang sudah ditentukan dengan tidak melalaikan kualitas output tersebut.

3. Time at Work

Dimensi waktu pun menjadi pertimbangan di dalam mengukur kinerja seseorang. Dengan tidak melalaikan kualitas dan kuantitas output yang mesti dicapai, seorang pribadi dinilai memiliki kinerja yang baik bilamana individu itu dapat menuntaskan pekerjaan secara tepat masa-masa atau bahkan mengerjakan penghematan waktu.

4. Cooperation With Others’ Work

Kinerja pun dinilai dari keterampilan seseorang pribadi untuk tetap mempunyai sifat kooperatif dengan pekerja beda yang pun harus menuntaskan tugasnya masing-masing.

Demikianlah penjelasan tentang Kinerja dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.

Baca juga artikel lainnya :