Pengertian Desain Grafis : Fungsi, Unsur dan Softwarenya

Pengertian Desain Grafis – Di media sosial, tak jarang kita menyaksikan unggahan suatu akun pekerja seni yang mengeluh mengenai kliennya. Seorang klien yang memesan gambar logo usaha, menuntut hasil maksimal dalam waktu singkat dan buget yang rendah.

Otomatis si desainer bakal merasa keberatan dengan permintaan tersebut. Pasalnya mendesain bukan perkara mudah. Perancangnya tak hanya harus berbakat dan punya keahlian, tetapi kecerdasan, kreativitas, serta citarasa visual tinggi guna menghasilkan karya yang baik.

Dalam artikel ini anda akan mengupas lebih jauh mengenai profesi desainer grafis, mulai dari apa itu pengertian desain grafis, fungsi, unsur-unsur, prinsip serta macam macam aplikasi yang biasa dipakai para desainer grafis.

Pengertian Desain Grafis

Pengertian Desain Grafis adalah aktivitas perancangan gagasan dan penciptaan informasi melewati sebuah media dengan memakai elemen-elemen visual, laksana titik, garis, huruf, bidang, tekstur, ruang, dan warna.

Desain grafis merupakan bagian dari ilmu seni visual. Secara bahasa desain grafis terdiri dari dua kata. Yaitu desain yang berarti kerangka format atau rancangan. Dan grafis yang adalahpaduan titik, garis, bidang, atau huruf visual guna mengomunikasikan pesan tertentu.

Dalam desain grafis, ada dua jenis media yang biasa digunakan, yakni 2 dimensi dan 3 dimensi. Media 2D, laksana kertas, papan, kain, dan sebagainya. Sedang media 3D mencakup perangkat-perangkat yang dapat memperlihatkan hasil gambar bergerak.

Sejarah Desain Grafis

Jika dahulunya desain grafis masih menjadi unsur dari disiplin ilmu seni rupa, sekarang tidak lagi. Desain grafis sama sekali sudah terpisah dari seni rupa. Terutama sejak timbulnya istilah desain komunikasi visual dampak semakin luasnya cakupan software desain grafis.

Cikal akan penerapan desain grafis dalam dunia industri dibuka di Inggris pada abad ke-19. Adalah Henry Cole, seorang seniman sekaligus pengajar setempat yang memopulerkan pendapat mengenai menggabungkan bagian seni dalam dunia industri.

Inovasi tersebut lantas diperkuat oleh kitab karya desain grafis terbitan komunitas Arts and Crafts dengan visual yang unik perhatian. Khalayak Inggris menyambut inovasi baru itu dengan baik, memperlihatkan bahwa pendapat Henry Cole mulai menjadi kenyataan.

Akhirnya, desain grafis berkembang menjadi profesi yang populer. Ini seiring dengan pemakaian media cetak sebagai sarana mengenalkan produk dan informasi baru. Kemudian terapannya kian luas dengan adanya inovasi media elektronik dan digital.

Fungsi Desain Grafis

Desain grafis identik dengan hal-hal berhubungan periklanan dan promosi suatu produk. Namun pada dasarnya bidang seni yang satu ini mempunyai dua faedah utama, di mana promosi adalah bagian darinya. Berikut pembahasan lebih menyeluruh mengenai fungsi desain grafis.

1. Fungsi Identifikasi

Identifikasi adalah proses pengenalan terhadap sesuatu. Desain grafis bisa menjadi suatu metode untuk memutuskan identitas dan membenamkan memori kepada khalayak bakal identitas tersebut.

Contoh penerapan desain grafis sangat umum ialah dalam desain logo yang menjadi identitas utama dari suatu merek atau perusahaan. Melalui logo tersebut, khalayak bisa langsung mengenali dari siapa suatu informasi berasal.

Desain grafis menjadi kunci bagaimana khalayak menemukan kesan terhadap sesuatu. Desain yang memikat menciptakan orang tertarik dan hendak tahu lebih jauh. Sebaliknya, desain yang buruk menghasilkan identitas negatif, bahkan tidak menancap dalam memori khalayak.

2. Fungsi Instruksi

Desain grafis pun dapat bermanfaat untuk mengomunikasikan suatu informasi yang berupa arahan atau petunjuk. Melalui informasi tersebut, diinginkan khalayak bisa terdorong guna merespon dan mengerjakan sesuatu yang diharapkan oleh penyampainya.

Di sinilah desain grafis menjadi di antara sarana promosi, publikasi, dan presentasi. Tujuan yang lebih kompleks pastinya membutuhkan software desain yang lebih menarik. Desainer mesti dapat menyampaikan informasi secara efektif, supaya mudah dicerna dan diingat.

Fungsi instruksi sehubungan erat dengan faedah identitas. Sebagai contoh, suatu produk mempunyai logo dengan kekuasaan warna merah. Maka iklan dari produk itu akan memuat warna yang sama, guna lebih melekatkan identitasnya.

Aplikasi desain grafis dimaksudkan guna memenuhi keperluan manusia. Utamanya dalam mengomunikasikan gagasan atau informasi dengan teknik semenarik mungkin, guna menumbuhkan minat khalayak terhadap pesan tersebut.

Unsur-unsur Desain Grafis

Desain grafis berisi unsur-unsur yang tidak cukup lebih sama dengan bagian seni visual pada umumnya. Unsur-unsur tersebut mencakup garis, bidang, ruang, warna, dan tekstur. Kelimanya akan diterangkan dalam poin-poin ini.

1. Garis

Garis ialah gabungan dari titik-titik yang saling terhubung dengan rapat, urut, dan runut. Garis menjadi penegas kontur atau aksen sebuah bidang. Jenisnya dapat tegak lurus memanjang, diagonal, lengkung atau bergelombang, baik tegas maupun putus-putus.

2. Bidang atau Bentuk

Bidang merupakan format yang didapatkan dari bertemunya titik mula dan akhir sebuah garis. Bidang terdiri dari dua jenis, yakni geometris, laksana lingkaran, persegi, segitiga, dan lainnya. Serta organis yang meliputi format tak beraturan yang bebas dan fleksibel.

3. Ruang

Ruang ialah dimensi dari suatu desain grafis. Tempat di mana seluruh unsur grafis berkumpul dalam satu kesatuan. Ruang juga dapat berarti lokasi kosong yang memberi jarak antara satu bagian dengan lainnya.

4. Warna

Pada dasarnya, warna adalah citra yang diterjemahkan oleh benak dari retina mata yang menciduk gelombang cahaya. Warna dalam desain grafis adalahcorak pemanis pada permukaan unsur-unsurnya dan memunculkan sensasi yang unik perhatian.

5. Tekstur

Tekstur merupakan cerminan sifat dari sebuah jenis permukaan, sehingga memunculkan kesan dapat dilihat sekaligus diraba. Seperti halnya warna, tekstur menyerahkan sensasi visual yang unik dan membangunkan perasaan.

Itulah keterangan singkat tentang setiap bagian dalam desain grafis. Kombinasi antara kelima unsur itu dapat menghasilkan tampilan baru yang menarik bilamana diterapkan dengan tepat. Karenanya desain grafis pun harus menyimak prinsip komunikasi visual yang baik.

Prinsip Desain Grafis

Penting untuk desainer guna mempelajari prinsip dalam menciptakan karya grafis. Apalagi andai tujuan pembuatannya ialah memberikan informasi untuk khalayak. Dalam merealisasikan unsur-unsur desain grafis, desainer mesti memperhatikan sejumlah prinsip, antara lain:

1. Komposisi

Secara bahasa berarti penggabungan atau penataan. Setiap bagian desain grafis diatur sedemikian rupa sampai saling menyokong dan tampil sebagai kesatuan visual yang utuh dan serasi. Ini dapat dicapai dengan merealisasikan prinsip-prinsip desain grafis selanjutnya.

2. Keseimbangan

Dalam desain grafis, ekuilibrium tidak tidak jarang kali berarti ukuran yang sama persis. Keseimbangan juga dapat diterapkan melewati bentuk, warna, atau tekstur. Keseimbangan dapat disaksikan dari tampilan yang mantap dan tidak meninggalkan kesan ganjil.

3. Proporsi

Proporsi ialah perbandingan antara masing-masing unsur desain grafis. Perbandingan ini dapat diwujudkan melewati ukuran, posisi, atau jarak (ruang). Biasanya menganut Golden Ratio, yakni satuan ukuran komparasi yang proporsional dan menjadi patokan dalam seni visual.

4. Harmoni

Harmoni bersangkutan erat dengan keserasian. Setiap unsur desain grafis diperlihatkan dalam nuansa teratur, seimbang, dan proporsional sehingga unik perhatian dan menyerahkan kesan tersendiri untuk penikmatnya.

5. Irama

Irama merupakan teknik untuk memperlihatkan gerak. Dalam desain grafis dua dimensi, gambar diciptakan seolah bergerak, menyesuaikan sisi psikologis insan yang mempunyai respon natural tertentu, andai berhadapan dengan unsur-unsur desain grafis.

Karya desain grafis dapat disebutkan baik bilamana dapat mengisi semua prinsip di atas. Tidak terdapat batasan tentang bagaimana teknik menerapkan prinsip tersebut. Asalkan semuanya hadir dengan baik, lazimnya dapat dijamin bahwa desain grafis itu akan unik perhatian.

Jenis-jenis Desain Grafis

Awalnya, desain grafis melulu memanfaatkan media 2 dimensi. Namun, seiring pertumbuhan teknologi, sekarang desain grafis juga diperlihatkan dengan media 3 dimensi. Hal ini turut memengaruhi klasifikasi desain grafis, yang kemudian dipisahkan menurut keterangan dari aplikasinya.

1. Desain Identifikasi

Identifikasi sehubungan dengan fungsi desain grafis sebagai teknik untuk mengenalkan sekaligus mengingatkan suatu informasi untuk khalayak. Umumnya diaplikasikan dalam dunia industri, mulai dari desain logo, pelajaran promosi, profil perusahaan, dan lain-lain.

2. Desain Multimedia

Multimedia berarti desain grafis memanfaatkan sekian banyak jenis media, cocok dengan penempatannya. Film animasi, iklan televisi, dan video, ialah termasuk misal desain multimedia yang sangat sering ditemui.

3. Desain Percetakan atau Printing

Aplikasi desain grafis eksklusif untuk keperluan percetakan. Bisa dalam format sampul kitab dan tata letak isinya, majalah, dan media cetak lainnya. Beberapa pelajaran publikasi pun masih menggunakan software cetak, contohnya poster, banner, pamflet, flyer, dan sebagainya.

4. Desain Produk

Desain produk mencakup desain kemasan secara menyeluruh, baik format maupun tampilan luarnya. Kemasan ini tergolong kompartemen ukuran besar yang memuat sebanyak unit produk guna didistribusikan. Juga merchandise atau item-item penyokong promosi.

5. Desain Digital

Perkembangan teknologi sudah sampai di ranah digital yang identik dengan pemakaian internet. Sehingga kini kelompok grafis pun meningkat dengan adanya desain antarmuka website, aplikasi, dan permainan digital yang semuanya mempunyai sifat interaktif.

Teknologi digital juga semakin memantapkan posisi desain grafis dalam dunia publikasi. Profesi desainer semakin populer. Proses mendesain pun semakin mudah dilaksanakan karena terdapat program komputer eksklusif untuk menciptakan karya desain grafis.

Software Desain Grafis

Saat ini, komputer menjadi perlengkapan terbanyak yang dipakai untuk desain grafis. Memang, perlengkapan tersebut menawarkan begitu tidak sedikit kemudahan untuk desainer. Praktis, instan, serta efisien, inilah software–software desain grafis yang sangat umum dipakai.

1. Corel Draw

Corel Draw masih belum tergeser posisinya sebagai aplikasi desain grafis terpopuler. Software ini gampang dioperasikan, sesuai dipakai guna mendesain vektor atau ilustrasi gambar yang ukurannya tidak memengaruhi tingkat ketajamannya.

2. Adobe Photoshop

Software ini sebenarnya bermanfaat untuk mengedit foto. Namun, fitur-fitur di dalamnya memungkinkan pemakai bisa mendesain grafis, baik dengan menggunakan potret maupun menciptakan gambar baru.

3. Adobe Illustrator

Fungsinya nyaris sama dengan Corel Draw. Hanya saja Adobe Illustrator lebih pas digunakan untuk menciptakan ilustrasi dalam satu halaman tunggal. Secara fitur, aplikasi ini mempunyai akurasi garis dan warna yang lebih baik daripada Corel Draw.

4. Anime Studio

Anime Studio adalah software penciptaan animasi dengan sekian banyak macam fitur. Aplikasi ini dapat dipakai untuk menciptakan animasi 2D dan 3D. Memungkinkan pemakainya dapat langsung mempublikasikan karya mereka dengan mudah.

5. Canva

Software ini terbilang baru dan berbasis online. Pengoperasiannya memakai media website, baik guna pemakai komputer desktop maupun smartphone. Di dalamnya terdapat fitur-fitur instan untuk menciptakan desain grafis yang ramah digital.

Demikianlah penjelasan tentang Desain Grafis dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.

Baca juga artikel lainnya :