Pengertian Debat – Diskusi dan debat ialah dua pekerjaan berkelompok yang bertolak belakang pengertian. Diskusi ialah suatu pekerjaan yang membicarakan tentang sebuat topik sebagai format pertukaran gagasan, informasi, pendapat antar kumpulan yang bertujuan mengejar titik temu.
Berbeda dengan diskusi, debat ialah suatu pekerjaan untuk mengucapkan argumentasi yang bertentangan secara sah antara dua pribadi atau kesebelasan yang bertujuan untuk mengejar pihak yang sangat benar.
Pengertian Debat
Debat merupakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan untuk menguji argumentasi yang diserahkan antara pribadi ataupun kelompok.
Berdasarkan keterangan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi debat merupakan pembahasan dan pertukaran pendapat tentang suatu urusan dengan saling memberi dalil untuk menjaga pendapat atau argumen masing-masing.
Mungkin sudah tidak sedikit orang yang mengenal dan menyaksikan debat. Bahkan, acara debat tidak jarang ditayangkan di televisi, terutama ketika pemilihan kepala wilayah atau presiden.
Akan tetapi, penting mengetahui debat lebih dalam. Untuk memahami lebih jauh tentang debat, dapat membaca definisi dari semua ahli, tujuan, ciri-ciri, faedah hingga unsur-unsurnya.
Pengertian Debat Menurut Para Ahli
Berikut merupakan definisi dari debat menurut beberapa para ahli:
1. Henry Guntur Tarigan (1984)
Debat ialah suatu pekerjaan saling adu argumentasi antarpribadi atau antarkelompok insan untuk menilai baik tidaknya sebuah usulan tertentu yang didukung sebuah pihak (pendukung) dan dibantah oleh pihak lainnya (penyangkal).
2. P. Dori Wuwur Hendrikus (1991)
Debat ialah saling adu argumentasi antarpribadi atau antar kelompok insan dengan tujuan menjangkau kemenangan guna satu pihak.
3. J. S. Kamdhi (1995)
Debat adalah suatu ulasan atau tukar pendapat tentang sebuah pokok masalah di mana masing-masing peserta memberikan dalil untuk menjaga pendapatnya.
4. Asidi Dipodjojo
Debat ialah suatu proses komunikasi lisan yang ditetapkan dengan bahasa untuk menjaga pendapat. Setiap pihak yang berdebat mengaku argumen dan alasan, dengan teknik tertentu supaya pihak beda berpihak padanya.
5. G. Sukadi
Debat ialah suatu pekerjaan saling adu argumentasi antarpribadi atau antarkelompok insan dengan tujuan menjangkau kemenangan.
Unsur-unsur Debat
Ada sejumlah unsur yang mesti terdapat dalam debat, diantaranya sebagai berikut:
- Mosi ialah hal atau topik yang sedang diperdebatkan yang berisi hal-hal yang mempunyai sifat konvensional. Disini terdapat pihak pro dan kontra, mosi sangat urgen di dalam debat.
- Team Afirmatif disebutjuga dengan pro ialah tim yang setuju terhadap urusan yang diperdebatkan (mosi)
- Tim Negatif atau Oposisi disebut pun dengan kontra ialah tim yang tidak setuju atau menenta mosi yang diperdebatkan. Tim ini seringkali terdiri dari 3 orang.
- Tim Netral ialah tim yang menyerahkan 2 sisi baik sokongan ataupun sanggahan terhadap topik yang diperdebatkan.
- Moderator ialah seseorang yang memimpin dan menolong jalannya suatu perdebatan. Tugasnya yaitu merangkum pembacaan aturan debat, mengenalkan pihak-pihak yang tercebur dan mengucapkan mosi yang sedang dibahas.
- Penulis ialah orang yang mencatat ringkasan debat.
Tujuan Debat
Debat mempunyai sejumlah tujuan antara lain:
- Melatih mental atau keberanian menyampaikan pendapat dihadapan umum.
- Melatih mematahkan pendapat dari lawan debat.
- Meningkatkan keterampilan dalam merespon sebuah masalah.
- Untuk mengajar bersikap kritis terhadap seluruh materi yang diperdebatkan.
- Memantapkan pemahaman konsep dari pelajaran yang dipedebatkan.
Ciri-ciri Debat
Adapun ciri-ciri debat ialah sebagai berikut:
- Memiliki dua sudut pandang yakni afirmatif atau disebut pun dengan pihak yang mengamini topik debat dan negatif atau disebut pun dengan pihak yang tidak mengamini topik debat.
- Adanya proses saling menjaga pendapat antara kedua belah pihak.
- Adanya saling mengadu argumentasi yang bertujuan untuk mendapat kemenangan.
- Hasil debat didapatkan melalui voting dan keputusan juri.
- Terdapat sesi tanya jawab yang sifatnya terbatas dan bertujuan untu menjatuhkan pihak lawan.
- Ad4nya suatu pihak yang berperan sebagai penengah yang dilaksanakan oleh si moderator.
Jenis-jenis Debat
Berdasarkan bentuk, cara dan destinasi debat maka debat dipisahkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Parlementer
Maksud dan destinasi dari jenis debat ini ialah untuk memberi atau menambah sokongan untuk undang-undang tertentu, dan seluruh anggota yang hendak mengungkapkan pandangan dan pendapatnya kakan menyatakan menyokong atau membangkang usul tersebut sesudah mendapat izin dari majelis.
2. Pemeriksaan ulangan
Maksud dan destinasi dari debat ini ialah untuk menanyakan serangkaian pertanyaan yang saling berhubungan yang akan menciptakan para pribadi yang diserahkan pertanyaan menyokong posisi yang akan dijaga dan diperkuat oleh si penanya.
3. Formal
Jenis debat yang bertujuan guna memungkinkan dua kesebelasan pembicara menyajikan untuk hadirin sejumlah argumen yang menyokong atau menampik saran tersebut.
Masing-masing pihak mempunyai waktu yang sama guna pembicara dan pembantahan yang konstruktif. Debat kompetitif di bidang pendidikan bertolak belakang dengan debat parlementer yang sebenarnya, debat kompetitif
Bertujuan untuk memungut keputusan yang lebih mengarah pada pengembangan keterampilan salah satu peserta debat, disini keterampilan ibarat mengungkapkan pendapat dengan teknik yang masuk akal, jelas dan terstruktur, memperhatikan untuk perbedaan pendapat dan seringkali pengetahuan bahasa asing (jika debat dilaksanakan dalam bahasa asing).
Tata Cara Debat
Berikut ini ialah tata teknik debat yang baik:
- Pertanyaaan atau kendala usahakan diajukan secara profesional, tidak menghina lawan, tidak merendahkan lawan, atau berkomentar yang menyerang individu tidak bisa diterima.
- Analisisi kritis, sintesis, kemampuan retorika (berbicara dan intelijensia (ability to percieve and understand) atau tidak terbata-bata.
- Fokus pada posisi pihak lawan atau argument lawan. Harus tahu kekurangan dan keunggulan lawan yang adalahhal urgen dalam strategi kekeliruan logis dan pakai secara efektif dalam membantah argumen pihak lawan.
- Batasan mengungkapkan argumen ialah tiga poin.
- Gunakan logika dalam merangkai dan saat mengucapkan argumen atau pernyataan.
- Mengetahui kekeliruan umum didalam beranggapan seperti kekeliruan logis dan memakai secara efektif dalam membantah argumen lawan.
- Menyajikan isi atau pelajaran dengan akurat. Menggunakan tidak jarang kali konton (data atau fakta) yang bersangkutan dan menyokong pandangan.
- Memastikan kesahihan seluruh bukti eksternal yang dihidangkan dalam argumen.
- Kesimpulan dalam debat merupakan benang merah final. Gunakan tersebut sebagai peluang untuk membantah atau memojokkan lawan.
Struktur Debat
Berikut ialah struktur debat yang baik:
1. Pengenalan
Dalam struktur ini, masing-masing tim (baik kesebelasan afirmasi, kesebelasan oposisi, dan kesebelasan netral) mengenalkan diri.
2. Penyampaian Argumantasi
Pada paparan argumen ini, masing-masing tim mengucapkan argumentasi terhadap topik yang dibuka dari kesebelasan afirmasi, kemudian tim oposisi dan diselesaikan dengan kesebelasan netral.
3. Debat
Dalam debat tersebut, setiap tim mengomentari masing-masing argumen dari kesebelasan lainnya.
4. Simpulan
Pada kesimpulan, masing-masing tim menyerahkan ungkapan penutup terhadap pengakuan topik yang cocok dengan posisinya.
Etika Debat
Ada sejumlah prinsip etika yang perlu diacuhkan dalam debat, antara lain:
1. Bertanya secara serius
Saat menyuruh lawan berdebat, Anda mesti serius, bandingkan presentasi kita dengan data yang dikumpulkan.
2. Tidak Menyinggung Lawan Debat
Tidak boleh menyebut lawan debat mengenai kekuranga jasmani dalam debat, situasi yang diutamakan ialah pertarungan gagasan gagasan.
3. Berbicara Sesuai Dengan Data dan Fakta
Untuk mematahkan argumen lawan kita dalam debat, Anda mesti mengadu argumentasinya dengan data dan fakta.
4. Patuhi Peraturan Debat
Saat mengerjakan debat dengan pebisnis, rekan sekolah, atau orang lain, ikuti aturan debat yang berlaku.
Kaidah Kebahasaaan Teks Debat
Berikut ini, sejumlah kaidah kebahasaan yang terdapat didalam teks debat, diantaranya yaitu:
- Saat memakai kalimat kompleks, teks debat seringkali menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat majemuk).
- Saat memakai konjungsi, teks debat tidak jarang kali memakai konjungsi guna menghubungkan kata atau kalimat.
- waktu memakai referensi kata, dalam teks debat seringkali kata tersebut dipakai sebagai sumber informasi laksana ini, itu, dia, beliau, disini, disana, dan sebagainya.
Langkah-langkah Pelaksanaan Debat
Ada sejumlah langkah urgen dalam mengerjakan debat, yakni sebagai berikut:
1. Pahami Mosi dengan Baik
Mosi ialah topik utama yang bakal diperdebatkan. Karena itu dibutuhkan untuk mengetahui mosi yang lebih seksama dan jeli. Hal itu untuk menghindari kekeliruan penafsiran terhadap mosi tersebut.
2. Berdiskusi dengan Ahli
Masih sehubungan dengan pemahaman mosi dan bagaimana teknik buat mencari pengetahuan, kamu dapat melakukan diskusi dengan ahli.
Ahli ini dapat menjadi guru, dosen atau praktisi yang tercebur dalam permintaan debat. Berkat ini, Anda bakal mendapatkan perspektif yang lebih luas dan memperdalam pengetahuan Anda.
3. Kritis dalam Menganalisis
Setelah menemukan masukan dan pengetahuan yang besar berbekal studi literasi, permasalahan dan diskusi dengan semua ahli. Jadi, Anda pun harus menganalisisnya secara kritis.
Tujuan dari analisis ini ialah untuk menyajikan data yang didapatkan dan membentuknya menjadi opini yang bakal dipresentasikan pada ketika debat.
4. Koordinasi dengan Tim
Dalam debat dengan sistem kelompok, kita tidak lumayan dibekali dengan pengetahuan dan data pribadi. Tetapi Anda pun dapat bekerjasama secara strategis dengan anggota kesebelasan lainnya.
Karena Anda pun perlu mengkoordinasikan kerja sama kesebelasan dan menyelaraskan persepsi gerakan, serta membagi peran sesuai kemampuan dan terus aktif berlatih.
5. Latihan Verbal
Setelah siap pelajaran debat tidak boleh lupa persiapkan hal-hal yang sehubungan dengan materi. Beberapa urusan yang butuh diperhatikan ialah pilihan kata, sikap, intonasi, ekspresi, gimmick.
Kunci utamanya ialah menguasai pelajaran dan percaya diri. Kemudian Anda dapat berlatih keras dengan melibatkan anggota tim beda untuk mengerjakan penilaian dan evaluasi.
Contoh Debat
Berikut ini ialah salah satu misal debat:
1. Afirmatif
Berdasarkan keterangan dari saya, kenakalan remaja ketika ini ialah karena kurangnya perhatian orang tua.
Jadi, andai kita hendak serius menangani kenakalan remaja, anda harus konsentrasi pada penambahan waktu interaksi antara orang tua dan anak, misalnya memberi batas interaksi mereka di luar rumah.
2. Oposisi
Saya tidak setuju bahwa penyebab utama kenakalan remaja ialah rendahnya perasaan orang tua. Ini memang di antara penyebabnya, tapi anda tidak dapat mengabaikan hal lain laksana asosiasi yang tidak tepat.
Oleh sebab itu, pelarangan reaksi di luar lingkungan lokasi tinggal tidak akan menyerahkan hasil yang optimal.
Demikianlah penjelasan tentang Debat dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.
Baca jug artikel lainnya :
- Pengertian Atletik : Sejarah dan Jenis-jenisnya
- Pengertian Aransemen : Jenis, Struktur dan Cara Membuatnya
- Pengertian Wirausaha : Ciri, Karakter, Tujuan dan Caranya
- Pengertian Pendidikan Karakter : Nilai, Tujuan dan Sistemnya
- Pengertian Kerjasama : Bentuk, Manfaat, Contoh dan Caranya
- Pengertian Ancaman : Jenis, Contoh dan Cara Mengatasinya