Pengertian Bulu Tangkis : Sejarah, Aturan dan Ukuran Lapangannya

Pengertian Bulu Tangkis – Bulu tangkis atau badminton termasuk olahraga yang memiliki tidak sedikit peminat. Di Indonesia, olahraga ini paling populer dan semua atletnya tidak jarang mencetak prestasi membanggakan di pertandingan internasional.

Anda pun dapat seperti semua atlet itu yang bisa mengharumkan nama Indonesia. Namun pasti harus dibuka dari niat dan motivasi tinggi guna terus berlatih dan berusaha.

Ada sejumlah hal yang mesti kita pahami terlebih dahulu soal bulu tangkis, baik itu sejarah, teknik, dasar, maupun peraturannya. Untuk lebih jelasnya dapat menyimak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Bulu Tangkis

Bulu tangkis ialah salah satu olahraga yang familiar di dunia. Olahraga ini unik minat dari sekian banyak kelompok umur, dari sekian banyak tingkat keterampilan, dan dari jenis kelamin lelaki maupun wanita.

Olahraga bulu tangkis ialah olahraga permainan. Bulu tangkis dimainkan dengan permainan cepat yang memerlukan gerak reflek yang baik dan tingkat kebugaran yang tinggi. Dengan bermain bulu tangkis, pemain dapat memungut keuntungan dari sisi sosial, hiburan, dan mental.

Bulu tangkis ialah cabang olahraga yang tergolong ke dalam kumpulan olahraga permainan. Olahraga badminton dapat dijadikan permainan guna rekreasi bahkan sebagai ajang persaingan.

Bulu tangkis bisa dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas lapangan yang diberi batas dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan badminton dibagi menjadi dua sama besar dan diceraikan oleh net yang tergantung di tiang net yang ditanam di penggir lapangan.

Bulu tangkis atau badminton ialah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan.

Mirip dengan tenis, badminton dimainkan dengan pemain di satu sisi bertujuan memukul bola permainan (“kok” atau “shuttlecock”) melalui net supaya jatuh di bidang permainan lawan yang telah ditentukan. Pemain pun harus mencoba menangkal lawannya melakukan urusan itu kepadanya.

Berikut ini ialah partai yang biasa dimainkan dalam bulu tangkis:

  1. Tunggal putra
  2. Tunggal putri
  3. Ganda putra
  4. Ganda putri
  5. Ganda campuran.

Tiap pemain atau pasangan memungut posisi pada posisinya masing-masing. Tujuan permainan ialah untuk memukul suatu kok memakai raket, melompati jaring ke distrik lawan sebelum pemain atau pasangan lawan dapat memukulnya balik.

Sejarah Bulu Tangkis

Olah raga badminton kemungkinan berkembang di Mesir kuno selama 2000 tahun lalu, namun juga disinggung di India dan Tiongkok. Nenek moyang terdininya diduga ialah suatu permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan pemakaian kok namun tanpa raket.

Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek atau misi permainan ini ialah untuk mengawal kok supaya tidak menyentuh tanah selama barangkali tanpa memakai tangan.

Di Inggris semenjak zaman pertengahan permainan anak-anak yang dinamakan Battledores dan Shuttlecocks paling populer.

Anak-anak pada masa-masa itu seringkali akan menggunakan dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bareng untuk mengawal kok tetap di angkasa dan mencegahnya dari menyentuh tanah.

Ini lumayan populer guna menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 saat majalah Punch mempublikasikan kartun guna ini.

Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat China, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di distrik setempat mereka.

Olah raga kompetitif badminton diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-18 ketika mereka menambahkan jaring/net dan memainkannya secara bersaingan.

Oleh karena kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut pun dikenali sebagai Poona pada masa itu. Para tentara membawa permainan tersebut kembali ke Inggris pada 1850-an.

Olah raga ini menemukan namanya yang kini pada 1860 dalam suatu pamflet oleh Isaac Spratt, seorang distributor mainan Inggris, berjudul “Badminton Battledore – a new game” (“Battledore Bulu tangkis – suatu permainan baru”).

Ini melukiskan permainan itu dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di Gloucestershire, Inggris. Rencengan ketentuan yang kesatu ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877.

Asosiasi Bulu tangkis Inggris disusun pada 1893 dan kejuaraan internasional kesatunya berunjuk-gigi kesatu kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.

Bulu tangkis menjadi suatu olahraga populer di dunia, khususnya di distrik Asia Timur dan Tenggara, yang ketika ini mendominasi olahraga ini, dan di negara-negara Skandinavia.

International Badminton Federation (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936.

Peraturan Bulu Tangkis

Permainan badminton mempunyai sejumlah ketentuan yang mesti dipatuhi oleh seluruh pemain. Peraturan tersebut mencakup jumlah pemain, teknik memulai pertandingan, sampai sistem penghitungan skor.

1. Jumlah Pemain

  • Tunggal, yakni satu lawan satu dan dapat dimainkan oleh putra maupun putri.
  • Ganda, yakni satu kesebelasan terdiri dari dua orang.
  • Ganda campuran, yakni satu kesebelasan terdiri dari 2 orang, 1 putra dan 1 putri.

2. Penentuan Awal Permainan

Pertandingan dimulai dengan undian, yaitu memakai metode lempar koin yang dilaksanakan oleh wasit. Undian ini guna menilai pemain mana yang mesti mengerjakan servis terlebih dahulu.

3. Penghitungan Skor

Penentuan kemenangan di olahraga ini memakai sistem best of three (pemenang dua babak). Jadi, permainan badminton bisa dilangsungkan sebanyak 2–3 babak. Apabila terdapat pemain yang memenangkan dua set berturut-turut, babak ketiga tidak butuh dilakukan.

Di tiap setnya, pemenang ialah pemain yang sukses mengumpulkan poin 21 lebih dulu. Apabila terjadi status imbang di skor 20-20 (yus), pertandingan bakal dilanjutkan sampai di antara tim unggul dengan selisih dua poin.

4. Pelanggaran

  • Kok mencantol di net.
  • Raket menyentuh net ketika memukul kok.
  • Saat mengerjakan pukulan, raket melalui net dan masuk ke lokasi tim lawan.
  • Kok telah dipukul namun jatuh di lokasi sendiri (tidak sukses melewati net).
  • Saat menerima servis, pemain telah bergerak dulu sebelum kok sukses dipukul.
  • Saat melakukan/menerima servis, pemain memasuki garis batas lapangan.
  • Kok jatuh di luar lapangan atau meluncur lewat bawah net.
  • Kok dipukul dua kali, baik oleh satu maupun dua pemain dalam satu tim.
  • Pemain sengaja mengulur-ulur masa-masa pertandingan.
  • Pemain secara sengaja mengerjakan hal yang mengganggu kesebelasan lawan.

Ukuran Lapangan Bulu Tangkis

Lapangan badminton berbentuk persegi panjang yang diceraikan oleh net di unsur tengah. Pada pertandingan badminton profesional, lapangan yang dipakai harus mempunyai ukuran standar yang telah ditentukan oleh PBSI maupun Badminton World Federation (BWF).

1. Ukuran Lapangan Standar PBSI

  • Panjang : 13,40 meter
  • Lebar : 6,10 meter
  • Tinggi tiang net : 1,55 meter
  • Tinggi net : 1,52 meter
  • Jarak garis servis depan ke net : 1,98 meter
  • Jarak garis servis tengah ke garis samping : 3,05 meter
  • Jarak garis servis belakang ke garis belakang : 0,76 meter (permainan ganda)
  • Jarak garis samping ke pinggir lapangan : 0,46 meter (permainan tunggal)

2. Ukuran Lapangan Standar BWF

  • Panjang : 13,4 meter (tunggal dan ganda)
  • Lebar : 5,18 meter (tunggal) dan 6,1 meter (ganda).

Teknik Dasar Bulu Tangkis

Sama halnya dengan olahraga lainnya, badminton juga mesti dimainkan dengan teknik-teknik tertentu. Pemain badminton harus menguasai sebanyak teknik dasar, mulai dari teknik memegang raket sampai melakukan pukulan.

1. Cara Memegang Raket

Walau tampak sepele, pemain mesti dapat memegang raket dengan benar. Tujuannya supaya raket tidak mudah terlepas dan dapat dikendalikan dengan mudah. Memegang raket dengan benar juga dapat menghasilkan tenaga yang kuat sampai-sampai pukulannya pun dapat sempurna.

Teknik memegang raket sebagai berikut.

  • Teknik Forehand

Teknik ini sama seperti saat Anda memegang benda pada umumnya. Tangan mesti menggenggam pegangan raket, sementara telunjuk dan jempol membentuk sudut atau huruf V.

  • Teknik Backhand

Hampir sama laksana teknik forehand, melulu saja posisi jempol tidak bertemu dengan ujung jari lainnya, tetapi disejajarkan dengan pegangan raket sampai-sampai mendekati telunjuk.

2. Posisi Badan atau Sikap Berdiri (stance)

Sikap berdiri dalam olahraga ini memerlukan keseimbangan. Dalam urusan ini, pemain tidak melulu berdiri tetapi pun harus dalam posisi siap bermain.

Sikap berdiri dalam bulu tangkis:

  • Badan bertumpu pada kedua kaki,
  • Kedua kaki dimulai selebar bahu dan agak ditekuk. Bisa pun salah satu kaki ke depan dan yang lainnya tidak banyak ke belakang, dan
  • Tangan agak diusung dan ditekuk sampai-sampai raket sejajar dengan dada atau kepala.

3. Kerja Kaki (footwork)

Bulu tangkis menuntut semua pemainnya guna bergerak lincah dan cepat, karena tersebut kerja kaki atau footwork punya peran yang sangat urgen di dalam permainan.

Kaki tidak melulu untuk memposisikan badan, tetapi pun jadi andalan sekaligus pusat ekuilibrium tubuh.

4. Servis Bulutangkis

Servis dengan kata lain memukul kok untuk mengawali permainan. Kok yang dipukul mesti mengarah pada lokasi lawan dan melalui net. Teknik servis sendiri terdapat tiga macam, yakni sebagai berikut.

  • Forehand Pendek -> Pemain memukul kok dengan tidak begitu kuat. Akibatnya, kok meluncur dan bakal jatuh di dekat net atau di lokasi depan kesebelasan lawan.
  • Forehand Tinggi -> Teknik ini dilaksanakan untuk menciptakan kok melambung tinggi dan jatuhnya lumayan jauh dari lokasi net. Teknik ini bertujuan supaya kok dapat jatuh di belakang pemain lawan sampai-sampai mereka kendala untuk mengembalikannya.
  • Backhand -> Servis backhand dilaksanakan dengan tenaga sedang. Tujuannya supaya kok dapat jatuh di sekitar garis serang lawan dan tiba setelah sedikit melalui net. Hal ini pun bertujuan supaya lawan kendala mengembalikan serangan.

5. Cara Memukul

Teknik memukul dan membalikkan serangan kok dapat bermacam-macam. Setiap tekniknya juga dapat menjadi penentu kemenangan tim. Setidaknya, terdapat lima jenis yang patut kita ketahui, yakni pukulan lob, drop shot, drive, netting, dan smash.

  • Lob

Teknik ini dilaksanakan dengan teknik memukul kok supaya bisa terbang setinggi barangkali dan jatuhnya di belakang garis lapangan lokasi tim lawan. Pukulan laksana ini seringkali akan menciptakan lawan kewalahan sampai-sampai mereka juga jadi cepat lelah.

  • Drop Shot

Pukulan drop shot bertujuan guna mematikan pergerakan lawan. Pukulannya dilaksanakan secara lurus dan memakai tenaga kecil atau pelan, tujuannya supaya kok dapat jatuh di dekat net.

Teknik ini sering dipakai untuk mengecoh lawan. Pemain seringkali akan melompat dan berpura-pura berkeinginan smash sampai-sampai tim lawan juga bersiap-siap di lokasi belakang. Akan tetapi, pukulan yang dilaksanakan ternyata ialah drop shot dan kok malah jatuh di sekitar net.

  • Drive

Drive ialah jenis pukulan yang mendatar. Arah pukulannya dapat lurus atau menyilang guna menyasar sisi samping kesebelasan lawan. Teknik ini seringkali dilakukan guna menyerang maupun membalikkan serangan dengan cepat.

  • Netting

Sesuai namanya, ini ialah jenis pukulan yang bertujuan supaya kok jatuh tepat di net setelah sukses melewatinya. Pukulan netting ini lumayan sulit dilaksanakan karena perlu akurasi tinggi. Bila berhasil, kesebelasan lawan akan kendala mengembalikan serangan.

  • Smash

Smash ialah jenis pukulan yang bertujuan guna menyerang sekaligus mematikan gerakan lawan. Pukulannya sendiri paling keras dan menukik ke bawah. Untuk mengerjakan smash, pemain mesti memukul kok dengan sekuat tenaga.

Tujuannya supaya kok dapat melaju cepat dan lawan tidak sempat untuk membalikkan serangan. Smash juga seringkali dilakukan dengan teknik melompat guna menghasilkan serangan yang cepat, kuat, dan arahnya menukik tajam ke bawah lapangan.

Perlengkapan Permainan Bulu Tangkis

Berikut ini merupakan sejumlah perlengkapan yang dipakai dalam permainan bulu tangkis.

1. Raket

Raket secara tradisional tercipta dari bahan kayu. Sekarang ini penciptaan raket pun menggunakan bahan pilihan laksana alumunium atau logam ringan. Hampir semua raket pemain badminton profesional tercipta dari komposit serat karbon (plastik bertulang grafit).

Serat karbon memiliki kekuatan hebat dalam komparasi berat, kaku, serta memberi eksodus energi kinetik yang hebat. Akan tetapi, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium guna sebagian atau borongan bahan raket.

2. Senar

Senar ialah salah satu perangkat atau perangkat yang sangat diacuhkan dalam permainan bulu tangkis. Jenis senar mempunya sejumlah ciri-ciri yang bertolak belakang satu sama lainnya.

Kuat dan koko atau ketahanan senar tergantung pada kinrjanya. Umunya senar mempunyai ketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 hingga 30+ lb.

3. Kok (shuttlecock)

Bola yang dipakai dalam permainan badminton dinamakan dengan kok. Kok tercipta dari susunan bulu angsa yang dibentuk membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk separuh bola yang tercipta dari gabus. Sekarang ini ada pun kok yang tercipta dari bahan plastik.

4. Sepatu

Perlengkapan yang diperlukan dalam permainan badminton selanjutnya ialah sepatu. Sepatu dipakai untuk mengerjakan percepatan sepanjang lapangan.

Sepatu badminton memerlukan sol karet yang bermanfaat untuk cengkraman yang baik. Di samping itu, ada pula dinsing sisi yang bertulang pada sepatu yang berfungsi supaya tahan lama sekitar tarik unik yang dilakukan.

Di samping memberi akibat positif, sepatu pun memiliki akibat negatif berupa mengakibatkan agak tidak sedikit stres atau ketegangan pada lutut dan pun pergelangan kaki.

Demikianlah penjelasan tentang Bulu Tangkis dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.

Baca juga artikel lainnya :