Pengertian Asteroid : Jenis, Ciri, Peran dan Cara Melihatnya

Pengertian Asteroid – Asteroid merupakan benda langit berbatu yang berada di Tata Surya, mengorbit Matahari, dan sebagian besar terletak di antara orbit Mars dan Jupiter, dalam suatu wilayah yang dikenal sebagai sabuk asteroid.

Benda-benda ini seringkali disebut sebagai planet minor atau planetoid. Meskipun secara ukuran jauh lebih kecil daripada planet-planet besar seperti Bumi atau Mars, asteroid tetap memiliki peran penting dalam memahami asal usul Tata Surya dan potensi ancamannya terhadap Bumi.

Pengertian Asteroid

Asteroid ialah suatu benda yang berada diangkasa dengan ukuran kecil, padat dan berjumlah sangat banyak yang mana bergerak dan mengelilingi matahari.

Asteroid juga berisi planet kerdil atau planetodia di mana sisa-sisa tanggal dari awal pembentukan tata surya. Sebagian besar asteroid yang mengendap di wilayah itu disebut sabuk asteroid yang terletak di antara orbit Jupiter dan Mars.

Di didalam suatu penelitian mengenai asteroid ini terbentuk dari sisa ledakan dentuman besar atau Big Bang yang berada diangkasa tidak menyatu unutk dapat membentuk planet dikarenakan adanya gaya tarik gravitasi dari planet yupiter.

Disebutkan pula bahwa asteroid terbentuk oleh ledakan sebuah planet yang mengorbit Mars dan Jupiter. Ada asteroid yang diidentifikasi bernama Ceres dengan diameter 946 km yang diklasifikasikan sebagai planet kecil.

Asteroid juga dikenal sebagai planet minor atau asteroid. Asteroid adalah benda langit yang jika kita perhatikan lebih dekat, menyerupai batu.

Ada banyak asteroid dan mereka memiliki orbitnya sendiri. Orbit asteroid ini adalah asteroid berbentuk elloid yang bergerak bebas. Asteroid terbentuk dari zat yang terdiri dari tanah liat, silikat, dll.

Jenis-Jenis Asteroid

Berikut adalah beberapa jenis-jenis asteroid berdasarkan komponennya, yaitu:

1. Asteroid kelas C

Asteroid ini terletak di luar sabuk Bumi, warna asteroid kelas C ini gelap, dan komponennya terutama karbon.

2. Asteroid kelas D

Asteroid ini dikenal juga sebagai Trojan yaitu yang berwarna gelap dan mengandung karbon.

3. Asteroid kelas S

Asteroid ini terletak di sabuk bumi, lebih dekat ke Mars dan juga komponennya sebagian besar berasal dari batu dan juga besi.

4. Asteroid kelas V

Di asteroid ini, orbitnya jauh antara orbit Jupiter dan planet Uranus, sebagian besar komponennya magmatik.

Ciri-ciri Asteroid

Berikut adalah beberapa ciri dari asteroid, antara lain yaitu:

1. Berasal dari Debu dan Es

Menurut hasil dari para peneliti bahwa asteroid berasal dari debu dan es, di mana debu membeku karena es yang menyebabkannya mengeras.

Asteroid juga benda langit padat yang menyebabkan percikan api ketika memasuki atmosfer Bumi dan menyebabkan tabrakan ketika mencapai Bumi yang menyebabkan kerusakan.

2. Tidak Menghasilkan Cahaya Sendiri

Asteroid tidak dapat menghasilkan cahayanya sendiri, tetapi dapat memantulkan cahaya yang dipancarkan oleh matahari.

3. Bentuknya Tidak Lebih Besar dari Planet Kerdil

Asteroid memiliki berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda, tetapi ukurannya tidak lebih besar dari planet yang diciptakan oleh matahari. Ukurannya adalah kisaran kurang dari 1 km atau lebih dan memiliki jumlah yang sangat besar.

4. Berada Diantara Orbit Mars dan Yupiter

Pada umumnya ada banyak asteroid di tata surya antara planet Mars dan Jupiter. Orbit asteroid antara Mars dan Jupiter juga dikenal sebagai serat asteroid.

5. Mengandung Besi dan Nikel

Secara umum, asteroid memiliki batu atau logam seperti besi dan nikel, membuat benda padat asteroid di langit.

6. Permukaannya Berbatu

Permukaan asteroid adalah benda langit padat yang memiliki bentuk tidak beraturan dan berbeda.

Contoh Asteroid

Asteroid paling terkenal adalah Ceres karena memiliki diameter hingga 1000 km dengan tekstur berbatu dan es. Ceres asteroid adalah asteroid pertama yang ditemukan oleh astronom Giuseppe Piazzi dari Italia sekitar Januari 1801.

Pada saat ditemukannya asteroid ini, yang dianggap sebagai sebuah planet, pengamatan lebih lanjut menyebutnya pada tahun 1850 sebagai seri asteroid dan pada tahun 2006 sebagai planet kerdil atau katai.

Ada beberapa contoh asteroid lainnya yang telah diberi nama, antara lain yaitu:

  1. Asteroid Eros Berdiameter 17 km;
  2. Asteroid Vesta berdiameter 530 km;
  3. Asteroid Pallas berdiameter 545 km;
  4. Asteroid Hygeva berdiameter 444 km;
  5. Asteroid Davida berdiameter 320 km;
  6. Asteroid Juno berdiameter 235 km.

Cara melihat Asteroid dari Bumi

Di langit, khususnya pada malam hari memang sangat sulit bagi kita untuk membedakan yang mana bintang dan bukan bintang (benda langit lain).

Jika Anda hanya menggunakan mata telanjang sulit bagi kita untuk mengenali bentuk asli benda langit. Butuh alat khusus untuk menikmati pemandangan langit dalam bentuk teleskop.

Teleskop juga dikenal sebagai teropong bintang yang orang biasanya melihat bintang. Lalu bagaimana jika untuk melihat asteroid?

Pada dasarnya kita tidak bisa selalu melihat asteroid. Asteroid yang akan terlihat adalah yang melintas dekat dengan bumi. Bah, pada kesempatan itulah kita bisa mengamatinya melalui sebuah teleskop ruang angkasa.

Peran Asteroid dalam Tata Surya

1. Asal Usul Tata Surya

Asteroid merupakan saksi bisu dari masa awal pembentukan Tata Surya. Studi terhadap asteroid dapat memberikan wawasan tentang kondisi dan proses yang terjadi dalam nebula solar saat Tata Surya terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.

2. Sumber Material

Sebagian besar asteroid terdiri dari material yang belum mengalami perubahan sejak pembentukan Tata Surya. Karena itu, asteroid menjadi sumber penting untuk memahami komposisi kimia dan fisika benda langit di Tata Surya.

3. Ancaman Potensial

Meskipun kebanyakan asteroid mengorbit Matahari di luar orbit Bumi, beberapa memiliki orbit yang dapat membawa mereka mendekati Bumi.

Jika asteroid dengan ukuran yang cukup besar menabrak Bumi, itu dapat mengakibatkan dampak yang sangat besar, seperti yang terjadi pada peristiwa kepunahan massal di masa lalu.

Studi dan Penjelajahan Asteroid

1. Studi Observasional

Ilmuwan menggunakan teleskop dan instrumen observasional lainnya untuk mempelajari asteroid dari Bumi. Dengan mengamati asteroid, mereka dapat mengumpulkan data tentang komposisi, ukuran, bentuk, dan orbitnya.

2. Misi Antariksa

NASA dan badan antariksa lainnya telah meluncurkan misi ke asteroid untuk mempelajari mereka secara langsung. Misalnya, misi Hayabusa-2 dari Jepang berhasil mendarat di asteroid Ryugu dan membawa sampel kembali ke Bumi untuk analisis lebih lanjut.

Upaya Perlindungan Bumi dari Ancaman Asteroid

1. Pencarian dan Pemantauan

Ada upaya yang terus-menerus untuk memantau asteroid yang memiliki potensi untuk mendekati Bumi. Hal ini dilakukan melalui pengamatan teleskop dan proyek pemantauan yang lebih luas.

2. Pengembangan Teknologi Pertahanan

Ilmuwan juga sedang mengembangkan teknologi untuk mengalihkan atau menghancurkan asteroid yang mengancam Bumi. Metode yang diusulkan termasuk misi penyelamatan, penggunaan ledakan nuklir, dan sistem defleksi kinetik.

Kesimpulan

Asteroid merupakan bagian penting dari Tata Surya, memberikan wawasan tentang asal usulnya serta potensi ancamannya terhadap Bumi.

Melalui studi dan penjelajahan, manusia dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang asteroid dan mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi ancaman masa depan.

Dengan pemantauan dan pengembangan teknologi pertahanan yang tepat, manusia dapat meminimalkan risiko dampak asteroid yang berbahaya bagi kehidupan di Bumi.

Demikianlah penjelasan tentang Asteroid dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.

Baca juga artikel lainnya :