Pengertian Akuntabilitas : Fungsi, Jenis, Prinsip dan Caranya

Pengertian Akuntabilitas – Pada pekerjaan bisnis dan keuangan, biasanya kita mendengar istilah akuntabilitas. Ya, istilah tersebut paling erat kaitannya dengan ilmu akuntansi dan manajemen di dalam perusahaan. Akuntabilitas yaitu prinsip utama dalam menjalankan suatu pekerjaan di perusahaan.

Akuntabilitas dapat ditafsirkan sebagai sebuah konsep etika seseorang atau perusahaan dalam menyatakan keputusan yang dipungut dan kegiatan yang dilaksanakan yang menjadi tanggung jawabnya.

Secara khusus, dalam ilmu akuntansi, akuntabilitas merupakan prinsip yang mesti tidak jarang kali dijalankan oleh akuntan dalam menjalankan tugasnya. Untuk lebih memahami tentang akuntabilitas, simak artikel lengkapnya dibawah ini!

Pengertian Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan tindakan pertanggungjawaban atas hasil yang didapatkan setelah melakukan kegiatan tertentu. Ini ialah situasi di mana apa yang sedang dikatakan ditinjau dan dievaluasi.

Sebagian besar perusahaan jasa profesional mempunyai sistem akuntabilitas yang lumayan baik guna produksi penghasilan dan pengendalian biaya.

Sistem pelaporan internal dan kompensasi insentif tidak jarang kali berhubungan dengan baik dengan tujuan finansial perusahaan. Peter Drucker pernah mengatakan, “Anda tidak bisa mengelola apa yang tidak bisa Anda ukur.”

Argumen lumrah dapat diciptakan bahwa andai Anda mengharapkan akuntabilitas di bidang lain, laksana pemasaran, pengembangan staf, dan inovasi, Anda mesti mengukur dan mengelola destinasi tersebut. Sebagian besar perusahaan jasa profesional mempunyai strategi yang memerlukan perubahan – seringkali evolusi dramatis.

Rencana yang baik memerlukan pertumbuhan yang lebih cepat, pembuatan layanan baru, perluasan ke pasar geografis baru, dan pencapaian profitabilitas atau evaluasi yang lebih baik.

Sasaran ambisius seperti tersebut jarang datang dari sikap yang bertahan di zona nyaman kita dan mengulangi rutinitas dan perilaku yang sama yang membuat hasil tahun lalu.

Sebagian besar strategi memerlukan organisasi untuk mencapai di luar rutinitas dan kebiasaannya. Agar suatu organisasi berubah, orang-orangnya, minimal mereka yang sedang di posisi kepemimpinan, mesti berubah.

Tidak laksana tim olahraga yang laksana kami kupas di atas, di perusahaan profesional kita jarang dan akan susah dapat menukar seluruh pemain dan menemukan yang baru. Biasanya untuk mengolah tim anda harus mengolah perilaku orang-orang yang telah kita miliki.

Bagi orang untuk menjangkau di luar zona nyaman, mereka akan memerlukan dorongan, komitmen, dan yang terpenting, sistem akuntabilitas.

Kehadiran sesuatu yang kami jawab – ide, visi, badan manajemen – menciptakan perbedaan antara strategi yang sukses diterapkan dan susunan resolusi tahun baru yang terkenal.

Pengertian Akuntabilitas Menurut Para Ahli

Berikut merupakan definisi akuntabilitas menurut beberapa para ahli.

1. Mursyidi (2013)

Akuntabilitas merupakan mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kepandaian yang diamanatkan kepada entitas pelaporan dalam menjangkau tujuan yang telah diputuskan secara periodik.

2. Mardiasmo (2006)

Akuntabilitas yaitu bentuk keharusan mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pengamalan misi organisasi dalam menjangkau tujuan dan sasaran yang telah diputuskan sebelumnya, melewati suatu media pertanggungjawaban yang dilakukan secara periodik.

3. Sedarmayanti (2003)

Akuntabilitas yakni kewajiban untuk menyerahkan pertanggungjawaban atau membalas dan menjelaskan kinerja dan perbuatan seseorang atau sebuah organisasi untuk pihak yang mempunyai hak atau berkewenangan guna meminta penjelasan atau pertanggungjawaban.

4. Sujarweni (2015)

Akuntabilitas adalah bentuk kewajiban seorang (pimpinan/pejabat/pelaksana) untuk memastikan bahwa tugas dan keharusan yang diembannya sudah dilakukan sesuai peraturan yang berlaku.

5. Halim (2012)

Akuntabilitas ialah kewajiban untuk menyerahkan pertanggungjawaban serta menjelaskan kinerja dan perbuatan seseorang, badan hukum atau pimpinan organisasi untuk pihak yang beda yang mempunyai hak dan keharusan untuk meminta keharusan pertanggungjawaban dan keterangan.

Fungsi Akuntabilitas

Berdasarkan keterangan dari Bowen, prinsip akuntabilitas mempunyai 3 faedah di antaranya:

1. Alat Kontrol Tugas

Prinsip akuntabilitas adalah media kontrol berjalannya tugas dan program yang telah dilaksanakan dari pemimpin untuk anggotanya maupun untuk jabatan di atasnya.

Akuntabilitas bisa dijadikan tolok ukur keberhasilan pemimpin dalam masa jabatan tertentu. Dewan pengawas maupun pihak yang berkepentingan bisa melakukan penilaian kinerja yang telah dilakukan.

2. Menekan Angka Penyalahgunaan Tugas

Penyalahgunaan tugas dan wewenang mengarah pada perbuatan korupsi. Adanya cacat sistem dalam suatu organisasi berkesempatan besar terjadinya kebiasaan korupsi. Hal ini sehubungan pada kegiatan yang bertujuan guna memperkaya diri sendiri dengan teknik instan.

Seringkali, perbuatan korupsi bisa terbongkar sesudah adanya proses audit keuangan. Melalui laporan pertanggung jawaban, dewan direksi dapat memahami potensi dan indikasi adanya korupsi atau tidak dalam suatu organisasi.

3. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kinerja

Sebuah kegiatan dapat disebutkan efisien saat memberikan deviden yang banyak untuk perusahaan. Misalnya saat perusahaan dapat memproduksi 1000 barang secara cepat maka deviden yang diperoleh semakin banyak.

Sistem yang tepat guna tidak dapat terjadi begitu saja. Ada proses dan penilaian yang mesti dilaksanakan secara terus menerus.

Akuntabilitas dapat menolong pemimpin guna mengevaluasi titik-titik mana saja yang belum efisien. Konsep efektivitas bersangkutan dengan tingkat kepuasan stakeholder maupun masyarakat. Di sinilah pentingnya suatu organisasi mempunyai proses yang efektif dalam menjalankan usahanya.

Proses akuntabilitas menolong organisasi atau perusahaan untuk memahami apa yang sedang diperlukan stakeholder dan masyarakat.

Seperti laporan keuangan, laporan keuangan ialah salah satu alat guna menilai akuntabilitas bisnis Anda untuk pihak-pihak yang membutuhkan. Gunakan bantuan software pembukuan guna mempermudah penyusunan laporan finansial yang apik dan akuntabel.

Hal yang Diperlukan Untuk Menjaga Akuntabilitas Perusahaan

1. Transparansi Perbuatan dan Hasil

Ketika anda tahu bahwa seseorang sedang memantau kita, anda cenderung berjuang lebih keras dan mengisi harapan.

Misalnya andai Anda pergi ke gym atau pusat kebugaran – andai Anda mengerjakan push-up sendiri, bisa jadi besar kita tidak bakal pernah mengerjakan sebanyak ketika Anda dipantau oleh instruktur senam.

Beberapa klub olahraga sebetulnya secara aktif merealisasikan strategi tersebut untuk menciptakan anggotanya berlatih lebih keras.

2. Manajemen yang Menyokong dan Terlibat

Ketika anda dengan sabar dan terus-menerus bertanggung jawab atas pelaksanaan suatu rencana, bisa jadi besar anda akan menuntaskan rencana itu.

Manajemen mesti menyokong dan mendorong, daripada menciptakan tim menyerah andai tidak, mayoritas profesional bakal menolaknya dan bakal mundur atau secara terbuka membangkang dan menyabotase rencana tersebut.

Gaya manajemen yang ideal ialah apa yang dinamakan “ketekunan yang lembut” anggapan bahwa manajer terdapat untuk menolong dan memfasilitasi hasil, tetapi pun meyakinkan hasilnya cocok kendali.

3. Pengembangan Nilai dan Tindakan

Kita seluruh lebih ingin melakukan hal-hal yang anda yakini. Jika kepemimpinan perusahaan bisa menghubungkan antara nilai-nilai perusahaan dan perbuatan yang butuh diambil, maka kesempatan sukses bertambah secara dramatis.

4. Semangat Kompetitif

Sebagian besar profesional kepemimpinan mempunyai semangat kompetitif di dalamnya. Tidak seluruh terdorong untuk tidak jarang kali menjadi yang kesatu, namun tidak terdapat yang hendak menjadi yang terakhir. urusan ini sehubungan erat dengan transparansi hasil

5. Uang

Menciptakan insentif moneter guna kinerja dan evolusi tentunya adalahalat yang efektif guna memotivasi perilaku. Seharusnya ini tidak dipakai dalam isolasi atau pada tingkat yang berlebihan.

Banyak orang tua sudah mempelajari pelajaran tersebut dengan teknik yang susah andai Anda memakai permen sebagai sarana motivasi, kita akan menyebabkan masalah kesehatan guna anak-anak Anda.

Uang bekerja sangat baik andai digabungkan dengan alat semangat lainnya. Jika di perusahaan Anda, manajemen, budaya, dan ambisi digabungkan guna mendorong partner Anda menjangkau lebih banyak, maka rencana insentif yang mengkompensasi pencapaian tersebut tidak melulu akan paling efektif, tetapi pun akan di anggap adil.

6. Balance Scorecard

Balance scorecard yang seimbang pun dapat menambah akuntabilitas. Balance scorecard dapat mendahului ukuran simpel dan dapat menyaksikan tujuan dan sasaran yang diputuskan oleh perusahaan dan proses perencanaan yang digunakan.

Kita tidak jarang mempunyai bias dalam menggali ukuran “obyektif” dan menghindari kelompok “subyektif” dari pengukuran kinerja.

Namun, anda harus ingat bahwa sejumlah bentuk kontribusi yang sangat berharga mempunyai sifat kualitatif dan tidak gampang diukur kualitas hubungan, kelebihan dalam layanan, keterampilan untuk membimbing, motivasi kerja, dan kerja kesebelasan tersebut hanyalah sejumlah contoh.

Evaluasi peer, upstream, dan top-down bisa bekerja dengan baik guna memasukkannya ke dalam kartu skor. Setelah diterapkan, kartu skor seimbang pun dapat dikaitkan dengan sekian banyak mekanisme laksana bonus, pengakuan, dan kedudukan kinerja.

7. Imbalan Lainnya

Kita sudah bekerja dalam tidak sedikit situasi berbalik dalam organisasi di mana tidak terdapat uang guna menghargai kinerja spektakuler dan tidak akan terdapat untuk masa-masa yang lama.

Namun, pemimpin berbobot dan berkualitas tinggi tetap tercebur dan membuat perubahan yang menopang kehidupan dalam organisasi. Mereka menemukan format imbalan beda yang sama menariknya dengan uang.

Cinta kesebelasan mereka memainkan peran untuk beberapa orang. Potensi guna promosi masa depan, penghargaan, kompensasi masa mendatang dan tekad guna menang ialah di antara pendorong beda yang menciptakan mereka terus maju.

Jenis-jenis Akuntabilitas

Berdasarkan keterangan dari Mahmudi (2013), akuntabilias terdiri dari dua jenis, yaitu:

  1. Akuntabilitas Vertikal (vertical accountability). Akuntabilitas Vertikal merupakan akuntabilitas untuk otoritas yang lebih tinggi, contohnya akuntabilitas kepala dinas untuk bupati atau walikota, menteri untuk presiden, kepala unit untuk kepala cabang, kepala cabang untuk CEO, dan sebagainya.
  2. Akuntabilitas Horisontal (horizontal accountability). Akuntabilitas Horisontal yaitu akuntabilitas untuk publik secara luas atau terhadap sesama lembaga lainnya yang tidak mempunyai hubungan atasan bawahan.

Berdasarkan keterangan dari Wasistiono (2007), menurut perspektifnya akuntabilitas dipecah menjadi lima jenis, yaitu:

  1. Akuntabilitas Administratif/ Organisasi. Pertanggungjawaban antara pejabat yang berwenang dengan unit bawahannya dalam hubungan hierarki yang jelas.
  2. Akuntabilitas Legal. Akuntabilitas jenis ini merujuk pada berpengaruh publik dikaitkan dengan proses legislatif dan yudikatif. Bentuknya bisa berupa peninjauan kembali kepandaian yang telah dipungut oleh pejabat publik maupun pembatalan suatu ketentuan oleh institusi yudikatif. Ukuran akuntabilitas legal ialah peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Akuntabilitas Politik. Dalam tipe ini berhubungan dengan adanya kewenangan pemegang dominasi politik guna mengatur, memutuskan prioritas dan pendistribusian sumber-sumber dan memastikan adanya kepatuhan mengemban tanggung jawab administrasi dan legal. Akuntabilitas ini memfokuskan pada desakan demokratik yang ditetapkan oleh administrasi publik.
  4. Akuntabilitas Profesional. Hal ini sehubungan dengan pengamalan kinerja dan perbuatan menurut tolak ukur yang diputuskan oleh orang profesi yang sejenis. Akuntabilitas ini lebih menekankan pada aspek kualitas kinerja dan tindakan.
  5. Akuntabilitas Moral. Akuntabilitas ini sehubungan dengan tata nilai yang berlaku di kalangan masyarakat. Hal ini lebih tidak sedikit berbicara mengenai baik atau buruknya sebuah kinerja atau perbuatan yang dilaksanakan oleh seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif menurut ukuran tata nilai yang berlaku setempat.

Berdasarkan keterangan dari Raba (2006), akuntabilitas dipecah menjadi empat jenis, yaitu:

  1. Akuntabilitas Hukum dan Peraturan. Akuntabilitas yang berhubungan dengan garansi adanya kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan lain yang diisyaratkan dalam pemakaian sumber dana publik. Untuk memastikan dijalankannya jenis akuntabilitas ini perlu dilaksanakan audit kepatuhan.
  2. Akuntabilitas Proses. Akuntabilitas yang berhubungan dengan formalitas yang dipakai dalam mengemban tugas apakah sudah lumayan baik. Jenis akuntabilitas ini bisa diwujudkan melewati pemberian pelayanan yang cepat, responsif, dan murah biaya.
  3. Akuntabilitas Program. Akuntabilitas yang berhubungan dengan perimbangan apakah destinasi yang diputuskan dapat dijangkau dengan baik, atau apakah pemerintah wilayah telah mempertimbangkan pilihan program yang dapat menyerahkan hasil optimal dengan ongkos yang minimal.
  4. Akuntabilitas Kebijakan. Akuntabilitas yang berhubungan dengan pertanggungjawaban pemerintah wilayah dalam terhadap DPRD sebagai legislatif dan masyarakat luas. Ini artinya, butuh adanya transparansi kepandaian sehingga masyarakat dapat mengerjakan penilaian dan pemantauan serta tercebur dalam pemungutan keputusan.

Prinsip Akuntabilitas

Setelah memahami jenis akuntabilitas, penting untuk kita untuk memahami prinsip akuntabilitas itu sendiri. Adapun sekian banyak prinsip akuntabilitas yang diketahui secara umum ialah :

  1. Menjamin pemakaian sumber daya secara konsisten dan cocok dengan undang-undang dan ketentuan yang berlaku.
  2. Akuntabilitas dilaksanakan ketika mengemban tujuan dari visi, misi, manfaat, dan hasil yang didapatkan dari suatu pekerjaan dalam konteks perusahaan atau organisasi
  3. Memberikan informasi tentang tingkat keberhasilan dari sasaran dan destinasi yang sudah ditentukan pada sebuah program atau kegiatan.

Cara Menjalankan Akuntabilitas dalam Perusahaan

Akuntabilitas penting untuk dilaksanakan pada saat menjalankan perusahaan. Kegiatan dan program yang dilaksanakan dengan prinsip akuntabilitas bakal mendatangkan tidak sedikit manfaat dan keuntungan untuk perusahaan secara berkelanjutan. Berikut ialah cara supaya bagaimana perusahaan dapat menjalankan akuntabilitas.

1. Keterlibatan Manajemen

Dalam menjalankan sebuah perusahaan yang menjunjung tinggi akuntabilitas diperlukan peran langsung dari manajemen. Ya, pihak manajemen sebuah perusahaan mesti menyokong dengan tercebur dalam sebuah program maupun kegiatan perusahaan.

Di samping itu, keterlibatan manajemen juga dibutuhkan dalam melakukan penilaian hasil serta kinerja dari kegiatan dan program perusahaan.

2. Transparan

Dengan beraksi secara transparan, perusahaan telah hampir dapat dipastikan memegang prinsip akuntabilitas. Transparan dapat diartikan sebagai format keterbukaan atas pemantauan yang dilaksanakan oleh pihak berhubungan program dan kegiatan yang dilakukan.

Dengan begitu, perusahaan tidak dapat melakukan penyalahgunaan dan kinerjanya bakal lebih baik secara keseluruhan.

3. Pendanaan Insentif

Menjalankan sebuah program secara akuntabel pasti memerlukan pendanaan yang tidak sedikit. Perusahaan mesti mengerjakan pendanaan secara insentif supaya dapat membuat kinerja finansial yang baik dari pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.

Di samping itu, pendanaan pun bertujuan guna memotivasi perilaku dari penyelenggara program atau aktivitas supaya tidak mengerjakan kesalahan.

Demikianlah penjelasan tentang Akuntabilitas dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.

Baca juga artikel lainnya :