Pengertian Teori : Fungsi, Penyusunan Landasan dan Kajiannya

Pengertian Teori – Banyak literatur yang menyatakan pengertian teori yang berasal dari kata: thea. Definisi teori bisa berbeda-beda menurut keterangan dari pandangan kalangan berpengalaman teori menurut pada bidang-bidang pengetahuan serta tergantung pada metodologi dan konteks diskusi.

Pengertian teori secara umum ialah analisis hubungan antara kenyataan yang satu dengan kenyataan yang beda pada sekumpulan fakta-fakta yang dibentuk secara sistematis, logis (rasional), pengalaman (kenyataan), pun simbolis dalam menyatakan suatu fenomena.

Pengertian Teori

Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, pengertian dan proposisi guna menerangkan gejala sosial secara sistematis dengan teknik merumuskan hubungan antar variabel. Berdasar definisi tersebut, pengertian teori berisi tiga hal.

Pertama, teori ialah serangkaian proposisi antar konsep-konsep yang saling berhubungan. Kedua, teori merangkan secara sistematis atau gejala sosial dengan sosial dengan teknik menilai hubungan antar konsep.

Ketiga, teori menjelaskan fenomena-fenomena tertentu dengan teknik menilai konsep mana yang bersangkutan dengan konsep lainnya dan bagaimana format hubungannya.

Dalam merangkai kerangka teori menurut keterangan dari Prof. Noeng Muhadjir, dalam makalahnya yang berjudul ” Proses Mengkonstruksi Teori dan Hipotesis”, unsur teori mesti memperlihatkan bagian yang bulat yang disajikan secara holistik, tetapi pun bukan sebatas penyajian konsep yang terpilah dan terpecah-pecah, sampai-sampai konsep itu akan lebih unik untuk dikaji.

Tata fikir yang ditawarkan dalam penyusunan kerangka teori memakai logika reflektif, yakni logika yang mondar-mandir antara proses berfikir induktif dan proses berfikir deduktif, dan tidak dipersoalkan dari mana mesti dimulai.

Alat berfikir tidak saja sekedar mendasarkan pada generalisasi dari rerata keberagaman individul dan rerata frekuensi kejadian, tetapi pun konteks, esensi, indikasi pragmatik, fungsional, atau yang lainnya.

Oleh karena tersebut suatu teori tampil sebagai abstraksi, simplifikasi atau idealitas dari fenomena, barangkali adalaheksplanasi dan barangkali pula adalahpenafsiran atas empiri. Pada dasarnya teori berisi sejumlah hal antara lain:

asumsi, postulat, tesis, hipotesis, proposisi dan sebanyak konsep. Dalam teori pun ada idealisasi mengenai tata hidup kemasyarakatan atau tata hidup alam semesta. Validasi sebuah teori diuji atas kemampuannya menyerahkan evidensi empirik.

Pengertian Teori Menurut Para Ahli

Berikut merupakan definisi teori menurut beberapa para ahli:

1. Ismaun

Berdasarkan keterangan dari Ismaun mengaku bahwa Teori merupakan suatu pengakuan yang berisi benang merah substantif mengenai keteraturan.

2. Jonathan H. Turner

Berdasarkan keterangan dari Jonathan H. Turner mengaku bahwa Teori merupakan suatu proses mengembangkan ide-ide yang menolong kita untuk menyatakan bagaimana dan kenapa suatu peristiwa terjadi.

3. Littlejohn & Karen Foss

Berdasarkan keterangan dari Littlejohn & Karen Foss mengaku bahwa Teori merupakan suatu sistem konsep-konsep abstrak dan hubungan dari sebuah konsep yang menolong kita untuk mengetahui fenomena.

4. Kerlinger

Berdasarkan keterangan dari Kerlinger mengaku bahwa Teori merupakan suatu konsep yang bersangkutan satu sama beda yang berisi sebuah pandangan sistematis fenomena.

5. Nazir

Berdasarkan keterangan dari Nazir mengaku bahwa Teori merupakan suatu opini dikemukakan sebagai keterangan dari sebuah peristiwa atau kejadian.

6. Stevens

Berdasarkan keterangan dari Stevens mengaku bahwa teori merupakan suatu pengakuan yang isinya mengakibatkan atau ciri sejumlah fenomena.

7. Manning

Berdasarkan keterangan dari Manning mengaku bahwa Teori merupakan suatu seperangkat asumsi dan benang merah logis yang mengaitkan satu set variabel satu sama lain. Teori ini bakal menghasilkan prediksi yang dapat dibandingkan dengan pola yang diamati.

8. Fawcett

Berdasarkan keterangan dari Fawcett mengaku bahwa Teori merupakan suatu pemaparan dari gejala tertentu, yang keterangan tentang hubungan antara gejala atau prediksi tentang sebuah penyebab dan konsekuensi dari gejala fenomena lainnya.

9. Gardner Linzey

Berdasarkan keterangan dari Gardner Linzey mengaku bahwa teori merupakan suatu hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan bahwa itu ialah tidak pasti.

10. Travers

Berdasarkan keterangan dari Travers mengaku bahwa teori generalisasi dimaksudkan untuk menyatakan suatu gejala dan generalisasi mesti prediktif. Teori ini terdiri dari generalisasi yang dimaksudkan untuk menyatakan dan menebak fenomena.

11. Emory & Cooper

Berdasarkan keterangan dari Emory & Cooper Teori merupakan seperangkat konsep, definisi, proposisi, dan variabel yang bersangkutan satu sama beda yang secara sistematis dan mempunyai umum, yang sampai-sampai mereka dapat menjelaskan dan memprediksi gejala (fakta) tertentu.

12. Calvin S. HALL

Berdasarkan keterangan dari Calvin S. HALL mengaku bahwa teori merupakan suatu hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi mengenai sebuah kenyataan bahwa itu ialah tidak pasti.

13. Kneller

Berdasarkan keterangan dari Kneller mengaku bahwa Teori kesatu mempunyai dua makna, bahwa itu merupakan teori empiris, yang makna nya bahwa sebagai hasil pengujian hipotesis dengan observasi dan eksprimen.

Fungsi Teori

Sesuai dengan pengertian Kerlinger (1973), bahwa teori ialah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proporsi yang menyajikan gejala-gejala sistematis, merinci hubungan antar variable-variabel, dengan destinasi meramalkan dan menerangkan fenomena tersebut, maka teori memiliki faedah antara lain:

  1. Menyediakan kerangka konsepsi penelitian, dan menyerahkan pertimbangan perlunya penyelidikan.
  2. Melalui teori saya dan anda bisa membuat pertanyaan yang terinci guna penyidikan.
  3. Menunjukkan hubungan antar variable yang diteliti.
  4. Kajian pustaka mencakup pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, dan analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang sehubungan dengan masalah penelitian.

Penyusunan Landasan Teori

Ada sejumlah hal yang perlu diacuhkan oleh peneliti dalam merangkai kerangka/ landasan teori, antara lain:

  1. Kerangka teori usahakan memakai acuan yang bersangkutan dengan persoalan yang dianalisis dan acuan-acuan yang berupa hasil riset terdahulu (bisa disajikan di Bab II atau diciptakan sub-bab tersendiri).
  2. Cara penulisan dari subbab ke subbab yang beda harus tetap memiliki kebersangkutanan yang jelas dengan menyimak aturan penulisan pustaka.
  3. Untuk mendapat hasil riset yang baik, studi buku harus mengisi prinsip kemutakhiran dan kebersangkutanannya dengan persoalan yang ada. Apabila memakai literatur dengan sejumlah edisi, maka yang digunakan ialah buku dengan edisi terbaru, andai referensi tidak keluar lagi, referensi tersebut ialah terbitan terakhir. Dan untuk yang memakai Jurnal sebagai referensi pembatasan tahun terbitan tidak berlaku.
  4. Semakin tidak sedikit sumber bacaan, maka kualitas riset yang akan dilaksanakan semakin baik, khususnya sumber bacaan yang terdiri dari teks book atau sumber lain contohnya jurnal, tulisan dari majalah, Koran, internet dan lain-lain.
  5. Pedoman kerangka teori di atas berlaku untuk seluruh jenis penelitian
  6. Teori bukan adalahpendapat individu (kecuali pendapat tersebut telah ditulis di BUKU)
  7. Pada akhir kerangka teori untuk penelitian korelasional disajikan model teori, model konsep (apabila diperlukan) dan model hipotesis pada subbab tersendiri, sedangkan riset studi kasus lumayan menyusun Model teori dan beri keterangan.
  8. Model teori dimaksud adalah kerangka pemikiran pengarang dalam riset yang sedang dilakukan. Kerangka tersebut dapat berupa kerangka dari berpengalaman yang telah ada, maupun kerangka yang menurut teori-teori penyokong yang ada.

Dari kerangka teori yang telah disajikan dalam suatu skema, mesti diulas jika dirasakan perlu menyerahkan batasan-batasan, maka asumsi-asumsi mesti dicantumkan.

Kajian Pustaka Teori

Untuk mengejar teori yang bakal dijadikan sebagai acuan dalam penelitian, maka butuh adanya kajian buku memiliki sejumlah fungsi:

  1. Menyediakan kerangka konsepsi atau teori yang direncanakan.
  2. Menyediakan informasi mengenai penelitian-penelitian mula-mula yang bersangkutan dengan riset yang bakal datang.
  3. Memberikan rasa percaya diri sebab melewati kajian pustaka seluruh konstruk yang bersangkutan dengan riset kita tersedia.
  4. Memberikan informasi-informasi mengenai metode-metode riset yang dipakai , populasi dan sample, instrumen dalam pendataan data dan penghitungan-penghitungan statistic yang dipakai pada riset sebelumnya.
  5. Menyediakan temuan-temuan, kesimpulan-kesimpulan investigasi yang bisa dihubungkan dengan penemuan dan benang merah kita.
  6. Kepustakaan penelitian mencakup laporan-laporan yang diterbitkan dari riset yang sebelumnya. Kepustakaan konseptual ialah meliputi artikel-artikel atau buku-buku yang ditulis oleh para berpengalaman yang menyerahkan pendapat, pengalaman, teori-teori atau ide-ide mengenai apa yang baik atau buruk, hal-hal yang diharapkan dan tidak diharapkan dalam masalah.

Demikianlah penjelasan tentang Teori dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.