Pengertian Sekuritas : Perkembangan, Manfaat dan Contohnya

Pengertian Sekuritas – Sekuritas diterbitkan oleh perusahaan sebagai bukti bahwa pemilik sekuritas juga sebagian dari pemilik perusahaan. Untuk bentuk sekuritasnya sendiri yaitu berupa obligasi atau saham.

Jika Anda baru mengenal pasar saham, Anda mungkin bertanya-tanya apa itu sekuritas dan apa artinya? Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kita akan membahas apa itu sekuritas.

Pengertian Sekuritas

Sekuritas merupakan dokumen fisik, seperti sertifikat saham atau obligasi, yang berfungsi sebagai bukti investasi seseorang dalam keamanan saham atau obligasi.

Namun, dengan munculnya catatan elektronik, sertifikat kertas semakin banyak digantikan oleh dokumentasi elektronik.

Saat ini, sekuritas yang umum digunakan mengacu pada sekuritas, obligasi, atau jenis produk investasi lainnya. Sekuritas dapat secara luas dibagi menjadi dua jenis yang sangat berbeda yaitu saham dan hutang.

Sekuritas adalah milik pemegang saham dalam hubungan bisnis, kemitraan, yang diimplementasikan dalam bentuk tindakan yang mencakup saham biasa dan saham preferen.

Pemegang saham biasanya tidak berhak atas pembayaran reguler (meskipun mereka sering menerima dividen), tetapi pemegang saham dapat mengambil manfaat dari capital gain ketika menjual sekuritas.

Efek berbagi ini memberi setiap pemegang saham hak untuk menjalankan atau mengendalikan perusahaan secara proporsional dan tidak memihak, khususnya melalui hak suara.

Debt security (efek hutang) adalah uang pinjaman dan harus dibayar kembali dalam kondisi yang menentukan jumlah pinjaman, suku bunga, dan tanggal jatuh tempo atau tanggal perpanjangan.

Efek hutang sering dihabiskan selama periode waktu yang pada akhirnya dapat dilunasi oleh penerbit.

Obligasi dapat diamankan atau tidak aman, dan jika tidak aman, mereka dapat secara kontraktual didahulukan dari hutang subordinasi tanpa jaminan lainnya jika terjadi kebangkrutan.

Sekuritas Terbaik

1. Morgan Stanley Indonesia

Dan lagi, perusahaan asing menjadi tuan rumah bagi negara kita. Dengan transaksi senilai 17,33 triliun rupee, Negara Anggota ini memenangkan penghargaan untuk perusahaan pialang terkenal.

Namun, ini dapat dinilai karena perusahaan tersebut adalah perusahaan asing dan dikenal banyak investor global dengan modal besar.

Jadi, jika ada orang asing yang ingin bernegosiasi di Indonesia, mereka jelas lebih suka SM ini daripada menggunakannya secara lokal seperti kebanyakan.

2. UBS Securities

UBS Securities, yang berbasis di Zurich dan Basel, dapat memastikan bahwa itu adalah perusahaan saham asing dengan cabang di Indonesia.

Dari total transaksi investor hingga Rp16,46 triliun, UBS Securities menjadikannya perusahaan pialang saham yang berkualitas.

Juga karena itu benar-benar nama besar di tingkat internasional. UBS telah didirikan di Indonesia pada tahun 1982.

Ini mungkin usia yang sangat matang untuk sebuah perusahaan dan merupakan tempat yang aman untuk transaksi ekuitas. Dan perusahaan ini juga memiliki kantor di lebih dari 50 negara.

3. Mandiri Sekuritas

Perusahaan dengan situs web resmi yaitu most.co.id mampu mengambil posisi ketiga dari perusahaan lain karena nilai transaksi mencapai 16,44 triliun rupee.

Ya, tentu saja karena banyak faktor, terutama karena investor yang bosan dan sedang menunggu karena kondisi pasar yang tidak menentu. Yang keempat dan diikuti oleh CIMB, Citigroup, Credit Suisse, Daewoo, Macquaire Capital, CLSA dan Deutsche Securities Indonesia.

Perkembangan Sekuritas

Sekuritas, sebagai konsep utama dalam melindungi entitas dari berbagai ancaman, terus mengalami perkembangan pesat guna menyesuaikan diri dengan dinamika ancaman modern.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan signifikan terlihat dalam beberapa aspek utama, mengejar efektivitas dan ketangkasan dalam menghadapi tantangan baru.

1. Keamanan Fisik yang Terkoneksi:

Teknologi Internet of Things (IoT) telah memperkenalkan dimensi baru dalam keamanan fisik. Perangkat terkoneksi seperti kamera, sensor pintar, dan sistem pengunci pintu otomatis memungkinkan pengawasan dan kontrol jarak jauh melalui platform digital.

Integrasi keamanan fisik dengan teknologi ini memberikan tingkat respons yang lebih cepat terhadap situasi darurat dan memungkinkan pemantauan secara real-time.

2. Keamanan Informasi dan Cyber:

Perkembangan terkini dalam keamanan informasi menitikberatkan pada perlindungan terhadap ancaman siber yang semakin canggih.

Keberlanjutan serangan siber yang kompleks menuntut pengembangan sistem keamanan yang adaptif. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning) membantu mengidentifikasi pola serangan yang baru dan menjawabnya secara proaktif.

Keamanan perangkat lunak dan pembaruan keamanan berkala juga menjadi fokus utama untuk mengatasi kerentanan.

3. Keamanan Lingkungan dan Kehidupan Sosial:

Dalam konteks global yang semakin kompleks, keamanan tidak lagi hanya mencakup aspek fisik dan digital. Isu-isu lingkungan dan ketidaksetaraan sosial telah menjadi bagian integral dari perbincangan tentang sekuritas.

Program-program keamanan saat ini mencakup perlindungan terhadap dampak perubahan iklim, bencana alam, dan peningkatan ketahanan masyarakat terhadap krisis sosial.

4. Integrasi Teknologi Biometrik:

Penggunaan teknologi biometrik seperti sidik jari, pemindaian retina, dan pengenalan wajah semakin umum digunakan untuk meningkatkan keamanan fisik dan digital.

Ini tidak hanya memberikan lapisan tambahan dalam mengamankan akses, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih mudah dan efisien bagi pengguna.

5. Ketangkasan dalam Respons Terhadap Krisis:

Perkembangan dalam teknologi komunikasi dan sistem manajemen krisis telah mengubah cara entitas merespons situasi darurat.

Pemakaian platform terpadu untuk komunikasi darurat, pelacakan keberadaan individu, dan manajemen sumber daya dalam situasi krisis memberikan kemampuan respons yang lebih efektif.

6. Keamanan Sumber Daya dan Infrastruktur Kritis:

Pentingnya melindungi sumber daya dan infrastruktur kritis seperti listrik, air, dan telekomunikasi semakin diperhatikan.

Sistem keamanan siber dan fisik yang terintegrasi dirancang khusus untuk melindungi infrastruktur vital dari ancaman yang dapat memiliki dampak besar pada stabilitas sosial dan ekonomi.

Manfaat Sekuritas

Sekuritas memberikan sejumlah manfaat yang penting, baik pada tingkat individu, organisasi, maupun masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari implementasi sistem sekuritas:

1. Perlindungan terhadap Ancaman dan Risiko:

  • Keamanan Fisik: Melindungi bangunan, aset, dan individu dari ancaman fisik seperti peretasan, pencurian, atau tindakan kriminal.
  • Keamanan Informasi: Mencegah akses tidak sah, peretasan, dan kebocoran data, serta melindungi informasi sensitif dari serangan siber.

2. Meningkatkan Rasa Aman dan Ketenangan Pikiran:

  • Adanya keamanan fisik dan keberlanjutan operasional memberikan rasa aman kepada individu, karyawan, dan masyarakat.
  • Keamanan informasi mengurangi kekhawatiran terkait kerahasiaan dan integritas data.

3. Pemeliharaan Keteraturan dan Kedisiplinan:

  • Keamanan fisik menciptakan lingkungan yang teratur dan terkontrol, mendorong kedisiplinan di antara anggota organisasi.
  • Penggunaan kontrol akses membantu menjaga keteraturan dan menghindari akses yang tidak sah.

4. Melindungi Investasi dan Aset:

  • Keamanan lingkungan dan fisik melindungi aset properti dan infrastruktur dari kerusakan atau kerugian akibat kejadian tak terduga.
  • Keamanan informasi melindungi investasi dalam teknologi, inovasi, dan kekayaan intelektual.

5. Peningkatan Kepercayaan dan Reputasi:

  • Implementasi keamanan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya.
  • Keamanan informasi yang kuat dapat meningkatkan reputasi organisasi dalam hal penanganan data pelanggan dengan aman.

6. Pencegahan Kerugian Keuangan:

  • Keamanan keuangan melalui manajemen risiko dapat mencegah kerugian finansial yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan pasar dan bencana alam.
  • Perlindungan terhadap kebijakan asuransi dan manajemen risiko dapat mengurangi dampak kerugian finansial.

7. Kepatuhan Terhadap Regulasi:

  • Sistem keamanan yang sesuai dengan regulasi dan standar industri dapat membantu organisasi mematuhi persyaratan hukum.
  • Kepatuhan ini penting untuk mencegah denda dan sanksi hukum.

8. Inovasi dan Produktivitas yang Aman:

  • Keamanan informasi yang baik memungkinkan organisasi untuk berinovasi tanpa takut terhadap pencurian ide atau kerugian data.
  • Karyawan merasa lebih aman dan produktif dalam lingkungan yang terlindungi.

9. Pemulihan Cepat dari Krisis:

  • Rencana keamanan darurat membantu organisasi dalam merespons dengan cepat terhadap krisis atau bencana, meminimalkan dampak negatif.
  • Keamanan fisik dan keamanan informasi mendukung pemulihan yang efektif setelah terjadinya insiden.

Contoh Perusahaan Sekuritas

1. Mirae Asset Sekuritas Indonesia (Kode: YP)

Sekuritas berkode YP diklasifikasikan sebagai efek asing. Pada bulan April, YP mencatat 1,87 juta transaksi, baik untuk dijual maupun untuk pembelian di pasar reguler dan non-reguler.

Volumenya 24.140 lot dengan nilai 13,72 triliun rupee. Aset lancar bersih (MKBD) menurut catatan BEI dengan nilai Rp 1,08 triliun.

2. Mandiri Sekuritas (Kode: CC)

Surat berharga Bank Mandiri diklasifikasikan sebagai surat berharga lokal. Pada bulan April, sekuritas CC-Code mencatat 1,1 juta transaksi beli atau jual di pasar reguler dan non-reguler.

Nilai volume adalah 24.858 lot dengan nilai Rp. 119 triliun. Menurut otoritas bursa, aset lancar bersih (MKBD) bernilai Rp 335 miliar.

3. Indo Premier Sekuritas (Kode: PD)

Sekuritas berkode PD diklasifikasikan sebagai judul lokal. Frekuensi perdagangan mencapai 1.038 kali transaksi senilai 14,04 triliun rupee dengan volume 13.273 lot saham di bulan April. Nilai sebelumnya disesuaikan modal kerja bersih (MKBD) menurut catatan BEI dalam jumlah Rp 334 miliar.

4. Phillip Sekuritas Indonesia (Kode: KK)

Sekuritas berkode KK diklasifikasikan sebagai efek asing. Pada bulan April, KK mencatat 724.000 transaksi di pasar reguler dan non-reguler.

Nilai volume adalah 7.374 lot dengan nilai Rp 4,28 triliun, Menurut otoritas bursa, aset lancar bersih (MKBD) bernilai Rp 179 miliar.

5. UBS Sekuritas Indonesia (Kode: AK)

Sekuritas berkode AK diklasifikasikan sebagai efek asing. Pada bulan April, AK mencatat 556.000 penjualan dan pembelian di pasar reguler dan non-reguler.

Volumenya 4.163 lot senilai 15,15 triliun rupee. Menurut otoritas pertukaran, aset lancar bersih (MKBD) senilai Rp 429 miliar.

6. BNI Sekuritas Indonesia (Kode: NI)

Sekuritas yang bernaung di bawah Bank BNI diklasifikasikan sebagai efek lokal yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah.

Pada bulan April, NI yang dikodekan surat berharga mencatat 515.000 transaksi di pasar reguler dan non-reguler. Nilai volume adalah 10.230 lot dengan nilai Rp 11,49 triliun. Menurut otoritas pertukaran, aset lancar bersih (MKBD) dihargai Rp. 254 miliar.

7. CGS-CIMB Sekuritas Indonesia (Kode: YU)

Sekuritas berkode YU diklasifikasikan sebagai efek asing. Pada bulan April, YU mencatat 499.000 transaksi, baik untuk dijual maupun untuk pembelian di pasar reguler dan non-reguler.

Nilai volume 9.211 lot diperkirakan mencapai Rp13,73 triliun. Aset lancar bersih (MKBD) senilai Rp 475 miliar menurut catatan bursa.

8. Deutsche Sekuritas Indonesia (Kode: DB)

Sekuritas berkode DB ini diklasifikasikan sebagai efek asing. Pada bulan April, DB mencatat 488.000 transaksi, baik untuk dijual maupun untuk pembelian di pasar reguler dan non-reguler.

Nilai volume 3.599 lot senilai 12,97 triliun rupee. Menurut otoritas bursa, nilai aset lancar bersih (MKBD) senilai Rp 331 miliar.

9. RHB Sekuritas Indonesia (Kode: DR)

Sekuritas berkode DR diklasifikasikan sebagai efek asing. Pada bulan April, Republik Demokratik Kongo mendaftarkan 420.000 penjualan dan pembelian di pasar reguler dan non-reguler.

Nilai volume adalah 13.503 lot dengan nilai Rp. 7,45 triliun. Menurut otoritas pertukaran, aset lancar bersih (MKBD) bernilai Rp 521 miliar.

10. Citigroup Sekuritas Indonesia (Kode: CG)

Sekuritas berkode CG diklasifikasikan sebagai efek asing. Pada bulan April, CG mencatat 368.000 transaksi untuk jual beli di pasar reguler dan non-reguler. Nilai volume adalah 1.909 lot dengan nilai 6,54 triliun rupiah.

Demikianlah penjelasan tentang Sekuritas dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.