Pengertian Politik : Teori, Tujuan, Konsep, Perilaku dan Faktornya

Pengertian Politik – Kita seringkali mengatakan politik atau mendiskusikan tentang politik baik di keseharian maupun di media sosial. Pembicaraan politik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.

Karena politik umumnya berkaitan langsung dengan kepemimpinan suatu daerah atau negara. Apa sebenarnya makna politik? Langsung aja cek artikel tentang politik dibawah ini.

Pengertian Politik

Politik adalah proses pendidikan yang mengikuti distribusi kekuasaan dalam masyarakat dalam bentuk proses pengambilan keputusan sehubungan dengan tatanan negara.

Pemahaman politik ini merupakan perpaduan definisi yang berbeda dari sifat politik yang biasa disebut sebagai ilmu politik.

Politik dapat digambarkan sebagai seni dan sains untuk mendapatkan kekuasaan baik secara konstitusional maupun non konstitusional.

Secara bahasa, politik itu sendiri berasal dari kata politisi Yunani, yaitu dari, untuk dan dalam hubungannya dengan warga negara.

Memahami politik secara umum adalah tahapan untuk membentuk atau membangun posisi kekuasaan dalam masyarakat yang berguna sebagai pengambil keputusan dalam kaitannya dengan keadaan masyarakat. Atau tindakan sekelompok orang dalam kaitannya dengan masalah masyarakat atau negara.

Teori Politik

Teori politik adalah studi yang berkaitan dengan konsep untuk menentukan tujuan politik, mencapai tujuan yang telah ditentukan dan semua kemungkinan konsekuensi dan risiko.

Diskusi utama dalam studi teori politik berkaitan dengan filsafat politik, konsep tentang sistem politik, kenegaraan, masyarakat, keadilan, lembaga negara, legitimasi, perbandingan politik, perkembangan politik dan perubahan sosial.

Sistem politik saat ini telah dikembangkan oleh banyak negara di dunia. Beberapa di antaranya adalah sistem politik anarkisme, otoritarianisme, kediktatoran, federalisme, demokrasi, feminisme, libertarianisme, Marxisme, teokrasi, oligarki, nasionalisme, sosialisme, liberalisme dan banyak lagi.

Teori politik adalah bidang studi yang memeriksa ide, gagasan, konsep, dan prinsip-prinsip yang mendasari organisasi dan fungsi politik dalam masyarakat.

Teori politik mencakup berbagai pandangan dan pemahaman mengenai pemerintahan, kekuasaan, keadilan, dan hubungan antarindividu dalam konteks politik. Berikut adalah beberapa teori politik utama yang telah membentuk dasar pemikiran di dalamnya:

1. Realisme Politik:

  • Pendekatan Realisme: Mendasarkan pandangan politik pada pengakuan realitas bahwa negara adalah aktor utama dalam sistem internasional, yang bertujuan utama untuk keamanan dan kepentingan nasionalnya.
  • Teori Keamanan Nasional: Menekankan kekuatan militer sebagai alat utama untuk menjaga keamanan dan kepentingan negara.

2. Liberalisme:

  • Individualisme: Memandang individu sebagai unit dasar analisis politik, menekankan hak asasi manusia, kebebasan sipil, dan kesejahteraan individu.
  • Demokrasi Liberal: Mendorong ide demokrasi representatif, perlindungan hak minoritas, dan kontrol terhadap kekuasaan pemerintah.

3. Marxisme:

  • Materialisme Historis: Menekankan peran ekonomi dalam membentuk struktur sosial dan politik masyarakat.
  • Kritik Terhadap Kapitalisme: Memandang ketidaksetaraan ekonomi sebagai sumber konflik sosial dan menyerukan transformasi menuju masyarakat tanpa kelas.

4. Feminisme Politik:

  • Kritik terhadap Ketidaksetaraan Gender: Fokus pada analisis struktural ketidaksetaraan gender dan peran dominasi patriarki dalam kebijakan dan institusi politik.
  • Pendekatan Interseksional: Meneliti bagaimana berbagai bentuk ketidaksetaraan (ras, kelas, gender) saling terkait dan saling memperkuat.

5. Teori Kritis:

  • Analisis Kritis terhadap Kekuasaan: Meneliti bagaimana kekuasaan dan ideologi digunakan untuk mempertahankan ketidaksetaraan dan mendukung status quo.
  • Pendekatan Pembebasan: Mendorong transformasi sosial untuk mencapai keadilan dan pembebasan.

6. Postmodernisme:

  • Pertanyaan terhadap Narasi Tunggal: Menyelidiki keragaman perspektif dan menyuarakan ketidakpastian terhadap narasi politik yang dianggap mutlak.
  • Konsep Identitas dan Kuasa: Menyoroti bagaimana identitas individu dan kelompok membentuk dan dipengaruhi oleh kuasa politik.

7. Anarkisme:

  • Anti-Otoritarianisme: Menolak otoritas pemerintah dan institusi hierarkis, mempromosikan prinsip swadaya dan solidaritas antarindividu.
  • Masyarakat Tanpa Pemerintah: Mencita-citakan masyarakat yang diorganisir secara desentralisasi dan bebas dari struktur otoritarian.

Tujuan Politik

Berikut adalah tujuan dari adanya politik:

  1. Untuk kesejahteraan semua masyarakat.
  2. Menjaga keamanan dan perdamaian nasional.
  3. Agar kekuasaan yang ada di masyarakat dan di pemerintahan diperoleh, dikelola dan diterapkan sesuai dengan norma hukum.
  4. Politik dapat menciptakan kekuatan dalam masyarakat atau pemerintahan yang demokratis.
  5. Mempertahankan kehidupan sosial yang seimbang untuk kemajuan bangsa.
  6. Keberadaan politik dapat berkontribusi pada pelaksanaan kekuasaan pemerintah dan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip Republik Indonesia Serikat.
  7. Melindungi hak-hak semua warga negara Indonesia dan memastikan implementasi komitmen warga mereka.

Konsep Politik

Konsep politik dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, ketertiban umum dan alokasi. Konsep politik utama adalah negara.

Seperti makna kata politik yang berarti negara, semua bentuk politik fokus pada negara atau pemerintah. Fokus utama kebijakan ini adalah pada sistem administrasi negara dan institusi.

Konsep politik kekuasaan membahas spektrum politik yang luas dan dinamis, tetapi masih mempengaruhi kondisi sosial masyarakat. Kekuatan politik di suatu negara dipengaruhi oleh sosiologi, yaitu oleh masyarakat.

Sebagai negara dengan sistem politik yang demokratis, Indonesia telah memberikan rakyatnya kekuatan berdaulat tertinggi. Intinya adalah segala sesuatu yang diatur dalam suatu negara diperoleh dan untuk rakyat.

Konsep pengambilan keputusan mencakup semua cara pengambilan keputusan di dunia politik yang umum dan ditujukan untuk masyarakat secara keseluruhan.

Proses pengambilan keputusan politik diterapkan pada semua orang melalui proses pengambilan keputusan. Konsep kebijaksanaan sering digunakan oleh pembuat kebijakan untuk memilih tujuan dan menerapkan cara untuk mencapainya.

Politik umum dalam politik hanya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki kekuatan untuk melaksanakannya, misalnya kepala negara atau kepala partai politik.

Konsep penugasan ke politik berarti pembagian nilai-nilai sosiologis. Distribusi ini ditujukan untuk masyarakat yang berusaha untuk didistribusikan secara merata sesuai dengan kondisi masyarakat.

Perilaku Politik

Perilaku politik umumnya ada lima, yaitu:

1. Liberal

Perilaku politik liberal ini menunjukkan masyarakat yang berpikiran bebas dan maju. Perilaku liberal tercermin dalam masyarakat yang ingin berubah dengan cepat dan bertahap.

Perubahan yang diinginkan adalah untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan dasar hukum dan aturan yang kuat.

2. Moderat

Kelompok perilaku politik moderat menunjukkan kelompok yang merasa cukup puas dengan situasi politik yang ada.

Perilaku ini mencerminkan masyarakat yang mampu berpikir ke depan, tetapi tidak dapat menerima perubahan secepat perilaku radikal.

3. Status Quo

Status quo dalam perilaku politik adalah perilaku orang yang merasa sangat puas dengan kondisi politik yang ada. Perilaku ini mencoba untuk menjaga kondisi yang ada tidak berubah.

4. Konservatif

Perilaku konservatif adalah cerminan perilaku yang menunjukkan kepuasan dengan situasi politik yang ada. Perilaku konservatif cenderung mencoba bertahan dari perubahan yang terjadi.

5. Radikal

Kita sudah tahu kata radikal, tetapi untuk sikap perilaku politik radikal itu sendiri berarti perilaku yang mencerminkan ketidakpuasan dengan situasi yang ada dan menginginkan perubahan dengan cepat dan mendasar.

Kebanyakan orang dengan perilaku radikal berkemauan keras dan tidak mudah untuk berkompromi. Perilaku radikal dapat menyebabkan keresahan jika tidak ditangani dengan hati-hati, karena kelompok radikal cenderung mengabaikan orang lain dan sesuka hati.

Faktor Politik

Faktor politik merujuk pada elemen-elemen politik yang dapat mempengaruhi lingkungan operasional suatu organisasi, masyarakat, atau negara.

Faktor politik mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah, stabilitas politik, dan hubungan antara pemerintah dengan berbagai pihak. Berikut adalah beberapa faktor politik utama:

1. Kebijakan Pemerintah:

  • Perubahan Kebijakan: Kebijakan pemerintah dapat berubah, mempengaruhi kondisi bisnis, investasi, dan regulasi.
  • Pajak dan Insentif: Kebijakan perpajakan dan insentif fiskal dapat memengaruhi biaya operasional dan keuntungan suatu bisnis.

2. Stabilitas Politik:

  • Keamanan dan Ketertiban: Kondisi politik yang stabil mendukung keberlanjutan operasi bisnis dan investasi.
  • Risiko Politik: Konflik politik, pemberontakan, atau ketidakstabilan dapat menciptakan risiko bagi bisnis dan masyarakat.

3. Regulasi Pemerintah:

  • Lingkungan Regulasi: Peraturan dan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi industri tertentu, termasuk standar lingkungan, kesehatan, dan keselamatan.
  • Larangan dan Pembatasan: Larangan impor, pembatasan ekspor, atau regulasi perdagangan dapat mempengaruhi pasar dan rantai pasok.

4. Hubungan Internasional:

  • Kerjasama dan Konflik: Kerjasama diplomatik atau konflik antarnegara dapat memengaruhi perdagangan, diplomasi, dan kebijakan luar negeri.
  • Perjanjian Dagang: Perjanjian dagang dan aliansi politik dapat mempengaruhi akses pasar dan persaingan bisnis internasional.

5. Partisipasi Politik Masyarakat:

  • Pemilihan dan Opini Publik: Pilihan politik, sikap masyarakat, dan opini publik dapat memengaruhi kebijakan pemerintah dan iklim bisnis.
  • Gerakan Sosial: Gerakan sosial dapat menciptakan tekanan pada pemerintah untuk mengubah kebijakan atau praktik tertentu.

6. Stabilitas Hukum:

  • Ketertiban Hukum: Kondisi hukum yang stabil mendukung keadilan dan perlindungan hak asasi individu serta bisnis.
  • Ketidakpastian Hukum: Ketidakpastian hukum dapat menciptakan risiko dan menghambat keputusan investasi.

7. Korupsi dan Etika Politik:

  • Transparansi dan Akuntabilitas: Tingkat korupsi dan transparansi pemerintah mempengaruhi kepercayaan masyarakat dan bisnis.
  • Etika dalam Pengambilan Keputusan: Keputusan politik dan kebijakan yang diambil oleh pemimpin pemerintah dapat dinilai dari sudut pandang etika.

8. Ketidakpastian Politik:

  • Faktor-Faktor Eksternal: Perubahan dalam situasi geopolitik global dapat menciptakan ketidakpastian politik yang memengaruhi kondisi lokal.
  • Risiko Perubahan Pemerintahan: Perubahan pemerintahan atau pergantian kepemimpinan dapat membawa perubahan dalam kebijakan dan regulasi.

Masalah Politik di Indonesia

Masalah politik saat ini di Indonesia sedang mempersiapkan pemilihan presiden yang akan datang pada tahun 2019. Tiga masalah disorot selama proses pemilihan umum, yaitu masalah identitas, ekonomi dan perburuhan.

Indonesia saat ini dihadapkan pada dua pilihan untuk calon presiden dan wakil presiden. Perbedaan pendapat antara satu dengan lainnya tentu saja menjadi hal yang biasa di dunia politik. Namun, penting untuk mempertimbangkan bagaimana orang Indonesia bereaksi terhadap ketidaksepakatan yang ada.

Masalah politik yang ada harus dikaji untuk setiap masyarakat untuk mencoba membuka bahwa setiap pilihan dalam politik akan memiliki nilai positif dan negatif. Akan ada berbagai pendapat berbeda dengan pendapat kami.

Oleh karena itu, harus ada kemauan untuk menerima kekurangan dan menerima pendapat orang lain ketika pendapat lain sebenarnya lebih baik dan menawarkan banyak manfaat bagi masyarakat.

Hal ini berkaitan dengan pertanyaan identitas, bagaimana identitas orang tercermin dalam keputusan mereka di dunia politik. Di mana kelompok mayoritas cenderung memenangkan kelompok minoritas.

Masalah ekonomi menjadi bagian dari politik. Tidak dapat dipungkiri bahwa negara dapat terus berkembang dengan gerakan ekonomi.

Saat ini situasi ekonomi di Indonesia masih berbeda, banyak orang yang mampu berpenghasilan tinggi, di sisi lain banyak orang dengan penghasilan rendah mengeluh tentang pekerjaan yang terbatas.

Demikianlah artikel tentang Politik ini, semoga bisa memberi manfaat dan menambah wawasan bagi anda, terimakasih.