Pengertian Persediaan : Jenis, Fungsi, Biaya dan Cara Evaluasinya

Pengertian Persediaan – Jika kita mempunyai bisnis, menilai dan mengevaluas persediaan Anda ialah kunci kesuksesan keuangan Anda.

kita tidak melulu harus mengetahui sekian banyak jenisnya, namun Anda harus memahami teknik mengevaluasi persediaan kita untuk menciptakan keputusan yang dapat dominan positif untuk perusahaan Anda.

Pada artikel ini, kami bakal mendefinisikan apa itu persediaan atau inventori, menjelaskan sekian banyak jenis dan detail sejumlah metode yang bisa Anda pakai untuk manajemen persediaan.

Pengertian Persediaan

Persediaan merupakan istilah untuk barang yang terdapat untuk dipasarkan dan bahan baku yang dipakai untuk memproduksi barang yang terdapat untuk dijual.

Persediaan adalah salah satu aset terpenting dari bisnis sebab perputaran persediaan yaitu salah satu sumber utama penghasil penghasilan dan penghasilan berikutnya untuk pemegang saham perusahaan.

Persediaan yakni serangkaian barang jadi atau barang yang dipakai dalam buatan yang dipegang oleh perusahaan.

Persediaan diklasifikasikan sebagai aset fasih pada neraca perusahaan, dan bermanfaat sebagai pengampu antara manufaktur dan pemenuhan pesanan.

Ketika item persediaan terjual, ongkos tercatatnya dialihkan ke kelompok harga pokok penjualan pada laporan laba rugi. Persediaan bisa dinilai dalam tiga cara.

Metode first-in, first-out (FIFO) menuliskan bahwa harga pokok penjualan didasarkan pada ongkos bahan yang paling mula dibeli, sedangkan ongkos tercatat saldo persediaan didasarkan pada ongkos bahan yang terakhir dibeli.

Metode last-in, first-out (LIFO) mengaku bahwa harga pokok penjualan dinilai menggunakan ongkos bahan yang dibeli terakhir, sementara nilai saldo persediaan didasarkan pada bahan yang paling mula dibeli.

Metode rata-rata tertimbang memerlukan penilaian persediaan dan harga pokok penjualan menurut ongkos rata-rata seluruh bahan yang dibeli sekitar periode tersebut.

Jenis-jenis Persediaan

Di bawah ini, ada sejumlah jenis persediaan yang perlu pahami jika Anda ialah seorang pembisnis. Berikut ialah beberapa jenis persediaan:

1. Persediaan Bahan Baku

Persediaan bahan baku mengacu pada barang yang dipakai untuk menciptakan produk atau persediaan perusahaan. Dengan kata lain, mereka ialah bahan yang diperlukan untuk memproduksi sekian banyak barang.

Bahan baku dapat apa saja dari kayu dan paku untuk menciptakan perabot atau tepung, telur dan mentega yang dipakai untuk menciptakan produk untuk toko roti. Biaya unsur persediaan ini diadukan sebagai persediaan bahan baku di neraca perusahaan.

2. Persediaan Barang dalam Proses

Persediaan barang dalam proses mengacu pada barang yang belum berlalu atau sepenuhnya diproduksi.

Contoh jenis inventaris ini tergolong cokelat yang masih memerlukan lapisan gula di pabrik cokelat, sepatu yang belum diwarnai, dan minyak esensial yang belum dikemas dalam botol oleh produsen kesehatan.

3. Persediaan Barang Jadi

Barang jadi mengacu pada produk atau persediaan yang siap dipasarkan oleh perusahaan. Barang-barang ini telah menuntaskan siklus produksi. Barang jadi sebelumnya terdiri dari bahan mentah dan pun barang dalam proses.

Contoh persediaan barang jadi tergolong barang jadi yang dipanggang di toko roti, kaos yang telah jadi oleh perancang pakaian dan lokasi tinggal yang sudah berlalu oleh pembangun rumah.

Cara Mengevaluasi Persediaan

Untuk mengevaluasi persediaan, Anda mesti mengetahui bagaimana persediaan dan harga pokok bersangkutan. Sebagai permulaan, persediaan yang terjual diadukan di bawah harga pokok penjualan pada laporan laba rugi perusahaan. Ketika ongkos persediaan turun, harga pokok penjualan (HPP) turun.

Ada tiga cara yang dipakai untuk menilai harga pokok penjualan. Mereka ialah sebagai berikut:

1. Metode First in, First Out (FIFO)

Metode FIFO memutuskan bahwa barang yang dibeli terlebih dahulu ialah yang kesatu dijual, digunakan, atau dibuang.

Konsep ini bermanfaat untuk bisnis sebab semakin tua barangnya, semakin tinggi risikonya menjadi usang dan semakin lama perusahaan mesti menunaikan untuk penyimpanannya.

Dengan memasarkan barang-barang tertua terlebih dahulu, perusahaan lebih siap guna menyimpan dagangan baru. Di samping itu, tergantung pada itemnya, semakin lama disimpan, semakin gampang rusak.

Misalnya, jika toko kelontong memasarkan alpukat, mereka mesti memasarkan alpukat yang mendarat di toko terlebih dahulu guna menghindari jamur dan guna tidak memasarkan alpukat berjamur untuk pelanggan.

Secara keseluruhan, jika metode FIFO tidak digunakan, dapat memprovokasi margin deviden perusahaan. Berikut ialah langkah-langkah guna mengevaluasi persediaan dan harga pokok penjualan memakai metode ini:

  • Tentukan Tanggal Mulai dan Berakhir

Tentukan berapa tidak sedikit persediaan yang kita miliki pada tanggal mulai dan lagi pada tanggal akhir yang sudah Anda pilih.

Misalnya, kita dapat menuliskan bahwa kita mempunyai sejumlah kaos pada 1 Januari dan pada akhir perhitungan COGS Anda, Anda barangkali mempunyai jumlah yang bertolak belakang pada 1 Februari. Oleh sebab itu, 1 Januari dan 1 Februari bakal menjadi tanggal mulai dan selesai Anda, masing-masing.

  • Cari Tahu Ongkos yang Kita Bayarkan untuk Barang Tersebut

Setelah Anda memungut persediaan, lihat faktur kita dan tentukan berapa tidak sedikit yang kita bayarkan guna barang-barang ini.

Dengan menggunakan misal di atas, katakanlah kita menambahkan ke inventaris dengan melakukan pembelian 10 kemeja ekuivalen 100.000 setiap pada hari Senin dan 10 kemeja lainnya ekuivalen 150.000 setiap pada hari Jumat. Kemudian katakanlah Anda memasarkan 15 kemeja pada hari Minggu.

  • Hitung HPP

Tentukan harga pokok penjualan dengan mengurangkan jumlah yang terjual dari persediaan Anda dibuka dengan barang yang terjual terlebih dahulu.

Anda lantas dapat mengalikannya dengan ongkos pembelian. Misalnya, HPP untuk misal di atas ialah (10 x 100.000) + (5 x 150.000) = 1.750.000. Oleh sebab itu, HPP Anda bakal menjadi 1.750.000.

2. Metode Biaya Persediaan Rata-rata

Juga dikenal sebagai cara rata-rata tertimbang, metode ongkos persediaan rata-rata memakai rata-rata dari seluruh persediaan yang dibeli guna menilai HPP. Berikut langkah-langkah untuk menghitung HPP memakai metode ini:

  • Tentukan Ongkos Rata-rata Persediaan yang Dibeli Purchased

Untuk mengerjakan ini, ambil jumlah semua ongkos pembelian persediaan guna satu jenis produk dan untuk dengan jumlah produk yang dibeli.

Ini bakal menghasilkan ongkos rata-rata. Misalnya, andai Anda membelanjakan 100.000 dan lantas 150.000, ongkos rata-rata inventaris yang dibeli ialah (100.000 + 150.000) / 2 = 125.000

  • Tentukan Ongkos Rata-rata Barang yang Kita Produksi

Jika perusahaan kita memproduksi persediaan sendiri dengan menggunakan sekian banyak bahan baku, pakai persamaan berikut:

total ongkos / total unit persediaan = ongkos rata-rata

  • Hitung Persediaan Anda

Hitung jumlah persediaan yang dipunyai perusahaan kita pada tanggal mulai dan pun tanggal akhir. Kalikan ongkos rata-rata dengan selisih persediaan ini.

  • Hitung HPP

Misalnya, total yang kita belanjakan guna kemeja ialah 125.000 x 10 kemeja = 1.250.000. Jika Anda memasarkan 5 kemeja, total HPP yang memakai metode ini ialah 625.000 sebab 125.000 x 5 ialah 625.000.

3. Metode First In, Last Out (FILO)

Dalam cara ini, barang yang dibeli kesatu ialah yang terakhir dijual. Misalnya, andai Anda memasarkan celana namun Anda terus menumpuk celana yang baru dibeli di unsur atas rak, celana di unsur bawah rak (yang dibeli terlebih dahulu) bakal tetap di unsur bawah dan bakal dibeli bertahan sekitar proses ini berlanjut. Metode ini sama dengan cara Last In, First Out (LIFO). Berikut ialah cara menggunakannya guna menilai HPP Anda:

  • Tentukan Pembelian Teranyar Anda

Karena cara FILO memutuskan bahwa barang yang sangat baru dibeli akan dipasarkan terlebih dahulu, urgen untuk menginventarisasi stok ini.

  • Temukan Ongkos Pembelian

Tentukan berapa tidak sedikit Anda menunaikan barang-barang ini melewati faktur Anda. Misalnya, kita mulai dengan inventaris 10 celana ekuivalen 20.000 pada hari Senin dan 10 celana lagi ekuivalen 40.000 pada hari Jumat. Pada hari Minggu, Anda memasarkan 15 celana.

  • Totalkan Jumlahnya

Untuk mengerjakan ini, tambahkan bareng biaya masing-masing set barang yang kita jual. Misalnya, dengan 10 celana yang kita beli ekuivalen 20.000, Anda bakal mendapatkan 200.000 sebab 10 x 20.000 = 200.000.

Celana ini yang kesatu kali dipasarkan dan akan dipakai karena anda menghitung HPP memakai metode FILO. Setelah ini, ambil 5 celana yang dibeli ekuivalen 20.000 setiap dan dapatkan 100.000 sebab 5 x 20.000 ialah 100.000. Celana ini dibeli terakhir. Tambahkan 200.000 ke 100.000 guna mendapatkan COGS 300.000.

4. Metode Manajemen Persediaan

Manajemen persediaan ialah mengacu pada teknik Anda memperhitungkan atau melacak aset perusahaan Anda.

Mengelola persediaan dengan benar merugikan bisnis Anda sebab memungkinkan kita menilai kapan Anda mesti memperlambat pembelian bahan mentah atau kapan kita perlu memenuhi kembali rak.

Melakukan urusan tersebut dapat menangkal Anda menguras uang yang tidak perlu. Berikut ialah beberapa cara dasar guna manajemen persediaan:

  • Metode Just in Time (JIT): Di bawah cara JIT, inventaris diintai ketika dibutuhkan. Dengan kata lain, melulu jumlah tentu produk yang diperlukan yang dikirimkan.
  • Metode Stok Pengaman: Metode ini menyimpan sebanyak kecil inventaris ekstra di tangan andai diperlukan.
  • Metode Kuantitas Pesanan Ekonomis: Metode ini berarti perusahaan kita mempunyai jumlah barang sangat sedikit yang tersedia. Dengan kata lain, kita mempunyai jumlah yang tepat untuk mengisi permintaan ketika ini tanpa memasarkan atau mempunyai terlalu tidak sedikit barang atau produk di tangan.

Fungsi Persediaan

Persediaan memiliki sejumlah fungsi urgen yang meningkatkan fleksibilitas dari sebuah perusahaan. Fungsi persediaan menurut keterangan dari Render dan Heizer (2001, p314), yaitu:

  1. Untuk menyerahkan suatu stok barang-barang supaya dapat mengisi permintaan yang diantisipasi bakal timbul dari konsumen.
  2. Untuk memasangkan buatan dengan distribusi. Misalnya bila permintaan melulu tinggi pada musim panas, persediaan dapat diselenggarakan selama musim dingin untuk
  3. menghindari ongkos kehabisan stok.
  4. Untuk memungut keuntungan dari potongan harga dalam jumlah besar.
  5. Untuk mengerjakan hedging terhadap inflasi dan evolusi harga.
  6. Untuk menghindari kelemahan stok dampak kejadian tidak terduga.
  7. Untuk menjaga supaya operasi dapat dilangsungkan dengan baik dengan memakai barang-barang dalam proses dalam persediaannya.

Biaya-biaya Persediaan

Biaya persediaan ialah keseluruhan ongkos operasi atas sistem persediaan. Berdasarkan keterangan dari Handoko (2000, p333) berikut ialah jenis-jenis ongkos persediaan, yakni :

1. Biaya Penyimpanan

Biaya penyimpanan (holding costs atau carrying costs) merupakan biaya yang dikeluarkan atas investasi dalam persediaan dan pemeliharaan maupun investasi saran, jasmani untuk menyimpan persediaan yang besarnya bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan.

Biaya penyimpanan per periode bakal semakin besar bilamana kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak, atau rata-rata persediaan semakin tinggi.

Biaya-biaya ini ialah variabel bila bervariasi dengan tingkat persediaan. Bila ongkos fasilitas penyimpanan (gudang) tidak variabel, namun tetap, maka tidak dimasukkan dalam ongkos penyimpanan per unit.

2. Biaya Pemesanan (pembelian)

Setiap kali sebuah bahan dipesan, perusahaan menanggung ongkos pemesanan (order costs atau procurement costs). Biaya pemesanan yaitu biaya yang berasal dari pembelian pesanan dari supplier.

Biaya pemesanan seperti ongkos membuat susunan permintaan, meneliti supplier, menciptakan pesanan pembelian, penerimaan bahan, inspeksi bahan, dan pengamalan proses transaksi.

Secara normal, ongkos per pesanan (di luar ongkos bahan dan potongan kuantitas) tidak naik bila kuantitas pesanan meningkat besar.

3. Biaya Penyiapan (manufacturing)

Bila perusahaan memproduksi sendiri bahan-bahan “dalam pabrik”, perusahaan menghadapi ongkos penyiapan (setup costs) guna memproduksi komponen tertentu.

Biaya persiapan seperti ongkos yang dikeluarkan dampak perubahan proses produksi, penciptaan jadwal kerja, persiapan sebelum produksi, dan pemeriksaan kualiatas.

Karena konsep ongkos ini analog dengan ongkos pemesanan, maka guna selanjutnya akan dipakai istilah “biaya pemesanan” yang bisa berarti keduanya.

4. Biaya Kehabisan atau Kelemahan Bahan (stock-out cost)

Dari seluruh biaya-biaya yang bersangkutan dengan tingkat persediaan, ongkos kekurangan bahan yakni yang sangat sulit diperkirakan. Biaya ini timbul apabila persediaan tidak memadai adanya permintaan bahan.

Kekurangan bahan dapat dari luar maupun dari dalam perusahaan. Kekurangan dari luar terjadi bilamana pesanan konsumen tidak bisa dipenuhi.

Sedangkan kelemahan dari dalam terjadi bilamana departemen tidak bisa memenuhi keperluan departemen beda maupun penundaan ekspedisi maupun idle kapasitas.

Biaya kelemahan dari pihak luar bisa berupa ongkos back order, ongkos kehilangan peluang penjualan, dan ongkos kehilangan peluang menerima keuntungan.

Kesimpulan

Itulah ulasan persediaan, menyeluruh beserta jenis dan cara persediaan yang biasa dipakai oleh banyak pembisnis dan perusahaan.

Memantau persediaan supaya terus cocok kebutuhan yaitu hal yang paling penting jika Anda mempunyai bisnis yang memasarkan suatu barang yang dapat rusak atau kedaluarsa.

Masalah lain terjadi pada persediaan ketika kita memiliki banyak cabang dan gudang sebab Anda kendala memantau nilai persediaan secara up to date. Jika sudah begini, bisnis Anda bakal mendapatkan kerugian sebab persediaan yang tidak terjual, bobrok atau kedaluarsa.

Demikianlah penjelasan tentang Persediaan dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.