Pengertian Model Pembelajaran

Posted on

Pengertian Model Pembelajaran – Apa yang dimaksud model pembelajaran? Banyak orang yang mempertanyakan perihal model pembelajaran, khususnya yang bergelut di bidang pendidikan. Bahkan semua orang tua yang paling peduli dengan pertumbuhan belajar putra putrinya juga tak luput dari pertanyaan tersebut.

Hal ini dikarenakan saat telah mengetahui makna atau pengertian dari sebuah hal, khususnya ilmu, maka kedepannya bakal lebih gampang dalam menelaah atau menerapkannya. Untuk lebih jelasnya mari simak artikelnya dibawah ini.

Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran ialah kerangka kerja yang memberikan cerminan sistematis untuk mengemban pembelajaran supaya membantu belajar murid dalam destinasi tertentu yang hendak dicapai. Artinya, model pembelajaran merupakan cerminan umum tetapi tetap mengerucut pada destinasi khusus.

Hal tersebut menciptakan model pembelajaran bertolak belakang dengan cara pembelajaran yang telah menerapkan tahapan atau pendekatan pembelajaran yang malah lebih luas lagi cakupannya.

Definisi di atas senada dengan pendapat Suprihatiningrum (2013, hlm. 145) yang mengaku bahwa model pembelajaran ialah kerangka konseptual yang melukiskan formalitas pembelajaran dengan sistematis guna mengelola empiris belajar siswa supaya tujuan belajar tertentu yang diinginkan dapat tercapai.

Pengertian Model Pembelajaran Menurut Para Ahli

Berikut merupakan definisi model pembelajaran menurut beberapa para ahli:

1. Trianto

Berdasarkan keterangan dari Trianto (2015, hlm. 51) Model pembelajaran ialah suatu perencanaan atau sebuah pola yang dipakai sebagai pedoman dalam mengemban pembelajaran di ruang belajar atau pembelajaran dalam tutorial.

2. Saefuddin & Berdiati

Model pembelajaran ialah kerangka konseptual yang melukiskan formalitas sistematis dalam mengorganisasikan sistem belajar untuk menjangkau tujuan belajar tertentu dan bermanfaat sebagai pedoman untuk perancang pembelajaran dan semua pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3. Sukmadinata & Syaodih

Model pembelajaran adalah suatu rancangan (desain) yang mencerminkan proses rinci pembuatan situasi lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran supaya terjadi evolusi atau pertumbuhan diri peserta didik.

4. Joyce & Weil

Joyce & Weil dalam Rusman (2018, hlm. 144) berasumsi bahwa model pembelajaran ialah suatu rencana atau pola yang bahkan dapat dipakai untuk menyusun kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan menuntun pembelajaran di ruang belajar atau lingkungan belajar lain.

Berdasarkan sejumlah pendapat para berpengalaman diatas tampak adanya keserupaan ciri eksklusif yang menyelubungi semua definisi model pembelajaran. Ciri eksklusif tersebut ialah adanya pola atau rencana yang sistematis.

Baca juga: Bela Negara : Definisi, Konsep, Dasar, Unsur, Manfaat dan Contohnya

Ciri-ciri Model Pembelajaran

Berdasarkan keterangan dari Kardi & Nur dalam Ngalimun (2016, hlm. 7-8) model pembelajaran memiliki empat ciri eksklusif yang memisahkan dengan strategi, cara atau prosedur. Ciri-ciri itu antara lain:

  • Model pembelajaran adalah rasional teoretik logis yang dibentuk oleh semua pencipta atau pengembangnya.
  • Berupa landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik bakal belajar (mempunyai tujuan belajar dan pembelajaran yang hendak dicapai).
  • Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan supaya model itu dapat dilakukan dengan berhasil; dan lingkungan belajar yang diperlukan supaya tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai.

Sedangkan menurut keterangan dari Hamiyah dan Jauhar (2014, hlm. 58) ciri-ciri model pembelajaran ialah sebagai berikut.

  • Berdasarkan teori edukasi dan teori belajar tertentu.
  • Mempunyai tujuan atau tujuan edukasi tertentu.
  • Dapat dijadikan pedoman guna perbaikan pekerjaan pembelajaran di kelas.
  • Memiliki perlengkapan bagian model.
  • Memiliki akibat sebagai dampak penerapan model pembelajaran baik langsung maupun tidak langsung.

Fungsi Model Pembelajaran

Fungsi model pembelajaran ialah pedoman dalam perancangan sampai pelaksanaan pembelajaran. Pernyataan itu sejalan dengan pendapat Trianto (2015, hlm. 53) yang menyampaikan bahwa faedah model pembelajaran ialah sebagai pedoman untuk perancang pengajar dan semua guru dalam mengemban pembelajaran.

Oleh karena itu pemilihan model sangat diprovokasi sifat dari pelajaran yang bakal dibelajarkan, destinasi (kompetensi) yang akan dijangkau dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat keterampilan peserta didik.

Ihwal sifat dan pelajaran yang dibelajarkan tersebut, model pembelajaran pun dapat dikategorikan menurut sejumlah jenis yang cocok dengan destinasi yang diinginkan.

Baca juga: Kesehatan : Pengertian, Aspek, Tujuan dan Ruang Lingkupnya

Jenis-jenis Model Pembelajaran

Berdasarkan keterangan dari Joyce & Weil dalam kitab Suprihatiningrum (2013, hlm. 186) model-model melatih (pembelajaran) terbagi menjadi empat kelompok sebagai berikut.

1. Information Processing Model (Model Pemrosesan Informasi)

Model ini menekankan pada pengolahan informasi dalam benak sebagai kegiatan mental siswa. Model ini bakal mengoptimalkan daya nalar dan daya pikir siswa melewati pemberian masalah yang disajikan oleh guru.

Tugas siswa ialah memecahkan masalah-masalah tersebut. Model ini merealisasikan teori belajar behavioristik dan kognitivistik. Ada tujuh model yang tergolong dalam rumpun ini, yaitu :

  • Inductive thinking model (model beranggapan induktif) yang dikembangkan oleh Hilda Taba
  • Inquiry training model (model pelatihan inkuiri/penyingkapan/penyelidikan) yang dikembangkan oleh Richard suchman
  • Scientific inquiry (penyelidikan ilmiah) yang dikembangkan oleh Joseph J. Schwab
  • Concept attainment (pencapaian konsep) oleh Jerome Bruner
  • Cognitive growth (pertumbuhan kognitif) dikembangkan oleh Jean Piaget
  • Advance organizer model (model pengatur/penyelenggaraan tingkat lanjut) oleh David Ausubel
  • Memory (daya ingat) oleh Harry Lorayne).

2. Personal Model (Model Pribadi)

Sesuai dengan namanya, model melatih dalam rumpun ini berorientasi untuk perkembangan diri individu. Implikasi model ini dalam pembelajaran ialah guru mesti meluangkan pembelajaran cocok dengan minat, pengalaman, dan pertumbuhan mental siswa.

Model-model melatih dalam rumpun ini cocok dengan paradigma student centered atau pembelajaran yang berpusat pada siswa atau peserta didik.

3. Social Interaction Model (Model Interaksi Sosial)

Rumpun model ini menitikberatkan pada proses interaksi antar pribadi yang terjadi dalam kelompok. Model-model melatih disetting dalam pembelajaran berkelompok. Model ini mengkhususkan pengembangan kecakapan pribadi dalam bersangkutan dengan orang lain.

4. Behavioral Model (Model Perilaku)

Rumpun model ini cocok dengan teori belajar behavioristik. Pembelajaran mesti menyerahkan perubahan pada perilaku si pembelajar ke arah yang sejalan dengan destinasi pembelajaran.

Kemudian, evolusi yang terjadi mesti bisa diamati. Sehingga, guru bisa menguraikan langkah-langkah pembelajaran yang konkret dan dapat dicermati dalam upaya penilaian perkembangan peserta didiknya.

Baca juga: Integritas : Pengertian, Ciri, Manfaat, Fungsi dan Contohnya

Macam-macam Model Pembelajaran

Berdasarkan keterangan dari Hamdayama (2016, hlm. 132-182) macam-macam model pembelajaran ialah sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Inquiry

Model inquiry (inkuiri) memakai rangkaian pekerjaan pembelajaran yang menekankan proses beranggapan secara kritis serta analitis untuk peserta didik supaya mencari dan mengejar sendiri jawaban dari sebuah masalah yang dipertanyakan secara berdikari melalui investigasi ilmiah.

2. Model Pembelajaran Kontekstual

Merupakan model dengan konsep belajar yang menciptakan guru guna mengaitkan antara pelajaran yang diajarkan dengan kondisi dunia nyata. Prinsip pembelajaran kontekstual ialah aktivitas peserta didik, peserta didik mengerjakan dan mengalami, tidak melulu monoton dan mencatat.

Model melatih ini pun dapat mengembangkan keterampilan sosial peserta didik sebab dihadapkan pada kondisi dunia nyata. Ada tujuh komponen utama dari pembelajaran kontekstual yang membuatnya khas bila dikomparasikan dengan model yang lain, yakni:

  • Kontruktivisme, mendorong peserta didik supaya bisa mengkonstruksi pengetahuannya melewati pengamatan dan pengalaman
  • Inquiry, didasarkan pada penyingkapan, investigasi atau penelusuran dan penelusuran
  • Bertanya, sebagai refleksi dari keingintahuan masing-masing individu
  • Learning community, dilaksanakan dengan membuat kumpulan belajar
  • Modeling, dengan memperagakan sesuatu sebagai misal yang bisa ditiru oleh peserta didik
  • Refleksi, proses pengkajian empiris yang sudah dipelajari
  • Penilaian nyata, proses yang dilaksanakan guru untuk mengoleksi informasi tentang pertumbuhan belajar peserta didik.

3. Model Pembelajaran Ekspositori

Ekspositori ialah pembelajaran yang menekankan pada proses paparan materi secara verbal dari seorang guru kepada kumpulan peserta didik agar peserta didik bisa menguasai pelajaran secara optimal.

Dalam model pengajaran ekspositori seorang pendidik mesti menyerahkan penjelasan atau menerangkan untuk peserta didik dengan teknik berceramah. Sehingga mengakibatkan arah pembelajarannya monoton sebab sangat ditentukan oleh kepiawaian ceramah guru.

4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Nama lainnya dalam bahasa inggris ialah Problem based learning yang dapat ditafsirkan sebagai rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan semua proses solusi masalah yang dihadapi secara ilmiah. Pemecahan masalah menjadi tahapan utama dalam model ini.

5. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif ialah kerangka konseptual rangkaian pekerjaan belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok tertentu untuk menjangkau tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan. Kelompok-kelompok itu bekerja sama untuk menjangkau tujuan pembelajaran.

6. Model pembelajaran PAIKEM

Merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Pembelajaran ini dirancang supaya membuat anak lebih aktif mengembangkan kreativitas sampai-sampai pembelajaran bisa dilangsungkan secara efektif, optimal, dan pada kesudahannya terasa lebih menyenangkan.

7. Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Learning)

Kerangka perencanaan dalam pembelajaran kuantum ialah TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan). Komponen utama pembelajaran kuantum bisa berupa:

  • Peta konsep sebagai kiat belajar efektif
  • Teknik memori, ialah teknik memasukkan informasi ke dalam benak sesuai dengan teknik kerja otak
  • Sistem pasak lokasi
  • Teknik akrostik, kiat menghafal dengan teknik mengambil huruf depan dari pelajaran yang ingin dikenang kemudian menggabungkannya
  • Intinya cara pembelajaran ini menggunakan sekian banyak cara untuk menciptakan pembelajaran menerap dan dicerna dengan gampang oleh peserta didik. Caranya dapat sangat interaktif dan melibatkan peserta didik dalam pekerjaan langsung untuk mempertontonkan materi diiringi perayaan laksana yel motivasi.

8. Model Pembelajaran Terpadu

Merupakan model yang bisa melibatkan sejumlah mata latihan sekaligus supaya memberikan empiris belajar yang lebih bermakna pada peserta didik. Pembelajaran terpadu terbagi menjadi sepuluh jenis, yakni:

  • Model penggalan
  • Model keterhubungan
  • Model sarang
  • Model urutan
  • Model bagian
  • Model jaring laba-laba
  • Model galur
  • Model keterpaduan
  • Model celupan
  • Model jaringan.

9. Model Pembelajaran Ruang Belajar Rangkap

Pembelajaran ruang belajar rangkap menekankan dua urusan utama, yaitu penggabungan ruang belajar secara integrative dan pembelajaran terpusat pada peserta didik, sampai-sampai Guru tidak mesti mengulang pulang untuk melatih pada dua ruang belajar yang bertolak belakang dengan program yang bertolak belakang pula.

Efisiensi ialah kunci dari model pembelajaran ini. Merangkapkan sejumlah rombongan belajar bisa meningkan efisiensi pembelajaran. Macam-macam model pembelajaran ruang belajar rangkap atau biasa disingkat PKR meliputi:

  • Model PKR 221: dua kelas, dua mata pelajaran, datu ruangan
  • Model PKR 222 : berarti mempunyai dua ruang belajar dan dua mata pelajaran, pada dua ruangan
  • Model PKR 333 : tiga kelas, tiga mata pelajaran, tiga ruangan

10. Model Pembelajaran Tugas Terstruktur

Pembelajaran ini menekankan pada penyusunan tugas terstruktur yang wajib ditamatkan oleh peserta didik guna menelaah dan memperluas penguasaan pelajaran yang cocok dengan pelajaran pembelajaran yang telah dikaji.

Bentuk tugas terstruktur mencakup laporan ilmiah, portofolio (produk ciptaan peserta didik), makalah individu, makalah kelompok, dsb.

11. Model Pembelajaran Portofolio

Model pembelajaran portofolio menitikberatkan pada pendataan karya terpilih dari satu ruang belajar secara borongan yang bekerja secara kooperatif membuat kepandaian untuk memecahkan masalah.

Prinsip dasar model pembelajaran portofolio, yakni prinsip belajar peserta didik aktif dan kumpulan belajar kooperatif guna menghasilkan produk portofolio secara bersama.

12. Model Pembelajaran Tematik

Merupakan pembelajaran dengan suatu pekerjaan pembelajaran yang mengintegrasikan materi sejumlah pelajaran dalam satu tema/ topik ulasan sesuai dengan keperluan lingkungan peserta didik yang bakal menjadi lahan dunia nyata untuk dirinya.

Pembelajaran tematik mempunyai sejumlah prinsip dasar, yaitu:

  • Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan
  • Bentuk belajar dirancang supaya peserta didik mengejar tema
  • Efisiensi (terdiri dari sejumlah pelajaran sekaligus).

Demikianlah penjelasan tentang Model Pembelajaran dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa..