Pengertian Mitigasi : Jenis, Strategi dan Langkahnya

Pengertian Mitigasi – Secara geologis, letak Indonesia sedang di pertemuan tiga lempeng utama dunia yakni Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.

Ditambah lagi dengan julukan ring of fire, atau Lingkaran Api Pasifik. Kedua urusan itu yang menjadikan Indonesia sering merasakan bencana.

Maka dari itu, telah sewajarnya andai negara anda memiliki teknik memanajemen bencana guna memantau dan mengatasi bencana. Salah satu teknik untuk mengatasi bencana tersebut ialah dengan mitigasi.

Apa tersebut mitigasi? Menjawab pertanyaan apa tersebut mitigasi, Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 mengenai Penanggulangan Bencana telah menyatakan pengertian mitigasi.

Mitigasi ialah serangkaian upaya untuk meminimalisir risiko bencana, baik melewati pembangunan jasmani maupun penyadaran dan peningkatan keterampilan menghadapi ancaman bencana.

Pengertian Mitigasi

Mitigasi merupakan tindakan berkelanjutan yang dipungut untuk meminimalisir atau menghilangkan risiko jangka panjang terhadap kehidupan dan properti dari bahaya. Singkatnya, apa tersebut mitigasi sendiri adalah salah satu teknik dalam mengatasi bencana.

Setelah mengetahui dengan baik apa tersebut mitigasi, selanjutnya anda akan membicarakan apa destinasi dari mitigasi bencana dan juga misal mitigasi bencana.

Bencana ialah peristiwa atau susunan peristiwa yang menakut-nakuti dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh hal alam dan/atau hal non alam maupun hal manusia sehingga menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kehancuran lingkungan, kerugian harta benda, dan akibat psikologis.

Bencana menurut sumbernya dipecah menjadi tiga, yaitu:

  • Bencana alam, ialah bencana yang disebabkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa oleh alam
  • Bencana nonalam, ialah bencana yang disebabkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa nonalam
  • Bencana sosial, ialah bencana yang disebabkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa oleh manusia.
  • Manfaat Mitigasi
  • Mengurangi resiko bencana untuk penduduk dalam format korban jiwa, kerugian ekonomi dan kehancuran sumber daya alam.
  • Menjadi landasan perencanaan pembangunan.
  • Meningkatkan kepedulian masyarakat guna menghadapi serta mengurangi akibat dan resiko bencana sampai-sampai masyarakat bisa hidup aman.

Pentingnya Mitigasi

Mitigasi merujuk pada serangkaian tindakan yang diambil untuk mengurangi atau mencegah dampak negatif dari risiko potensial.

Dalam berbagai konteks, mitigasi memiliki peran krusial untuk melindungi, meredakan, dan meminimalkan kerugian yang dapat timbul dari ancaman atau bencana.

1. Lindungi Lingkungan dari Bencana Alam

Mitigasi memiliki peran vital dalam melindungi lingkungan dari dampak bencana alam. Perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana seperti banjir, badai, dan kebakaran hutan.

Melalui mitigasi, kita dapat mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan, merestorasi ekosistem yang terganggu, dan membangun infrastruktur tahan bencana.

Langkah-langkah ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah kerugian besar pada keanekaragaman hayati.

2. Pengelolaan Risiko Bencana

Mitigasi juga merupakan bagian integral dari pengelolaan risiko bencana. Dengan identifikasi risiko yang potensial, kita dapat mengambil langkah-langkah preventif dan persiapan yang tepat.

Ini mencakup penyusunan rencana tanggap darurat, pelibatan masyarakat dalam pelatihan bencana, dan pengembangan sistem peringatan dini.

Dengan adopsi mitigasi, kita dapat mengurangi dampak sosial dan ekonomi dari bencana, serta mempercepat proses pemulihan.

3. Keamanan Pangan dan Ketahanan Pangan

Mitigasi juga berperan dalam menjaga keamanan pangan dan ketahanan pangan. Perubahan iklim, bencana alam, dan perubahan lingkungan lainnya dapat mengancam produksi pangan.

Dengan menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan, investasi dalam teknologi pertanian inovatif, dan diversifikasi sumber pangan, kita dapat mengurangi risiko terhadap ketahanan pangan. Mitigasi di bidang ini tidak hanya melibatkan petani, tetapi juga melibatkan kebijakan pemerintah dan partisipasi masyarakat.

4. Keamanan Energi dan Infrastruktur Kritis

Mitigasi juga krusial dalam menjaga keamanan energi dan infrastruktur kritis. Ancaman terhadap infrastruktur kritis seperti pembangkit listrik, saluran air, dan sistem transportasi dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari.

Melalui mitigasi, kita dapat meningkatkan ketahanan infrastruktur, mengadopsi sumber energi terbarukan, dan membangun sistem yang dapat beradaptasi terhadap gangguan atau serangan.

Ini memberikan keamanan energi jangka panjang dan melindungi masyarakat dari ketidakstabilan yang dapat timbul.

5. Penanggulangan Penyebaran Penyakit dan Kesehatan Masyarakat

Mitigasi juga memegang peran penting dalam penanggulangan penyebaran penyakit dan kesehatan masyarakat.

Dengan mengidentifikasi faktor risiko dan mengambil langkah-langkah preventif seperti vaksinasi massal, kampanye kebersihan, dan peningkatan akses ke layanan kesehatan, kita dapat memitigasi dampak penyakit menular dan memperkuat sistem kesehatan masyarakat.

Ini memiliki dampak positif tidak hanya pada kesejahteraan individu tetapi juga pada stabilitas sosial dan ekonomi.

Jenis-jenis Mitigasi

Secara umum, mitigasi dapat dipecah menjadi dua jenis yakni mitigasi struktural dan mitigasi non-struktural, mengacu pada mitigasi diatas adapun jenis-jenis mitigasi merupakan sebagai berikut:

1. Mitigasi Struktural

Mitigasi struktural ialah upaya guna meminimalkan bencana yang dilaksanakan melalui pembangunan sekian banyak prasarana jasmani dan memakai pendekatan teknologi, seperti penciptaan kanal khusus guna pencegahan banjir, perangkat pendeteksi kegiatan gunung berapi, bangunan yang mempunyai sifat tahan gempa, ataupun Early Warning System yang dipakai untuk menebak terjadinya gelombang tsunami.

Mitigasi struktural ialah upaya untuk meminimalisir kerentanan (vulnerability) terhadap bencana dengan teknik rekayasa teknis bangunan tahan bencana.

Bangunan tahan bencana ialah bangunan dengan struktur yang direncanakan sedemikian rupa sampai-sampai bangunan tersebut dapat bertahan atau merasakan kerusakan.

2. Mitigasi Non-Struktural

Mitigasi non-struktural ialah upaya mengurangi akibat bencana di samping dari upaya itu di atas. Bisa dalam lingkup upaya pembuatan kepandaian seperti penciptaan suatu peraturan.

Undang-Undang Penanggulangan Bencana (UU PB) ialah upaya non-struktural di bidang kepandaian dari mitigasi ini. Kebijakan non struktural mencakup legislasi, perencanaan wilayah, dan asuransi.

Kebijakan non struktural lebih sehubungan dengan kepandaian yang bertujuan guna menghindari risiko yang tidak butuh dan merusak.

Tentu, sebelum perlu dilaksanakan identifikasi risiko terlebih dahulu. Penilaian risiko jasmani meliputi proses identifikasi dan penilaian tentang bisa jadi terjadinya bencana dan akibat yang barangkali ditimbulkannya.

Kebijakan mitigasi baik yang mempunyai sifat struktural maupun yang mempunyai sifat non struktural mesti saling menyokong antara satu dengan yang lainnya.

Pemanfaatan teknologi guna memprediksi, mengantisipasi dan meminimalisir risiko terjadinya sebuah bencana mesti diimbangi dengan pembuatan dan penegakan perlengkapan peraturan yang mencukupi yang didukung oleh rencana tata ruang yang sesuai.

Teknologi yang dipakai untuk memprediksi, mengantisipasi dan meminimalisir risiko terjadinya sebuah bencana juga harus diusahakan supaya tidak mengganggu ekuilibrium lingkungan di masa depan.

Strategi Mitigasi

1. Pemetaan Risiko

Langkah awal dalam mitigasi adalah pemetaan risiko. Identifikasi potensi ancaman dan kerentanan membantu dalam merancang strategi yang tepat untuk mengurangi dampak negatif.

2. Perencanaan Darurat

Pembuatan rencana darurat yang efektif merupakan strategi kunci dalam mitigasi. Ini mencakup pembentukan tim tanggap darurat, pelatihan masyarakat, dan simulasi untuk memastikan respons yang cepat dan terorganisir.

3. Penguatan Infrastruktur

Investasi dalam penguatan infrastruktur dapat meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh bencana. Bangunan yang dirancang dengan standar mitigasi dapat bertahan lebih baik terhadap gempa bumi, badai, atau banjir.

4. Konservasi Lingkungan

Perlindungan lingkungan alam dapat menjadi strategi mitigasi yang efektif. Misalnya, menjaga hutan dan lahan basah dapat mengurangi risiko banjir dan longsor.

5. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat

Peningkatan kesadaran masyarakat tentang risiko dan tindakan preventif sangat penting. Melalui kampanye edukasi, masyarakat dapat belajar cara mengidentifikasi risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan.

6. Teknologi dan Inovasi

Pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam mitigasi dapat mencakup pengembangan sistem peringatan dini, teknologi ramah lingkungan, dan solusi cerdas untuk menghadapi risiko tertentu.

Langkah-langkah Efektif dalam Mitigasi

1. Keterlibatan Pemimpin Organisasi:

Pemimpin organisasi memiliki peran kunci dalam mempromosikan budaya mitigasi. Mereka harus memimpin dengan contoh, mendukung inisiatif mitigasi, dan memastikan bahwa semua anggota organisasi memahami pentingnya mengidentifikasi dan mengelola risiko.

2. Edukasi dan Pelatihan

Pendidikan dan pelatihan terkait risiko penting untuk memastikan bahwa semua anggota organisasi memahami peran mereka dalam mitigasi. Ini mencakup pemahaman tentang risiko spesifik yang dihadapi dan tindakan yang harus diambil dalam situasi tertentu.

3. Implementasi Teknologi Canggih

Teknologi modern dapat membantu dalam mitigasi risiko. Dengan menggunakan sistem keamanan canggih, sensor monitoring, dan analisis data, organisasi dapat mendeteksi potensi risiko lebih awal dan mengambil tindakan pencegahan.

4. Rencana Darurat yang Teruji

Setiap organisasi perlu memiliki rencana darurat yang teruji untuk mengatasi keadaan darurat. Simulasi reguler dan pengujian dapat membantu memastikan bahwa semua orang tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi kritis.

5. Kolaborasi dengan Pihak Eksternal

Bekerjasama dengan pihak eksternal, seperti pemerintah, organisasi nirlaba, dan sektor swasta lainnya, dapat memperkuat upaya mitigasi. Pertukaran informasi dan sumber daya dapat meningkatkan kemampuan bersama untuk mengatasi risiko.

Kesimpulan

Mitigasi risiko adalah komponen kunci dari manajemen risiko yang berhasil. Dengan mengadopsi strategi yang tepat dan langkah-langkah efektif, organisasi dapat menghadapi ketidakpastian dengan lebih percaya diri.

Mitigasi risiko bukan hanya tentang menghindari potensi kerugian, tetapi juga tentang memanfaatkan peluang yang mungkin muncul. Dengan fokus pada mitigasi risiko, organisasi dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih efisien dan menjaga keberlanjutan operasional mereka.

Demikianlah penjelasan tentang Mitigasi dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.

Baca juga artikel lainnya :