Pengertian Magma – Pada hari Jumat, 12 Februari 2021, guguran awan panas meluncur sejauh satu kilometer dari mulut Gunung Sinabung. Menurut Armen Putra selaku Kepala Pos Pengamatan, saat ini Gunung Sinabung sedang berada pada level III atau status siaga.
Nah, bicara tentang erupsi Gunung Sinabung, kamu tau gak sih kalo magma yang ada di dalam gunung api itu gak semuanya keluar, loh. Tapi, ada juga yang membeku di dalam perut bumi. Terus, kalo beku jadi apa dong magmanya, es mambo kah? hehehe
Ternyata, terdapat dua kondisi yang bisa dialami magma selagi berada di dalam perut bumi, yaitu intrusi dan ekstrusi magma. Hmm, kira-kira, apa ya bedanya intrusi dan ekstrusi magma? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini! Let’s go.
Pengertian Magma
Magma merupakan suatu batu-batuan cair yang meledak pada kamar magma didalam permukaan bumi. Magma di Bumi adalah solusi silika suhu tinggi yang kompleks dan harapan semua batuan beku.
Magma ada dalam dan di bawah tekanan tinggi dan kadang-kadang menjorok melalui permukaan gunung berapi dalam bentuk aliran lava atau letusan gunung berapi.
Diperkirakan bahwa lelehan terbentuk pada kedalaman sekitar 200 kilometer di bawah permukaan bumi dan terutama terdiri dari unsur-unsur yang karenanya membentuk mineral silikat.
Dalam geologi dan astronomi, istilah silikat mengacu pada jenis batuan yang terbuat dari silikon dan oksigen (biasanya disebut sebagai SiO2 atau SiO4), satu atau lebih logam dan mungkin hidrogen. Sebagian besar kerak bumi terdiri dari batu silikat.
Magma yang memiliki berat spesifik yang lebih ringan dari batuan di sekitarnya, mencoba untuk naik melalui fraktur di litosfer hingga akhirnya dapat mencapai permukaan bumi. Ketika magma muncul melalui aktivitas vulkanik dan mengalir di atas permukaan bumi, itu disebut lava.
Jenis Magma
Magma adalah cairan panas yang terdapat di dalam kerak bumi. Jenis magma dapat dibedakan berdasarkan kandungan mineral, viskositas, dan suhu. Secara umum, ada dua jenis utama magma:
1. Magma Basaltik
- Karakteristik: Magma basaltik memiliki kandungan silika (SiO2) yang rendah, sehingga cenderung lebih encer dan mudah mengalir.
- Sumber: Umumnya berasal dari zona rift (celah) di dasar samudra dan hotspot.
- Ciri-ciri Lava: Lava yang dihasilkan oleh magma basaltik cenderung memiliki warna gelap dan bisa mengalir lebih jauh sebelum membeku.
2. Magma Andesitik dan Dasetik
- Karakteristik: Magma ini memiliki kandungan silika sedang hingga tinggi, sehingga lebih kental dan kurang cair dibanding magma basaltik.
- Sumber: Biasanya terkait dengan zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik tenggelam di bawah lempeng lainnya.
- Ciri-ciri Lava: Lava yang dihasilkan oleh magma andesitik dan dasitik cenderung lebih kental, dapat membentuk kubah, dan memiliki warna yang lebih terang.
Selain itu, ada juga jenis magma lainnya seperti magma riolitik, yang memiliki kandungan silika sangat tinggi dan seringkali terkait dengan letusan gunung berapi eksplosif.
Penting untuk dicatat bahwa jenis magma dapat berubah selama perjalanan dari kedalaman bumi ke permukaan, dan perubahan ini dapat memengaruhi karakteristik letusan gunung berapi.
Kandungan Gas dalam Magma
Hampir semua magma di kedalaman bumi mengandung gas yang larut dalam cairan. Namun, gas-gas ini membentuk fase uap terpisah ketika tekanan berkurang ketika magma naik ke permukaan.
Gas dalam magma:
- Sebagian besar adalah H2O (uap air) dan CO2 (karbon dioksida).
- Sebagian kecil mengandung gas sulfur, klor, dan fluor.
Jumlah gas dalam magma juga tergantung pada komposisi kimia magma. Magma Rhyolithic biasanya mengandung gas terlarut lebih tinggi dari magma.
Temperatur Magma
Pengukuran laboratorium dan pengamatan lapangan menunjukkan bahwa suhu ketiga jenis magma yaitu sebagai berikut:
- Magma basaltik: dari 1000 hingga 1200 ° C
- Magma Andesit: dari 800 hingga 1000 ° C
- Magma Rhyolitic: dari 650 hingga 800 ° C.
Viskositas Magma
Viskositas magma adalah ukuran seberapa kental atau encer magma. Viskositas dipengaruhi oleh komposisi kimia magma dan suhu. Magma dengan viskositas tinggi lebih kental dan cenderung sulit mengalir, sementara magma dengan viskositas rendah lebih encer dan mudah mengalir.
Faktor-faktor berikut mempengaruhi viskositas magma:
1. Komposisi Kimia
- Magma basaltik, yang memiliki kandungan silika rendah, cenderung memiliki viskositas rendah dan mudah mengalir.
- Magma andesitik atau dasitik, dengan kandungan silika yang lebih tinggi, memiliki viskositas lebih tinggi.
2. Suhu
- Suhu tinggi cenderung menurunkan viskositas magma, membuatnya lebih encer.
- Sebaliknya, suhu rendah dapat meningkatkan viskositas, membuat magma lebih kental.
Viskositas magma memainkan peran penting dalam menentukan sifat-sifat letusan gunung berapi. Magma yang lebih kental cenderung menyimpan gas lebih lama, dan ketika tekanan tersebut dilepaskan selama letusan, dapat menyebabkan letusan yang lebih eksplosif. Sebaliknya, magma yang lebih encer mungkin cenderung menghasilkan letusan yang lebih tenang.
Penting untuk dicatat bahwa viskositas adalah salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi perilaku magma dan aktivitas gunung berapi, dan faktor-faktor lain seperti kandungan gas, tekanan, dan struktur geologi lokal juga berperan.
Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah pelepasan magma dari dalam bumi ke permukaan bumi. Ekstrusi magma adalah proses yang panggilan biasanya letusan gunung berapi.
Proses ini dapat terjadi melalui celah-celah, retakan atau lubang yang mengarah ke permukaan dan peningkatan komponen gas dari magma. Ekstrusi magma dapat mengambil di darat atau di laut.
Ekstrusi magma dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Ekstrusi Linear
Ekstrusi linier terjadi ketika magma terjadi melalui retakan atau retakan yang memanjang membentuk serangkaian gunung berapi. Untuk kali contoh gunung berapi di Islandia dan seri berapi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2. Ekstrusi Areal
Permukaan ekstrusi terjadi ketika posisi magma di sekitar permukaan bumi, maka meleleh magma di berbagai titik di daerah tertentu. Sebagai contoh, Taman Nasional Yellowstone tertutup di Amerika Serikat 10 000 km2.
3. Ekstrusi Sentral
Ekstrusi sentral terjadi ketika magma muncul melalui lubang (saluran magmatik) dan membentuk pegunungan yang terpisah. Sebagai contoh, hulu Krakatau Gunung Vesucius dan lain-lain.
Kamar (dapur) Magma
Tempat berkumpulnya magma disebut kamar atau dapur magma. Kamar magma jauh di bawah permukaan bumi. Ruang magma ini terdiri dari banyak lapisan magma dengan kepadatan berbeda.
Magma dengan kepadatan lebih rendah naik sedangkan magma yang lebih tinggi tenggelam ke dasar kolam. Kamar magma dapat membeku menjadi batuan beku raksasa dalam jutaan tahun.
Ketika Magma meninggalkan dapur, letusan gunung berapi terjadi. Biasanya, ruang magma memiliki lebih dari satu gunung berapi.
Demikianlah penjelasan tentang Magma dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.
Baca juga artikel lainnya :
- Pengertian Kinerja : Indikator, Faktor, Penilaian dan Dimensinya
- Pengertian Kerangka Berpikir : Macam, Langkah dan Contohnya
- Pengertian Hipotesis : Syarat, Konsep, Manfaat dan Pengujiannya
- Pengertian Hidrologi : Proses, Macam, Unsur dan Manfaatnya
- Pengertian Gagasan : Tujuan, Hal-hal dan Tolak Ukurnya
- Pengertian Epitel : Ciri-ciri, Jenis, Fungsi dan Letaknya