Ojek online jadi korban

Jaket Hijau dan Luka yang Tak Terlihat

Ojek online (ojol) telah menjadi nadi kehidupan kota, menggerakkan mobilitas jutaan orang setiap hari. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, tersimpan kisah pilu para pengemudi yang tak jarang justru menjadi korban dalam ekosistem digital ini.

Bukan rahasia lagi, pendapatan mereka kian tergerus. Tarif yang rendah, potongan komisi aplikasi yang tinggi, ditambah ancaman order fiktif atau pembatalan sepihak oleh pelanggan, sering membuat jerih payah mereka sia-sia. Uang bensin dan waktu terbuang tanpa hasil.

Risiko di jalanan tak hanya kecelakaan, tapi juga tindak kriminalitas seperti perampokan yang mengintai. Lebih dari itu, kebijakan platform yang terkadang sepihak, seperti suspensi akun tanpa alasan jelas atau minimnya jaminan kesejahteraan, menambah beban berat. Mereka bekerja sebagai "mitra" tanpa perlindungan layaknya karyawan.

Sudah saatnya kita melihat lebih dalam perjuangan para pengemudi ojol. Mereka bukan hanya penyedia jasa, melainkan individu yang rentan dan membutuhkan perlindungan. Pemerintah, platform, dan masyarakat harus bersama-sama menciptakan ekosistem yang lebih adil dan manusiawi bagi para pahlawan jalanan ini.

Exit mobile version