Pengertian Konsumsi – Apa yang kamu lakukan ketika stok bahan makanan di rumahmu menipis? Sebagian besar orang akan segera pergi ke pasar atau supermarket untuk melakukan pembelian barang berbagai jenis bahan makanan yang diperlukan.
Contoh di atas mencerminkan penerapan pekerjaan konsumsi yang sering dilaksanakan masyarakat. Ternyata, pekerjaan ini adalah salah satu poin penting yang tidak dapat dicungkil dari pekerjaan ekonomi.
Pengertian Konsumsi
Konsumsi merupakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan oleh insan dengan memakai serta meminimalisir daya untuk dari sebuah barang maupun jasa yang mempunyai tujuan guna memenuhi keperluan hidup serta kepunahan insan baik secara perlahan atau sekaligus.
Konsumsi dapat ditafsirkan sebagai pekerjaan yang dilaksanakan dengan tujuan menguras nilai guna. Di samping itu perbuatan ini pun untuk memenuhi keperluan baik pribadi atau bersamaan. Orang yang melakukan pekerjaan konsumsi bisa disebut sebagai seorang konsumen.
Konsumsi ialah bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan ekonomi yang dilaksanakan oleh manusia. Seseorang yang melakukan pekerjaan konsumsi, lazimnya disebut sebagai konsumen, sementara produk-produk yang dikonsumsi adalahbarang maupun jasa yang ditawarkan oleh produsen untuk konsumen.
Konsumsi mempunyai tujuan utama yang ingin didapatkan manusia, yaitu guna memenuhi keperluan hidup serta kepuasan.
Umumnya, pekerjaan konsumsi dilaksanakan untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari untuk masyarakat tradisional, sedangkan untuk masyarakat modern pekerjaan konsumsi dilaksanakan untuk menjaga hidup serta guna memperoleh kesukaan dan harga diri.
Pada masyarakat yang masih tradisional, umumnya pekerjaan konsumsi ialah untuk pemenuhan keperluan hidup sehari-hari. Sedangkan pada masyarakat modern, pekerjaan konsumsi mereka tidak saja untuk menjaga hidup, tapi pun untuk kesukaan dan harga diri.
Pengertian Konsumsi Menurut Para Ahli
Agar lebih mengetahui apa makna konsumsi, berikut pengertian konsumsi menurut keterangan dari pendapat beberapa para ahli:
1. Gregory Mankiw (2007)
Pengertian konsumsi merupakan pembelanjaan barang dan jasa oleh lokasi tinggal tangga. Yang dimaksud dengan barang ialah barang lokasi tinggal tangga yang sifatnya duratif meliputi, perlengkapan, kendaraan, dan barang yang tidak tahan lama, misalnya makanan dan pakaian. Pembelanjaan jasa yang dimaksud ialah barang yang tidak berwujud konkret, misalnya pendidikan.
2. Kamus Besar Ekonomi (KBE)
Berdasarkan keterangan dari Kamus Besar Ekonomi (KBE), makna kata konsumsi yaitu tindakan insan untuk menguras atau meminimalisir kegunaan (utility) sebuah benda baik secara langsung atau tidak langsung pada pemuasan terakhir dari kebutuhannya.
3. Samuelson dan Nordhaus (2001)
Konsumsi yakni pengeluaran yang dilaksanakan guna mengisi pembelian barang dan jasa guna mendapatkan kepuasan maupun untuk mengisi kebutuhannya. Konsumsi digolongkan menjadi dua yaitu konsumsi teratur dan konsumsi yang sifatnya sementara.
Konsumsi yang sifatnya teratur memiliki makna sebagai pengeluaran yang dilaksanakan untuk pembelian barang maupun jasa secara berulang ulang sekitar bertahun-tahun.
Sedangkan makna konsumsi sifatnya sementara ialah setiap ekstra yang sifatnya tidak tersangka dalam konsumsi berkala.
4. Muhamad Abdul Halim
Konsumsi ialah pengeluaran konsumsi lokasi tinggal tangga merangkum pengeluaran yang dilaksanakan oleh lokasi tinggal tangga guna mendapatkan barang dan jasa sebagai keperluan hidup keseharian dalam sebuah periode tertentu.
Fungsi Konsumsi
Pengertian Konsumsi adalah sebuah kegiatan pada manusia yang meminimalisir dan memakai dalam manfaat barang dan jasa untuk secara bertahap dan simultan memenuhi keperluan hidup dan kepuasan orang. Tujuan konsumsi lainnya diantaranya:
1. Menghabiskan atau Mengurangi nilai Guna Suatu Barang Sekaligus
Hal-hal yang tergolong ke dalam klasifikasi meminimalisir nilai guna sebuah barang dan jasa secara sekaligus ialah barang-barang yang berakhir pakai atau tidak dagangan yang tidak bisa bertahan lama.
Yaitu seperti makanan dan minuman. Karena jika tidak dikuras dalam satu waktu sekaligus, maka bahan-bahan itu akan rusak, basi, dan kadaluarsa sampai-sampai tidak mempunyai nilai untuk lagi.
2. Mengurangi Nilai Guna Suatu Barang dan Jasa Secara Bertahap
Hal-hal yang tergolong ke dalam klasifikasi meminimalisir nilai guna sebuah barang dan jasa secara bertahap ialah misalnya pemakaian barang yang tidak berakhir dalam jangka masa-masa singkat.
Yakni seperti mobil, motor, pakaian, furniture lokasi tinggal tangga laksana meja, kursi, lemari, dan sebagainya. Untuk meminimalisir nilai guna dagangan tersebut membutuhkan waktu yang lumayan lama dan bertahap.
3. Pemenuhan Kebutuhan Jasmani dan Rohani
Adanya destinasi utama dalam sebuah pekerjaan pada konsumsi manusia ialah untuk mengisi kebutuhan jasmani dan mental mereka. Kebutuhan jasmani seperti minum atau makan, olahraga dan lainnya. Sambil melakukan keperluan spiritual laksana hiburan, membaca, ibadah, kitab dan beda sebagainya.
4. Memuaskan Kebutuhan Secara Fisik
Tujuannya ialah untuk memenuhi keperluan fisik, laksana seseorang yang melakukan pembelian produk pelangsing supaya tubuh tetap langsing dan ideal, atau mengonsumsi obat-obatan sebagai dalam suatu kecantikan, dan dapat melakukan pembelian pakaian bagus guna terlihat cantik dan anggun hingga untuk mengisi kebutuhan jasmani dengan teknik langsung.
5. Mendukung Aktivitas Produksi
Keinginan manusia untuk mengkonsumsi produk barang dan jasa tertentu bisa mendorong terjadinya kegiatan produksi.
Kedua kegiatan ini bakal saling menguntungkan semua pihak yang terlibat, yaitu pihak yang memproduksi dan mengharapkan keuntungan serta pihak yang mengkonsumsi dan mengharapkan kepuasan.
6. Membantu Menyesuaikan Rumusan Tarif Upah Minimum guna Pekerja
Aktivitas konsumsi yang dilaksanakan oleh masyarakat dipakai pemerintah sebagai tolok ukur guna menyesuaikan rumusan tarif upah minimum.
Di samping itu, kegiatan ini juga dapat dijadikan acuan penentuan tarif pajak serta rasio perkiraan belanja negara.
7. Sebagai Titik Awal dan Akhir Kegiatan Ekonomi
Perilaku konsumsi masyarakat pun menempati posisi urgen dalam pekerjaan ekonomi sebab berperan sebagai titik mula sekaligus titik akhir pekerjaan tersebut.
Seseorang yang mengharapkan ponsel baru, misalnya, akan melakukan pembelian ponsel itu dan mengawali suatu transaksi dalam pekerjaan ekonomi. Setelah ponsel dipunyai dan keinginannya terpenuhi, pekerjaan ekonomi juga otomatis selesai pada titik itu
Ciri-ciri Barang Konsumsi
Barang-barang konsumsi ialah barang-barang yang dibutuhkan untuk pemenuhan kehidupan supaya konsumen menjangkau tingkat kepuasan yang diinginkan. Barang-barang keperluan yang tergolong ke dalam dagangan konsumsi, mempunyai ciri-cirinya.:
- Barang konsumsi mempunyai manfaat, nilai dan volume yang bila dipakai akan berakhir sekaligus atau habisnya secara berangsur-angsur. Habis atau tidaknya sebuah barang ketika dikonsumsi dapat dipisahkan menjadi barang yang dapat berakhir dalam sekali pemakaian, contohnya seperti: minuman dan makanan. Lalu barang yang digunakan berulang-ulang dan semakin lama semakin berakhir atau bakal rusak. Misalnya laksana celana, baju, sepatu, ember, tv dan lain-lain.
- Barang konsumsi dipakai untuk memenuhi keperluan hidup. Jika pemakaian traktor, cangkol, palu dan sebagainya. Tidak tergolong kedalam pekerjaan konsumsi, sebab barang atau benda tersebut tergolong kedalam produksi.
- Barang konsumsi bisa memenuhi keperluan hidup. Contoh, moda transportasi seperti motor yang dipakai untuk bepergian dari lokasi tinggal ke lokasi kerja tergolong ke dalam barang konsumsi.
- Barang konsumsi mesti adalah barang ekonomi yang didapatkan dengan pengorbanan. Sebagai contoh, makanan, minuman, dan pakaian didapatkan dengan mengerjakan transaksi ekonomi di pasar. Oksigen atau sinar matahari yang manfaatnya dialami setiap hari pasti saja bukan barang konsumsi sebab keduanya bukan adalahbarang ekonomi.
Ciri-ciri Kegiatan Konsumsi
Tidak seluruh orang dapat mengenali jenis pekerjaan konsumtif yang dilaksanakan tanpa memahami ciri-ciri dari pekerjaan tersebut. Salah satunya ialah saat melakukan pekerjaan ekonomi ini, tidak sedikit orang tidak menyadarinya. Berikut ini adalah ulasan tentang ciri-ciri dari pekerjaan konsumtif.
1. Dilakukan Secara Langsung
Ciri-ciri pekerjaan konsumsi yang pertama ialah kegiatan itu dapat dilaksanakan dengan secara langsung. Dengan tujuan supaya bisa mengisi semua keperluan yang diperlukan oleh masyarakat. Di samping kebutuhan, pekerjaan konsumtif juga dilaksanakan untuk mengisi kepuasan masyarakat.
Akan namun pada dasarnya insan tidak bakal pernah merasa yang namanya suatu kepuasan. Di mana kepuasan ini tidak mempunyai batas cocok yang diharapkan.
Karena manusia atau masyarakat selalu hendak mencoba urusan yang baru. Contoh kecil dari urusan itu misalnya jika masyarakat tersebut telah mempunyai sebuah motor namun hendak juga mempunyai sebuah mobil. Sehingga pada ketika mempunyai mobil telah tidak memakai motor lagi.
2. Barang Kegiatan Konsumsi
Didapat Dari Pembelian atau Pengorbanan Untuk menggunakan barang konsumsi terlebih dahulu mesti mengerjakan sebuah pengorbanan laksana pembelian barang itu di toko.
Seperti guna mendapatkan tas, baju, celana, maupun urusan lainnya dapat di dapatkan dalam suatu toko yang ada di dekat kita.
Di samping di toko, barang konsumsi ini dapat didapat dari warung-warung sekitar. Bagi barang konsumsi yang dapat didapatkan di warung-warung sekitar laksana makanan atau minuman jadi.
Seperti bakso, teh, mie ayam, nasi kuning, jus, dan beda sebagainya. Di samping melakukan pembelian barang tersebut pasti harus menyiapkan ongkos transaksi Biaya transaksi ini bakal dijadikan sebagai nilai tukar menukar.
3. Barang dan Jasa yang Digunakan Selalu Berkurang
Selanjutnya ialah barang dan jasa dari pekerjaan konsumsi ini bila dipakai nilai yang dipunyai akan tidak jarang kali berkurang atau habis. Di mana barang itu seperti misal yang telah dilafalkan sebelumnya yakni kitab maupun pakaian.
Karena kitab tersebut selalu dipakai untuk mencatat seperti mencatat tugas sekolah. Di samping itu, pakaian pun mempunyai nilai yang berkurang andai digunakan.
Karena memang pakaian ini tidak selamanya bertahan lama dampak benang yang secara perlahan bakal rapuh.
Hal tersebut disebabkan karena sering dibersihkan dan terpapar sinar matahari secara langsung. Oleh sebab itu, pakaian ini tergolong barang yang nilai nya bakal berkurang secara perlahan.
4. Memiliki Nilai yang Bermanfaat
Masalah barang atau produk dari pekerjaan konsumsi ini mempunyai nilai yang sangat berfungsi dalam memenuhi keperluan masyarakat.
Tujuan dari pemakaian barang atau produk ini dapat menyebabkan nilai barang itu berkurang sebab sering dimanfaatkan. Namun barang dari pekerjaan konsumsi ini dapat dipecah menjadi dua jenis.
Di mana jenis barang yang kesatu ialah barang yang nilainya akan berakhir untuk satu kali pemakaian saja. Adapun misal dari jenis barang ini laksana makanan dan minuman.
Bagi jenis yang kedua ialah jenis barang yang nilainya berakhir secara perlahan. Dengan kata beda bahwa pemakaian dari barang ini dipakai secara berulang laksana pakaian dan buku.
Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Pola konsumsi merupakan suatu susunan keperluan seseorang terhadap barang dan jasa yang bakal dikonsumsi menurut penghasilan dalam jangka masa-masa tertentu.
Perlu diketahui pola konsumsi seseorang bertolak belakang dengan orang lainnya. Hal ini tergantung dari besarnya penghasilan seseorang.
Seseorang pun akan menyusun keperluan konsumsinya menurut prioritas yang pokok lantas sekunder. Seperti misalnya keperluan pokok ialah kebutuhan guna makan, pendidikan, dan kesehatan. Sedangkan yang tergolong ke dalam keperluan sekunder ialah hiburan dan rekreasi.
Sehingga saat pendapatan seseorang tersebut merasakan penurunan, maka orang itu akan memangkas keperluan sekunder nya lantas memprioritaskan guna memenuhi keperluan konsumsi pokok terlebih dahulu.
Hal ini bakal menekan kelaziman melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Karena pada dasarnya perilaku konsumtif akan memunculkan efek negatif yang tidak baik untuk kondisi perekonomian seseorang. Sementara hal yang mempengaruhi pekerjaan konsumsi, diantaranya:
- Penghasilan – Penghasilan dominan besar terhadap tingkat konsumsi seseorang. Semakin besar pendapatan seseorang maka orang itu akan mengkonsumsi lebih tidak sedikit barang atau jasa, begitu pun sebaliknya.
- Tingkat Pendidikan – Pendidikan sangat memprovokasi pola pikir seseorang dalam melakukan pekerjaan konsumsi. Semakin tinggi tingkat edukasi seseorang, lazimnya tingkat konsumsinya pun akan semakin tinggi, begitu pun sebaliknya.
- Harga Barang dan Jasa – Harga barang dan jasa dapat memprovokasi tingkat konsumsi seseorang. Semakin tinggi harga barang dan jasa, maka tingkat konsumsi bakal semakin rendah, dan begitu pun sebaliknya.
- Jumlah Keluarga – Keluarga yang jumlah anggotanya lebih banyak akan menciptakan tingkat konsumsinya semakin besar, begitu pun sebaliknya.
- Jenis Kelamin – Kebutuhan barang atau jasa antara lelaki dan perempuan tentunya paling berbeda. Hal tersebut pun akan memprovokasi tingkat konsumsi.
- Selera dan Gaya – Sebagian orang mempunyai selera dan gaya yang lebih baik, baik dalam urusan berbusana maupun urusan lainnya. Hal ini menciptakan tingkat konsumsi mereka menjadi lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak cukup memperhatikan gaya.
- Adat Istiadat dan Kebiasaan – Kebiasaan dan adat istiadat di suatu wilayah juga memprovokasi tingkat konsumsi masyarakatnya.
Teori Konsumsi
1. Teori Konsumsi Keynes – John Maynard Keynes (1930)
Berdasarkan keterangan dari teori John Maynard Keynes menyatakan pendapat tentang teori konsumsi. Ia menuliskan jumlah konsumsi ketika ini bersangkutan langsung dengan pendapatan.
Fungsi atau rumusan mengenai teori John Maynard Keynes untuk mencerminkan tingkat konsumsi pada sekian banyak pendapatan. Asumsi tentang teori konsumsi, yaitu sebagai berikut:
- Kecenderungan mengkonsumsi marginal adalah jumlah yang dikonsumsi dari penghasilan yang diterima ialah antara nol hingga dengan satu. Dari asumsi tersebut, diterangkan bila pada saat penghasilan seseorang bertambah maka semakin tinggi pula tingkat konsumsi dan tabungannya.
- Rasio konsumsi pada pendapatan, atau biasa dinamakan sebagai kecenderungan mengkonsumsi rata-rata turun saat penghasilan meningkat dikarenakan beberapa sisa dari pendapatannya disisihkan guna menabung. Berdasarkan keterangan dari Keynes, proporsi simpanan tingkat ekonomi menengah ke atas akan bertolak belakang dengan ekonomi bawah (orang miskin). Orang kaya seringkali menabung dengan jumlah besar dikomparasikan dengan orang miskin.
- Pendapatan ialah suatu determinasi konsumsi yang urgen sementara tingkat bunga tidak begitu diperhatikan. Berdasarkan teori yang diajukan keynes, diatas dapat diputuskan bahwa tingkat konsumsi seseorang diprovokasi oleh besarnya tingkat pendapatan.
2. Teori Ernst Engel
Teori Ernst Engel mengatakan saat tingkat penghasilan meningkat maka proporsi penghasilan yang akan dikuras untuk melakukan pembelian makanan bakal berkurang atau menurun.
Hal ini disebabkan dalam hukum Engel melafalkan bahwa tingkat kesejahteraan seseorang dapat disebutkan meningkat bila komparasi pengeluaran yang dipakai untuk konsumsi makanan ingin semakin menurun bila dikomparasikan dengan pengeluaran dan kebalikannya konsumsi pengeluaran untuk non makanan bakal meningkat. Beberapa hal yang mengakibatkan terjadinya pergeseran permintaan tingkat konsumsi tersebut, diantaranya:
- Tingkat penghasilan perkapita masyarakat
- Cita rasa maupun selera konsumen pada barang tersebut
- Harga barang lain khususnya barang yang sifatnya pelengkap dan pengganti
- Tanggapan konsumen terhadap harga barang tersebut.
Pengelompokan tentang permintaan barang konsumsi terdiri dari Superior good (barang mewah), inferior good (barang dengan bobot rendah), dan normal good (barang normal). Pengertian superior good ialah perubahan jumlah barang yang diminta lebih banyak daripada jumlah perubahan penghasilan konsumen.
Sedangkan inferior good merupakan barang yang apabila pendapatan konsumen bertambah maka jumlah barang yang diminta bakal semakin berkurang.
Dan normal good ialah barang barang yang tidak jarang kita lihat masing-masing hari pada umumnya laksana makanan, pakaian dan beda sebagainya.
Terdapat empat benang merah yang dirumuskan Ernst Engel dalam penelitianya atau biasa dinamakan sebagai hukum Engel. Diantara benang merah yang dirumuskannya merupakan jika penghasilan meningkat, maka persentase pengeluaran guna konsumsi ingin menurun (semakin kecil).
Bilamana pengeluaran dalam konsumsi pakain ingin tetap dan tidak bergantung pada tingkat pendapatan. Persentase pengeluaran konsumsi guna pengeluaran relatif tetap dan tidak bergantung pada tingkat pendapatan.
Apabila penghasilan meningkat, maka persentase pengeluaran untuk kebutuhan pendidikan, kesejahteraan, rekreasi, barang mewah, dan tabungan juga ikut meningkat.
3. Teori Konsumsi Siklus Hidup
Teori ketiga ini adalah teori yang dikembangkan oleh Franco Modigliani, Albert Ando serta Richrad Blumberg pada tahun 1950. Teori konsumsi siklus hidup adalahteori yang menyatakan bahwa pekerjaan ekonomi merupakan pekerjaan seumur hidup.
Berdasarkan keterangan dari teori komunikasi siklus hidup ini, hal sosial ekonomi seseorang maupun lokasi tinggal tangga dinilai paling memengaruhi pola konsumsi pribadi atau lokasi tinggal tangga tersebut.
4. Teori Pendapatan Permanen
Teori konsumsi yang selanjutnya adalah teori yang berasumsi bahwa penghasilan memengaruhi tingkat konsumsi seseorang.
Pendapatan permanen yang dimaksud pada teori kedua ini adalahtingkat penghasilan rata-rata yang diinginkan atau diekspektasikan oleh seseorang dalam jangka masa-masa yang panjang.
Teori penghasilan permanen mengaku bahwa tingkat konsumsi seseorang mempunyai hubungan yang proporsional dengan penghasilan permanen seseorang.
5. Teori Pendapatan Relatif
Teori yang kelima merupakan teori penghasilan relatif. Teori ini ialah teori yang dikembangkan oleh James Duessenberry di tahun 1949.
Teori penghasilan relatif menyimak aspek-aspek psikologis dari lokasi tinggal tangga dalam menghadapi evolusi pendapatan.
Teori penghasilan relatif ini membicarakan mengenai tingkat konsumsi masyarakat yang diprovokasi oleh tingkat penghasilan disposable pada masa lalu.
Utamanya diprovokasi oleh tingkat pendapatan sangat tinggi yang pernah dijangkau oleh suatu lokasi tinggal tangga sebab pola konsumsi saat ini masih diprovokasi oleh pola konsumsi lalu.
Dampak Positif dan Negatif Perilaku Konsumsi
Perilaku konsumsi atau pekerjaan konsumsi mempunyai faktor-faktor yang bisa memengaruhi perbedaan atau tinggi rendahnya tingkat konsumsi seseorang.
Selain itu kegiatan konsumsi atau perilaku konsumsi mempunyai aspek positif serta negatif bila disaksikan melalui bagaimana pribadi atau lokasi tinggal tangga mengkonsumsi sebuah barang dengan berpegangan pada pedoman motif ekonomi serta prinsip ekonomi. Berikut pengarang rangkum, tentang aspek positif serta negatif dari perilaku konsumsi.
1. Dampak Positif dari Perilaku Konsumsi
Ada tiga aspek positif dari perilaku konsumsi, inilah ketiga aspeknya.
- Dapat mengawal keberlangsungan siklus ekonomi untuk konsumen serta produsen.
- Perilaku konsumsi bisa menyebabkan pekerjaan ekonomi atau perekonomian menjadi lebih maju.
- Perilaku konsumsi menciptakan arus perputaran barang serta jasa menjadi lebih cepat sebagai konsekuensi atas perbuatan dari konsumsi yang berkelanjutan.
- Sedangkan, aspek positif dari perilaku konsumsi untuk produsen yakni dapat menambah produksi barang atau jasa yang dijual, sementara aspek positif perilaku konsumsi untuk konsumen adalahpemenuhan keperluan hidup. Di samping itu, sikap konsumtif dari konsumen dapat menyebabkan permintaan yang lantas mendorong perkembangan ekonomi sebuah negara.
2. Dampak Negatif dari Perilaku Konsumsi
Seperti yang kita ketahui, perilaku konsumsi juga mempunyai aspek negatif, inilah tiga aspek negatif dari perilaku konsumsi yang telah pengarang rangkum.
- Sikap konsumtif maupun perilaku konsumsi dapat mengakibatkan seorang pribadi menjadi tidak irit atau boros.
- Sifat tidak irit atau boros tersebut mengakibatkan seorang pribadi dapat terjebak hutang piutang.
- Perilaku konsumsi bisa menurunkan minat atau semangat seseorang guna menabung, sehingga menyebabkan sumber dana investasi pada bank menurun.
Itulah ketiga aspek positif serta negatif dari perilaku konsumsi atau pekerjaan konsumsi, bijaklah saat Anda melakukan pekerjaan konsumsi guna memenuhi keperluan sehari-hari maupun mengisi hasrat Anda.
Konsumsi serta pekerjaan konsumsi adalah hal bertolak belakang namun masih berkaitan. Konsumsi adalahtindak yang dilaksanakan untuk memenuhi keperluan seorang pribadi maupun kelompok
Sedangkan pekerjaan konsumsi adalah bagian dari penghasilan rumah tangga yang dipakai oleh seseorang untuk mengongkosi pembelian sekian banyak macam barang maupun jasa serta keperluan lain.
Konsumsi ialah bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan ekonomi yang dilaksanakan oleh manusia. Keduanya mempunyai kebersangkutanan dan diprovokasi oleh hal yang sama, yakni sosial
Besarnya penghasilan atau penghasilan, selera atau gaya, adat istiadat, harga barang serta jasa yang bakal dibeli, jumlah anggota family dan pendidikan.
Kegiatan konsumsi diliputi oleh empat teori yakni teori konsumsi siklus hidup, teori penghasilan permanen, teori penghasilan relatif, teori konsumsi Keynes.
Pada dasarnya, keempat teori konsumsi tersebut membicarakan mengenai bagaimana pekerjaan konsumsi terjadi pada suatu lokasi tinggal tangga atau pribadi yang diprovokasi oleh sekian banyak macam hal cocok dengan teori konsumsi.
Contoh Kegiatan Konsumsi Dalam Kehidupan Sehari-hari
kegiatan konsumsi dapat dilaksanakan oleh siapa saja, tanpa memandang gender, usia, maupun kedudukan sosial dan jumlah kekayaan. Berikut ialah beberapa contoh kegiatan konsumsi atau pemanfaatan barang dan jasa yang sering dilaksanakan oleh banyak orang.
- Seseorang yang melakukan pembelian daging ayam untuk dipakai sebagai bahan sup atau kari.
- Seorang ibu yang membelikan baju lebaran untuk keluarganya menjelang hari raya.
- Seorang murid yang melakukan pembelian sepatu untuk dipakai saat sekolah.
- Seorang lelaki yang datang ke tukang cukur rambut saat rambutnya dirasa sudah gondrong.
- Seorang karyawan yang memesan layanan transportasi online untuk berangkat bekerja.
Demikianlah penjelasan tentang Konsumsi dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.
Baca juga artikel lainnya :
- Pengertian Ketahanan Nasional : Sifat, Ciri, Konsep dan Tujuannya
- Pengertian Kenakalan Remaja : Penyebab, Ciri dan Bentuknya
- Pengertian Java : Sejarah, Manfaat, Elemen dan Cara Kerjanya
- Pengertian Isotop : Struktur, Metode, Aplikasi dan Contohnnya
- Pengertian Integrasi Sosial : Proses, Jenis, Syarat dan Faktornya
- Pengertian Ijtihad : Fungsi, Rukun, Hukum dan Syaratnya