Pengertian TIA – Otak merupakan bagian dari sistem saraf pusat yang memiliki peran vital dalam kelangsungan hidup manusia.
Selama menjalankan perannya, otak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang dibawa oleh darah. Ketika aliran darah ke otak ini terganggu, berbagai gejala bisa muncul.
Gejala ini mungkin ringan dan berlangsung sementara atau justru parah. Saat gejalanya terjadi sementara, kondisi ini bisa disebut dengan stroke ringan atau transient ischemic attack (TIA).
Pengertian TIA
Transient ischaemic attack (TIA) atau stroke ringan merupakan stroke yang terjadi secara singkat atau ringan. TIA tidak menyebabkan kerusakan otak permanen.
Namun, kondisi ini merupakan peringatan bahwa mereka yang terkena akan terkena stroke yang lebih parah di masa depan.
Stroke ringan terjadi secara tiba-tiba dan hanya berlangsung beberapa menit atau beberapa jam. Orang yang terkena penyakit TIA dapat pulih dalam sehari.
Namun, pengobatan stroke ringan harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke iskemik atau komplikasi lain yang lebih serius.
Sekalipun hanya sesaat, TIA adalah peringatan akan serangan yang lebih serius. Jika Anda pernah mengalami TIA, Anda berisiko lebih tinggi terkena stroke dan serangan jantung.
Jika tidak dilakukan dengan benar, diperkirakan 20 persen penderita TIA akan mengalami stroke pada tahun berikutnya.
Sementara pengidap TIA yang berpotensi mengalami serangan jantung pada tahun yang sama sekitar 30 persen.
Penyebab Transient Ischaemic Attack (TIA)
TIA umumnya disebabkan oleh gumpalan kecil yang tersumbat di pembuluh darah otak. Gumpalan ini bisa berupa lemak atau gelembung udara.
Blokade menghambat aliran darah dan memicu kekurangan oksigen di beberapa bagian otak. Ini menyebabkan gangguan pada fungsi otak.
Tidak seperti stroke, gumpalan yang menyebabkan TIA hancur dengan sendiri, membuat fungsi otak normal kembali.
Untuk alasan ini, TIA tidak menyebabkan kerusakan signifikan. Beberapa faktor diyakini meningkatkan risiko TIA, seperti:
- Risiko TIA meningkat dengan bertambahnya usia, terutama pada orang tua di atas usia 60 tahun.
- Risiko pria yang menderita TIA lebih tinggi daripada wanita.
- Jika anggota keluarga ada yang menderita TIA, Anda berisiko lebih besar terkena serangan yang sama.
- Kegagalan mempertahankan pola hidup juga dapat memicu faktor risiko tekanan darah tinggi, obesitas, dan kolesterol tinggi.
- Risiko TIA pada orang dengan penyakit jantung, gagal jantung, infeksi jantung, detak jantung abnormal dan diabetes lebih tinggi daripada orang normal.
Gejala Transient Ischaemic Attack (TIA)
Gejala TIA umumnya muncul tiba-tiba dan mirip dengan indikasi awal yang ditemukan oleh penderita stroke, seperti:
- Satu sisi mulut dan wajah pasien terlihat ke bawah.
- Lengan atau kaki menjadi lumpuh atau menjadi sangat lemah sehingga tidak bisa diangkat, diikuti oleh kelumpuhan pada satu sisi tubuh.
- berbicara yang berantakan dan tidak jelas.
- Kesulitan memahami kata-kata orang lain.
- Kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh.
- Pusing.
- Linglung.
- Sulit untuk menelan makanan.
- Penglihatan kabur.
Jangan meremehkan gejala TIA, meskipun gejala ini bisa hilang dengan sendirinya. Serangan ini menunjukkan bahwa Anda berisiko terserang stroke di fase selanjutnya.
Segera pergi ke rumah sakit jika orang lain mengalami atau mengalami gejala TIA. Orang-orang yang mengalami stroke ringan tetapi belum bertemu satu sama lain juga disarankan untuk segera menjalani pemeriksaan rumah sakit.
Faktor Risiko Transient Ischaemic Attack (TIA)
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko stroke ringan atau Transient Ischaemic Attack (TIA), yaitu:
- Riwayat keluarga: Ada risiko lebih tinggi jika anggota keluarga menderita penyakit ini
- Umur: semakin tua semakin berisiko, terutama setelah berumur 55 tahun
- Gender: Pria lebih rentan daripada wanita, tetapi lebih dari setengah kematian adalah wanita
- Jika Anda menderita TIA, Anda sepuluh kali lebih mungkin terserang penyakit ini
- Anemia sel sabit (anemia sel sabit): Juga disebut anemia sel sabit. Stroke adalah komplikasi umum dari kelainan genetik ini. Sel-sel darah membawa oksigen dan cenderung terperangkap di dalam arteri, yang menghalangi aliran darah ke otak
- Ras: Orang berkulit hitam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi jika diserang penyakit TIA, terutama karena tekanan darah tinggi dan diabetes.
Diagnosis Transient Ischemic Attack (TIA)
Serangan TIA atau serangan kecil biasanya berlangsung untuk waktu yang singkat dan terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini menghasilkan pasien baru yang menerima ujian setelah gejalanya mereda.
Saat mendiagnosis TIA, dokter akan bertanya tentang gejala dan durasi serangan TIA pasien. Pemeriksaan fisik juga dilakukan dengan pengukuran tekanan darah dan pengujian kondisi mata. Dokter juga akan memeriksa kemampuan tubuh untuk berkoordinasi, serta kekuatan dan responsnya.
Untuk mengkonfirmasi diagnosis dan menentukan penyebab TIA, dokter melakukan beberapa tes tambahan yang meliputi:
- Tes darah untuk memeriksa kadar kolesterol dan gula darah.
- Pencitraan resonansi magnetik dan computed tomography untuk memeriksa keadaan otak serta mendeteksi kelainan dan penyempitan pembuluh darah di otak yang dapat memicu TIA.
- Ultrasonografi karotis untuk mendeteksi penyempitan yang dapat terjadi pada arteri karotis.
- Gema jantung untuk memeriksa kondisi jantung dan kemungkinan pembentukan gumpalan darah di jantung yang memicu TIA.
- Elektrokardiogram (EKG) untuk mendeteksi aritmia jantung.
- Angiografi jantung untuk mendeteksi penyumbatan atau perdarahan pada pembuluh darah jantung.
- Arteriografi untuk memeriksa kondisi pembuluh darah di otak, biasanya melalui pembuluh darah di selangkangan.
Komplikasi Transient Ischemic Attack (TIA)
Stroke ringan (TIA) hanya berlangsung dalam waktu singkat dan tidak menyebabkan penyakit tubuh permanen. Namun, kondisi ini memperingatkan bahwa penderita berisiko tinggi terkena stroke di kemudian hari.
Stroke dapat merusak sel-sel otak, menyebabkan pendarahan di otak, kejang, dan kelumpuhan permanen. Karena itu, perawatan harus dilakukan dengan cepat dan tepat untuk menghindari komplikasi ini.
Pengobatan Transient Ischemic Attack (TIA)
Jenis perawatan untuk pasien TIA bervariasi tergantung pada usia, penyebab stroke dan kondisi umum pasien.
Perawatan ini dirancang untuk mengobati penyakit yang memicu stroke ringan dan mencegah risiko stroke yang lebih parah. Jenis-jenis perawatan yang dilakukan yaitu:
1. Terapi Obat
Terapi obat digunakan untuk mengurangi risiko stroke setelah stroke ringan. Jenis-jenis obat yang diberikan adalah:
- Obat Antiplatelet
Obat ini mencegah pembekuan darah dan pembekuan darah. Contohnya adalah aspirin, clopidogrel dan trifusal.
- Obat Antihipertensi
Obat ini digunakan untuk meredakan tekanan darah tinggi. Contohnya adalah penghambat ACE, penghambat saluran kalsium dan penghambat beta.
- Obat Statin
Obat ini menurunkan kolesterol darah tinggi. Contohnya adalah atorvastatin, simvastatin dan rosuvastatin.
- Obat Antikoagulan
Fungsi obat ini hampir mirip dengan Antiplate sebagai pengencer darah, tetapi diberikan kepada penderita TIA dengan aritmia. Contohnya adalah warfarin, heparin atau rivaroxaban.
2. Operasi
Prosedur operasi dilakukan ketika arteri di leher (arteri karotis) cukup menyempit. Melalui operasi ini, dokter mengangkat dan membersihkan plak yang menyebabkan arteri menyempit. Prosedur ini dikenal sebagai endarterektomi.
Dalam beberapa kasus, dokter juga melakukan prosedur angioplasti untuk mengobati TIA. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan peralatan seperti balon untuk mengatasi arteri yang tersumbat dan menempatkan tabung kawat (stent) sehingga arteri tetap terbuka.
Pengobatan TIA di Rumah
Berikut ini adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi Transient Ischemic Attack (TIA):
- Cari tanda dan gejala jika Anda terkena penyakit ini. Apa yang akan Anda lakukan jika itu terjadi? Apakah Anda memiliki gejala? Berapa lama Kapan itu terjadi? Informasi ini penting karena dokter dapat membantu menemukan penyebab stroke ringan dan pembuluh darah terkait
- Hanya minum obat yang diresepkan oleh dokter Anda. Ada beberapa obat yang mungkin atau mungkin tidak diminum sebelum tes darah
- Beri tahu dokter Anda tentang penyakit lain seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi
- Pikirkan tentang janji dokter Anda terlebih dahulu
- Jika Anda mengalami serangan iskemik sementara lainnya setelah memulai perawatan, hubungi dokter Anda. sakit kepala parah diklasifikasikan sebagai tidak biasa atau dengan masalah atau efek samping akibat perawatan
- Berhenti merokok.
Pencegahan Transient Ischemic Attack (TIA)
Cara terbaik untuk mengurangi risiko stroke ringan (TIA) adalah dengan menghindari faktor risiko dan menjalani gaya hidup sehat. Langkah-langkah tersebut dapat dilakukan dengan:
- Mempertahankan berat badan yang ideal.
- Makan makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran dan hindari makan makanan yang tinggi lemak, kolesterol dan garam.
- Berolahraga secara teratur.
- Berhentilah merok0k dan jangan mengkonsumsi alkoh0l.
- Hindari nark0ba.
- Obati berbagai kondisi yang dapat memicu stroke ringan, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
Kapan Harus ke Dokter
Kunjungi dokter segera jika Anda mengalami gejala TIA di atas atau jika Anda memiliki kondisi yang dapat menyebabkan stroke ringan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes atau kolesterol tinggi. Tindakan ini dilakukan untuk menghindari risiko stroke atau stroke ringan.
Jika Anda mengalami stroke ringan atau melihat seseorang yang mengalami serangan TIA, segera konsultasikan dengan dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat.
Serangan ini dapat memicu stroke yang lebih parah di masa depan. Oleh karena itu penanganan harus dilakukan sedini mungkin.
Demikianlah penjelasan tentang Transient Ischemic Attack (TIA) dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.