Pengertian Throughput : Opsi, Faktor-faktor dan Cara Kerjanya

Pengertian Throughput – Bagi sebagian orang, kecepatan internet sama pentingnya seperti ketersediaan listrik dan air.

Semakin cepat koneksi internet, semakin baik. Ketika kecepatan internet menjadi topik, biasanya yang sering dibahas adalah bandwidth.

Banyak orang yang menganggap bahwa semakin besar bandwidth, maka kecepatan internet juga akan semakin tinggi. Padahal, yang digunakan untuk mengukur kecepatan internet yang sebenarnya adalah throughput.

Throughput dan bandwidth memang sama-sama terkait dengan kecepatan internet, tapi keduanya tidak sama.

Bandwidth merepresentasikan kapasitas. Bandwidth menunjukkan seberapa banyak total data yang bisa dikirim pada satu waktu tertentu. Semakin besar bandwidth, semakin banyak jumlah data yang bisa dikirim.

Pengertian Throughput

Throughput merupakan bandwidth aktual. Jika bandwidth adalah batas maksimum, throughput adalah sesuai dengan data aktual yang mengalir pada media transmisi.

Misalnya, jika Anda menggunakan Internet pada bandwidth 5 Mbps, dan Anda melihat kecepatan 4,2 Mbps saat mengunduh file dari Internet, kecepatan ini disebut throughput, sehingga dapat disimpulkan bahwa throughput lebih kecil dari bandwidth.

Contoh lain adalah Anda terhubung ke Internet dengan bandwidth 4 Mbps. Jika Anda mengunduh file 12 MB, ternyata throughputnya 12/6 = 2 Mbps dalam 6 detik.

Throughput adalah bandwidth aktual, diukur dalam satuan waktu tertentu dan dalam kondisi jaringan tertentu yang digunakan untuk mentransfer file dengan ukuran tertentu.

Misalnya, jika bandwidthnya 64 kbps, maka kami ingin mengunduh file 128 kbps dari Internet. File seharusnya tiba di komputer kita hanya dalam 2 detik (128/64).

Apa yang terjadi? bagaimanapun adalah bahwa file tiba di perangkat kami dalam waktu 8 detik. Bandwidth sebenarnya adalah 128 kb / 8 detik = 16 kbps.

Banyak orang yang belum tahu tentang throughput. Sebenarnya, throughput ini adalah bandwidth asli. Alat ini mengukur dalam satuan waktu yang terpisah dan dalam kondisi jaringan tertentu yang menentukan pengiriman file dengan ukuran tertentu.

Jadi, jika Anda tahu bahwa bandwidth adalah 64 kbps dan Anda ingin mengunduh file 128 kbps, mengunduh file itu harus mudah dan langsung di komputer atau laptop Anda pada 128/64 akan membutuhkan waktu 2 detik.

Tetapi sebenarnya membutuhkan 8 detik, karena sebenarnya 128kb / 8 detik, sehingga ia menemukan 16 kbps.

Pentingnya Throughput

Throughput memiliki peran penting dalam berbagai konteks, baik dalam dunia bisnis maupun teknologi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa throughput dianggap sangat penting:

1. Efisiensi Operasional:

  • Throughput yang tinggi menunjukkan efisiensi operasional suatu sistem. Dengan meningkatkan throughput, suatu organisasi dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam waktu yang sama atau bahkan lebih singkat.

2. Keunggulan Bersaing:

  • Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memiliki throughput yang tinggi dapat memberikan keunggulan bersaing. Perusahaan yang mampu memproses, menghasilkan, atau memberikan layanan dengan lebih cepat memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pasar.

3. Responsivitas Terhadap Pelanggan:

  • Throughput yang tinggi memungkinkan organisasi untuk lebih responsif terhadap kebutuhan dan permintaan pelanggan. Ini penting dalam industri di mana kecepatan penyelesaian transaksi atau produksi dapat menjadi faktor kritis.

4. Peningkatan Produktivitas:

  • Dengan meningkatkan throughput, organisasi dapat meningkatkan produktivitas. Ini dapat berarti menghasilkan lebih banyak produk, menyediakan lebih banyak layanan, atau menangani lebih banyak data dalam waktu yang sama.

5. Pelayanan Pelanggan yang Lebih Baik:

  • Dalam bisnis layanan, throughput yang tinggi dapat menghasilkan pelayanan pelanggan yang lebih baik. Pelanggan mengharapkan layanan yang cepat dan efisien, dan throughput yang tinggi dapat membantu memenuhi harapan ini.

6. Pemantauan dan Pengambilan Keputusan:

  • Melalui pemantauan throughput, organisasi dapat memahami kinerja sistem dan proses mereka. Informasi ini dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan perencanaan strategis.

7. Keberlanjutan Bisnis:

  • Organisasi yang dapat mempertahankan throughput yang tinggi cenderung lebih berkelanjutan dari segi operasional. Ini membantu organisasi menghadapi perubahan pasar dan tuntutan pelanggan dengan lebih baik.

8. Manajemen Beban Kerja:

  • Throughput yang tinggi memungkinkan organisasi untuk mengelola beban kerja yang lebih besar. Dalam situasi di mana permintaan atau volume pekerjaan meningkat, throughput yang baik memungkinkan organisasi menangani beban tersebut tanpa mengorbankan kualitas atau kecepatan.

9. Reputasi dan Kepuasan Pelanggan:

  • Throughput yang tinggi dapat meningkatkan reputasi organisasi. Pelanggan yang puas dengan layanan yang cepat dan efisien lebih cenderung memberikan ulasan positif dan merekomendasikan organisasi kepada orang lain.

10. Inovasi dan Pengembangan:

  • Dengan throughput yang tinggi, organisasi memiliki lebih banyak waktu dan sumber daya untuk fokus pada inovasi dan pengembangan. Ini dapat membantu organisasi tetap relevan dalam pasar yang terus berubah.

11. Penanganan Situasi Krisis:

  • Dalam situasi krisis atau keadaan darurat, throughput yang tinggi dapat menjadi kunci untuk penanganan yang efektif. Organisasi yang dapat dengan cepat menanggapi dan menangani situasi darurat memiliki peluang lebih baik untuk meminimalkan dampak negatifnya.

Melalui pemahaman yang baik tentang throughput dan implementasi strategi untuk meningkatkannya, organisasi dapat mencapai berbagai manfaat yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang.

Dalam era di mana kecepatan dan efisiensi merupakan faktor kunci, throughput menjadi elemen kritis untuk sukses operasional.

Opsi Untuk Meningkatkan Throughput

1. Menjadikan Internal Event Menjadi Eksternal Event

Di cabang sebuah bank terkenal, seorang wanita muda dengan senyum manis menyambut para pelanggan yang sedang menunggu layanan pelanggan.

“Halo, Tuan, saya Linda, kami ingin mendukung proses anda, boleh saya tahu kebutuhan Anda?” Setelah wanita itu mengetahui kebutuhan pelanggan, dia segera mengambil bentuk yang sesuai keinginannya, kembali ke pelanggan dan membantu Pelanggan selama proses pengisian data, Photocopy atas permintaan.

Jadi, sebelum kami menghubungi layanan pelanggan, prosesnya lebih singkat dan waktu tunggu untuk pelanggan lain juga lebih singkat.

Linda, karyawan bank, memiliki proses yang sebelumnya dilakukan sebelum layanan pelanggan (acara internal), sekarang dapat dilakukan sebelum layanan pelanggan (acara eksternal).

2. Membatasi Variasi Produk, Variasi Pelayanan atau Produk Custom

“Semakin banyak varian produk, semakin banyak setup yang tersedia,” kata Riyantono, Konsultan Senior untuk Lean Six Sigma di SSCX.

“Variasi bukanlah momok, selama perusahaan dapat menanganinya dengan baik misalnya, dengan menjaga waktu set-up sesingkat mungkin.

”Ingat bahwa waktu pengaturan tidak menambah nilai bagi pelanggan. Di dunia manufaktur, pengaturan secara menentukan menentukan fleksibilitas.

Dan fleksibilitas ini juga menentukan seberapa baik perusahaan dapat memenuhi beragam kebutuhan pelanggannya.

Upaya untuk membatasi penyimpangan ini harus diperhitungkan dengan memperhitungkan nilai yang diberikan oleh pelanggan.

Anda mungkin ingat Ford, yang dulu hanya memproduksi mobil-mobil hitam dan menyukai ungkapan “Anda bisa memilih warna apa saja yang Anda suka ketika warnanya hitam”.

Apakah pelanggan akan puas? Beradaptasi dengan industri Anda dan pelanggan Anda. Penting juga untuk mengetahui bahwa proses pengaturan juga terjadi di industri jasa.

3. Meningkatkan Kapasitas

Ini adalah salah satu metode yang sering digunakan. Secara umum, perusahaan menggunakan metode penambahan shift, menambah pekerja, menambah mesin, dan menambah staf.

Metode ini bisa efisien jika dilakukan secara kreatif. Dalam industri tertentu, pola ini cocok jika waktu tunggu pelanggan jauh di bawah waktu tunggu proses.

Hotel Jakarta yang terkenal, bagian dari jaringan hotel internasional, memiliki 4 restoran, 2 lounge kafe, dan 1 klub malam, masing-masing dengan stafnya sendiri.

Ada perbedaan jumlah pelanggan antara ketiga restoran ini dari waktu ke waktu. Dengan sistem lama, jika jumlah pelanggan tidak besar, beban kerja karyawan rendah, tetapi ketika banyak pelanggan masuk, ada antrian, dan tidak jarang ada keluhan tentang lama menunggu

Setelah mempelajari pola distribusi kedatangan pelanggan, hotel melakukan langkah-langkah berikut:

  • Tingkatkan kapasitas penuh layanan restoran dengan menghilangkan beberapa sumber daya dari restoran yang kelebihan kapasitas sesuai dengan kebutuhan mereka. “Dalam Lean Service, ini disebut multi-kompetensi dan meningkatkan fleksibilitas dalam layanan,” kata Riyantono.
  • Beberapa karyawan diminta bekerja secara bergiliran, misalnya. Misalnya, bekerja dari jam 6:00 sampai 10:00, lalu pulang dan bekerja lagi dari jam 15:00 sampai 19:00, tergantung pada beban kerja di restoran.
  • Untuk mendukung hal-hal yang disebutkan di atas, hotel juga memperbanyak seragam, karena tidak mungkin untuk melayani pelanggan dengan seragam yang berbeda, karena ini akan sangat mengganggu di mata pelanggan.

4. Simplifikasi dan Menghilangkan Ketidakefisienan Proses

Anak perusahaan dari perusahaan listrik negara menekankan pentingnya kecepatan layanan. Misalnya, meminta instalasi baru memerlukan beberapa tanda tangan resmi dan harus menyertakan pertemuan seluruh anggota tim evaluasi.

Mengingat tingkat aktivitas masing-masing pejabat dan tim evaluasi, waktu yang diperlukan untuk persetujuan dapat diragukan setiap bulan.

Setelah evaluasi, ditemukan bahwa tidak semua pejabat harus menandatangani aplikasi untuk peralatan baru.

Selain itu, pertemuan evaluasi tidak harus dihadiri secara fisik, sistem baru diimplementasikan dan proses instalasi baru sekarang jauh lebih cepat.

Pejabat perusahaan listrik itu berargumen “Dengan menghilangkan aktivitas bernilai tambah dalam pelayanan, proses kami menjadi lebih cepat dan lebih efisien, dan pada saat itu kami lebih fokus pada menghilangkan aktivitas bernilai tambah dan tidak meningkatkannya.”

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Throughput

Throughput, atau jumlah pekerjaan atau informasi yang dapat melewati suatu sistem dalam suatu periode waktu tertentu, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa faktor utama yang memengaruhi throughput suatu sistem:

1. Kapasitas Sumber Daya:

  • Perangkat Keras (Hardware): Kapasitas mesin, server, atau perangkat keras lainnya dapat membatasi throughput. Mengoptimalkan atau meningkatkan kapasitas fisik dapat meningkatkan kemampuan sistem untuk menangani lebih banyak pekerjaan.
  • Perangkat Lunak (Software): Efisiensi perangkat lunak dalam memproses data juga memainkan peran penting. Pemilihan perangkat lunak yang efisien dan pengoptimalan kode dapat meningkatkan throughput.

2. Waktu Siklus:

  • Semakin cepat suatu sistem atau proses menyelesaikan satu siklus, semakin tinggi throughputnya. Pengurangan waktu siklus dapat dicapai melalui peningkatan efisiensi operasional dan penggunaan teknologi yang lebih canggih.

3. Efisiensi Sistem:

  • Keefisienan operasional suatu sistem, termasuk bagaimana sumber daya digunakan dan bagaimana pekerjaan diorganisir, dapat memengaruhi throughput. Sistem yang efisien mampu menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit.

4. Pengoptimalan Algoritma:

  • Dalam pemrosesan data, kualitas algoritma yang digunakan dapat memiliki dampak besar pada throughput. Algoritma yang dirancang dengan baik dan memiliki kompleksitas waktu yang rendah dapat meningkatkan kinerja sistem.

5. Bottleneck (Engkel):

  • Bottleneck adalah komponen atau langkah dalam suatu proses yang memiliki kapasitas terendah dan membatasi throughput keseluruhan. Mengidentifikasi dan mengatasi bottleneck dapat secara signifikan meningkatkan throughput.

6. Kualitas Data Masukan:

  • Kualitas data yang masuk ke dalam sistem dapat mempengaruhi throughput. Data yang buruk atau tidak lengkap mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk diproses atau bahkan dapat menyebabkan kesalahan, mengurangi throughput.

7. Jumlah Pekerjaan Bersamaan (Concurrency):

  • Kemampuan sistem untuk menangani beberapa tugas secara bersamaan dapat memengaruhi throughput. Sistem yang mendukung concurrency dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam waktu yang sama.

8. Kapasitas Jaringan:

  • Dalam konteks jaringan, kapasitas saluran komunikasi dapat membatasi throughput. Memastikan bahwa jaringan memiliki kapasitas yang cukup untuk mendukung volume trafik yang tinggi adalah kunci untuk meningkatkan throughput.

9. Tingkat Ketersediaan Sumber Daya:

  • Jika suatu sistem sering mengalami downtime atau tidak tersedia untuk bekerja, throughput akan menurun. Memastikan tingkat ketersediaan sumber daya yang tinggi dapat mendukung throughput yang stabil.

10. Skalabilitas:

  • Skalabilitas sistem mengacu pada kemampuannya untuk berkembang dan menangani peningkatan beban kerja. Sistem yang dapat diskalakan dengan baik dapat mempertahankan throughput yang tinggi ketika beban kerja meningkat.

11. Optimasi Proses:

  • Proses operasional yang dioptimalkan dengan baik dapat mengurangi hambatan dan meningkatkan throughput. Pemantauan terus-menerus dan peningkatan proses dapat membantu meningkatkan efisiensi.

Pemahaman mendalam tentang faktor-faktor ini dan implementasi strategi yang sesuai dapat membantu organisasi meningkatkan throughput mereka dan meraih efisiensi operasional yang lebih tinggi.

Identifikasi area di mana perbaikan dapat dilakukan dan pengoptimalan dapat diterapkan akan menjadi kunci untuk meningkatkan throughput secara keseluruhan.

Cara Kerja Throughput

Bagaimana dengan throughput? Seperti dibahas sebelumnya, bandwidth dan throughput sedikit berbeda. Jika bandwidth adalah batas data maksimum yang dapat dipertimbangkan, throughput akan menjadi data asli atau aktual dalam transmisi.

Misalnya, jika Anda menggunakan Internet pada bandwidth 5 Mbps, tetapi ingin mengunduh file dengan kecepatan 4,2 Mbps.

Ini termasuk dalam throughput. Artinya, throughput adalah kecepatan asli dari transmisi yang ditransmisikan. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa throughput lebih kecil dibandingkan dengan bandwidth.

Contoh lain yang dapat Anda amati adalah ketika Anda terhubung ke Internet dan bandwidth adalah 4 Mbps.

Jika Anda ingin mengunduh file dengan kapasitas 12 MB, Anda telah mengunduh file dalam waktu 12 detik. Apa itu throughput? Jawabannya adalah 12/6, yang menghasilkan 2 Mbit / dtk.

Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Throughput
Baik bandwidth dan throughput tentu tidak dapat melakukan aktivitas atau fungsinya secara optimal jika mengalami masalah.

Dengan demikian, maka korbannya adalah pengguna. Faktor apa yang dapat mempengaruhi kinerja kedua alat ini? Inilah jawabannya untuk Anda.

  1. Jenis data yang akan dikirim.
  2. Berapa banyak pengguna dalam jaringan tersebut.
  3. Spesifikasi dalam komputer atau pengguna.
  4. Perangkat jaringan.
  5. Spesifikasi yang dimilik komputer server.
  6. Induksi cuaca dan listrik.

Demikianlah penjelasan tentang Throughput dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.