Pengertian Indikator : Fungsi, Jenis-jenis dan Pemilihannya

Pengertian Indikator – Kata indikator bukanlah kata yang asing sebab sering anda dengar di sekian banyak kesempatan. Misalnya saja dalam bidang riset kimia, pembelajaran, skripsi dan di sekian banyak bidang lainnya. Lalu apa sebenarnya makna indikator yang sebetulnya secara umum?

Untuk mengetahui apa itu indikator, kita dapat melihat keterangan dan pengertian indikator menurut keterangan dari pendapat dari semua ahli.

Hal ini dikarenakan tidak sedikit sekali versi dari pengertian dan maksud kata indikator yang berbeda-beda satu sama lain.

Pengertian Indikator

Indikator adalah penanda pencapaian kompetensi dasar secara spesifik yang bisa dijadikan ukuran untuk memahami ketercapaian destinasi pembelajaran.

Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang dapat diukur dan diciptakan instrumen penilaiannya.

Untuk kompetensi yang menuntut penguasaan konsep dan prinsip memakai kata kerja operasional yang cocok dan bertolak belakang untuk kompetensi yang menuntut kemapuan opersional atau prosedural.

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh evolusi perilaku yang bisa diukur yang merangkum sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Indikator ialah sebuah istilah yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sayang tak tidak sedikit yang mengetahui makna dan pemakaian dari istilah tersebut sendiri.

Dengan mengetahui pelbagai pengertian dari indikator tersebut, kita kini dapat menggunakan istilah ini dengan lebih baik.

Semoga informasi itu memberikan guna untuk Anda mengenai indikator serta pengertiannya menurut konteks yang digunakan.

Terdapat banyak sekali definisi atau pengertian ‘indikator’, sejumlah yang lumayan baik diantaranya ialah sebagai berikut:

  1. Indikator ialah statistik dan urusan yang normatif yang menjadi perhatian anda yang rnernbantu anda dalarn rnernbuat evaluasi ringkas, kornprehensif dan berirnbang terhadap kondisi-kondisi atau aspekaspek urgen dari sebuah masyarakat (Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan, Arnerika Serikat, 1969).
  2. Indikator merupakan variabel yang rnernbantu anda dalarn mengukur perubahan-perubahan yang terjadi baik secara langsung rnaupun tidak langsung (WHO, 1981).
  3. Indikator yaitu variabel-variabel yang menunjukkan atau rnernberi petunjuk untuk kita mengenai suatu suasana tertentu, sampai-sampai dapat dipakai untuk mengukur evolusi (Green, 1992).
  4. Indikator yakni suatu ukuran tidak langsung dari sebuah kejadian atau kondisi. Misalnya berat badan badan bayi menurut umur ialah indikator untuk status gizi bayi itu (Wilson 8 Sapanuchart, 1993).

Pengertian Indikator Menurut Para Ahli

Berikut merupakan definisi indikator menurut beberapa para ahli:

1. World Health Organization

Berdasarkan keterangan dari World Health Organization (WHO), Indikator ialah sebuah variabel yang dapat membantu anda dalam kegiatan pengukuran dan penilaian suatu fenomena.

Di samping itu, urusan ini pun dapat menolong peneliti guna menilai perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara langsung maupun tidak terhadap gejala yang diteliti.

2. Green

Berdasarkan keterangan dari Green, Indikator merupakan sekumpulan variabel-variabel yang dapat menunjukkan ataupun mengindikasikan situasi tertentu untuk para peneliti. Oleh sebab itu, sekumpulan variabel ini dapat dipakai untuk mengukur evolusi yang terjadi.

3. Wilson & Sapanuchart

Berdasarkan keterangan dari Wilson dan Sapanuchart, Indikator yaitu suatu ukuran baik langsung maupun tidak langsung dari kejadian ataupun situasi tertentu.

Contoh indikator langsung ialah jumlah kemalangan yang menunjukkan tingkat keselamatan dari sebuah jalan raya.

Sedangkan, misal tidak langsung ialah berat badan bayi yang dirasakan dapat mengindikasikan situasi gizi dari bayi tersebut.

4. US Department of Health and Social Services

Berdasarkan keterangan dari Departemen Kesehatan Amerika Serikat, Indikator yakni statistik dari urusan normatif yang menjadi konsentrasi perhatian.

Hal ini bertujuan supaya peneliti dapat membuat evaluasi yang ringkas, komprehensif, dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek yang urgen dalam masyarakat.

5. Darwin Syah

Berdasarkan keterangan dari Darwin Syah, Indikator adalah tanda ataupun ciri-ciri yang dapat mengindikasikan bahwa seorang murid telah dapat memenui standar kompetensi yang diterapkan.

Disini, subjek dari penilaian tersebut ialah seorang siswa. Namun, sebetulnya subjek ini dapat semua urusan yang hendak dinilai dan dievaluasi, tidak melulu para siswa.

Fungsi Indikator

1. Pengukuran Kinerja:

Indikator sering digunakan untuk mengukur kinerja suatu organisasi, proyek, atau program. Misalnya, dalam konteks bisnis, indikator kinerja dapat mencakup laba bersih, pangsa pasar, atau tingkat kepuasan pelanggan.

2. Evaluasi:

Dalam konteks evaluasi program atau kebijakan, indikator membantu dalam menilai efektivitas dan dampak suatu kegiatan. Indikator evaluasi dapat mencakup pencapaian tujuan, partisipasi masyarakat, atau perubahan perilaku.

3. Monitoring Perkembangan:

Indikator digunakan untuk memantau perkembangan atau perubahan suatu sistem dari waktu ke waktu. Ini memungkinkan pihak yang berkepentingan untuk mengidentifikasi tren, potensi risiko, atau peluang yang mungkin muncul.

4. Perencanaan Strategis:

Dalam perencanaan strategis, indikator membantu dalam menentukan arah dan prioritas. Mereka memberikan dasar informasi untuk mengembangkan strategi yang efektif dan efisien.

5. Pemantauan Kesehatan:

Dalam konteks kesehatan, indikator kesehatan dapat mencakup tingkat penyakit, keberlanjutan program imunisasi, atau angka harapan hidup.

Ini membantu penyedia layanan kesehatan dan pengambil keputusan untuk memahami dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Jenis-jenis Indikator

Terdapat banyak sekali Indikator yang terdapat dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Namun, poin-poin evaluasi ini dipisahkan sesuai dengan fungsi dan destinasi dari evaluasi tersebut, yaitu:

1. Indikator untuk Pendidikan

Dalam menjalankan pendidikan, pasti saja diperlukan juga indikator guna menilai keberhasilan edukasi tersebut. Dalam dunia pendidikan, lazimnya hal ini dinamakan sebagai standar kompetensi ataupun kompetensi dasar.

Kompetensi dasar merupakan kemampuan-kemampuan paling tidak yang mesti dipunyai oleh seorang pribadi yang sudah menjalankan proses edukasi tersebut.

Jika setelah pribadi tersebut menjalankan proses edukasi dan tidak mempunyai kompetensi dasar, maka proses edukasi yang dijalani dirasakan gagal dan tidak sukses mengembangkan pribadi tersebut.

Indikasi-indikasi yang terdapat pada standar kompetensi disusun sesuai dengan ciri khas peserta didik dan keperluan kemampuan di dunia professional pasca-sekolah.

Di samping itu, indikasi-indikasi ini pun harus dapat digarap secara operasional dalam pekerjaan belajar mengajar.

Untuk mempermudah penilaian dan penilaian, standar kompetensi ini mesti dapat diobservasi dan diukur dengan akurat dan objektif.

Nantinya, indikator ini bakal dijadikan basis evaluasi dari siswa-siswa yang menjalankan proses pendidikannya.

2. Indikator untuk Perekonomian

Dalam menyusun rencana untuk menambah produk dalam negeri bruto dan mendorong perkembangan ekonomi, tidak semuanya bakal berhasil, terdapat pula yang bakal gagal.

Oleh sebab itu, diperlukan sebuah skema evaluasi untuk menilai apakah sudah sukses target-target perkembangan ekonomi yang ditetapkan.

Umumnya, skema evaluasi ini mengandung indikator inti laksana produk dalam negeri bruto, ketenagakerjaan, investasi, dan pengembangan area strategis.

Hasil yang diperoleh dari penilaian ini nantinya akan dipakai untuk menilai, teori perkembangan ekonomi apa yang sesuai untuk sebuah negara.

Oleh sebab itu, aspek evaluatif dan evaluasi dari perkembangan ekonom ini sangatlah penting untuk para geografer ekonomi dan ekonom.

3. Indikator Kinerja

Indikator kinerja ialah salah satu format penilaian yang sangat sering dipakai dalam dunia kerja. Penilaian ini bertujuan guna menilai keterampilan dan hasil kerja dari seseorang atau sebuah perusahaan.

Penilaian ini bisa berupa kualitatif ataupun kuantitatif. Namun, umumnya evaluasi kinerja mempunyai indikasi-indikasi yang kuantitatif tetapi di sokong oleh evaluasi panjang yang lebih kualitatif dan lebih komprehensif.

Tujuan utama dari Indikator kinerja ialah untuk mengukur keberhasilan dari seseorang atau sebuah kegiatan.

Umumnya ukuran-ukuran keberhasilan ini sudah diputuskan diawal dengan indikasi-indikasi dan strategi tertentu.

Salah satu yang sangat sering dipakai dalam dunia kerja ialah KPI atau key performance indicator. Sebuah matriks evaluasi yang bertujuan guna melihat, menilai, dan mengevaluasi keberhasilan dari suatu pekerjaan ataupun fenomena.

4. Indikator dalam Penelitian

Indikator dalam dunia saintifik umumnya dipakai untuk menemukan dan menilai hasil dari sebuah penelitian.

Dalam penelitian, pasti saja ada variabel bebas dan variabel terbelenggu yang nantinya perubahan-perubahannya akan disalin dan dievaluasi.

Hampir semua format penelitian mempunyai nilai-nilai atau indikasi yang dijadikan tolok ukur dalam riset tersebut. Semua jenis penelitian, baik kualitatif maupun kuantitatif tetap mesti memakai variabel penilai ini.

Setiap riset tentu saja mempunyai variabel ukur yang berbeda-beda, cocok dengan hasil yang dan destinasi yang diinginkan dari riset tersebut.

Oleh sebab itu, dalam mengerjakan penelitian, variabel yang dijadikan indikasi dan penilai sangatlah luwes dan bergantung pada peneliti tersebut.

Pentingnya Pemilihan Indikator yang Tepat

Pemilihan indikator yang tepat merupakan langkah kritis dalam perencanaan, pengukuran, dan evaluasi dalam berbagai konteks, termasuk bisnis, pemerintahan, kesehatan, dan pembangunan. Pentingnya pemilihan indikator yang tepat dapat dilihat dari beberapa perspektif yang mencakup efektivitas, akurasi, dan ketepatan dalam memberikan informasi yang bermakna. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemilihan indikator yang tepat sangat penting:

1. Mengukur Kemajuan dan Kinerja:

Indikator yang tepat memungkinkan pemangku kepentingan untuk mengukur kemajuan dan kinerja suatu kegiatan, proyek, atau organisasi.

Tanpa indikator yang relevan, sulit untuk menilai sejauh mana tujuan telah tercapai atau seberapa baik suatu sistem beroperasi.

2. Membimbing Pengambilan Keputusan:

Indikator yang tepat memberikan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang efektif.

Dengan memiliki indikator yang jelas dan relevan, pemangku kepentingan dapat membuat keputusan yang berdasarkan data dan fakta yang akurat.

3. Memahami Dampak Intervensi atau Kebijakan:

Pemilihan indikator yang tepat memungkinkan untuk memahami dampak suatu intervensi atau kebijakan. Ini mencakup pemahaman tentang perubahan yang terjadi pada tingkat individual, masyarakat, atau sistem sebagai akibat dari tindakan tertentu.

4. Mengidentifikasi Tren dan Pola:

Indikator yang dipilih dengan baik dapat membantu dalam mengidentifikasi tren dan pola yang mungkin terjadi dari waktu ke waktu. Hal ini memungkinkan untuk merespons perubahan lingkungan atau kebutuhan dengan lebih efektif.

5. Meningkatkan Akuntabilitas:

Pemilihan indikator yang tepat juga berkontribusi pada peningkatan akuntabilitas. Dengan adanya indikator yang jelas, semua pihak terlibat dapat dipertanggungjawabkan terhadap tujuan dan kinerja yang telah ditetapkan.

6. Mendukung Evaluasi dan Pembelajaran:

Indikator yang tepat mendukung proses evaluasi dan pembelajaran. Evaluasi yang baik membutuhkan indikator yang dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang keberhasilan atau kegagalan suatu inisiatif, sementara pembelajaran membutuhkan informasi untuk perbaikan dan penyesuaian kebijakan atau strategi.

7. Menjamin Kepatuhan dan Kepastian:

Indikator yang tepat dapat memastikan bahwa organisasi atau kegiatan tetap mematuhi standar, regulasi, atau pedoman yang berlaku. Ini penting untuk mencegah potensi masalah hukum atau etika yang mungkin timbul.

8. Menghindari Pengukuran yang Tidak Produktif:

Pemilihan indikator yang tepat membantu menghindari pengukuran yang tidak produktif atau tidak relevan. Fokus pada indikator yang benar-benar relevan dan dapat diukur menghindarkan pemborosan sumber daya dan energi.

Kesimpulan

Pemilihan indikator yang tepat bukan hanya merupakan langkah teknis, tetapi juga strategis dalam mencapai tujuan dan keberhasilan suatu sistem. Keputusan yang baik dalam pemilihan indikator tidak hanya memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi atau kinerja, tetapi juga menjadi landasan bagi pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan efektif.

Oleh karena itu, penting bagi pemangku kepentingan untuk memahami dengan baik konteks dan kebutuhan mereka untuk memilih indikator yang paling relevan dan bermakna.

Demikianlah penjelasan tentang Indikator dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.