Pengertian Humus – Humus yaitu tanah yang dikenal sebagai tanah paling subur. Tanah humus ini adalah tanah yang dikenal sebagai tanah gembur dan banyak digunakan dalam pertanian.
Tanah humus adalah tanah yang paling subur untuk tanaman karena memiliki komposisi seperti kompos.
Ini karena tanah humus adalah tanah yang terbentuk dari daun dan batang pohon yang lapuk dan ada campuran kotoran hewan.
Humus juga dikenal sebagai sisa-sisa kotoran tumbuhan dan hewan yang telah dikerjakan ulang oleh organisme tanah.
Pengertian Humus
Tanah humus merupakan tanah dengan kandungan organik sebagai habitat untuk pemupukan mikroorganisme, sehingga tanahnya kaya akan nutrisi yang diperlukan untuk tanaman.
Karena tanah yang terkandung dalam tanah, tanah juga dapat menahan air lebih baik dan melindungi terhadap risiko erosi.
Tanah humus terdiri dari campuran bahan organik yang telah membusuk seperti daun mati, cabang dan rumput.
Bahan seperti hidroksida alifatik, fenol dan asam karboksilat adalah zat yang ada di humus dan memiliki efek positif pada kesuburan tanaman.
Oleh karena itu tanah humus hanyalah jenis tanah yang dibentuk oleh pembusukan bahan organik dalam periode waktu tertentu.
Bahan organik sebagai penyusun tanah berasal dari sampah organik yang terurai dan menghasilkan partikel kecil dengan muatan negatif. Partikel negatif karenanya bertanggung jawab untuk penyerapan nutrisi seperti kalsium dan magnesium.
Partikel kecil yang bermuatan negatif dapat menyerap nutrisi yang bermuatan positif seperti kalsium dan magnesium yang dibutuhkan tanaman.
Akibatnya, tanah yang kaya akan tanah umumnya memiliki karakteristik warna gelap dengan bintik-bintik putih.
Persyaratan tanah bervariasi satu sama lain. Ada tanaman yang membutuhkan kandungan tanah yang tinggi untuk tumbuh dengan baik, tetapi ada tanaman yang bisa bertahan hidup di tanah yang tanahnya rendah.
Proses Terbentuknya Humus
Berikut adalah beberapa tahapan utama dalam proses terbentuknya humus:
1. Penurunan Bahan Organik:
Proses dimulai dengan penurunan bahan organik ke dalam tanah. Ini bisa berupa serasah tumbuhan, sisa-sisa hewan, atau bahan organik lainnya.
Organisme tanah seperti serangga, cacing tanah, dan mikroorganisme akan memainkan peran penting dalam membawa bahan organik ini ke dalam tanah.
2. Pemecahan Mekanis dan Kimiawi:
Organisme tanah seperti serangga dan cacing tanah membantu memecahkan bahan organik secara mekanis.
Selain itu, proses kimia di dalam tanah, yang melibatkan enzim dan bakteri, juga memainkan peran dalam memecahkan senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana.
3. Dekomposisi Mikroorganisme:
Bakteri, fungi, dan mikroorganisme lainnya bertanggung jawab untuk melakukan dekomposisi bahan organik.
Mereka memecah sisa-sisa organik menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida, air, dan senyawa organik yang lebih kecil.
4. Humifikasi:
Tahap humifikasi melibatkan transformasi bahan organik yang terdekomposisi menjadi senyawa-senyawa organik yang lebih kompleks yang dikenal sebagai humus.
Proses ini melibatkan reaksi kimia tertentu dan merupakan langkah kritis dalam pembentukan humus.
5. Akumulasi Humus:
Humus yang dihasilkan dari proses humifikasi akhirnya terakumulasi di lapisan tanah atas. Humus memberikan struktur tanah yang baik, meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air, dan menyediakan unsur hara yang penting bagi tanaman.
6. Transformasi Mineral:
Humus juga dapat berinteraksi dengan mineral-mineral dalam tanah. Proses ini melibatkan pertukaran ion antara humus dan mineral, mempengaruhi ketersediaan unsur hara bagi tanaman.
7. Perubahan Sifat Fisik dan Kimia Tanah:
Kehadiran humus dalam tanah memiliki dampak signifikan pada sifat-sifat fisik dan kimia tanah. Ini termasuk peningkatan kapasitas tukar kation, retensi air, dan penyediaan nutrisi bagi tanaman.
8. Siklus Karbon dan Nutrisi:
Humus berperan penting dalam siklus karbon dan nutrisi tanah. Sebagai cadangan karbon organik, humus membantu mengurangi emisi karbon dioksida ke atmosfer dan menyimpan karbon dalam tanah.
Proses terbentuknya humus ini bersifat dinamis dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jenis tanah, tumbuhan, kondisi iklim, dan aktivitas mikroorganisme.
Humus yang dihasilkan oleh proses ini memberikan kontribusi penting pada kesehatan tanah dan produktivitas ekosistem.
Ciri-ciri Humus
Untuk mengetahui apakah tanah itu merupakan tanah humus atau bukan, kita bisa melihat ciri-cirinya. Tanah humus memiliki sejumlah ciri khusus yang dapat dibedakan dari ciri tanah lainnya. Berikut adalah ciri-ciri dari tanah humus:
- Warnanya gelap yang coklat atau kehitaman. Tanah humus ini memiliki warna gelap antara cokelat dan kehitaman. Tanah humus ini tidak hanya ada warna gelap, tetapi juga ada bintik-bintik putih.
- Memiliki konsistensi longgar. Humus memiliki konsistensi yang sangat longgar dan tidak sekeras tanah liat atau tanah lainnya.
- Biasanya di lapisan atas tanah dan karenanya tidak stabil. Sifat tidak stabil ini terutama terlihat ketika suhu, kelembaban atau ventilasi berubah.
- Bagian bawahnya kolodial dan amorf. Sifat kolodial dan harmonis ini berarti menyerupai tanah liat, tetapi daya serapnya lebih tinggi daripada tanah liat.
- Sangat subur. Tanah humus memiliki sifat yang sangat subur karena dibentuk oleh daun yang terpapar unsur dan bercampur dengan kotoran hewan dan sejenisnya.
- Memiliki daya serap yang tinggi. Tanah humus ini memiliki kapasitas penyerapan air yang tinggi dan ini merupakan tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
- Tanah humus memiliki kemampuan untuk meningkatkan atau meningkatkan kadar berbagai nutrisi (magnesium, kalsium dan kalium).
- Tanah humus adalah sumber energi untuk mikroorganisme. Tanah humus ini dibentuk oleh berbagai agen atmosfer daun dan juga dari cabang-cabang pohon dan karenanya merupakan sumber energi untuk mikroorganisme.
- Banyak ditemukan di daerah tropis. Indonesia adalah negara yang umum di daerah tropis. Jenis tanah yang paling umum adalah jenis hujan seperti hujan tropis dan tempat banyak pohon ditemukan.
Itu adalah beberapa sifat atau karakteristik tanah humus. Beberapa ciri tersebut ketika kita temui di suatu tanah, maka dapat dipastikan bahwa tanah itu adalah tanah humus.
Manfaat Humus
Tanah humus dikenal sebagai tanah yang sangat baik. Tanah humus ini juga dikenal sebagai tanah terbaik.
Banyak orang merindukan rumah mereka memiliki tanah sehingga nantinya bisa ditanam dengan beragam tanaman.
Kita semua tahu bahwa tanaman akan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Itulah sebabnya tanah ini adalah salah satu tanah yang didambakan. Paling tidak, ada beberapa jenis keuntungan atau manfaat untuk tanah humus ini, yaitu:
- Pelestarian struktur tanah. Tanah humus adalah tanah yang memiliki struktur stabil atau terpelihara dibandingkan dengan jenis tanah lainnya.
- Tanah humus adalah makanan yang baik untuk tanaman yang tumbuh di sana.
- Meningkatkan kandungan air tanah. Karena memiliki sifat penyerap yang baik, tanah dapat menambah kadar air tanah yang nantinya akan berguna sebagai minuman bagi tanaman yang tumbuh di tanah.
- Tanah humus ini memiliki sifat mengikat toksik untuk air dan juga di tanah.
- Tanah humus memiliki sifat mengikat tanah sedemikian rupa sehingga tidak tererosi atau terkikis.
- Ventilasi tanah meningkat di darat.
- Tanah humus juga dapat digunakan sebagai pupuk buatan, sehingga tanah ini merupakan tanah yang sangat baik untuk tanaman.
Struktur Humus
Tanah humus adalah bagian dari kerak bumi yang terdiri dari mineral dan zat organik. Tanah humus memainkan peran penting dalam kehidupan makhluk hidup di bumi, karena tanah dapat mendukung
pertumbuhan tanaman dengan menyediakan nutrisi, air dan unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan mendukung akar. Tanah juga merupakan habitat hidup bagi mikroorganisme.
Bagi sebagian besar hewan darat, bumi bisa menjadi tempat tinggal dan bergerak. Dalam hal klimatologi, tanah dapat memainkan peran penting sebagai reservoir air dan menekan erosi, meskipun tanah itu sendiri juga dapat terkikis. Komposisi tanah bervariasi di satu tempat, misalnya di tempat lain.
Air dan udara adalah bagian dari bumi. Indonesia adalah negara kepulauan dengan wilayah daratan yang luas dengan tipe daratan yang berbeda.
Tanah liat adalah tanah yang sangat subur yang terdiri dari daun berbumbu dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
Pemanfaatan Humus
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan manfaat yang dimiliki tanah humus. Di antara banyak keuntungan dari tanah humus ini, banyak orang sengaja menggunakan tanah humus ini untuk berbagai keperluan. Beberapa penggunaan tanah humus buatan yaitu untuk:
1. Sebagai Bahan Pembuat Pupuk Organik
Meskipun Indonesia dikenal sebagai negara dengan tanah subur, tampaknya masih banyak daerah dengan tanah tidak subur yang ada di Indonesia, terutama untuk pertanian.
Untuk mengatasi hal ini, maka dilakukan upaya untuk membuat tanah subur atau membuat bahan campuran untuk tanah sehingga menjadi tempat subur bagi tanaman. Upaya menciptakan tanah benih yang baik adalah dengan menggunakan pupuk organik.
Pupuk organik dapat dibuat dari bahan alami. Salah satu bahan yang digunakan adalah pembuatan pupuk organik adalah tanah, selain itu ternyata juga membutuhkan berbagai limbah, seperti limbah organik, makanan, pupuk kandang dan industri pertanian dan makanan.
Mereka kemudian dicampur dan diproses dari beberapa bahan-bahan ini sedemikian rupa sehingga alat-alat tertentu dan periode tertentu digunakan.
Setelah selesai, hasil kompos digunakan sebagai bahan untuk pupuk tanaman. Dan Anda mendapatkan panen yang lebih bermanfaat dari biasanya atau sebelum menggunakan kompos.
2. Sebagai Media Tanam Secara Langsung
Tanah humus ini mengandung banyak nutrisi dan bermanfaat bagi tanaman. Oleh karena itu, penggunaan tanah humus paling sering digunakan dalam pertanian atau sehubungan dengan penanaman.
Tanah humus ini tidak hanya digunakan sebagai bahan kompos, tetapi juga dapat digunakan langsung sebagai media vaksinasi.
Tanah humus ini juga sangat cocok sebagai media pertumbuhan langsung untuk berbagai tanaman. Tanaman yang ditanam di tanah biasanya tumbuh menjadi tanaman yang subur dan baik.
Jenis dan Ciri-ciri Tanah
Selain tanah humus, ada banyak jenis tanah lain yang mungkin belum kita ketahui. Berikut adalah jenis-jenis dari tanah dan ciri-cirinya:
- Tanah Pasir, Ciri-cirinya: humusnya sedikit, baik untuk bangunan, tidak baik untuk area pertanian, karena banyak kerikilnya.
- Tanah Liat, Ciri-cirinya: Tanahnya seperti lilin, jadi sulit untuk masuk ke dalam air dan jelas subur, tidak cocok untuk menanam. Banyak digunakan untuk membuat keramik dan berbagai kerajinan tangan karena sifat lantai mudah dibentuk dan tidak mudah pecah.
- Tanah Kapur, Ciri-cirinya: Pohon jati tumbuh sangat baik di daerah dengan tanah yang berkapur, kurang subur, mudah masuk ke dalam air, tanah ini terdiri dari batu dan kapur.
- Tanah Endapan, Ciri-cirinya: Tanah endapan ini memiliki warna yang cenderung gelap dan subur yang membuatnya cocok untuk menanam tanaman dan pembentukan tanah karena lumpur sungai yang akhirnya mengendap di daerah datar.
- Tanah Vulkanik, Ciri-cirinya: Kandungan tanah yang tinggi, sehingga keduanya digunakan untuk area pertanian yang terbuat dari bahan letusan gunung berapi yang terpapar unsur-unsur dan biasanya tanah vulkanik ini banyak di lereng gunung berapi.
- Tanah Laterit, Ciri-cirinya: Tanah ini biasanya berada di lapisan bawah dan tidak subur, dengan warna kemerahan, bahkan tidak ada kandungan humus sama sekali. Dan tidak cocok untuk ditanam tanaman.
- Tanah Podzolik, Ciri-cirinya: tanah yang terkandung dalam tanah Podzolian mempengaruhi warna tanah kecoklatan yang sering hadir pada suhu rendah di pegunungan dan memiliki intensitas tinggi dan kurang subur.
Cara Membuat Pupuk Alami Humus
Produksi pupuk alami dapat membawa manfaat besar bagi kebun Anda karena kualitas tanah ditingkatkan oleh nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk kimia yang tersedia di pasaran terkadang meracuni tanah dan lingkungan.
1. Kumpulkan Bahan
Untuk membuat tanah keluar dari serasah daun, caranya cukup sederhana. Kumpulkan rumput yang baru dipotong di dalam kantong plastik besar.
Juga tambahkan daun kering yang merupakan bahan organik untuk menambahkan nutrisi ke tanah. Dengan hati-hati campur kotoran hewan peliharaan seperti anjing atau kucing.
2. Membuat Kompos
Pilih lokasi yang tepat untuk pengomposan sebagai area terpencil atau di bagian bawah halaman. Gali lah lubang dangkal di tanah, beri mereka kompos untuk dimasukkan ke dalam lubang dan tutup dengan
bahan segar sampai semua bahan dalam kantong plastik habis. Basahi tumpukan dengan selang air, lalu tutupi dengan bungkus plastik.
3. Pemeliharaan Rutin
Perbaiki rasa tanggung jawab dan antusiasme Anda untuk kerja keras anak Anda dengan menginstruksikan mereka untuk merawat kompos. Mintalah anak secara teratur menambahkan kompos dari limbah rumput dan kebun.
Tutupi dengan lapisan bumi yang baru. Berikan sekop atau garpu rumput setiap satu hingga dua minggu untuk mencampurkan tanah pot. Jangan lupa menambahkan air ke tumpukan kompos agar tetap lembab.
4. Menggunakan Humus
Tanah humus siap digunakan setelah 3 minggu. Minta anak Anda untuk membagikan pupuk tanah di taman dan di halaman.
Biarkan anak mengambil tanah humus buatan dia sendiri dengan sekop dan menaruhnya di panci dengan sayuran, buah atau bunga.
Dia kadang-kadang membuat tangannya yang kecil kotor dengan tanah untuk membantu mengembangkan proses belajar, meningkatkan aktivitas fisik, dan mengajarkan cinta kepada lingkungan alami. Jangan lupa ingatkan dia untuk membasahi tanah yang dicampur dengan tanah humus.
Demikianlah penjelasan tentang Humus dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.