Kemiskinan struktural

Bukan Sekadar Nasib: Membongkar Jeratan Kemiskinan Struktural

Seringkali kita melihat kemiskinan sebagai kegagalan individu akibat kurangnya usaha atau pendidikan. Namun, pandangan ini mengabaikan akar masalah yang jauh lebih dalam dan sistemik: kemiskinan struktural. Ini bukan tentang kemalasan seseorang, melainkan tentang sistem dan institusi dalam masyarakat yang secara inheren menciptakan dan mempertahankan ketidaksetaraan.

Kemiskinan struktural merujuk pada kondisi kemiskinan yang disebabkan oleh hambatan yang diciptakan oleh kebijakan ekonomi, sosial, dan politik. Contoh nyatanya adalah ketidakmerataan akses terhadap pendidikan berkualitas, layanan kesehatan yang memadai, lapangan kerja yang layak dengan upah adil, atau modal usaha. Diskriminasi berdasarkan gender, suku, agama, atau status sosial juga menjadi bagian dari struktur ini, membatasi mobilitas dan peluang bagi kelompok tertentu.

Siklus kemiskinan ini sulit diputus karena minimnya sumber daya dan peluang bagi mereka yang terperangkap di dalamnya. Anak-anak yang lahir dalam kemiskinan struktural seringkali mewarisi keterbatasan orang tua mereka, seperti kurangnya gizi, pendidikan yang buruk, dan lingkungan yang tidak mendukung perkembangan optimal. Hal ini menciptakan kesenjangan generasi yang semakin lebar, memperparah ketimpangan sosial.

Memahami kemiskinan struktural berarti mengakui bahwa solusi tidak cukup hanya dengan memberi bantuan sesaat. Dibutuhkan perubahan fundamental pada kebijakan dan institusi untuk menciptakan sistem yang lebih adil dan inklusif. Hanya dengan membongkar jeratan struktural ini, kita bisa mewujudkan masyarakat yang lebih setara dan bebas dari kemiskinan yang diturunkan, bukan karena pilihan, melainkan karena desain.

Exit mobile version