Pengertian Sabotase – Kata sabotase barangkali sering tersiar di tengah masyarakat khususnya lewat televisi. Baik berita maupun film di televisi sering mengindikasikan aksi sabotase terhadap sesuatu.
Sabotase sendiri secara simpel bermakna merusak. Jadi kegiatan merusak dengan sengaja supaya timbul kerugian untuk korbannya dapat jadi termasuk sabotase. Sabotase berasal dari bahasa Inggris “sabotage” yang berarti merusak.
Pengertian Sabotase
Secara umum sabotase merupakan tindakan merusak dan menghancurkan peralatan, senjata, atau bangunan untuk menangkal keberhasilan musuh atau pesaing.
Sementara menurut keterangan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sabotase ialah perusakan kepunyaan pemerintah dan sebagainya (oleh pemberontak), penghalangan buatan perusahaan atau perbuatan merusak dan membangkang kelancaran kerja (oleh kaum buruh yang tidak puas), pemusnahan kemudahan militer, perhubungan, atau pengangkutan distrik musuh oleh agen rahasia lawan atau oleh kumpulan gerakan perlawanan bawah tanah.
Jenis-jenis Sabotase
1. Sabotase Fisik
Pengertian sabotase fisik ialah tindakan yang sengaja dilaksanakan secara terencana dan tersembunyi untuk mengerjakan pengrusakan terhadap sasaran tertentu.
Biasanya yang diserang ialah peralatan, personel, atau kegiatan vital yang sedang di tengah-tengah masyarakat laksana infrastruktur dan struktur ekonomi dari sasaran yang dituju sampai-sampai memberikan akibat yang besar secara psikologis.
2. Sabotase Jaringan
Di era digital, perbuatan sabotase pun tak melulu terpaut pada hal-hal yang mempunyai sifat fisik tapi pun jaringan.
Orang yang menyabotase jaringan bisa mengakses informasi yang sifatnya paling rahasia yang dapat memprovokasi kelangsungan suatu negara.
3. Sabotase Diri
Di samping sabotase terhadap perusahaan sampai negara, adapula istilah sabotase diri. Seseorang disebutkan melakukan sabotase diri saat ia sendiri yang mengakibatkan kegagalan demi kegagalan dalam hidupnya.
Semua bakat dan keterampilan dalam dirinya tidak dapat menghantarkannya untuk kesuksesan sebab sabotase yang dilakukannya terhadap diri sendiri.
Contoh sabotase diri laksana merasa diri tidak bahagia, takut, terlampau cepat puas, rasa malas, tidak konsisten, suka menunda-nunda pekerjaan, dan beda sebagainya.
Ciri-ciri Sabotase
Dari definisi yang telah dipaparkan di atas perbuatan sabotase dapat memiliki sejumlah ciri yakni:
1. Terencana
Tindakan sabotase seringkali dilakukan secara terencana dan bukan tiba-tiba. Karena tujuannya ialah penghancuran dan menciptakan gagal suatu rencana atau sistem yang sudah berjalan dengan baik. Jika urusan buruk terjadi secara tiba-tiba dapat jadi tersebut insiden, bukan sabotase.
2. Dilakukan dengan Sengaja
Sabotase ialah tindakan yang terencana jadi telah jelas tersebut disengaja. Jika perusakan dilaksanakan secara tidak sengaja, tersebut tidak dapat disebut sebagai perbuatan sabotase.
3. Berefek Besar
Tindakan sabotase, karena dilaksanakan secara terencana maka seringkali akan berdampak besar. Kerusakan yang diakibatkan oleh sabotase seringkali signifikan dan paling merugikan korbannya.
Sasaran Sabotase
Dari tindakannya, sasaran sabotase mulai dari suatu rencana, acara, perusahaan hingga level yang lumayan besar seperti suatu negara.
Sabotase erat kaitannya dengan aksi spionase atau memata-matai. Sebelum sabotase bisa dilancarkan tentu dibutuhkan perencanaan yang matang supaya aksi sabotase bisa terlaksana cocok dengan yang diinginkan dan menyerahkan efek yang besar.
Untuk itu dibutuhkan informasi yang akurat tentang sasaran yang bakal dihancurkan. Biasanya informasi ini diperoleh dari pekerjaan spionase terhadap sasaran, apakah suatu perusahaan, organisasi, atau suatu negara.
Cara Mencegah Tindakan Sabotase
Seperti kata pepatah “lebih baik menangkal daripada mengobati”, itulah teknik terbaik dalam menanggulangi tindakan sabotase. Berikut ini ialah beberapa teknik untuk menangkal tindakan sabotase:
1. Memperketat Pengawasan
Aktivitas sabotase bisa ditekan atau bahkan ditangkal dengan teknik memperketat pemantauan di sekian banyak sisi. Pengawasan ketat terhadap seluruh potensi durjana akan menciptakan aksi sabotase tidak bisa dilakukan.
2. Meningkatkan Kewaspadaan
Pengawasan bakal lebih baik bila dibarengi dengan kewaspadaan terhadap segala kemungkinan. Semua pihak yang berwenang mesti tidak jarang kali waspada dan berupaya meminimalisir bisa jadi terjadinya sabotase yang dapat dilakukan oleh pihak luar maupun dari dalam.
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Pengawasan dan pengendalian terhadap bisa jadi sabotase bakal dapat dilaksanakan lebih baik bila anda mempunyai sumber daya insan yang handal. Oleh sebab itu, telah seharusnya masing-masing pihak berupaya untuk menambah sumber daya manusianya.
4. Bekerjasama Dengan Berbagai Pihak
Kerjasama dengan pihak beda juga dibutuhkan guna mencegah bisa jadi terjadinya sabotase. Di samping itu, mengawal hubungan baik dan bekerjasama dengan sekian banyak pihak bakal memberikan akibat positif dan menolong mencegah potensi terjadinya sabotase.
Asuransi Sabotase
Karena perbuatan sabotase tidak menutup bisa jadi dapat terjadi dimana dan kapan saja, ada sejumlah perusahaan asuransi yang menawarkan produk berupa asuransi sabotase.
Ini sebab sabotase ialah tindakan pengrusakan harta benda atau penghalangan kelancaran kegiatan atau yang berdampak turunnya nilai sebuah pekerjaan.
Pekerjaan yang dimaksud dapat dilakukan oleh seseorang atau kumpulan baik beraksi sendiri atau atas nama sehubungan dengan sebuah organisasi atau pemerintah dalam usaha menjangkau tujuan politik, agama, ideologi atau yang sejenisnya.
Termasuk intensi untuk memprovokasi pemerintah dan atau menciptakan public atau unsur dari public dalam ketakutan.
Nah, asuransi sabotase ialah jaminan untuk mengayomi harta benda dari kehancuran tersebut. Mengenai aturan mainnya, sama laksana asuransi harta benda lainnya.
Demikianlah penjelasan tentang Sabotase dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.