Pengertian Cerpen – Cerpen, yang dikenal dengan cerita pendek sebagai suatu jenis karya sastra yang dideskripsikan dalam bentuk tulisan dan dalam bentuk cerita secara singkat, jelas dan ringkas.
Selain itu, cerpen juga bisa disebut fiksi prosa, yang isinya berkaitan dengan cerita yang hanya berfokus pada satu konflik atau masalah.
Cerpen sangat populer di tahun 1990-an dan awal 2000-an karena masih banyak koran atau majalah remaja seperti Hi, Anita, Girls, tabloid gaul dan berbagai artikel yang berisi cerita pendek pada saat itu.
Bagi penulis, menulis cerpen adalah sarana berkreasi dan menuangkan pemikiran ke dalam tulisan. Bagi pembaca, membaca cerpen umumnya digunakan sebagai sarana hiburan untuk mengisi waktu luang.
Pengertian Cerpen
Cerpen atau cerita pendek adalahpenggalan prosa yang berbentuk cerita fiksi dengan satu konflik saja. Sedangkan fiksi sendiri memiliki makna berupa tulisan prosa tentang peristiwa dan tokoh imajiner (tidak nyata). Berbeda dengan novel atau novelet, cerpen lebih pendek isinya.
Cerpen terdiri dari berbagai cerita seperti kisah cinta (asmara), kasih sayang, humor, dll. Cerpen biasanya berisi berita atau pesan yang sangat mudah dipahami, sehingga sangat cocok untuk kelompok mana pun.
Secara umum, sebuah cerita pendek dapat memuat antara 1.600 hingga 10.000 kata. Karena panjangnya yang lebih pendek, cerita pendek biasanya berfokus pada suatu plot, tokoh utama (dengan beberapa tokoh tambahan), dan tema sentral, sedangkan novel dapat memuat berbagai plot dan tema, dengan karakter yang berbeda menonjol, yaitu Lebih kompleks.
Berbeda dengan novel yang buku memiliki judul dan subjudul, cerpen umumnya berbentuk kumpulan. Kumpulan cerita pendek terkenal seperti Kumpulan Cerita Pendek Pilihan Kompas.
Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli
Untuk lebih memahami apa arti cerpen tersebut, kita bisa merujuk pada pendapat para ahli. Berikut pengertian cerpen menurut beberapa para ahli:
1. A. Bakar Hamid
Menurut A. Bakar Hamid, cerpen atau cerita pendek harus dilihat dari banyaknya kata yang digunakan misalnya antara 500 dan 20.000 kata, ada plot, ada karakter, dan ada kesan.
2. Saini
Menurut Saini, definisi cerpen adalah cerita fiksi atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, dimana ceritanya relatif singkat.
3. Nugroho Notosusanto
Menurut Nugroho Notosusanto, makna cerpen adalah cerita yang panjangnya sekitar 5000 kata atau sekitar 17 seperempat halaman yang isinya berpusat pada diri sendiri dan lengkap.
4. H. B. Jassin
Menurut B. Jassin, makna sebuah cerita pendek adalah cerita yang harus memiliki bagian terpenting yaitu pendahuluan, argumen dan komposisi.
5. Sumardjo dan Saini
Menurut Sumardjo dan Saini, makna sebuah cerpen adalah cerita fiksi atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja yang ceritanya relatif singkat.
Struktur Cerpen
Terdapat 6 elemen kunci dalam cerpen yang menyusun teks cerita sehingga membentuk cerita yang utuh. Berikut struktur ceritanya:
1. Abstrak
Abstrak adalah rangkuman atau intisari cerita dan deskripsi awal sebuah cerita. Elemen abstrak bersifat opsional, artinya cerita tidak dapat menggunakan ringkasan.
2. Orientasi
Orientasi adalah hal-hal dalam segi waktu, suasana dan tempat yang terkandung dalam cerita.
3. Komplikasi
Komplikasi adalah rangkaian peristiwa terkait berdasarkan sebab dan akibat. Kita bisa melihat karakter atau figur bisnis dalam cerita melalui struktur ini.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah struktur konflik yang muncul dan mengarah pada klimaks dan mulai menemukan penyelesaian atau solusi dari konflik tersebut.
5. Resolusi
Di bagian ini, penulis cerita menjelaskan penyelesaian atau solusi masalah yang dihadapi dengan karakter dalam cerita.
6. Koda
Koda merupakan bagian terakhir dari sebuah cerita yang mengandung nilai-nilai moral atau ajaran yang terkandung dalam cerita tersebut.
Ciri-ciri Cerpen
Seperti karya sastra lainnya, cerita pendek memiliki ciri yang mudah dikenali. Berikut adalah ciri-ciri cerita pendek.
- Diangkat sebagian kecil dari cerita dalam hidup.
- Panjang tulisannya tidak lebih dari 10.000 kata.
- Kata-kata yang digunakan mudah dimengerti.
- Fokusnya adalah 1 cerita utama.
- Dapat selesai dibaca hanya dalam waktu sekali duduk.
- Biasanya cerita cerita pendek bersifat fiksi atau tidak nyata.
- Karena panjangnya tidak mencapai 10.000 kata, maka hanya ada satu alur (plot tunggal) dalam sebuah cerita.
- Ada pesan dan kesan mendalam yang penulis tinggalkan untuk pembaca.
- Representasi tokoh dalam cerita sangat sederhana.
- Cerita yang diceritakan biasanya tentang kehidupan sehari-hari.
Unsur-unsur Cerpen
Secara umum, terdapat dua unsur penting dalam sebuah cerita, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut penjelasan singkatnya:
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik cerpen adalah unsur pendidikan dari cerita yang bersumber dari cerita itu sendiri. Beberapa hal yang berada di dalam unsur intrinsik adalah:
- Tema yaitu gagasan utama di dalam suatu cerpen.
- Alur/ Plot, yaitu jalan cerita di dalam cerpen.
- Latar belakang / setting, yaitu berkaitan dengan tempat, waktu dan suasana cerita.
- Tokoh, yaitu aktor dalam cerita pendek.
- Penokohan, yaitu pemberian sifat dan watak tokoh dalam cerpen.
- Sudut Pandang, yaitu cara penulis cerpen melihat kejadian-kejadian dalam cerpen.
- Gaya bahasa, yaitu cara pengarang bercerita dalam cerita. Misalnya dengan diksi dan majas.
- Amanat / Pesan, yaitu pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis cerpen kepada pembaca atau pendengar.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur Ekstrinsik cerpen adalah unsur penyusun cerpen yang berasal dari luar. Beberapa diantaranya terkandung dalam unsur ekstrinsik adalah:
- Latar Belakang Masyarakat, yaitu hal-hal yang mempengaruhi alur cerita, misalnya: Ideologi, politik, sosial dan kondisi ekonomi masyarakat.
- Latar Belakang Pengarang, yaitu khususnya pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pemahaman dan motivasi penulis dalam menulis cerpen, misalnya: genre sastra, keadaan mental, dan biografi.
- Nilai yang Terkandung dalam Cerpen, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah cerita (agama, sosial, budaya, nilai moral).
Fungsi Cerpen
Berikut adalah fungsi dari cerpen:
- Fungsi Religiusitas, yaitu cerita yang mengandung ajaran agama dan menjadi teladan bagi pembacanya.
- Fungsi Didaktif, yaitu fungsi cerpen yang dapat mendidik dan membimbing pembaca tentang nilai-nilai kebenaran dalam cerita.
- Fungsi Moralitas, yaitu cerpen memberikan nilai moral untuk membantu pembaca memahami akhlak yang baik dan buruk bagi dirinya.
- Fungsi Estetis, yaitu fungsi cerita pendek yang menambah keindahan bagi pembacanya.
- Fungsi Rekreatif, yaitu fitur cerita pendek yang dapat membuat pembaca merasa senang, bersemangat, dan terhibur.
Kaidah Bahasa Cerpen
- Berisi kata keterangan untuk mendeskripsikan waktu, tempat dan suasana, misalnya: pada pagi hari yang cerah, di taman bambu yang hijau dan sebagainya.
- Berisi kata sifat yang menggambarkan penulis, seperti penampilan fisik dan kepribadian karakter yang diceritakan dalam cerita, seperti sosok tinggi atau cantik, rambut abu-abu, dan ciri karakter lainnya.
- Menggunakan gaya bahasa yang bersifat konotasi misalnya : pucuk langit, memanggang bus, bajing loncat dan mulut terminal.
- Bahasa yang digunakan tidak standar dan informal. Dapat menggunakan gaya bahasa perbandingan, kontradiksi, tautan, atau putaran.
- Menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung untuk menulis cerita pendek dalam percakapan.
Contoh Cerpen
Cerita kancil dan buaya
Suatu hari, kancil sedang duduk bersantai di bawah pohon. Ia ingin menghabiskan hari itu dengan meninkmati suasan hujan yang sejuk dan tenang. Beberapa waktu berlalu akhirnya perutnya lapar.
Ia kemudian berpikir untuk memakan mentimun yang letaknya berada di seberang sungai. Tetapi di sungai tersebut terdengar suara cipratan air yang ternyata adalah buaya.
Si kancil pun mendekati sungai dan berteriak kepada buaya “Hei Buaya keluarlah aku punya daging segar untuk kalian”, si buaya pun terbangun dan berkata “Benarkah kancil ? Wah sangat pas karena hari ini ikan ikan entah pergi kemana sehingga aku dan kawanku kelaparan”.
Singkat cerita si buaya tersebut memanggil kawannya untuk berbaris di sungai supaya dihitung dan kebagian daging segar secara adil dan rata.
Kancil pun menghitung sambil melompat lompat diatas buaya dan dengan girangnya si kancil sampai di seberang sungai. Si buaya pun bertanya “dimana daging besar kami” si kancil menjawab dengan terbahak bahak “Hahaha dasar buaya bodoh, bukankah tidak ada secuil daging di tangan itu artinya tidak ada daging untuk kalian”.
Akhirnya si kancil meninggalkan para buaya dan salah satu buaya tersebut berkata bahwa mereka akan membalas penipuan si kancil.
Demikianlah artikel tentang Cerpen ini semoga bisa memberi manfaat dan menambah wawasan bagi kalian, terimakasih.