Pengertian Multikultural – Multikulturalisme mencerminkan suatu konsep yang melibatkan pengakuan, penghormatan, dan penghargaan terhadap keberagaman budaya, etnis, dan latar belakang individu dalam suatu masyarakat.
Artikel ini akan menjelaskan makna, nilai-nilai yang terkandung dalam multikulturalisme, serta dampaknya pada kehidupan masyarakat.
Pengertian Multikultural
Multikultural merupakan pandangan mengesampingkan perbedaan dalam kehidupan orang-orang yang peduli dengan tujuan hidup bersama untuk menciptakan perdamaian, ketertiban dan persatuan dan kesatuan.
Pandangan multikultural ini menggambarkan bahwa perbedaan itu alami dan harus diterima oleh semua kelompok untuk menghindari efek dinamika kelompok sosial dalam masyarakat.
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang mengacu pada masyarakat yang menerima kenyataan keragaman antara jenis kelamin, ras, kelompok etnis, agama dan budaya dalam arti yang sama.
Pengertian Multikultural Menurut Para Ahli
Pendapat para ahli mengenai definisi multikultural, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Lawrence Blum
Menurut Blum, multikultural adalah kepercayaan dalam bentuk ideologi agar dapat menerima perbedaan agama, politik, etnis dan perbedaan lainnya. Atau secara individu atau dalam kelompok sosial tertentu.
2. Rifai Harahap
Definisi masyarakat multikultural adalah unit dari masyarakat yang didasarkan pada suatu bentuk perbedaan dalam hidup bersama. Koeksistensi yang terencana ini harus mampu mengatasi efek dari fenomena sosial, terutama konflik yang sering muncul.
3. Azyumardi Azra
Dalam pandangannya, konsep multikulturalisme adalah padigma dalam hal kehidupan masyarakat yang didasarkan pada persatuan dan penghapusan perbedaan, baik perbedaan di bidang agama, politik, budaya, etnis, dan pilihan lain.
4. Parekh
Definisi masyarakat multikultural adalah adanya kesepakatan dalam komunitas yang dibuat untuk mengantisipasi konflik sosial melalui kerja sama. Kesepakatan itu memberikan peluang untuk perbedaan yang berbeda, seperti kebiasaan serta serta adat.
Latar Belakang Terbentuknya Masyarakat Multikultural
Terbentuknya masyarakat yang multikuitural, hakekatnya dilatarbelakangi oleh berbagai faktor berikut:
1. Perbedaan Iklim
Setiap daerah memiliki iklim yang berbeda. Iklim di suatu daerah dengan daerah lain. Ini dipengaruhi oleh posisi geografis dan topografi wilayah tersebut. Iklim memiliki dampak besar pada gaya hidup dan budaya masyarakat.
Perbedaan iklim menyebabkan pola hidup yang berbeda antara masyarakat di masing-masing daerah. Sebagai contoh, pola hidup orang-orang di daerah tropis berbeda dengan yang ada di daerah subtropis.
2. Bentuk Wilayah dan Kenampakan Alam
Indonesia adalah negara kepulauan. PuIau-pulau yang menjadi tempat tinggal masyarakat Indonesia dihubungkan oleh selat dan laut.
Keadaan ml menciptakan pluralisme masyarakat Indonesia. Munculnya alam adalah segala sesuatu yang muncul di permukaan bumi atau alam. Fitur alami seperti dataran tinggi dan dataran.
3. Letak Geografis
Letak geografis adalah lokasi suatu negara atau wilayah di permukaan bumi. Beberapa contoh Indonesia dapat ditemukan di persimpangan antara dua benua dan dua samudera.
Posisi strategis ML menyebabkan banyak negara asing berhenti di kepulauan Indonesia. Akibatnya, ada akulturasi, asimilasi atau fusi sehingga budaya di Indonesia menjadi semakin beragam.
Ciri-ciri Masyarakat Multikultural
Pembentukan masyarakat multikultural diawali dengan pembentukan masyarakat multikultural. Menurut teori dan karakter sosiologi. Salah satunya adalah Pierre L. van den Berghe, ciri-ciri yang terdapat dalam masyarakat majemuk sebagai berikut:
- Mengalami segmentasi dalam kelompok kelompok dengan sub kebudayaan berbeda
- Memiliki struktur sosial yang dibagi oleh lembaga yang tidak saling melengkapi
- Kurangnya mengembangkan konsensus di antara para anggotanya.
- Konflik sering terjadi
- Integrasi biasanya terjadi karena paksaan
- Karakteristik masyarakat multikultural dalam bentuk aspek positif masyarakat multikultural, seperti toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan besar, dimasukkan. kesadaran yang tinggi akan integrasi.
Bentuk Masyarakat Multikultural
Berdasarkan proses pembentukanya, keragaman dalam masyarakat dapat diciptakan melalui proses alami dan buatan. Perbedaan yang disebutkan dalam tipe masyarakat multikultural ini meliputi:
- Keanekaragaman ras menunjukkan pelompokan manusia berdasarkar bedaan segi fisik dan ciri-ciri tubuh.
- Keragaman agama mengacu pada berbagai agama yang diterima oleh masyarakat. Sejauh ini, pemerintah Indonesia telah mengakui agama yang dikembangkan di Indonesia. Namun, masih ada beberapa kepercayaan lokal yang diikuti oleh berbagai kelompok etnis di Indonesia.
- Keragaman etnik/suku menunjukkan kelompok orang yang memiliki latar belakang budaya yang sama serta kesadaran dan identitas. Faktor-faktor yang membedakan satu kelompok etnis dari kelompok etnis lain adalah daerah asal, sistem kekerabatan, bahasa dan seni lokal.
- Keanekaragaman profesi/mata pencaharian. Profesi ini terkait dengan keterampilan khusus seseorang. Profesi adalah kegiatan individu untuk mencari nafkah dengan tujuan memuaskan kebutuhan hidup.
Nilai-nilai dalam Multikulturalisme
1. Penghargaan terhadap Keanekaragaman:
Multikulturalisme mengajarkan pentingnya menghargai dan merayakan perbedaan. Ini menciptakan lingkungan di mana setiap individu dilihat sebagai kontributor unik ke dalam masyarakat.
2. Dialog Antarbudaya
Dialog yang terbuka dan konstruktif antarbudaya adalah nilai yang mendasari multikulturalisme. Ini menciptakan kesempatan untuk belajar satu sama lain dan membangun pemahaman bersama.
3. Kesetaraan dan Keadilan:
Prinsip kesetaraan dan keadilan menjadi pilar multikulturalisme. Ini melibatkan pemberian hak dan peluang yang sama kepada semua individu, tanpa memandang latar belakang mereka.
Dampak Multikulturalisme
1. Penguatan Identitas
Dalam konteks multikulturalisme, individu merasa lebih diterima dan diakui atas identitas mereka. Ini dapat memperkuat rasa harga diri dan identitas kelompok.
2. Pencegahan Konflik
Dengan menerapkan prinsip multikulturalisme, masyarakat dapat mengurangi potensi konflik antarbudaya atau antar-etnis. Pengakuan dan penghormatan terhadap perbedaan dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan perdamaian.
3. Pertumbuhan Ekonomi dan Kreativitas
Keberagaman dalam masyarakat memicu pertumbuhan ekonomi dan kreativitas. Kolaborasi antarbudaya membuka peluang baru dalam bidang bisnis, seni, dan inovasi.
Tantangan dan Kritik Multikulturalisme
1. Risiko Essentialisasi
Ada risiko menggolongkan kelompok-kelompok tertentu ke dalam kategori esensialis, di mana perbedaan dianggap sebagai ciri yang melekat dan tidak dapat berubah.
2. Isu Integrasi
Beberapa kritikus menunjukkan bahwa terlalu menekankan perbedaan bisa menghambat integrasi masyarakat secara keseluruhan.
3. Konflik Nilai
Dalam beberapa kasus, nilai-nilai dan norma budaya yang berbeda dapat bertentangan, menciptakan ketegangan dan konflik.
Implementasi Multikulturalisme dalam Pendidikan
1. Kurikulum Inklusif
Pendidikan multikultural mempromosikan kurikulum yang mencakup kontribusi dari berbagai budaya dan etnis, menciptakan pemahaman yang lebih baik.
2. Pelatihan Guru
Pelatihan guru multikultural membekali pendidik dengan alat dan keterampilan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung.
3. Pemberdayaan Siswa
Menciptakan peluang bagi siswa untuk memahami dan merayakan keberagaman melalui proyek kolaboratif dan kegiatan berbasis kelompok.
Contoh Masyarakat Multikultural
Keragaman sosial budaya di Indonesia adalah fakta sosial yang dapat menjadi contoh bagi masyarakat multikultural.
Oleh karena itu, keanekaragaman budaya, kelompok etnis dan agama di Indonesia harus dilihat sebagai kekayaan dan bukan sebagai masalah potensial di Republik Indonesia.
Berbagai kelompok etnis di Indonesia dan produk budaya adalah satu kesatuan yang menunjukkan identitas bangsa secara keseluruhan.
Komunitas global akan belajar lebih banyak tentang Tari Kecak dari Bali, Tari Saman dari Aceh, Tari Merak dari Jawa Barat dan tarian daerah lainnya sebagai bagian dari budaya Indonesia.
Mengingat kenyataan orang yang hidup di tengah-tengah perbedaan, gesekan antar kelompok dapat menyebabkan masalah.
Namun, setiap anggota masyarakat harus menjaga hubungan yang harmonis untuk mewujudkan cita-cita Republik Indonesia Serikat sebagaimana diatur dalam 3 Peraturan Pancasila.
Berbagai perbedaan dalam masyarakat ini harus dilihat sebagai alat pemersatu untuk mempertahankan Republik Indonesia, identitas bangsa dan dasar nasionalisme.
Ketika setiap individu / kelompok dapat memahami perbedaan antara etnis, budaya, kelas dan agama, integrasi sosial tercipta.
Selain itu, karena perbedaan horizontal, tidak akan ada kontroversi atau ketidaksepakatan antara individu / kelompok. Karena itu, semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” dapat terealisasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Multikultural di Indonesia
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat dengan keanekaragaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan istilah mayarakat multikultural.
Jika kita mengenal komunitas sebagai sekelompok orang yang telah hidup dan bekerja cukup lama untuk mengatur dan memahami diri mereka sebagai unit sosial dengan batas-batas tertentu (Linton), maka konsep komunitas ini dalam kombinasi dengan validitas multikultural harus dipahami Apa sebenarnya masyarakat multikultural memiliki makna yang sangat luas dan pemahaman yang mendalam.
Multikulturalisme dapat diartikan sebagai keanekaragaman atau perbedaan antara satu budaya dan yang lain.
Hal ini memungkinkan masyarakat multikultural untuk ditafsirkan sebagai sekelompok orang yang tinggal dan tinggal secara permanen di tempat yang memiliki budaya dan karakteristik sendiri yang dapat membedakan antara satu komunitas dan komunitas lainnya.
Setiap komunitas akan menghasilkan budayanya sendiri yang merupakan karakteristik dari komunitas tersebut.
Demikianlah penjelasan tentang Multikultural dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.
Baca juga artikel lainnya :
- Pengertian Java : Sejarah, Manfaat, Elemen dan Cara Kerjanya
- Pengertian Isotop : Struktur, Metode, Aplikasi dan Contohnnya
- Pengertian Montessori : Ciri, Metode, Biaya dan Prinsipnya
- Pengertian Microsoft Word : Sejarah, Fitur dan Ekstensinya
- Pengertian MoU : Ciri, Tujuan, Manfaat, Struktur dan Implikasinya
- Pengertian MCHC : Jenis Pemeriksaan, Penyebab dan Caranya