Pengertian Tolak Peluru

Posted on

Pengertian Tolak Peluru – Atletik sering disebut sebagai induk dari seluruh cabang olahrata (mother of sport) dan olahraga yang sangat tua di dunia. Ada sejumlah jenis olahraga yang tergolong dalam cabang olahraga atletik, salah satunya ialah tolak peluru.

Tolak peluru selalu mengandalkan gerakan menampik atau mendorong bola logam dengan mutu tertentu guna meraih jarak sejauh-jauhnya. Gerakan tolak peluru juga boleh mengandalkan kekuatan di antara tangan saja.

Pengertian Tolak Peluru

Tolak peluru merupakan salah satu cabang olahraga melempar dalam atletik yang mana sang atlet ini akan membuang sebuah bola besi sejauh barangkali dari titik lempar mengarah ke titik pendaratan dengan memakai teknik tertentu serta pun aturan main yang telah ditetapkan.

Olahraga tolak peluru bisa atau dapat dilaksanakan di lapangan indoor ataupun outdoor. Sebagai di antara olah raga cabang lempar, tolak peluru ini adalah satu-satunya yang dapat dilaksanakan di lapangan indoor diakibatkan tidak

Seperti lempar cakram misalnya, tolak peluru ini tak memerlukan area pendaratan peluru yang luas, sebab sejauh ini belum terdapat satupun atlet yang mampu melempar sampai melebihi jarak 25 meter.

Tolak peluru ini yaitu salah satu olah raga berat yang tidak dapat dilaksanakan sembarangan, walau olah raga ini terkesan sepele, yaitu melulu melakukan tolakan bola besi serta pun selesai.

Rata-rata semua juara dunia baik untuk ruang belajar laki-laki atau pun perempuan, memiliki postur tubuh yang besar serta mempunyai energi powerful untuk mengerjakan tolakan meski tidak sedikit juga atlet tolak peluru yang memiliki postur tubuh sedang.

Baca juga: Pengertian Purposive Sampling

Sejarah Tolak Peluru

Tolak peluru ini merupakan olah raga yang sudah ada sejak zaman Yunani kuno, melulu saja pada masa-masa tersebut format serta tata teknik olahraga ini pasti saja berbeda. Berdasarkan keterangan dari Homer, pada waktu tersebut olahraga tolak peluru ini mempunyai nama lempar beban (weight trowing).

Hanya saja tak ada daftar sejarah mengenai format atau pun bahkan jenis beban persisnya (yang bisa/dapat dicari dari data sejarah yang ada tersebut hanyalah lempar batu) yang dipergunakan pada masa-masa itu.

Namun demikian, olah raga itu yakni salah satu jenis pelajaran perang yang dilaksanakan oleh semua prajurit Troya yang lantas dipertandingkan.

Sekali lagi, persaingan tersebut tidak dapat dilacak jejaknya. Salah satu jejak yang bisa/dapat ditemukan dalam olah raga lempar beban itu ialah kompetisi yang diselenggarakan di Skotlandia pada abad ke 1.

Pada abad ke 16 di Inggris, Raja Henry ke VIII pun menyelenggarakan pertandingan yang serupa, yaitu lempar beban serta lempar palu.

Kompetisi kesatu yang bentuknya mendekati tolak peluru masa sekarang ini merupakan kompetisi pada era pertengahan yang mana persaingan yang diadakan oleh kalangan militer ini dibuntuti oleh semua prajurit yang membuang bola besi sejauh barangkali dari titik tolak.

Kompetisi tolak peluru yang kesatu kali terdokumentasikan ini merupakan kompetisi di Skotlandia merupakan sebagai di antara bagian dari The British Amateur Championships pada tahun 1866.

Sejak saat tersebut olah raga itu mulai disukai khususnya di negara-negara Eropa serta menjadi di antara nomor atletik yang dipertandingkan dalam olimpiade canggih kesatu di Yunani ditahun 1896.

Baca juga: Pengertian Administrasi Perkantoran

Gaya Tolak Peluru

Dalam olah raga tolak peluru, ada tiga gaya yang pernah dipakai dalam pertandingan, yaitu gaya Klasik, Gaya Glide (meluncur) serta pun gaya spin (berputar).

Dari ketiga gaya tersebut, selalu gaya meluncur serta berputar saja yang masih dipergunakan tersebut sampai saat ini. Berikut keterangan selengkapnya:

1. Gaya Klasik (samping)

Gaya ini merupakan gaya yang sangat tua serta tidak diketahui siapa penemunya. Gaya ini adalahsuatu gaya tolak peluru yang memakai awalan menyamping, yaitu atlet menghadap kesamping didalam posisi siap sebelum dia mulai menampik peluru.

Pada gaya tersebut, peluru terdahulu dipegang dengan memakai dua tangan, tangan kanan menahan peluru di atas bahu, serta tangan kiri memegang atau pun menjaga peluru unsur atas. Namun peluru itunantinya tetap bakal dilempar dengan memakai satu tangan, yaitu tangan kanan.

2. Gaya Glide (meluncur)

Gaya ini pertama diluncurkan pada tahun 1951 dan kesatukali dipergunakan oleh Parry O’Brien dari Amerika Serikat. Berbeda dengan gaya samping, pada gaya ini atlet akan mengerjakan setengah putaran itudahulu sebelum ia melontarkan peluru.

Pada gaya tersebut, atlet tersebut akan menghadap ke belakang pada persiapan awalnya, lalu lantas mendorong tubuhnya ke arah belakang untuk lantas segera menghadap depan dan melontarkan peluru.

Lemparan terjauh dengan memakai gaya ini ialah lemparan kepunyaan Ulf Timmermann (Jerman Timur) dengan jarak lempar sejauh 23.06 meter.

3. Gaya Spin (berputar)

Gaya ini kesatukali d rilis pada tahun 1972 oleh Aleksandr Baryshnikov dari Rusia yang sukses membuat rekor baru guna nomor putra dengan jarak lempar 22 meter ditahun itu.

Pada gaya tersebut, atlet tersebut akan mengerjakan suatu putaran tersebut 360 derajad sebelum ia mengerjakan suatu lemparan.

Gaya berputar tersebut diinginkan akan dapat memberikan momentum terbaik dalam melempar peluru tersebut sejauh-jauhnya.

Gaya ini merupaka gaya yang sangat sulit dalam tolak peluru sebab atlet tak hanya konsentrasi pada kekuatan tolakan, namun pun harus menguasai kiat berputar dengan baik.

Jika sedikti saja atlet melakukan kekeliruan dalam putaran, maka hasilkan bakal buruk dan bahkan dapat berujung pada kegagalan.

Atlet terbaik dalam tolak peluru yang memecahkan rekor baru dengan gaya ini ialah Randy Brandes yang sukses melempar dengan jarak 23.12 meter.

Baca juga: Pengertian Pencak Silat

Teknik Tolak Peluru

Teknik terpenting didalam tolak peluru terletak dalam sebuah gaya untuk mengerjakan sebuah tolakan. Posisi jari didalam memegang peluru itu tidaklah terlampau penting.

Peluru itu dapat dipegang dengan posisi jari senyaman mungkin supaya bisa menyangga bola ketika tolakan. Sementara itu, diposisi mula peluru itu akan stabil karena selalu menempel pada leher.

Berikut ini uraian untuk memulai dari persiapan mula hingga mengerjakan tolakan dengan memakai dua gaya, yaitu gaya glide dan spin:

1. Teknik Gaya Glide (meluncur)

Posisi mula pada gaya ini ialah dengan menghadapkan tubuh ke arah belakang membelakangi sektor pendaratan, memegang peluru dengan tangan kanan, kemudian menempelkan peluru itu dengan leher sampai-sampai kepala menjadi oleng ke kanan menyesuaikan posisi peluru.

2. Teknik Gaya Spin (berputar)

Gaya ini sangat serupa dengan gaya berputar pada lempar cakram dalam hal mengerjakan putaran.

Peraturan Tolak Peluru

Dalam olahraga tolak peluru, terdapat sejumlah aturan yang jangan dilanggar oleh peserta. Dibawah ini adalah 9 point ketentuan tolak peluru, diantaranya :

  • Atlet boleh menginjak lingkaran tolakan dari arah mana saja. Biasanya semua atlet tersebut memilih guna masuk lingkaran dari segi belakang serta pun samping.
  • Atlet tolak peluru ini selalu mempunyai waktu 60 detik untuk menuntaskan pertandingan sesudah namanya tersebut dipanggil.
  • Atlet tidak diperkenankan memakai sarung tangan, tetapi masih diizinkan menggunakan pelindung ruas jari (taping) sekitar dalam pertandingan.
  • Atlet juga mesti menyangga peluru dengan memakai lehernya sekitar ia mengerjakan gerakan guna tolakan.
  • Peluru tersebut harus dilontarkan melulu dengan memakai satu tangan dengan posisi yaitu lebih tinggi dari bahu.
  • Atlet boleh mengerjakan gerakan tolakan di dalam lingkaran saja, bilamana ia menyentuhkan kakinya tidak banyak saja di luar batas lingkaran, maka dia akan ditetapkan diskualifikasi.
  • Peluru harus tiba pada sektor lokasi pendaratan yang disediakan (34.92 dejarad).
  • Atlet pun harus meninggalkan lingkaran setelah mengerjakan lemparan melulu dengan melalui sisi lingkaran unsur belakang.
  • Atlet boleh meninggalkan lingkaran sesudah peluru itu mendarat.

Ukuran Lapangan Tolak Peluru

Lapangan tolak peluru ini sangat serupa dengan lapangan lempar cakram, tetapi dapat dipisahkan dari adanya papan batas tolakan yang ada pada lingkaran tolak peluru, diantarnaya.

  • Lapangan tolak peluru tersebut terbagi menjadi dua (2), yaitu sektor pendaratan serta pun lingkaran tolakan.
  • Sektor pendaratan tersebut berupa tanah yang ditandai dengan garis batas (sector line) sekaligus pun garis ukur standard yang sedang di tengah lokasi sektor pendaratan. Panjang dari sektor ini paling tidak 25 meter dan dengan sudut 40 derajad.
  • Lingkaran tolakan ini memiliki diameter 2,235 meter yang dikelilingi dengan ring besi dengan ketebalan 66 mm serta pun tinggi 2 cm yang memiliki faedah sebagai batas lingkaran. Pada unsur depan lingkaran ini dipasang balok batas tolakan dengan ukuran panjang 1,22 meter setinggi 10 cm dengan ketebalan11,4 cm.

Demikianlah penjelasan tentang Tolak Peluru dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.