Pengertian Syirik – Sadar atau mungkin tidak, di bumi ini banyak manusia yang bertuhankan lebih satu. Dalam Alquran, ini disebutkan musyrik, yakni beberapa orang yang syirik. Kata syirik ini asal dari ‘syaraka’ yang bermakna menambahkan dua ataupun lebih benda, hal yang berbeda seakan-akan sama.
Pemahaman syirik dalam makna mempersekutukan Tuhan dengan jadikan suatu hal, sebagai objek penyembahan, dan atau tempat gantungkan keinginan dan idaman, terhitung dalam kelompok kufr. Karena, perlakuan itu memungkiri kemahakuasaan dan kemahasempurnaan-Nya.
Syirik ialah muara dari beragam kejahatan dan penyimpangan. Syirik merupakanrusaknya pemikiran atau perilaku. Syirik pada hakekatnya ialah perkataan atau akidah tanpa pengetahuan.Seperti Firman Allah SWT yang mengeluarkan bunyi:
“Sebenarnya Allah SWT tidak mengampunkan dosa syirik mempersekutukanNya (dengan suatu hal apa jua), dan akan mengampunkan dosa lainnya dari itu untuk sesiapa yang diinginkanNya (menurut ketentuan SyariatNya).
Dan sesiapa yang mempersekutukan Allah SWT (dengan suatu hal yang lain), karena itu sebenarnya dia sudah lakukan dosa yang lebih besar.” (Qs. an-Nisa : 48).
Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsiran al-Misbah, ayat di atas memperlihatkan jika perlakuan syirik sebagai dosa yang paling besar karena beberapa bukti keesaan-Nya sebegitu jelas dan terang terhampar di alam raya, bahkan juga pada diri manusia sendiri.
Allah SWT sudah membuatmanusia pada kondisi berpotensi untuk mengenal-Nya dan penuhi bimbingan-tuntunan-Nya.
Berikut ialah keterangan selanjutnya tentang pemahaman syirik dan beberapa jenis dan misalnya yang penting dimengerti, mencuplik dari beragam sumber.
Pemahaman Syirik
Menurut Ibnu Manzur, kata syirik asal dari kalimat fi’il madhi yakni ‘syaraka’ yang memiliki makna bersekutu 2 orang misalkan seorang berbicara “a asyraka billah”, maknanya jika ia sederajat dengan Allah SWT, d ikutip dari publisitas oleh uin.suska.ac.id.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemahaman syirik ialah penyekutuan Allah SWT sama yang lainnya. Misalkan pernyataan kekuatan pengetahuan dibanding kekuatan dan kemampuan Allah SWT, beribadah selainnya ke Allah SWT dengan menyembah patung, beberapa tempat sakral dan makam, dan keyakinan pada kehebatan warisan-peninggalan leluhur, yang dipercaya tentukan dan memengaruhi jalan kehidupan.
Menurut Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tuwaijiri, pemahaman syirik ialah menyukutukan Allah SWTdalam rububiyyah-Nya, uluhiyyah-Nya, asma’ (beberapa nama) dan karakter-Nya, atau satu diantaranya. Bila seorang hamba yakini jika ada si Pembuat atau si Penolong selainnya Allah SWT, karena itu dia sudah musyirik.
Bila dia memiliki keyakinan jika ada Tuhan selainnya Allah SWT yang memiliki hak untuk disembah, karena itu dia sudah musyirik. Apabila dia memiliki keyakinan jika ada yang seperti Allah SWT dalam asma’ (nama) dan karakter-Nya, karena itu dia sudah musyirik.
Sejarah Perjalanan Perilaku Syirik
Beberapa suku Arab yang sudah musnah, seperti suku ‘Adalah dan Thamud, umat Nabi Hud dan Nabi Saleh penghuni wilayah Madyan dan Saba, dan umat Nabi Syu’ib dan Nabi Sulaiman hidup antara beberapa penyembah berhala atau matahari, mencuplik Ja’far Subhani dalam Study Krisis Paham Wahabi Tauhid dan Syirik.
Bangsa Arab dari turunan Nabi Ismail, untuk saat-saat tertentu, ialah golongan yang bertauhid dan meng ikuti tuntunan-ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail a.s, namun lama- kelamaan karena pertemanan dengan beberapa suku penyembah berhala dalam warga Arab usiliah, dengan beransur-ansur muncul juga keyakinan keberhalaan sebagai mengganti akidah tauhid.
Selain itu, beberapa periset memiliki pendapat jika keberhalaan tumbuh karena penghormatan dan takzim berlebih-lebihan dan kemauan untuk mendokumentasikan masa lalu pada beberapa tokoh besar. Setiap seorang figur besar wafat, mereka mengukir patung untuk hidupkan lagi masa lalu padanya dan mendokumentasikan penghormatan padanya pada diri mereka.
Tetapi secara berakhirnya saat dan gantinya angkatan untuk angkatan, patung-patung ini pada akhirannya beralih menjadi pemujaan, walau pada awalnya tidak ada keyakinan semacam itu yang mengikuti pembikinannya dulu.
Menurut Yusuf Qardhawi dalam Inti Tauhid dan Peristiwa Kemusyrikan, syirik yang pertama kalinya terjadi di bumi ialah syirik golongan Nabi Nuh a.s, pemicunya ialah ghuluw (terlalu berlebih) pada beberapa orang shalih.
Untuk menampik keyakinan keberhalaan ini, Hamka memberikan dua hujjah, karena sesuatu beribadah sebaiknya ada argumen dan dalilnya. Menurut beliau Pertama, alasan dengan menggunakan akal, berhala yang dibikin tangan sendiri dipandang memiliki kekuasaan seperti Tuhan dan disembah seperti menyembah Tuhan.
Ke-2 , alasan bukti, yang disebut data dan bukti untuk ketahui sumber dari keyakinan yang sulit tersebut. Bila hal tersebut disebutkan agama, karena itu perlihatkan kitabnya yang di turunkan Allah SWT seperti Taurat, Injil, Zabur, dan Alquran. Tetapi semua itu tidak ada.
Hamka memberikan deskripsi jika tuntunan spiritual sebagai kacau balau dan kacau-balau balaunya pikiran manusia.
Hamka memandang jika manusia yang mempraktikkan tuntunan spiritual sudah lakukan muslihat yang lumayan besar karena mengeklaim dianya sudah terima wangsit atau pesan dari yang goib seperti wahyu atau pengetahuan ladunni yang dipunyai oleh beberapa pakar tasawuf, walau sebenarnya selanjutnya bisa dibuktikan jika wangsit itu diterimanya dari syaitan.
Tipe-Jenis Syirik
Syirik ialah perlakuan, asumsi atau i’tikad yang menyekutukan Allah SWT sama yang lainnya, seolah-olah ada yang maha kuasa dari sisi Allah SWT. Pemahaman syirik bisa dimengerti dari beragam seginya. Dalam surah an-Nisa ayat 48, diterangkan jika pembagian syirik dibagi ke enam jenis, yakni:
- Syirik al-Istiqlal, yakni memutuskan pendirian jika Tuhan itu ada dua dan ke-2 nya bebas melakukan tindakan masing-masing. Seperti syiriknya orang majusi (penyembah api). Menurutnya Tuhan itu dua, pertama Ahuramazda, Tuhan dari semua kebaikan dan Ahriman, Tuhan dari semua kejahatan.
- Syirik at-Tab’id, yakni membuat Tuhan terbagi dalam beberapa Tuhan, sebagai syiriknya orang Nasrani.
- Syirik at-Taqrib, yakni beribadat, menyembah ke yang selainnya Allah SWT untuk dekatkan diri pada Allah SWT, seperti syiriknya orang Usiliah jaman dulu.
- Syirik at-Taqlid, yakni menyembah, beribadat ke yang selainnya Allah SWT karena taqlid (turut-turutan) ke seseorang.
- Syirik al-Asbab, yakni menyandar dampak ke penyebab yang umum, seperti syiriknya beberapa orang pakar filsafat dan pengikut memahami naturalis. Mereka berbicara jika semua peristiwa alam ini tidak ada keterkaitan dengan Tuhan, walau Tuhan itu ada. Tetapi ialah sebab-akibat dibanding alam tersebut.
- Syirik al-Aghrad, yakni beramal bukan lantaran Allah SWT.
Empat yang pertama di atas, hukumnya adalah kufur menurut ijma’ ulama. Hukum yang ke enam adalah maksiat (durhaka) bukan kafir, menurut ijma’. Adapun hukum syirik yang ke-5 mengkehendaki keterangan.
Barangsiapa yang berbicara jika penyebab yang umum tersebut yang memberikan sisa menurut tabi’atnya, tidak ada keterkaitan dengan Allah SWT kafirlah hukumnya. Dan barangsiapa yang berbicara jika alam itu memberikan sisa karena Tuhan Allah SWT sudah memberikan kemampuan atasnya, orang itu fasiq.
Pembagian Syirik Secara Jumlah dan Kualitas
Pembagian syirik secara jumlah bisa dipisah tiga, mencuplik Syahrin Harahap dan Hasan Bakti Nasution dalam Ensiklopedia Aqidah Islam, yakni:
- Syirik Uluhiyyah, yakni menyekutukan Allah SWT dalam makna yakini ada Tuhan lain selainnya Ia, sebagai pembuat semesta alam.
- Syirik Rububiyyah, yakni menyekutukan Allah SWT dalam makna yakini ada Tuhan lain selainnya Ia, sebagai pemelihara dan pengontrol semesta alam.
- Syirik ‘Ubudiyyah, yakni menyekutukan Allah SWT dalam makna yakini ada Tuhan lain selainnya Ia, sebagai yang disembah. Dalam kata lain, seorang menyembah Allah SWT sekalian menyembah tuhan-tuhan lain.
Sementara, secara kualitas syirik bisa dipisah dua,yakni:
- Syirik besar (al-Syirk al-Akbar), yakni yakini ada Tuhan selainnya Allah SWT. Disebutkan syirik besar karena menyekutukan Tuhan keseluruhannya. Demikian besarnya, hingga dosa aktor syirik ini tidak diampuni Allah. Secara teologis tidak seluruhnya orang musyrik dipersamakan kafir, karena dari mereka ada yang masih tetap yakin ke Allah SWT, berbeda sama orang kafir yang sebetulnya. Tetapi, karena dosa-dosanya tidak diampuni Tuhan, karena itu di akhirat dia akan masuk neraka.
- Syirik kecil (al-Syirk al-Asqhar), yakni lakukan sembahan bukan lantaran Allah SWT, tapi karena manusia. Misalkan, seorang melakukan shalat bukan lantaran Tuhan, tapi karena manusia, supaya disebutkan alim. Dalam Islam syirik wujud ini disebutkan dengan riya. Disebutkan syirik kecil karena menyekutukan Tuhan cuma dalam melaksanakan ibadah.
Bentuk-Bentuk Syirik
Wujud dan macam syirik berbeda dari saat ke saat, dan pada sebuah tempat dengan tempat yang lain. Misalkan, wujud syirik yang sudah dilakukan golongan Nabi Nuh AS ialah menyembah Wadd, Suwaa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr.
Mereka ialah beberapa orang shalih saat sebelum jaman Nabi Nuh AS. Saat mereka meninggal dunia, setan membisikkan ke beberapa orang pada jaman itu agar membuat beberapa gambar dan patung mereka.
Dalam pada itu, wujud syirik yang sudah dilakukan oleh Bani Israil ialah menyembah anak sapi. Wujud kemusyrikan golongan Nasrani ialah menuhankan Nabi Isa a.s. Beberapa orang Majusi lakukan kesyirikan berbentuk menyembah api. Dan Arab Usiliah lakukan kemusyrikan berbentuk ambil pemberi syafaat dari selainnya Allah SWT.
Beberapa contoh itu sebagai bukti jika perlakuan syirik tetap terjadi di tengah umat manusia secara bermacam memiliki bentuk. Untuk ketahui macam syirik, karena itu berikut ialah bentuk- wujud syirik:
1. Sihir
Sichir ialah perlakuan kufur dan terhitung tujuh dosa besar yang memusnahkan. Sichir menyebabkan bahaya dan tidak berguna.Allah SWT berfirman yang maknanya “Mereka pelajari suatu hal yang mencemoohkan, dan tidak memberikan faedah ke mereka” (Qs. al-Baqarah: 102).
Orang yang mempraktikkan sichir dipandang sudah kafir. Vonis untuk penyihir ialah dibunuh. Penghasilan yang dibuat dari sichir ialah haram dan nista. Beberapa orang bertindak haram dengan minta kontribusi tukang sichir untuk menangani sichir yang serangnya, tapi semestinya dia kembali ke Allah SWT dan cari kesembuhan dengan firman-Nya, misalkan dengan membaca ayat-ayat pelindungan dan lain-lain.
2. Menyembah Makam
Menyembah makam bermakna yakini jika beberapa wali yang sudah wafat dapat penuhi keperluan dan singkirkan bencana, dan meminta bantuan pertolongan dan dana untuk mereka.24 Allah SWT berfirman yang maknanya “Dan Rabbmu sudah memerintah supaya kamu tidak boleh menyembah selainnya Ia” (Qs. al-Isra’: 23).
Begitupun berdoa ke orang mati, baik beberapa nabi, orang- orang shalih taupun lainnya, untuk minta syafaat atau untuk menghindari diri dari kesulitan.
Walau sebenarnya Allah SWT sudah berfirman yang maknanya “Tidakkah Ia (Allah) yang memperbolehkan (doa) orang yang dalam kesusahan jika ia berdoa kepada-Nya, dan hilangkan kesulitan dan jadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemi
Beberapa penyembah makam berkeliling-keliling disekitaran makam, sentuh dan menyeka tiang-tiangnya, mencium pintunya dan membaluri muka dengan tanahnya. Jika menyaksikan makam dan berdiri di hadapannya, mereka bersujud dengan khusyuk dan runduk, sambil memanjatkan permintaan dan keperluan.
Walau sebenarnya Allah SWT sudah berfirman yang maknanya, “Dan siapakah yang semakin lebih menyimpang dibanding beberapa orang yang menyembah selainnya Allah SWT, (sembahan) yang tidak bisa memperbolehkan (doa)nya sampai hari kiamat, dan mereka lupa dari (memerhatikan) doa mereka?” (Qs. al-Ahqaf: 5).
Wujud kesyirikan lainnya ialah bernazar untuk selainnya Allah SWT, seperti beberapa orang yang bernazar untuk memasangkan lampu dan lilin untuk penghuni pendam.
3. Tathayyur
Tathayyur ialah memandang merasakan kemalangan karena hewan, seorang, atau sesuatu tempat dan itu terhitung syirik karena aktornya tergantung pada selainnya Allah SWT dengan kepercayaan mendapatkan bahaya dari makhluk yang tidak memiliki mafaat atau mudharat untuk dirinya.
Walau sebenarnya, segala hal, terhitung peruntungan dan kemalangan, sudah diputuskan oleh Allah SWT untuk menerpa siapa pun yang diinginkan-Nya. Allah SWT akan menerpakan sebuah kemalangan dan peruntungan ke tiap orang disamakan amal ibadahnya, atau memang Allah SWT akan mengetes orang itu.
Bahaya Perlakuan Syirik
Karena negarif perlakuan syirik diantaranya:
- Ibadah saleh yang telah ditangani oleh beberapa orang yang melakukan perbuatan syirik akan musnah dan percuma.
- Beberapa orang musyrik betul-betul lakukan kemaksiatan yang lebih besar
- Akan masuk ke neraka Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an surah al-Bayyinah ayat 6: Sebenarnya beberapa orang yang kafir yaitu pakar kitab dan orang- orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka abadi didalamnya. mereka itu ialah sejelek-buruk makhluk.
Langkah Menghindar dari Perlakuan Syirik
Antara sikap atau beberapa hal yang dapat dilaksanakan supaya seorang terbebas dari perlakuan syirik ialah seperti berikut:
- Selalu menegakkan shalat, karenanya lakukan sholat yang betul akan terbebas dari perlakuan bengis
- Selalu berusaha tingkatkan ketakwaan ke Allah, karenanya demikian akan diberi jalan keluar pada semua permasalahan
- Selalu berusaha latih diri untuk selalu ingat jika syirik itu ialah dosa yang terbesar antara dosa-dosa yang terdapat dan tidak diampuni oleh Allah Swt. Bila kita selalu ada dalam kesadaran jika syirik itu akan menggeret aktornya ke neraka, karena itu kita akan berusaha menghindar dari perlakuan syirik
- Selalu ingat Allah di mana saja ada. Dengan selalu ingat Allah hati akan tenang dan selalu ada dalam situasi contact batin dengan si Khaliq. Beribadah sebagai salah satunya elemen paling fundamental dalam membuat hubungan dengan Makin bertambah lakukan beribadah makin terbuka peluang untuk dapat dekat sama Tuhan.
Demikian artikel kali ini. Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk mempelajari Syirik lebih baik lagi. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Baca juga artikel lainnya :
- Pengertian Tunjangan
- Pengertian Persediaan
- Pengertian Mutasi
- Pengertian Ekonomi Kreatif
- Pengertian Kalor
- Pengertian Infrastruktur
- Pengertian Profitabilitas
- Pengertian TIK