Pengertian Syair

Posted on

Pengertian Syair – Syair menjadi di antara karya sastra yang masih terjaga sampai sekarang. Syair adalah salah satu jenis karya sastra puisi lama.

Meski eksistensi tidak sepopuler puisi baru, tetapi syair memaparkan bait-bait kata yang estetis dan kecintaan untuk orang yang membaca. Pesan-pesan atau arti yang terdapat dalam syair pun dapat menggugah perasaan.

Pada artikel ini, anda akan kami ajak untuk memahami lebih dalam seputar syair, mulai dari pengertian, ciri, struktur, jenis, sampai contoh lengkapnya. Baca hingga habis, ya!

Pengertian Syair

Syair merupakan jenis puisi lama yang pada tiap-tiap bait tersebut terdiri atas empat larik (baris) yang selesai dengan bunyi yang sama.

Syair tersebut dipakai untuk melukiskan hal-hal yang panjang contohnya seperti tentang sebuah cerita, nasihat, agama, cinta, dan beda sebagainya.

Oleh karena itu, bait-bait didalam syair ini paling banyak. Ditinjau dari struktur fisiknya, syair ini paling terikat oleh jumlah baris didalam satu bait, jumlah suku kata didalam tiap baris, jumlah bait dalam tiap puisi, dan aturan didalam urusan rima dan pun ritma.

Jenis-Jenis Syair

Berdasarkan keterangan dari jenisnya, syair dipecah menjadi lima kategori. Adapun jenis-jenis syair yakni sebagai berikut:

1. Syair Panji

Syair Panji mengisahkan tentang suasana yang terjadi dalam istana dan suasana orang-orang yang berasal dari isana. Contoh syair panji ialah Syair Ken Tambuhan yang mengisahkan tentang seorang putri mempunyai nama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan untuk Sang Ratu Kahuripan.

2. Syair Romantis

Syair Romantis berisi mengenai percintaan yang seringkali ada pada kisah alipur laram hikayat, maupun kisah rakyat. Contoh syair romantis yaitu Syair Bidasari yang mengisahkan tentang seorang putri raja yang telah dilemparkan ibunya.

Setelah sejumlah lama ia ditelusuri Putra Bangsawan (saudaranya) guna bertemu dengan ibunya, Pertemuan juga terjadi dan kesudahannya Bidasari mengampuni ibunya, yang telah melemparkan dirinya.

3. Syair Kiasan

Syair Kiasan berisi mengenai percintaan ikan, burung, bunga atau buah-buahan. Percintaan itu adalahkiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu.

Contoh syair kiasan yaitu Syair Burung Pungguk yang isinya mengisahkan tentang percintaan yang gagal dampak perbedaan pangkat, atau laksana perumpamaan “seperti pungguk memimpikan bulan”

4. Syair Sejarah

Syair Sejarah merupakan syair yang menurut peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi mengenai peperangan.

Contoh syair sejarah yakni Syair Perang Mengkasar (dahulu mempunyai nama Syair Sipelman), berisi mengenai perang antara orang-orang Makassar dengan Belanda.

5. Syair Agama

Syair Agama adalah syair terpenting. Syair agama dipecah menjadi empat yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang doktrin Islam, (c) syair riwayat kisah nabi, dan (d) syair nasihat.

Baca juga: Pengertian NPWP

Manfaat Syair

Dalam kehidupan sehari-hari ternyata suatu syair bisa bermanfaat untuk manusia. Salah satunya bermanfaat dalam pekerjaan kesenian dan kebudayaan masyarakat Manfaat itu diantaranya merupakan:

  • Syair dijadikan sebagai hiburan. Ia tidak jarang dilagukan dalam majlis-majlis tertentu. Contohnya: pesta dan keramaian, dipertandingkan atau dalam upacara-upacara adat.
  • Syair dipakai dalam adat perkahwinan.
  • Syair pun dilagukan atau dinyanyikan sebagai mengiringi tarian-tarian tertentu. Contohnya: dalam dabus atau boria.
  • Kemerduan suara atau kelembutan nada syair berupaya mengusik perasaan dan seterusnya meninggalkan kesan yang mendalam.
  • Syair juga dipakai untuk mengucapkan pengajaran melalui kisah dan lagu tersebut. Contohnya: dalam hal-hal yang menyentuh aspek pengajaran.

Unsur-unsur Syair

Berikut ini bagian yang terdapat dalam sebuah syair.

1. Unsur Intrinsik

Dalam suatu syair ada unsur-unsur intristik yang menyusunnya. Pahami bagian intristik syair sebelum memahami ciri-cirinya. Berikut bagian intrinsik dalam syair:

  • Tema: merupakan gagasan pokok yang hendak penyair sampaikan melewati syairnya untuk para pembaca.
  • Perasaan: sesuatu yang hendak penyair utarakan/ungkapan yang berupa ciri khasnya, teknik pandang, karakter dan beda sebagainya.
  • Nada: sebuah intonasi atau pun penekanan dalam isi syair yang bisa berupa mengejek, menasehati, bergurau, bergembira,mengkritik, berbelas kasihan serta sebagainya.
  • Amanat: adalah suatu pesan atau nasehat yang hendak penyair sampaikan untuk tiap-tiap pembaca.

Baca juga: Pengertian Atom

2. Unsur Ekstrinsik

A. Latar Belakang Kehidupan dari Seorang Penyair

Unsur ekstrinsik dari suatu syair dapat dipungut dari latar belakang penyair. Latar belakang kehidupan penyair dapat saja menjadi salah satu ilham si penyair dalam menciptakan karya sastra.

Misalnya seorang penyair memiliki cerita cinta yang begitu rumit, maka cerita cintanya bisa menjadi syair percintaan yang menyayat hati. Sehingga pembaca dapat menikmati pula pilunya cerita cinta si penyair.

B. Pendidikan dari Seorang Penyair

Unsur ekstrinsik pendidikan dapat meliputi tidak sedikit hal. Mulai dari asal-usul penulis, tergolong pendidikan, kependudukan, agamanya, sampai kondisi psikologisnya. Dapat disampaikan faktor ini datang dari diri pengarang sendiri.

Tentunya bagian ini dapat memprovokasi suatu karya sastra, contohnya novel dari negara beda maka akan bertolak belakang dari novel yang dibikin orang Indonesia.3. Latar belakang kebiasaan dan pun sosial dari seorang penyair.

C. Kondisi Sosial Budaya

Di samping latar belakang penyair, situasi sosial dan kebiasaan juga dapat memprovokasi suatu karya sastra yang di buat.

Faktor ini datangnya dari lingkungan masyarakat atau tempat pengarang tinggal,seperti ideologi, situasi politik, situasi ekonomi, situasi sosial, dsb.

Misalnya seperti syair jaman dahulu tentu ada perbedaan dengan syair baru jaman sekarang, atau syair yang di tulis oleh orang metropolitan tentu akan mempunyai perbedaan dari syairl orang yang bermukim di wilayah yang bukan metropolitan laksana pedesaan, perbedaan tersebut dapat berupa dari sisi penulisan, penyampaian, dan sebagainya.

Ciri-ciri Syair

Berikut merupakan ciri dari sebuah syair.

  • Syair memiliki sajak a-a-a-a.
  • Setiap baris syair terdiri dari 8 hingga 14 suku kata.
  • Setiap baitnya memberi makna satu kesatuan.
  • Tiap bait dalam syair terdiri dari 4 baris atau larik.
  • Syair tidak memiliki sampiran sampai-sampai semua barisnya berisi isi dan makna.
  • Makna di dalam syair ditentukan oleh bait-bait selanjutnya.
  • Bahasa syair ialah berbentuk kiasan.
  • Syair seringkali berisi tentang dongeng, cerita, petuah, dan nasihat.
  • Irama dalam syair terjadi pada masing-masing pertengahan baris.

Struktur Syair

  • Syair terdiri atas empat baris/larik dalam masing-masing bait.
  • Syair tidak mempunyai sampiran, seperti halnya dalam pantun. Dengan kata lain, seluruh baris berisi isi dan makna.
  • Syair tidak berlalu dalam satu bait.
  • Makna syair ditentukan oleh bait-bait berikutnya (hampir sama dengan paragraf dalam cerita).
  • Pola rimanya a-a-a-a (rima sama).

Baca juga: Pengertian Regulasi

Contoh Syair

Supaya lebih jelas dalam mengetahui pengertian syair, inilah rangkuman contoh syair yang kami ambil dari sekian banyak sumber.

1. Contoh Syair Kehidupan

Jika anda sedang bersedih
Jangan kecil hati terlalu berlebih
Jika anda sedang bahagia
Jangan sampai anda jemawa

Jika hidup melulu sekadar hidup
Seekor kera pun sanggup
Jika kerja melulu sekadar kerja
Kerbau pun sanggup melakukannya.

2. Contoh Syair Cinta

Siapa telah menempatkan cinta
Dalam jiwa serta raga
Membuatku gundah gulana
Resah gelisah tidak jarang kali kurasa

Siapa sudah mengukir nama
Menggurat hebat dalam jiwa
Terbakar hati sebab asmara

Mengapa kau menabur cinta
Saat anda akan berpisah
Rasa bergelora dalam dada
Akankah menyatu anda berdua

Mungkin berikut takdir cinta
Berliku-liku membawa cerita
Akan teringat sepanjang masa
Akan abadi selama-lamanya.

3. Contoh Syair Pendidikan

Dengarlah wahai anakanda
Rajinlah belajar sepanjang masa
Ilmu tiada pernah berakhir dieja
sebagai bekal sepanjang usia

Dengan ilmu anda terjaga
Dari suramnya masa-masa dan masa
Cemerlang bakal senantiasa
Menyinari dirimu di masa dewasa.

4. Syair Kiasan

Dia sudah masuk mengukir suatu nama
Terlukis di dalam suatu jiwa
Membuat rindu tidak jarang kali membara
Hati terbakar sarat dengan asmara

Dia sudah dapat menempatkan tentang cinta
Masuk di dalam hati dan jiwa
Membuat gundah untuk setiap orang yang mengalaminya
Gelisah dan resah yang akhirnya tidak jarang kali dirasa

Tak butuh menabur mengenai cinta
Karna melulu akan menciptakan hati luka
Jika pada akhirnya anda tak barangkali bersama
Tak laksana tentang janji kita ketika berdua

Jaga janji supaya tetap tidak jarang kali setia
Jaga hati supaya tidak muda tergoda
Agar hubungan anda masih terjaga
Keindahan tersebut yang melulu dapat terasa

Cinta yang menghanguskan jiwa
Membuat kedua manusia saling terlena
Ingatlah tidak jarang kali kita pada yang maha Kuasa
Agar hati tak melakukan dosa.

5. Syair Burung Nuri Karya Sultan Badaroedin

Paksi Simbangan konon namanya
Cantik dan manis sekalian lakunya
Matanya intan berkilauan cahayanya
Paruhnya gemala tiada taranya

Terbangnya Simbangan berperi-peri
Lintas di Kampung Bayan Johari
Terlihatlah untuk putrinya Nuri
Mukanya berkilauan manis berseri

Simbangan mengerling ke atas geta
Samalah sama berjumpa mata
Berkobaran arwah leburlah cinta
Letih dan lesu rasa anggauta.

Demikianlah penjelasan tentang Syair dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.