Pengertian Studi Kasus – Bagi anda yang menggeluti bidang akademik dipastikan sudah tidak asing dengan istilah riset studi permasalahan yang juga disebut dengan istilah studi kasus.
Studi kasus sendiri tergolong ke dalam satu diantara sejumlah jenis studi kualitatif yang kemudian lumayan sering digunakan.
Khususnya untuk riset yang melibatkan subjek riset dari kumpulan masyarakat tertentu. Sekaligus riset yang tujuannya untuk menelaah karakter maupun aspek sosial tertentu. Metode riset satu ini pun umum dipakai untuk menganalisis suatu gejala atau objek riset yang kompleks.
Jika di pikiran kamu sendiri metode riset satu ini masih asing maka dapat mempelajarinya dari dasar dulu. Salah satunya dibuka dari pengertiannya, yang memang dikatakan oleh banyak ahli.
Mengapa? Selain masing-masing pakar mengucapkan pendapatnya, juga karena belum ada pengertian pasti dari studi kasus. Berikut informasi lengkapnya.
Pengertian Studi Kasus
Studi kasus merupakan laporan informasi deskriptif tentang data penelitian percobaan atau percobaan, peristiwa, proyek atau analisis.
Pada ilmu sosial studi permasalahan melibatkan suatu pengecekan yang mendalam dan pun rinci dari sebuah subjek studi, serta dengan situasi kontekstual yang berkaitan. Dimana studi permasalahan ini dapat dihasilkan dengan mengekor metode riset yang formal.
Studi kasus ialah cenderung hadir di tempat riset formal entah tersebut sebagai jurnal, konferensi profesional, daripada karya-karya populer. Studi permasalahan juga tidak sedikit dipakai dalam profesi dan disiplin, mulai dari antropologi, psikologi, sosiologi sampai ilmu politik dan ilmu administrasi.
Saat kita mengerjakan sebuah riset studi kasus, permasalahan yang sedang dipelajari atau dianalisis tersebut dapat berupa organisasi, individu, perbuatan atau peristiwa yang ada di masa-masa dan pun tempat tertentu.
Namun saat permasalahan yang digunakan dalam definisi abstrak, contohnya dalam klaim, argumen atau proposisi, permasalahan tersebut dapat menjadi subjek dari banyaknya cara penelitian, jadi bukan cuma riset studi permasalahan saja.
Studi permasalahan juga dapat melibatkan metode riset kuantitatif dan pun penelitian kualitatif. Studi permasalahan ini terdapat sejumlah definisi yang menyatakan tentang definisi dari studi kasus.
Diantara pengertian tersebut ialah seperti yang telah saya tuliskan di bawah ini.
- Studi kasus merupakan strategi dari investigasi dan penelitian pengalaman yang menginvestigasi akan gejala pada konteks kehidupan nyata.
- Studi permasalahan ini didasarkan pada proses penyelidikan mendalam pada sebuah kelompok, pribadi atau sebuah peristiwa guna mengeksplorasi penyebab prinsip yang mendasarinya.
- Studi kasus yaitu analisis deskriptif dan pun eksploratif dari kelompok, perorangan atau sebuah peristiwa.
- Penelitian studi kasus dapat berupa studi permasalahan ganda maupun tunggal, termasuk pun bukti kuantitatif, urusan ini tergantung dari sekian banyak sumber bukti dan pun manfaat daripada pengembangan proposisi sebelumnya.
- Studi kasus yakni proses analisis untuk suatu kelompok, perorangan, periode, peristiwa, keputusan, kebijakan, lembaga maupun sistem beda yang dipelajari dengan satu atau lebih metode.
- Suatu riset studi permasalahan ini mengacu untuk sutid yang lebih mendalam serta terperinci tentang seseorang atau suatu kumpulan kecil individu.
Studi tersebut seringkali akan mempunyai sifat kualitatif, sampai-sampai akan menghasilkan pemaparan naratif tentang perilaku atau sebuah pengalaman.
Penelitian dari studi permasalahan tidak akan dipakai untuk menilai karena atau akibat, pun tidak akan digunakan guna mengejar suatu kebenaran yang dapat digeneralisasikan atau untuk menciptakan suatu prediksi.
Oleh sebab itu sebaliknya, penekanan pada riset studi permasalahan ini bakal ditempatkan untuk eksplorasi dan juga pemaparan mengenai sebuah fenomena.
Karakteristik utama dari riset studi permasalahan adalahfokusnya yang sempit, menyerahkan tingkat rinci yang paling tinggi dan juga dapat menggabungkan data subjektif maupun objektif guna menjangkau pemahaman yang lebih mendalam.
Pengertian Studi Kasus Menurut Para Ahli
Sebagai di antara metode riset yang lumayan sering digunakan, maka tidak tertutup bisa jadi kamu pun akan menjadikannya sebagai pilihan.
Sehingga paling tepat jika mempelajarinya, supaya dapat memahami apa itu studi permasalahan dan tidak mengalami kendala pada ketika mempraktekannya di lapangan.
Berbicara mengenai pengertian dari riset studi permasalahan maka akan merundingkan pendapat yang diajukan oleh sejumlah pakar. Beberapa diantaranya merupakan:
1. Yin
Pendapat pertama dikatakan oleh Yin (1996) yang menyatakan bahwa studi permasalahan merupakan proses penelusuran pengetahuan yang pengalaman guna menginvestigasi dan meneliti sekian banyak fenomena dalam konteks kehidupan nyata.
Metode studi permasalahan menurut keterangan dari Yin pun baru dapat diterapkan saat batas antara gejala dengan konteks kehidupan nyata ingin samar. Sehingga tidak tampak begitu jelas, yang tentu menimbulkan suatu topik riset yang mesti ditemukan jawaban atau solusinya.
2. Pollit dan Hungler
Pendapat berikutnya datang dari Pollit dan Hungler (1990), dua-duanya menjelaskan bahwa studi kasus yaitu metode riset yang fokusnya terletak pada penentuan dinamika tentang pertanyaan lebih lanjut kenapa seseorang berpikir, mengerjakan sesuatu, atau bahkan mengembangkan diri.
Keduanya juga berasumsi bahwa konsentrasi tersebut sangat urgen untuk cara studi kasus sebab memang diperlukan analisis yang intensif. Fokus utamanya ialah alasan kenapa seseorang hendak mencapai sebuah tujuan, bukan hasil atau pencapaian destinasi orang tersebut.
3. Susilo Rahardjo dan Gudnanto
Sedangkan Susilo Rahardjo dan Gudnanto (2011) menyatakan bahwa riset studi kasus yakni metode yang diterapkan guna memahami pribadi lebih mendalam dengan dipraktekkan secara integratif dan komprehensif. Langkah tersebut dilaksanakan untuk mengetahui karakter pribadi yang dianalisis secara mendalam.
Di samping mempelajari karakter individu, pun membantu menilai penyelesaian atas persoalan yang dihadapi pribadi tersebut. Harapannya ialah ketika masalah yang dihadapi dapat terselesaikan. Maka pribadi tadi bakal mempunyai karakter dan cara beranggapan yang lebih baik.
4. Bimo Walgito
Berikutnya ialah Bimo Walgito (2010) yang menjelaskan bahwa cara studi kasus ialah metode yang bertujuan guna mempelajari dan menginvestigasi suatu kejadian atau gejala mengenai individu, laksana riwayat hidup seseorang yang menjadi objek penelitian.
Bimo pun menambahkan bahwa untuk mengemban penelitian studi kasus dibutuhkan informasi sebanyak barangkali dan integrasi data. Integrasi data ini dapat diperoleh dari metode riset lain untuk dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan mendalam.
5. Tellis
Tellis (1997) pun menjelaskan mengenai pengertian dari cara studi kasus. Tellis menyatakan bahwa cara ini merupakan metode riset yang mempunyai mempunyai unit analisis yang lebih mengacu pada sistem perbuatan yang dilaksanakan dibanding pada individunya sendiri atau sebuah lembaga tertentu.
Berdasarkan keterangan dari Tellis, unit analisis adalah komponen sangat kritikal dalam penerapan studi kasus. Unit analisis ini lantas juga dikatakan Tellis dapat bervariasi, antara pribadi maupun dengan sebuah lembaga.
Penelitian dengan cara studi kasus dilaksanakan secara mendalam dan terperinci, sampai-sampai peneliti dapat mengenal pribadi (seseorang) maupun sekelompok kecil individu. Tidak salah andai penelitian dengan cara ini masuk kelompok penelitian kualitatif yang hasil penelitiannya berupa riset deskriptif naratif.
Hal unik dari studi kasus ialah penekanannya terdapat pada eksplorasi dan pemaparan suatu gejala yang menjadi objek penelitian.
Sehingga tidak berfokus pada sebab dampak dan tidak pun memiliki konsentrasi pada tujuan mengejar kebenaran yang dapat digeneralisasi maupun ditebak sebelumnya.
Baca juga: Pengertian Marketing
Jenis-jenis Studi Kasus
Sama seperti metode riset lainnya, riset studi kasus pun terbagi menjadi sejumlah jenis. Satu sama beda mempunyai perbedaan baik dari sisi hipotesis (jawaban sementara) maupun dari tesis yang bakal dibuktikan.
Jenis-jenis dari studi permasalahan ini kemudian dapat diterapkan di sekian banyak bidang. Seperti bidang psikologi, bisnis, seni, dan lain sebagainya. Adapun jenis-jenisnya sendiri merupakan:
1. Studi Kasus Eksplanatori
Jenis pertama ialah studi permasalahan eksplanatori, yaitu jenis cara studi permasalahan yang dipakai oleh peneliti saat tidak lagi dapat menemukan atau mempunyai kendali atas gejala yang diteliti.
Sehingga peneliti lantas mempunyai pertanyaan “mengapa” atau bagaimana” gejala tersebut tidak dapat lagi dikendalikan.
Jenis studi permasalahan ini sendiri pun diketahui berfokus pada gejala dalam kehidupan nyata. Penerapannya sesuai untuk gejala maupun sebuah kelompok pribadi yang tidak atau belum dapat dijelaskan. Hal ini lumrah sebab dalam setiap pribadi atau manusia dipastikan ada satu dua variabel yang tidak dapat dijelaskan.
Maka destinasi utama dari cara studi permasalahan eksplanatori ialah untuk menunjukan data yang tidak dapat dijelaskan tadi. Sekaligus melakukan pemaparan investigasi kausal.
2. Studi Kasus Eksploratori
Jenis kedua dari riset studi kasus yaitu studi permasalahan eksploratori, yakni metode riset yang tujuannya ialah untuk membalas pertanyaan “apa” dan pun “siapa”. Data yang dikoleksi peneliti berasal dari dua sumber, yaitu dari data eksplorasi dan data tambahan.
Data tambahan dapat diperoleh peneliti dari pekerjaan wawancara, eksperimen, kuesioner, dan beda sebagainya. Umumnya cara satu ini sangat sesuai diterapkan pada riset formal dan berskala besar.
Tujuannya ialah membantu peneliti menemukan lebih tidak sedikit informasi latar belakang dibanding studi permasalahan biasa.
Dilakukan kegiatan tambahan untuk mendapat data tambahan pun dimaksud guna mendapatkan hasil riset yang lebih baik. Selain tersebut juga dapat bertujuan untuk menyerahkan lebih tidak sedikit waktu untuk peneliti memahami dan mengetahui informasi yang diperoleh selama proses pengamalan penelitian.
3. Studi Kasus Deskriptif
Berikutnya yakni studi permasalahan deskriptif yang diterapkan dengan tujuan meneliti urutan peristiwa tertentu yang terjadi di masa lalu. Topik di jenis riset ini seringkali mencakup bidang kebiasaan atau disebut pun sebagai bidang sejarah.
Adapun destinasi dari cara ini ialah untuk mencocokkan teori atau penemuan baru dengan teori dan penemuan yang telah ada di bidang yang sama. Sehingga dapat diketahui mana yang sangat benar dengan menyaksikan analisis urutan peristiwanya.
Bentuk Studi Kasus Berdasarkan Permasalahan Penelitian
Studi permasalahan menurut keterangan dari Creswell kemudian dipecah menjadi tiga format dilihat dari persoalan atau permasalahan yang diteliti. Yaitu:
1. Studi Kasus Instrumental Tunggal
Bentuk yang kesatu ialah studi permasalahan instrumental tunggal atau single instrumental case study. Merupakan format penelitian studi permasalahan yang dilaksanakan dengan memakai sebuah permasalahan untuk memberi cerminan mengenai sebuah isu.
Dalam urusan ini, peneliti bakal mencoba menggali isu yang unik perhatian untuk lantas dikaji. Kemudian peneliti akan memakai suatu permasalahan untuk dipastikan sarana atau instrumen dalam merangkai penggambaran permasalahan secara terperinci.
Sehingga dari satu isu, peneliti bakal menemukan permasalahan yang disebabkan oleh isu tersebut. Kasus berikut yang lantas akan dicerminkan atau dipaparkan sejelas barangkali oleh peneliti.
Sehingga pembaca hasil penelitian dapat tahu bahwa permasalahan tersebut adalahinstrumen urgen dalam sebuah isu.
2. Studi Kasus Jamak
Studi permasalahan berikutnya ialah berbentuk studi permasalahan jamak, sampai-sampai berkebalikan dengan studi permasalahan instrumental tunggal.
Pada instrumental tunggal peneliti melulu menggunakan atau mempelajari satu kasus. Sementara pada studi permasalahan jamak maka jumlah permasalahan yang dipelajari atau dianalisis lebih dari satu.
Jadi, secara simpel studi permasalahan jamak ditafsirkan sebagai riset yang menggunakan tidak sedikit isu maupun tidak sedikit kasus dalam satu riset yang dilakukan.
Supaya ulasan dan pekerjaan penelitian lebih terfokus, maka konsentrasi utamanya ialah pada satu isu dan sejumlah kasus yang menyertai isu tersebut.
Bisa pun dibalik, yakni konsentrasi pada satu permasalahan (satu lokasi) yang lantas meneliti sejumlah isu di dalam satu tempat tersebut. Penelitian dengan cara ini lantas terbilang kompleks, karena melibatkan tidak sedikit isu dan lebih tidak sedikit kasus di dalam isu-isu tersebut.
3. Studi Kasus Mendalam
Bentuk berikutnya ialah studi permasalahan mendalam, merupakan format penelitian studi permasalahan yang diterapkan pada suatu permasalahan yang mempunyai suatu kekhasan atau karakteristik dan pun keunikan yang lumayan tinggi dibanding permasalahan pada umumnya. Sehingga permasalahan ini sejak mula sudah menculik perhatian peneliti guna dikaji.
Sekilas, format penelitian satu ini serupa dengan riset naratif tetapi prosedurnya sendiri lebih terperinci. Yakni pada permasalahan dan pun kaitan atau hubungannya dengan lingkungan yang terdapat di sekitarnya secara terintegrasi.
Baca juga: Pengertian Resume
Tujuan Studi Kasus
Penelitian dengan cara studi permasalahan kemudian mempunyai tujuan, dan destinasi ini sendiri terbagi menjadi dua. Yaitu:
1. Tujuan Secara Umum
Secara umum, tujuan dari cara studi permasalahan ini mempunyai paling tidak 4 destinasi utama. yaitu:
- Menggambarkan kondisi individu, sampai-sampai dalam metode riset ini peneliti akan mengupayakan menggambarkan secara detail tentang situasi yang dirasakan oleh pribadi yang statusnya ialah subjek penelitian. Individu disini dapat sebagai seseorang, suatu bisnis, suatu organisasi, dan lain-lain.
- Mengidentifikasi masalah utama pada sebuah kasus, sampai-sampai peneliti dapat melakukan identifikasi sekian banyak masalah dan menilai masalah yang menjadi masalah utama dari sebuah kasus.
- Menganalisa permasalahan menggunakan konsep teoritis, pastinya teori yang dipakai masih relevan dari unit atau bidang disiplin ilmu tertentu.
- Merekomendasikan perbuatan yang dapat menjadi solusi dari sebuah kasus, atau dapat dikatakan peneliti dapat merekomendasikan penyelesaian atas masalah yang menjadi penyebab sebuah kasus.
2. Tujuan Secara Spesifik
Di samping mempunyai sejumlah destinasi umum di atas, riset studi kasus pun mempunyai tujuan yang lebih spesifik. Yaitu dicocokkan dengan bidang ilmu tertentu yang dikaji kasusnya. Seperti:
- Tujuan studi permasalahan di bidang psikologi ialah untuk informasi yang lebih mendalam tentang segala sesuatu yang bersangkutan dengan benak manusia, perilaku, dan pun pemikiran secara kognitif dari otak insan tersebut.
- tujuan studi permasalahan di bidang sosiologi ialah untuk mendapat informasi mendalam laksana di bidang psikologi. Hanya saja tidak menyimak perilaku maupun interaksi yang terjadi di dalam atau diantara sebuah organisasi, komunitas, kelompok, dan sebagainya.
- Tujuan studi permasalahan yang dilaksanakan para ilmuwan ialah untuk melakukan percobaan diantara sebanyak teori guna menghasilkan teori baru. Para ilmuwan itu kemudian dapat mengembangkan hipotesis dan lantas melakukan riset dengan menggunakan metode studi kasus.
Cara Penelitian Studi Kasus
Berikut merupakan cara penelitian dari studi kasus.
1. Pilih Kasus
Sesudah memahami masalah dan dapat mengembangkan pertanyaan yang terdapat dalam penelitian. Hal yang mesti dilaksanakan selanjutnya ialah menetapkan permasalahan spesifik yang akan dianalisis secara terfokus. Studi permasalahan yang baik mesti meliputi sejumlah hal, yakni:
- Bisa menyerahkan wawasan dan pengetahuan baru atau sesuatu urusan yang tidak disangka-sangka tentang subjek penelitian.
- Menyangkal atau menciptakan lebih perumahan anggapan dan teori yang telah ada.
- Ciptakan perbuatan praktis dalam memecahkan masalah.
- Memberikan jalan baru untuk penelitian yang terdapat di masa depan, tentang topik yang berkaitan.
Penelitian studi permasalahan tidak seperti riset eksperimental atau kuantitatif yang mesti terdapat sampel random atau representatif.
Faktanya, riset ini sering kali sengaja konsentrasi pada permasalahan yang tidak biasa, tersembunyi atau terabaikan, sehingga dapat memberikan wawasan baru.
2. Bangun Kerangka Teoritis
Studi permasalahan pada implementasinya lebih konsentrasi pada kerincian dan kedetailan secara konkret daripada teori, biasanya studi permasalahan harus memiliki kebersangkutanan dengan teori yang terdapat di lapangan.
Dengan begitu studi kasus tidak saja pendeskripsian yang terkungkung, namun pun pengintegrasian pengetahuan ke dalam topik masalah penelitian. Hal tersebut pun terkadang adalahtujuan untuk:
- Pemberi contoh, sebuah teori dapat menunjukan teknik menjelaskan sebuah permasalahan yang sedang diinvestigasi.
- Mengembangkan teori, teori yang dapat diungkapkan melewati konsep dan gagasan baru dan tersingkap dengan kritik dan masukan.
- Menantang teori, teori dapat tercipta dengan menjelajahi kasus, peneliti dapat mengubah asumsi yang sebelumnya telah ada dan menentangnya.
Untuk dapat meyakinkan bahwa analisis yang diajukan pada sebuah permasalahan mempunyai dasar akademis yang kuat. Maka peneliti mesti mengemban tinjauan buku terhadap sumber yang sehubungan dengan topik sampai-sampai kerangka teoritis dapat dikembangkan.
3. Mengumpulkan Data
Terdapat tidak sedikit metode riset yang dapat dipakai guna menghimpun data tentang subjek. Pada riset studi kasus ingin lebih konsentrasi pada data kualitatif dengan menggunakan metode laksana observasi, wawancara dan analisis sumber primer dan sekunder (seperti foto, koran, kitab dan daftar resmi). Meskipun begitu studi kasus pun terkadang menghimpun data kualitatif.
Ada tidak sedikit metode penelitian bertolak belakang yang bisa Anda pakai untuk mengoleksi data mengenai subjek Anda. Studi kasus ingin berfokus pada data kualitatif dengan memakai metode laksana wawancara, observasi, dan analisis sumber primer dan sekunder (misalnya tulisan surat kabar, foto, daftar resmi). Terkadang studi kasus pun mengumpulkan data kuantitatif.
4. Jelaskan dan Analisis Kasusnya
Ketika mencatat penelitian studi kasus, peneliti mesti memadukan setiap hal yang relevan supaya gambaran tentang subjek dapat lengkap.
Cara peneliti dalam mengadukan penemuannya, tergantung pada jenis riset yang dilaksanakan. Beberapa riset studi kasus diciptakan layaknya tesis standar atau makalah ilmiah dengan sejumlah bab atau unsur yang terpisah satu sama lain. Dimana urusan bab tersebut dapat mengandung hasil, cara dan pembahasan.
Cara lainnya dapat disusun dengan gaya yang lebih naratif, ini bertujuan supaya eksplorasi permasalahan dari sekian banyak sudut dan analisis arti dan implikasinya dapat diperoleh secara maksimal. Cara ini seringkali memakai analisis wacana atau analisis tekstual.
Meskipun begitu peneliti mesti meyakinkan bahwa ada rincian kontekstual mengenai permasalahan tersebut, kaitkan pulang dengan literatur dan teori, kemudian diskusikan bagaimana urusan tersebut dapat sesuai dengan pola atau polemik yang lebih luas.
Baca juga: Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Contoh Penelitian Studi Kasus
Secara umum, riset studi permasalahan diterapkan pada ilmu sosial dan pun pengaturan pendidikan. Contoh dari riset dengan cara studi permasalahan ini sendiri lantas sangat beragam. Adapun contoh-contoh sederhananya antara lain:
- Penelitian yang dilaksanakan untuk memahami bagaimana pertumbuhan seorang anak yang diagungkan oleh orangtua tunggal atau single parent.
- Penelitian yang dilaksanakan kepada anak yang merasakan isolasi atau dilalaikan kehadirannya hingga anak tersebut memasuki usia 12 tahun.
- Penelitian yang dilaksanakan untuk memahami riwayat kesehatan seseorang semenjak lahir sampai memasuki usia remaja, atau dapat juga dari umur remaja contohnya 12 tahun sampai menginjak usia dewasa di umur 35 tahun.
- Penelitian untuk memahami peningkatan atau pertumbuhan karir seseorang di suatu dunia kerja atau perusahaan.
- Penelitian yang dilaksanakan dengan destinasi untuk memahami efek dari ruang belajar menulis yang dibuntuti oleh anak-anak dari ruang belajar VI di sekolah X.
- Penelitian yang bertujuan untuk memahami bagaimana perkembangan keterampilan atau kemampuan menggambar anak-anak ruang belajar VI di sekolah X sesudah mengikuti ruang belajar menggambar secara intensif.
- Penelitian yang dilaksanakan di suatu perusahaan untuk memahami apa saja inovasi yang sudah sukses dilakukan dan rencananya akan dilaksanakan oleh perusahan tersebut.
- Penelitian yang dilaksanakan di sebuah perusahan yang memproduksi sepatu sampai-sampai peneliti dapat mengetahui bagaimana proses penciptaan sepatu dan sekian banyak kendala yang dihadapi karyawan sekitar proses buatan berlangsung.
- Penelitian yang dilaksanakan di suatu jalan raya atau sebuah ruas jalan untuk memahami apa saja yang menjadi penyebab kemalangan di ruas jalan tersebut.
- Penelitian terhadap implementasi kepandaian pemerintah, sehingga dapat diketahui efek dari penerapan kepandaian tersebut apakah ingin positif atau menguntungkan dan dapat juga ingin sebaliknya atau merugikan.
- Penelitian di sebuah perusahaan untuk memahami bagaimana perusahaan tersebut dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan lain. Masing-masing perusahaan yang berkolaborasi mempunyai satu tujuan, yaitu terus berkembang dan menjadi perusahaan yang lebih baik lagi.
- Penelitian terhadap kepandaian terbaru dari pemerintah di bidang perekonomian, apakah mendorong penambahan ekonomi masyarakat atau sebaliknya.
- Penelitian yang dilaksanakan di sebuah sekolah untuk memahami seberapa besar pertumbuhan anak-anak saat berkumpul dengan anak-anak berprestasi lainnya.
- Penelitian yang dilaksanakan untuk menyaksikan perkembangan anak-anak yang tidak jarang atau dilazimi membaca kisah dongen sebelum tidur.
- Penelitian yang dilaksanakan di suatu wilayah untuk memahami bagaimana pertumbuhan kesehatan masyarakat pasca erupsi gunung di dekat wilayah tersebut.
Masih ada banyak sekali riset studi permasalahan yang dapat ditemukan dan dapat juga diterapkan. Penelitian ini sendiri condong untuk penelitian terhadap masalah psikologis atau karakter suatu pribadi maupun organisasi dan kelompok. Di samping itu, untuk mendapatkan hasil riset yang akurat.
Peneliti lantas tidak hanya konsentrasi pada subjek atau permasalahan yang diusung menjadi topik riset saja. Melainkan juga menilai dan mempelajari sekian banyak aspek yang menyertai dan melingkupi permasalahan atau subjek dan objek riset tadi.
Demikianlah penjelasan tentang Studi Kasus dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.