Pengertian Struktur Organisasi

Posted on

Pengertian Struktur Organisasi – Demi kelancaran berjalannya kegiatan sebuah perusahaan, adanya struktur organisasi memegang peranan yang paling penting. Tak masalah andai perusahaan itu berskala kecil atau besar, namun adanya pengorganisasian bakal menjadikan kegiatan lebih efektif dan tak terpusat pada satu kendali.

Adapun, faedah dari adanya struktur organisasi juga yaitu untuk memperjelas hubungan antar unsur dalam suatu perusahan, dan apa faedah adanya mereka. Jadi, bakal terlihat tuh, siapa yang bertanggung jawab terhadap kegiatan atau tugas. Kamu tentu menyadarinya, bila sebuah struktur organisasi seringkali digambarkan dalam suatu bagan atau chart.

Hal itu dilakukan, untuk dapat mengatur posisi (teratas sampai terbawah), sekaligus menyusun garis komunikasi dan wewenang. Sehingga, nantinya, komunikasi dapat terjalin dengan baik, efektif serta tepat sebab langsung tertuju pada pengambil keputusan dari karyawan yang bertanggung jawab pada tugas tersebut.

Pengertian Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu diagram yang mencerminkan rantai perintah, hubungan pekerjaan, tanggung jawab, rentang kendali dan pimpinan organisasi bermanfaat sebagai kerangka kerja dan tugas kegiatan yang dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi secara formal. Struktur organisasi mengindikasikan alur perintah yang menunjukkan jabatan kegiatan yang mesti dipertanggung jawabkan oleh setiap tipe karyawan.

Struktur organisasi mencerminkan kerangka dan rangkaian hubungan diantara fungsi, unsur atau posisi, pun menunjukkan hierarki organisasi dan struktur sebagai wadah guna menjalankan wewenang, tanggung jawab dan sistem pelaporan terhadap atasan dan pada akhirnya menyerahkan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan organisasi tetap hidup walaupun orang datang dan pergi serta pengkoordinasian hubungan dengan lingkungan.

Penyusunan struktur organisasi yang cocok dalam manajemen bisa mendorong penambahan efektivitas pekerjaan usaha. Dengan adanya struktur organisasi, maka stabilitas dan kontinuitas organisasi tetap bertahan. Struktur organisasi bermanfaat sebagai perangkat untuk menuntun ke arah efisiensi dalam pemakaian pekerja dan semua sumber daya yang diperlukan dalam meraih destinasi organisasi.

Berikut pengertian dan definisi struktur organisasi dari sejumlah sumber buku:

  • Berdasarkan keterangan dari Robbins dan Coulter (2007), struktur organisasi merupakan kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja tersebut tugas-tugas kegiatan dibagi-bagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan.
  • Berdasarkan keterangan dari Hasibuan (2004), struktur organisasi yaitu suatu diagram yang mencerminkan tipe organisasi, perdepartemenan organisasi, status dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi.
  • Berdasarkan keterangan dari Siswanto (2005), struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan mengindikasikan bagaimana faedah atau kegiatan yang beraneka aneka yang dihubungkan sebatas tertentu, pun menunjukkan tingkat spesialisasi kegiatan kerja.
  • Berdasarkan keterangan dari Robbin (2003), struktur organisasi yakni rantai perintah yang dicerminkan secara grafis dengan memakai bagan organisasi.
  • Berdasarkan keterangan dari Sunarto (2003), struktur organisasi memutuskan bagaimana tugas kegiatan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi secara formal.

Fungsi Struktur Organisasi

Struktur di dalam organisasi diciptakan untuk menjalankan perusahaan cocok dengan tugas dan faedah masing-masing jabatan. Struktur organisasi secara jelas dapat memisahkan tanggung jawab dan wewenang anggotanya.

Jika dalam sebuah bisnis atau perusahaan tidak mempunyai komponen urgen dalam struktur organisasi tersebut dapat jadi akan merasakan gangguan kedepannya, salah satunya dalam urusan alur manajemen dan pengelolaan.

Berikut ini beberapa dalil penting mengapa struktur organisasi mesti terdapat dalam masing-masing bisnis:

1. Kejelasan Tanggung Jawab

Setiap anggota dalam organisasi mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tumpang tindih wewenang bisa menjadi masalah serius dalam suatu struktur organisasi, contohnya saja andai dalam suatu perusahaan mempunyai 2 pimpinan sekaligus dapat mengakibatkan adanya keadaan bingung dalam hal pemungutan keputusan cepat.

Idealnnya memang seharusnya melulu satu pimpinan saja, namun andai memang ada lebih dari satu, setiap pimpinan dapat dipisahkan menurut tanggung jawabnya. Di sinilah pentingnya struktur organisasi dalam bisnis yang sedang berkembang.

2. Kejelasan Kedudukan dan Kordinasi

Organizational structure menjelaskan status dan posisi dari setiap anggota. Dalam urusan ini melewati bagan struktur organisasi bisa memperjelas alur komunikasi antar tim.

Koordinasi diperlukan untuk menghindari adanya missed communication yang bisa memberikan akibat negatif untuk bisnis yang sedang berkembang dan dapat dipakai sebagai dasar dalam penyelesaian kegiatan yang memerlukan komunikasi antar jabatan.

3. Kejelasan Dalam Jalur Hubungan

Fungsi struktur organisasi berikutnya ialah kejelasan dalam jalur hubungan. Dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab, masing-masing anggota dalam organisasi mesti tampak jelas sampai-sampai proses kegiatan lebih tepat guna dan saling menyerahkan keuntungan.

4. Pengendalian dan Pengawasan

Adanya struktur organisasi urgen untuk pengendalian dan pemantauan dari seorang pimpinan terhadap bawahannya. Tercapainya destinasi dari berdirinya sebuah bisnis ialah melalui pengendalian dan pemantauan rutin guna melakukan penilaian kinerja cocok dengan tugas dan faedah masing-masing anggota.

Bisnis yang ideal ialah bisnis yang dijalankan dari kesebelasan yang terkoordinasi dengan baik dan benar. Tujuan berdirinya sebuah bisnis paling ditentukan dari kerjasama kesebelasan yang terkoordinasi tugas dan kegunaannya melalui struktur organisasi.

Baca juga: Pengertian Musik Tradisional

Komponen Penting Struktur Organisasi

Sebuah perusahaan bisa bergerak optimal dan tepat guna dengan adanya komponen-komponen yang mesti terdapat dalam struktur organisasi, diantaranya merupakan:

1. CEO (Chief Executive Officer)

Sebagai jabatan tertinggi dalam suatu bisnis yang menahkodai arah dan destinasi dari perusahaan. CEO biasanya ialah sang pemiliki bisnis atau usaha.

2. Direksi (Directors)

Direksi yang dimasuksudkan terdiri dari 4 jabatan urgen yang mesti terdapat dalam perusahaan, yakni direktur utama, direktur finansial dan direktur personalia. Direktur utama biasanya bersangkutan langsung dengan CEO atau pemiliki perusahaan yang bertanggung jawab langsung pada koordinasi dan pengendalian terhadap segala pekerjaan di bidang administrasi, kepegawaian dan secretariat.

Direktur finansial adalahpengawasan operasional finansial perusahaan. Direksi personalia bekerja langsung berhubungan ketenagakerjaan dan sumber daya perusahaan.

3. Manajer (Manager)

Tugas utama seorang manajer ialah untuk mengintegrasikan sekian banyak variable, laksana pengarahan, koneksi, seleksi, komunikasi dan pelatihan. Manajer lazimnya ada 3 komponen sekaligus, yakni manager personalia, manager pemasaran dan manajer pabrik.

Manajer personalia bertanggunng jawab langsung terhadap pengorganisasian, perencanaan program dan pengendalian unit personalia, manajer pemasaran bertanggung jawab terhadap unsur pemasaran produk atau jasa yang terdapat dalam bisnis. Manajer pabrik seringkali ada pada bisnis komersial penjualan produk yang mengawasai hal bersangkutan buatan dan pekerjaan dalam pabrik.

4. Administrasi dan Gudang

Komponen ini mesti ada dalam suatu bisnis yang sedang berkembang. Tugas dan fungsinya ialah untuk memeriksa seluruh transaksi perusahaan yang bersangkutan dengan pihak Outsourcing, pembukuan dan laporan penerimaan dan pengeluaran.

5. Divisi Regional

Tugas dan fungsinya ialah untuk menjalankan kepandaian dan formalitas baku dari kantor pusat. Divisi regional seringkali beroperasi sebagai badan usaha untuk menambah nilai tambah perusahaan. Divisi regional mesti terdapat dalam bisnis yang bersangkutan dengan penanaman saham.

Baca juga: Pengertian Membaca

Unsur-unsur Struktur Organisasi

Berdasarkan keterangan dari Siswanto (2005), struktur organisasi mempunyai empat bagian utama, yakni sebagai berikut:

1. Spesialisasi Kegiatan (specialization of activities)

Spesialisasi kegiatan mengacu pada spesialisasi tugas-tugas individual dan kumpulan kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan pengaturan-pengaturan tugas-tugas itu menjadi satuan-satuan kerja (departementasi). Di dalam suatu organisasi pembagian tugas pekerjaan ialah keharusan mutlak, tanpa tersebut kemungkinan terjadinya tumpang tindih paling besar. Pembagian tugas kegiatan pada akhirnya bakal menghasilkan departemen-departemen terkecil dalam organisasi adalahdasar yang dipakai untuk mengelompokkan sejumlah kegiatan menjadi satu kelompok.

2. Standarisasi Kegiatan (standardization of activities)

Standardisasi kegiatan adalah prosedur yang dipakai organisasi untuk memastikan kelayak-dugaan (predictability) aktivitasnya. Menstandarisasi berarti menjadikan pekerjaan pekerjaan seragam dan taat azas.

3. Koordinasi Kegiatan (coordination of activities)

Koordinasi kegiatan yaitu proses dalam mengintegrasikan seluruh kegiatan dan fungsi-fungsi sub organisasi dari sekian banyak departemen atau unsur dalam organisasi, untuk membuat keserasian gerak tahapan unit-unit yang terdapat dalam pencapaian destinasi organisasi secara efektif dan efisien.

4. Sentralisasi dan Sentralisasi Pemungutan Keputusan (centralization and decentralization of decision making)

Sentralisasi dan desentralisasi pemungutan keputusan mengacu pada tempat otoritas pemungutan keputusan. Dalam struktur organisasi yang di sentralisasi, keputusan dipungut pada tingkat tinggi oleh manajer puncak, atau bahkan oleh seorang saja. Dalam struktur yang didesentralisasikan, gaya pemungutan keputusan dipecah diantara semua bawahan pada hierarki manajemen menengah dan bawah.

Jenis-jenis Struktur Organisasi

Berdasarkan keterangan dari Stoner (1996), secara formal struktur organisasi bisa diklasifikasikan dalam tiga jenis, yaitu:

1. Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi

Struktur organisasi jenis ini menggabungkan seluruh orang yang tercebur dalam suatu pekerjaan atau sejumlah kegiatan berhubungan menjadi satu bagian. Sebagai misal sebuah organisasi dipecah menurut faedah bila memiliki bagian-bagian produksi, pemasaran, dan penjualan yang secara terpisah.

Kelebihan struktur organisasi menurut fungsi adalah:

  • Cocok untuk lingkungan stabil.
  • Menunjang pengembangan keahlian.
  • Memberi kesempatan untuk para spesialis.
  • Hanya membutuhkan koordinasi minimal.
  • Hanya memerlukan kebutuhan antar individu yang kecil.

Kekurangan struktur organisasi menurut fungsi adalah:

  • Pada organisasi yang besar, tanggapan lebih lambat diterima.
  • Menyebabkan terjadinya kemacetan sebab pelaksanaan tugas yang berurutan.
  • Tidak memicu inovasi, perspektif yang sempit.
  • Dapat memunculkan konflik tentang prioritas produk.
  • Tidak menunjang pengembangan manajer umum.
  • Mengatur rasa tanggung jawab atas kelancaran kerja secara keseluruhan.

2. Struktur Organisasi Berdasarkan Produk/Pasar

Struktur organisasi menurut produk ialah struktur organisasi yang mengoleksi dalam satu unit kerja seluruh yang tercebur dalam buatan dan pemasaran dari suatu produk atau kumpulan produk yang berhubungan dan bersangkutan dengan tipe pelanggan tertentu.

Kelebihan struktur organisasi menurut produk/pasar merupakan:

  • Cocok untuk evolusi yang cepat.
  • Memungkinkan adanya fisibilitas produk yang tinggi.
  • Memungkinkan fokus penuh terhadap tugas-tugas.
  • Kejelasan tanggung jawab.
  • Memungkinkan pemrosesan tugas-tugas ganda secara paralel.
  • Memudahkan pelatihan manajer umum.

Kekurangan struktur organisasi menurut produk/pasar merupakan:

  • Menyebabkan terjadinya pertikaian guna alokasi sumber daya.
  • Tidak menyokong koordinasi kegiatan antar sekian banyak divisi.
  • Mendorong pengabaian prioritas jangka panjang.
  • Memungkinkan menurunnya pendalaman kecakapan.
  • Menimbulkan konflik antara tugas divisi dengan prioritas perusahaan.

3. Struktur Organisasi Matriks

Pada struktur organisasi matriks ada dua jenis struktur yang berlangsung secara serempak. Bagian fungsional tetap (permanen) mempunyai wewenang atas pengamalan standard profesional unit mereka, sedangkan tim-tim proyek dibuat sejauh diperlukan untuk menjalankan program-program khusus. Anggota tim dipungut dari sekian banyak bagian fungsional dan melapor untuk manajer proyek, yang bertanggungjawab atas kerja tim.

Kelebihan struktur organisasi matriks merupakan:

  • Memberikan keluwesan untuk organisasi.
  • Merangsang kerja sama dan disiplin.
  • Melibatkan, memotivasi, dan menantang semua pegawai.
  • Mengembangkan kemampuan pegawai.
  • Membebaskan pimpinan teras dan keharusannya merangkai rencana.
  • Merangsang orang guna mengidentifikasi diri dengan produk akhir.
  • Memungkinkan semua pakar dipindahkan ke masing-masing bidang yang memerlukannya.

Kekurangan struktur organisasi matriks merupakan:

  • Risiko munculnya perasaan anarki.
  • Mendorong terjadinya kompetisi kekuasaan.
  • Dapat memunculkan lebih tidak sedikit diskusi dari pada tindakan.
  • Menuntut adanya kemampuan yang tinggi dalam hubungan antar perorangan.
  • Penerapan-nya memerlukan ongkos besar.
  • Ada risiko sejumlah tim proyek menggarap tugas yang sama.
  • Merugikan moral andai pegawai mesti dihukum kembali.

Baca juga: Pengertian ASEAN

Bentuk-bentuk Struktur Organisasi

Berdasarkan keterangan dari Hasibuan (2010), menurut hubungan yang terdapat pada organisasi ada lima jenis format struktur organisasi, yakni sebagai berikut:

1. Bentuk Organisasi Lini, Garis atau Komando

Bentuk organisasi garis ini kesatu kali hadir di kalangan militer dan merupakan format organisasi yang sangat tua. Bentuk ini dibuat oleh Henry Fayol, di samping itu format organisasi garis merupakan format organisasi yang sangat sederhana. Disebut sebagai organisasi lini/garis/komando bilamana pucuk pimpinan di anggap sebagai sumber dominasi tunggal. Seluruh ketentuan, keputusan, dan kepandaian berada pada pucuk pimpinan. Wewenang pucuk pimpinan didelegasikan untuk satuan-satuan unit di bawahnya menurut garis komando. Pada format organisasi lini/komando dikenal adanya bagian pimpinan dan bagian pelaksana. Pimpinan yang dimaksud adalahpucuk pimpinan tunggal di struktur organisasi. Sedangkan penyelenggara adalahorang-orang atau unit yang tercebur langsung dalam pencapaian destinasi organisasi.

2. Bentuk Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional adalahsuatu format departementasi. Setiap orang tercebur dalam sebuah pekerjaan fungsional, seperti pekerjaan pemasaran atau keuangan, yang dikelompokkan ke dalam satu unit. Organisasi ini merupakan format organisasi yang dibentuk menurut faedah yang telah diciptakan sesuai dengan kepentingan organisasi. Organisasi fungsional memiliki sejumlah ciri eksklusif antara beda wewenang dari pucuk pimpinan dicurahkan kepada satuan-satuan organisasi yang terdapat di bawahnya, sampai-sampai seorang bawahan bisa menerima perintah dari sejumlah orang pimpinan, tidak menekankan hierarki struktural.

3. Bentuk Organisasi Lini dan Staf

Organisasi yang sudah berkembang semakin luas, bakal timbul sekian banyak kesulitan untuk seorang pimpinan dalam memungut suatu keputusan (decision making), sampai-sampai pimpinan itu merasa perlu guna minta pertolongan kepada orang beda yang dirasakan mampu dan ahli. Oleh karena itu, dibentuk-lah sebuah staf penasehat yang merupakan kelompok orang-orang yang berpengalaman dalam bidang-bidang tertentu. Adapun tugas dari staf tersebut ialah membantu pimpinan dalam pemungutan keputusan.

4. Bentuk Organisasi Fungsi dan Lini

Suatu format organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dicurahkan kepada per-kepala unit (Kepala Bagian) untuk memungut keputusan dalam bidang kegiatan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih mencurahkan wewenang untuk pejabat fungsional yang mengemban bidang kegiatan operasional dan hasil tugasnya di berikan kepada kepala unit mula-mula tanpa memandang eselon atau tingkatan.

5. Bentuk Organisasi Lini, Staf dan Fungsi

Bentuk organisasi campuran ini pada dasarnya merupakan format dari kombinasi struktur organisasi yang telah dilafalkan sebelumnya, sehingga format struktur organisasinya bisa berupa campuran dari format organisasi garis dan staf, garis dan fungsional, fungsional dan staf atau kombinasi dari ketiga format organisasi tersebut. Sehingga format struktur organisasi campuran ini bakal mempunyai kebajikan serta kelemahannya mengikuti kebajikan maupun kekurangan organisasi yang dibentuknya dalam rangka penggabungan tersebut.

6. Bentuk Organisasi Komite (Commite Organization)

Suatu organisasi yang setiap anggota memiliki wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi komite (panitia = committees organization) mengkhususkan pimpinan, dengan kata lain dalam organisasi ini ada pimpinan kolektif presidium/plural executive dan komite ini mempunyai sifat manajerial.

Komite bisa juga mempunyai sifat formal atau informal, komite-komite tersebut dapat disusun sebagai sebuah bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang diberikan secara khusus. Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilakukan secara kolektif. Organisasi komite terdiri dari:

Executive Committee (Pimpinan Komite), yaitu semua anggotanya memiliki wewenang lini.
Staff Committee, yakni orang-orang yang melulu mempunyai wewenang staf.

Faktor yang Mempengaruhi Struktur Organisasi

Berdasarkan keterangan dari Robbins dan Coulter (2007), terdapat sejumlah faktor yang memprovokasi pembuatan struktur organisasi, yakni sebagai berikut:

1. Pembagian Kegiatan (division of work)

Pembagian pekerjaan ialah tingkat dimana tugas dalam suatu organisasi dipecah menjadi kegiatan yang berbeda. Setiap orang tidak akan dapat melakukan seluruh kegiatan dalam tugas-tugas yang sangat rumit, dan tidak seorang pun bakal memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan sekian banyak tugas yang tercakup dalam suatu kegiatan yang rumit.

Melaksanakan sebuah tugas yang membutuhkan sejumlah langkah, perlu diselenggarakan pemilahan bagian-bagian tugas dan membagi-bagikan untuk sejumlah orang, pembagian kerja yang dispesialisasikan seperti tersebut memungkinkan orang mempelajari kemampuan dan menjadi pakar dalam bidang kegiatan tertentu.

2. Departementalisasi

Departementalisasi ialah kegiatan pengelompokan kegiatan dan semua spesialis dampak pembagian kerja. Oleh karena tersebut departementalisasi ialah cara organisasi mengkoordinasikan pekerjaan yang telah dipisahkan secara horizontal.

Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan sejumlah kegiatan menjadi satu kumpulan Setiap organisasi terdiri dari sejumlah departemen (divisi kerja). Banyaknya bagian sebuah organisasi tergantung dari keperluan perusahaan bersangkutan. Asas departementalisasi ialah mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang sama dan sehubungan erat ke dalam sebuah unit kerja.

3. Hierarki

Hierarki ialah garis wewenang yang tidak terputus yang menghampar dari tingkatan atas organisasi sampai tingkatan sangat bawah dan menyatakan hubungan si pelapor untuk si penerima laporan. Pada hierarki ada pendelegasian dalam menggarap tugas.

Pendelegasian bisa didefinisikan sebagai pemberian otoritas/kekuasaan formal dan tanggung jawab guna melaksanakan pekerjaan tertentu yakni semua manajer memperhitungkan wewenang untuk orang-orang yang melapor kepadanya atau bawahannya.

Pendelegasian wewenang oleh atasan untuk bawahan perlu supaya suatu organisasi bermanfaat secara rinci sebab tidak terdapat atasan yang dapat memantau setiap tugas-tugas organisasi, terlebih bilamana organisasi itu mempunyai kegiatan yang tidak sedikit dan kompleks.

4. Koordinasi

Koordinasi ialah proses menyatukan kegiatan dari departemen yang terpisah untuk menjangkau sasaran organisasi secara efektif. Koordinasi ialah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) sebuah organisasi menjangkau tujuan organisasi secara efisien. Terdapat dua jenis koordinasi, yaitu:

  • Koordinasi Horizontal. Koordinasi yang dilaksanakan antar departemen atau antar unsur yang memiliki activity level of authority yang sama dalam menjangkau tujuan perusahaan secara keseluruhan.
  • Koordinasi Vertikal. Merupakan perbuatan atau pekerjaan penyatuan, pengarahan, kesatuan kerja yang terdapat dibawah wewenang dan tanggung jawabnya.

5. Rentang Manajemen (span of control)

Rentang manajemen merupakan jumlah karyawan yang bisa dikelola oleh seorang pimpinan secara tepat guna dan efektif. Rentang kendali sangat urgen dalam organisasi sebab rentang kendali menilai jumlah tingkatan dan manajer yang dipunyai organisasi.

Rentang yang terlampau lebar dapat mengakibatkan perhatian manajer tercerai-berai dan semua bawahannya tidak cukup mendapat tuntunan dan pengendalian. Rentang yang terlampau sempit dapat mengakibatkan keterampilan manajer tidak ditumpahkan sepenuhnya.

Rentang manajemen yang tidak sesuai dapat menghambat produktivitas, efisiensi, dan memperbesar ongkos meskipun hasil penelitian tentang hal ini tidak konsisten. Pedoman dalam memilih rentang yang cocok mempertimbangkan faktor-faktor yang sehubungan dengan situasi, bawahan, dan manajer.

6. Kesatuan Perintah (unity of command)

Dalam masing-masing organisasi terdapat sekian banyak tingkat dan jenjang jabatan. Semua mereka berperan sebagai pimpinan sekelompok orang lain. Artinya, dalam fakta seseorang anggota organisasi memiliki lebih dari seorang atasan, misalnya dipimpin oleh seorang manajer yang menempati jabatan pimpinan yang sangat rendah dalam organisasi, laksana mandor, kepala seksi dan sekian banyak literatur lainnya.

Pejabat pimpinan tingkat rendahan ini pun dipimpin oleh manajer yang memangku jabatan pimpinan yang lebih tinggi. Demikian seterusnya hingga pada tingkat jabatan manajerial puncak dalam organisasi.

Dalam operasionalisasinya, penerapan prinsip kesatuan perintah seringkali dilaksanakan menurut pendekatan one step down. Artinya, seorang manajer menyerahkan perintah untuk orang-orang yang setingkat lebih rendah dari-padanya yang meneruskannya ke tingkat yang lebih bawah lagi bilamana hal tersebut diperlukan.

Dengan demikian dapat ditangkal kesimpang siuran, tidak saja dalam pemberian perintah, bakal tetapi pun dalam urusan pertanggungjawaban. Dampak positif dari penerapan prinsip ini tampak tidak melulu dalam urusan adanya kepastian perintah yang diterima oleh seseorang, akan namun juga sehubungan langsung dengan pembinaan perilaku semua bawahan yang bersangkutan.

Demikianlah penjelasan tentang Struktur Organisasi dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa…