Pengertian Revolusi Industri

Posted on

Pengertian Revolusi Industri – Belakangan ini kita sering mendengar istilah revolusi industri 4.0 di sekian banyak kesempatan, bahkan pada debat Capres 2019 lalu ulasan ini menjadi di antara topik yang sangat menarik. Dan untuk presiden terpilih, bapak Joko Widodo dan wakilnya KH Ma’ruf Amin optimis dalam proses realisasi kedepannya di Indonesia.

Bagi beberapa orang barangkali istilah ini telah tidak asing lagi, tapi untuk sebagian orang masih belum mengetahui apa sih revolusi industri itu? Pada artikel kali ini, kita akan membicarakan pengertian dari revolusi industri dan sejarah perkembangan-nya dari generasi 1.0 hingga dengan generasi 4.0 yang kini sedang terjadi.

Pengertian Revolusi Industri

Revolusi Industri merupakan perubahan besar terhadap teknik manusia mengubah atau memproduksi barang dan jasa guna siap dipakai. Perubahan terjadi di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi yang kemudian dominan pada semua bidang kehidupan laksana dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan pun budaya, serta mempunyai sifat global.

Revolusi industri 4.0 yaitu sebuah evolusi di mana guna memproduksi sebuah barang dapat memanfaatkan mesin dan teknologi sebagai tenaga penggerak dan pemroses. Jadi revolusi industri ini muncul untuk dapat menjawab permasalah efektivitas dan efisiensi dalam memproduksi sebuah barang. Revolusi industri 4.0 pun mengintegrasikan antara teknologi cyber dan teknologi otomatisasi.

Pemanfaatan teknologi ini pun adalah dasar dari setiap revolusi industri. Dampak era revolusi industri 4.0 ialah teknologi digital yang dipakai dan memungkinkan terjadinya koneksi antara mesin jasmani dan sistem produksi. Terdapat sejumlah teknologi yang menjadi bagian utama terhadap pengembangan industri konvensional mengarah ke industri digital.

Mungkin anda sering mendengar mengenai Internet of Things (IoT), Internet of Things (IoT) ialah sebuah konsep atau program di mana suatu objek memiliki keterampilan untuk dapat mentransmisikan atau mengantarkan sebuah data melewati sebuah jaringan tanpa menggunakan pertolongan perangkat komputer dan manusia.

Kamu juga dapat melihat perkembangannya dalam kehidupan keseharian mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel, internet, dan tergolong inovasi teranyar yang sering kali kita jumpai laksana QR Code.

Latar Belakang Revolusi Industri

Dikutip dari penelitian bertema “Sejarah Revolusi Industri di Inggris pada Tahun 1760-1830” karya Mutiarawati Fajariah dan Djoko Suryo yang terhimpun dalam Jurnal Historia (2020), terdapat sejumlah latar belakang terjadinya Revolusi Industri:

  • Pemerintah Britania Raya/Inggris semenjak abad ke-18 menjamin ketenteraman seluruh warganya guna menjalankan kegiatan perekonomian tanpa rasa takut.
  • Kegiatan usaha dan manufaktur di Inggris dan Eropa pada lazimnya mulai merasakan perkembangan mengarah ke modernisasi dari pola sebelumnya laksana sistem barter. Para pekerja, misalnya, mulai bekerja di lokasi khusus (seperti pabrik) guna memproduksi barang.
  • Inggris mempunyai kekayaan alam yang melimpah, khususnya batu bara dan bijih besi. Ketekunan dan keinginan orang Inggris menciptakan potensi ini dapat dikembangkan menjadi proses produksi.
  • Inggris punya tidak sedikit daerah jajahan atau distrik koloni di sekian banyak belahan dunia.
  • Terjadinya Revolusi Agraria yang perubahannya amat dialami oleh masyarakat Inggris dan menjadi di antara pemicu hadirnya Revolusi Industri di lantas hari.
  • Mulai lahirnya paham ekonomi yang mempunyai sifat liberal atau mengarah ke perdagangan bebas di era globalisasi.
  • Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lumayan pesat di Inggris.

Baca juga: Pengertian WAN

Macam-macam Revolusi Industri

Berikut merupakan macam-macam dari revolusi industri.

1. Revolusi Industri 1.0

Sebelum Revolusi Industri generasi pertama atau dinamakan 1.0 terjadi, manusia berjuang memproduksi barang atau jasa dengan mengandalkan tenaga otot, tenaga air, ataupun tenaga angin. Hal laksana ini pasti memiliki tantangan yang lumayan besar, sebab seperti anda ketahui bahwa tenaga insan yang terbatas.

Hingga pada abad ke-18, tepatnya tahun 1776, James Watt mengejar mesin uap. Dan mulai saat tersebut proses buatan menjadi lebih tepat guna dan murah, di antara contohnya pada ketika itu, di Inggris, mesin uap dipakai sebagai perangkat tenun mekanis yang dapat menambah produktivitas industri tekstil.

Dan perangkat transportasi laut pada saat tersebut yang sebelumnya melulu mengandalkan angin dalam berlayar, menjadi lebih cepat sejak hadirnya mesin uap tersebut.

2. Revolusi Industri 2.0

Lanjut ke Revolusi industri generasi ke-dua atau 2.0 yang terjadi di mula abad ke-20. Era revolusi industri kali ini ditandai dengan penemuan tenaga listrik, dimana sebelumnya tenaga insan digantikan dengan mesin tenaga uap, perlahan menjadi lebih modern dengan mesin bertenaga listrik.

Tetapi terdapat tantangan yang ditemukan dalam proses produksi, yaitu proses transportasi andai pabrik lumayan luas, misalnya pada ketika itu ialah pabrik perakitan mobil dimana spare part satu mesti dikirimkan ke buatan spare part lainnya. Sehingga untuk menangkal hal tersebut, produksi dilaksanakan di satu lokasi secara bergantian, hal laksana ini pasti tidaklah efisien.

Hingga kesudahannya terciptalah assembly line atau lini buatan yang memakai ban berlangsung atau conveyor belt pada tahun 1913. Proses buatan berubah total, semua pekerja lebih terorganisir sebab masing-masing menjadi spesialis yang mengurus satu unsur saja.

3. Revolusi Industri 3.0

Jika pada revolusi industri kesatu ditandai oleh tenaga uap, dan generasi kedua ditandai oleh hadirnya tenaga listrik, kira-kira apa yang menandakan masuknya revolusi industri generasi ketiga?.

Sedikit tampak menyeramkan, sebab pemicu revolusi industri ketiga ini ditandai dengan hadirnya mesin otomatis yang bisa bergerak sendiri dan berpikir, yaitu komputer dan robot. Perlahan, peranan penting insan mulai tergantikan dan era industri pulang menjadi era informasi.

Tetapi andai dilihat dari segi positifnya, peradaban teknologi digital ini malah semakin mempermudah kegiatan manusia, yaitu dapat memaksimalkan keterampilan yang sesungguhnya, laksana berpikir, memimpin, dan membuat karya.

4. Revolusi Industri 4.0

Dan akhirnya, hadirlah revolusi industri generasi ke-empat yang tidak banyak sudah anda singgung diawal. Industri 4.0 ialah tren di dunia industri ketika ini yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber, di antara hal terbesar didalam Revolusi Industri kali ini ialah Internet of Things.

Revolusi ini pun dikenal dengan istilah Smart Factory, dimana dilaksanakan penerapan konsep otomatisasi oleh mesin tanpa membutuhkan lagi tenaga insan dalam pengaplikasiannya. Inovasi baru Internet of Things (IoT), Big Data, percetakan 3D, Artificial Intelligence (AI), kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetika, robot dan mesin pintar dipercayai akan merubah total dunia industri, jauh lebih modern dari revolusi industri 3.0.

Contoh di Indonesia merupakan munculnya transportasi dengan sistem ride-sharing laksana Go-Jek dan Grab, usaha baru yang sebelumnya tidak terpikirkan.

Baca juga: Pengertian Firewall

Faktor Pendorong Revolusi Industri

Berikut beberapa faktor yang mendorong terjadinya revolusi indusri.

1. Terjadinya Aufklarung di Eropa

Aufklärung atau abad pencerahan, yang berkembang di abad ke 18 mendorong insan untuk menggunakan keterampilan akalnya semaksimal mungkin, sampai-sampai mendorong banyaknya penemuan.

2. Stabilitas Kondisi Ketenteraman dalam Negeri

Pasca Glorious Revolution 1688 di Inggris, kondisi domestik Inggris berlangsung stabil. Hubungan masyarakat dengan pemimpin berlangsung damai. Di samping itu, penyatuan Inggris dan Skotlandia semakin mendorong ketenteraman di negara Inggris.

3. Berkembangnya Kolonialisme dan Imperialisme

Inggris secara bertahap menguasai tidak sedikit daerah mulai dari Irlandia, Amerika, India sampai Nusantara. Penguasaan terhadap tidak sedikit daerah jajahan menciptakan cadangan sumber daya alam yang dipunyai Inggris semakin bertambah.

Di samping itu, wilayah tersebut adalahpasar dari benda-benda yang diproduksinya. Bagi menunjang urusan itu nantinya Inggris menegakkan East Indies Company (EIC) yang berfokus pada bidang perdagangan, termasuk perniagaan di wilayah jajahan.

4. Munculnya Kelompok Baru

Perdagangan Inggris dengan dunia timur sukses menaikkan taraf hidup masyarakatnya. Imbasnya ialah Bank Nasional Inggris mempunyai modal tidak sedikit dalam pekerjaan perbankan.

Banyaknya modal yang dipunyai Bank Nasional Inggris menciptakan para pengusaha mendapatkan fasilitas untuk meminjam modal usaha. Melalui modal usaha tersebut tumbuhlah industri-industri baru di Inggris.

5. Adanya Perlindungan Hukum Terhadap Masing-masing Penemuan

Penemuan-penemuan baru di Inggris pun didukung adanya perlindungan hukum yang baik melewati hak paten dari pemerintah Inggris. Lewat perlindungan hak paten tidak sedikit ilmuwan berlomba-lomba guna menciptakan sekian banyak inovasi.

Terlebih dengan adanya lembaga Royal Society Of London For Improving Natural Knowledge sebagai perkumpulan semua ilmuwan di Inggris.

6. Arus Urbanisasi

Kebijakan enclosure (pemagaran lahan pertanian) menjadi hal pendorong arus urbanisasi. Pemagaran lahan pertanian membuat tidak sedikit petani di pedesaan kehilangan lahan bertani sehingga tidak sedikit penduduk desa yang mengerjakan urbanisasi dan menggali pekerjaan baru.

7. Tuntutan Buatan Massal

Keberadaan orang-orang ruang belajar baru dalam masyarakat Eropa mendorong adanya penambahan permintaan buatan barang dari masyarakat. Selain tersebut kegiatan perniagaan yang semakin ramai di Eropa membuat tidak sedikit barang beredar di masyarakat.

Inggris memegang peranan sebagai negara yang memproduksi barang dengan kualitas terbaik di Eropa. Alhasil permintaan terhadap barang buatan Inggris semakin meningkat.

Perkembangan Revolusi Industri

Revolusi Industri yang berawal di Inggris lantas menyebar ke semua Eropa dan sekian banyak penjuru dunia. Berikut ini tahapan pertumbuhan Revolusi Industri:

1. Domestic System

Pada tahap ini, orang menjalankan pekerjaan perekonomian dari lokasi tinggal dengan perangkat seadanya. Penghasilan yang nantinya didapatkan akan cocok dengan kinerjanya. Di samping itu, empunya usaha belum butuh memikirkan lokasi kerja.

2. Manufaktur

Memasuki jenis ini, pekerjaan industri telah berkembang dengan ditandai oleh adanya lokasi kerja, contohnya pabrik atau kantor. Hal ini dilaksanakan untuk memastikan kualitas produk industri. Pengawasannya pun dapat dilaksanakan dengan mudah. Biasanya, manufaktur terletak di belakang lokasi tinggal orang yang mempunyai pabrik. Dengan begitu, produksinya masih belum terlalu tidak sedikit dan melulu sesuai dengan pesanan konsumen.

3. Factory System

Di tahap ini, industri mulai memakai mesin guna memproduksi barang. Tempat kerjanya tidak lagi di belakang atau dekat rumah empunya usaha, namun dapat tersebar di distrik lain, contoh di sejumlah lokasi di dalam kota atau di luar kota. Jumlah pegawai atau pekerjanya lebih tidak sedikit dari industri manufaktur. Bisa puluhan, ratusan, sampai ribuan orang. Terkait jumlah barang produksinya, jumlah yang didapatkan relatih lebih tidak sedikit dan pengerjaannya juga menjadi lebih cepat.

Baca juga: Pengertian Hukum Islam

Dampak Revolusi Industri

Jan Luiten Zanden dalam The Long Road To The Industrial Revolution: The European Economy In A Global Perspective (2009) memaparkan, Revolusi Industri dimulai dari Inggris sampai akhirnya menyebar luas ke Eropa, Amerika Utara, Asia, bahkan semua dunia.

Revolusi Industri pastinya menimbulkan akibat di sekian banyak bidang kehidupan, mulai dari aspek sosial, ekonomi, sampai politik. Berikut ini penjelasannya:

1. Dampak di Bidang Sosial

Pesatnya peradaban industri di kota-kota yang menjadi pusat kesibukan dominan terhadap terjadinya urbanisasi atau eksodus masyarakat dari desa ke kota. Akibatnya, kota menjadi semakin padat dan sesak, tergolong dengan dibangunnya tidak sedikit permukiman.

Revolusi Industri pun memberikan andil terhadap bertambahnya tingkat kemiskinan sebab upah buruh tidak cocok dengan jam kerja yang tinggi. Bahkan, tidak sedikit pekerja yang pada kesudahannya kehilangan kegiatan dan menjadi pengangguran.

2. Dampak di Bidang Ekonomi

Revolusi Industri menciptakan munculnya kota-kota di Inggris yang dinamakan sebagai kota industri, laksana Manchester, Liverpool, atau Brimingham. Dari sini, industri semakin bertambah yang dominan terhadap kuantitas dan kualitas barang yang diproduksi.

3. Dampak di Bidang Politik

Pengaruh revolusi industri di bidang ini ialah merebaknya kaum borjuis, timbulnya paham demokrasi dan nasionalisme, serta munculnya paham imperialisme modern. Dampak politik pun menyebabkan timbulnya Partai Liberal yang menerapkan kemerdekaan dalam sekian banyak kebijakannya atau guna mempengaruhi kepandaian pemerintah.

Demikianlah penjelasan tentang Revolusi Industri dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.