Pengertian Reformasi – Reformasi sudah lebih dari 16 tahun dijalankan di Indonesia. Perubahan dan perkembangban system politik, sosial dan ekonomi telah mengakibatkan banyak perubahan yang signifikan di tanah air.
Berbagai macam upaya dilaksanakan pemerintah untuk membenarkan system yang sekitar ini identik dengan sentralistik, konvensional, otoriter, militeristik dan sekian banyak julukan yang ditaruh dengan system birokrasi dan administrasi pemerintahan kita.
Setalah runtuhnya rezim orde baru, maka orientasi dsn paradigma system birokrasi dan administrasi pemerintahan juga merasakan perubahan signifikan.
Pengertian Reformasi
Apa yang dimaksud dengan reformasi (reformation)? Secara umum, definisi reformasi merupakan proses evolusi atau pembentukan kembali sebuah tatanan kehidupan yang lama, diganti dengan tatanan kehidupan yang baru.
Pendapat lain menuliskan bahwa makna reformasi ialah proses pembentukan atau evolusi sistem yang sudah ada pada sebuah masa diganti dengan yang baru. Perubahan dan perbaikan itu utamanya dilaksanakan pada bidang politik, ekonomi, sosial, hukum, dan pendidikan.
Sedangkan menurut keterangan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi reformasi yaitu suatu evolusi yang terjadi secara menyeluruh dimana tujuannya ialah untuk perbaikan di bidang sosial, politik, agama, dan ekonomi, dalam sebuah masyarakat atau negara.
Reformasi tidak terjadi begitu saja, ada sejumlah syarat terjadinya sebuah reformasi. Berikut ini ialah beberapa kriteria terjadinya reformasi:
- Adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam penyelenggaraan negara atau dalam masyarakat.
- Adanya asa dan cita-cita positif yang ingin dijangkau oleh masyarakat di masa depan.
- Adanya moral dan etika dalam menjangkau cita-cita yang hendak dicapai.
Latar Belakang Reformasi di Indonesia
Reformasi di Indonesia terjadi pada tahun 1998, dimana pada saat tersebut emerintahan Orde Baru dijatuhkan oleh gerakan reformasi dari sekian banyak elemen masyarakat.
Reformasi yang terjadi di Indonesia itu dilatarbelakangi oleh sejumlah faktor, yaitu; krisis politik, ekonomi, hukum, sosial, dan krisis keyakinan masyarakat terhadap pemerintah.
Seluruh pekerjaan ekonomi maupun infrastruktur yang dilaksanakan pada masa Orde Baru tidak diimbangi dengan pembentukan mental semua pelaksana pemerintahan sampai-sampai mengakibatkan tidak sedikit terjadi penyelewengan, KKN, penyimpangan, dan sikap otoriter.
Mengacu pada definisi reformasi di atas, inilah ini ialah penjelasan singkat tentang latar belakang reformasi di Indonesia.
1. Krisis Politik
Secara hukum, kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh MPR. Namun pada prakteknya anggota MPR sudah ditata dan direkayasa dimana mayoritas anggota MPR diusung menurut ikatan kekeluargaan (Nepotisme).
Di samping itu, penyelenggaraan negara pada masa Orde Baru berlangsung secara tidak transparan, dimana tidak sedikit terjadi pembredelan terhadap media massa yang berseberangan dengan pemerintah sampai-sampai aspirasi rakyat tidak tersalurkan. Hal itu menimbulkan kecurigaan rakyat pada pemerintah Orde Baru sampai-sampai muncullah kaum reformis.
2. Krisis Ekonomi
Pada masa tersebut krisis moneter terjadi di negara-negara Asia Tenggara yang memprovokasi perekonomian Indonesia. Indonesia merasakan pelemahan nilai mata duit Rupiah yang paling drastis, utang-utang negara dan swasta, serta peyimpangan yang terjadi pada sistem ekonomi dimana semua konglomerat menguasai bidang-bidang ekonomi dengan teknik monopoli, oligopoli, korupsi, dan kolusi.
Baca juga: Pengertian Ras
3. Krisis Hukum
Di jaman Orde Baru juga tidak sedikit terjadi pembiasan hukum. Beberapa diantaranya;
- Hukum dijadikan perangkat pembenaran atas kepandaian dan perbuatan pemerintah.
- Banyak terjadi rekayasa proses peradilan bila mencantol penguasa, keluarga, dan kerabatnya.
- Kehakiman sedang di bawah dominasi eksekutif sehingga ingin melayani kehendak penguasa.
4. Krisis Sosial
Selama Orde Baru, masyarakat Indonesia terbagi dalam dua kelas, yaitu;
- Kaum elit, yakni elit politik dan semua pengusaha keturunan Tionghoa yang dekat dengan pemerintahan Orde Baru atau family Cendana.
- Rakyat kecil, yakni masyarakat biasa yang bukan kerabat atau kenalan family Cendana.
- Kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi di Indonesia mengakibatkan kecemburuan, sehingga memunculkan kerusuhan dan penjarahan.
5. Krisis Kepercayaan Terhadap Pemerintah
Puncaknya, mayoritas masyarakat Indonesia telah tidak percaya lagi pada pemerintahan Orde Baru. Hal ini lantas menimbulkan tidak sedikit demonstrasi dan kerusuhan yang meminta supaya pemerintah Orde Baru turun.
Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 adalahpuncaknya, dimana 4 mahasiswa tertembak mati sebab melakukan demonstrasi. Peristiwa tersebut lantas menyulut lebih tidak sedikit kerusuhan dan penjarahan hingga akhirnya Presiden Soeharta mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden.
Baca juga: Pengertian Studi Kasus
Tujuan Dilakukannya Reformasi
Secara umum, tujuan reformasi yaitu untuk mengerjakan perbaikan di sekian banyak bidang kehidupan masyarakat sampai-sampai menjadi lebih baik dan tepat sasaran di masa depan. Sesuai dengan definisi reformasi, adapun sejumlah tujuan reformasi ialah sebagai berikut:
- Untuk menciptakan perubahan serius dan bertahap supaya seluruh unsur masyarakat nilai-nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Untuk mengerjakan penataan pulang terhadap semua struktur kenegaraan, tergolong konstitusi dan perundang-undangan yang sekitar ini membias dari arah perjuangan dan cita-cita masyarakat dan negara.
- Untuk membetulkan setiap bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara, merangkum bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
- Mengubah atau menghilangkan kelaziman atau cara-cara hidup yang tidak cocok dengan motivasi reformasi. Misalnya, perilaku Kolusi Korupsi Nepotisme (KKN), sikap otoriter, penyimpangan, penyelewengan, dan lain-lain.
Penyebab Timbulnya Reformasi
Tujuan reformasi pastinya dilatar belakangi oleh sesuatu yang jadi pemicunya. Reformasi pasti tidak akan hadir bila tidak terdapat penyebabnya. Berikut sejumlah penyebab munculnya reformasi:
- Semakin melemahnya situasi kehidupan ekonomi semua warga masyarakat bangsa sebagai dampak krisis multidimensi yang berkepanjangan dan terus-menerus.
- Terjadi pembiasan dan penyelewengan dalam pengamalan kehidupan di bidang ketatanegaraan, tergolong bidang perundang-undangan dan hukum.
- Penyelenggara negara telah memakai kewenangannya secara otoriter di luar etika kenegaraan melaui perbuatan yang paling merugikan dan mengurangi kehidupan rakyat keseluruhan.
- Perlunya langkah-langkah penyelamatan dalam segenap bidang kehidupan, terutama yang mencantol hajat hidup rakyat banyak.
- Reformasi mesti memakai landasan kerohanian berupa pandangan hidup dasar negara Pancasila.
Baca juga: Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Contoh Reformasi
Pengangkatan Habibie sebagai Presiden
Pada Pelaksanaan Sidang Istimewa MPR yang mengukuhkan bapak B.J Habibie sebagai Presiden indonesia, dilawan oleh gelombang demonstrasi dari ratusan ribu mahasiswa dan pun rakyat di Jakarta dan di kota-kota lain. Gelombang demonstrasi ini memuncak dalam peristiwa Tragedi Semanggi, yang menewaskan tidak cukup lebih18 orang.
Pada Masa pemerintahan presiden B.J Habibie ditandai dimulainya kerjasama yakni dengan Dana Moneter Internasional untuk menolong dalam proses pemulihan ekonomi.
Di samping dari pada itu, Habibie pun melonggarkan pemantauan terhadap media massa dan pun kebebasan pada berekspresi.
Presiden BJ Habibie memungut prakarsa guna mengerjakan koreksi. Dan pun Sejumlah tahanan politik dilepaskan. Sri Bintang Pamungkas dan Muchtar Pakpahan dibebaskan, tiga hari setelah Habibie menjabat. Tahanan politik yang berada di dalam penjara dilepaskan secara bergelombang.
Namun , Budiman Sudjatmiko dan juga sejumlah petinggi Partai Rakyat Demokratik baru dilepaskan pada era Presiden Abdurrahman Wahid. setelah Habibie melepaskan tahanan politik, tahanan politik baru muncul. Sejumlah aktivis mahasiswa diadili atas dakwaan menghina pemerintah atau menghina kepala negara.
Desakan meminta pertanggungjawaban militer yang terjerat pelanggaran HAM tak dapat digelar karena kuatnya proteksi politik.
Bahkan sejumlah perwira militer yang oleh Mahkamah Militer Jakarta sudah dihukum dan pun dipecat sebab terlibat dalam aksi penculikan, sekarang telah pulang duduk dalam jabatan struktural.
Beberapa tahapan perubahan dipungut oleh presiden B.J. Habibie, misalnya merupakan seperti liberalisasi partai politik atau parpol, pemberian kemerdekaan pers, kemerdekaan berpendapat, dan pun pencabutan UU Subversi.
Meskipun demikian presiden B.J Habibie pun sempat tergoda guna meloloskan UU Penanggulangan Keadaan Bahaya, akan namun urung dilaksanakan karena besarnya desakan politik dan kejadian Tragedi Semanggi II yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Yun Hap.
Kejadian urgen masa pemerintahan bapak presiden Bj Habibie ialah ketika keputusannya untuk memperbolehkan Timor Timur untuk menyelenggarakan referendum yang selesai dengan berpisahnya wilayah itu dari Indonesia pada Oktober tahun1999.
Pada Keputusan itu terbukti tidak populer di mata masyarakat Indonesia, sehingga sampai kini juga masa pemerintahan presiden Habibie sering dirasakan sebagai di antara masa kelam dalam sejarah Indonesia di mata masyarakat.
Demikianlah penjelasan tentang Reformasi dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.