Pengertian Piutang

Posted on

Pengertian Piutang – Piutang, atau yang dalam kerap disebutkan AR atau Akun Receivable, dapat disimpulkan sebagai salah satunya tipe transaksi bisnis akuntansi yang terkait dengan penagihan ke customer yang sudah berhutang.

Pada umumnya, piutang ialah beberapa utang yang muncul karena pemasaran barang atau jasa secara credit, atau beberapa utang seorang ke orang yang lain bisa ditagih dalam periode waktu tertentu.

Dalam makna luas, piutang sebagai tuntutan pada faksi yang lain berbentuk uang, barang atau jasa yang dipasarkan secara credit.

Piutang biasanya muncul akibatnya karena transaksi bisnis pemasaran barang dan jasa perusahaan, di mana pembayaran oleh faksi yang berkaitan akan dilaksanakan sesudah tanggal transaksi bisnis jual-beli.

Karena piutang sebagai harta perusahaan atau usaha yang penting, karena itu penting ada untuk lakukan proses yang lumrah dan beberapa cara yang cukup nyaman dan aman dengan beberapa debitur untuk kesejahteraan perusahaan.

Pemahaman Piutang

Piutang ialah tuntutan pada faksi yang lain berbentuk uang, barang atau jasa yang dipasarkan secara credit. Bila mengarah pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemahaman piutang ialah uang yang dipinjam (yang bisa ditagih dari seorang) atau bill uang perusahaan ke beberapa konsumen setia yang diharap akan dibayar dalam kurun waktu paling lama setahun semenjak tanggal keluarnya bill.

Sementara pemahaman piutang dalam pengetahuan akuntansi, yakni salah satunya elemen dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan, yang muncul karena ada pemasaran barang, jasa atau pemberian credit pada debitur, yang secara umum diberi tempo 30 sampai 90 hari untuk pembayarannya.

Pokoknya, dalam akuntansi, piutang dipakai untuk menerangkan ada tuntutan kepada pihak luar perusahaan, yang diharap akan usai dengan akseptasi beberapa uang kontan.

Pemahaman Piutang Menurut beberapa Pakar

1. Soemarso

Piutang sebagai rutinitas untuk perusahaan untuk memberi keluasan-kelonggaran ke beberapa konsumen setia di saat lakukan pemasaran.

Keluasan-kelonggaran yang diberi umumnya berbentuk membolehkan beberapa konsumen setia itu bayar selanjutnya atas pemasaran barang atau jasa yang sudah dilakukan.

2. Wibowo dan Abu Bakar Bijak

Piutang ialah claim pada beberapa uang yang diharap akan didapat pada periode mendatang.

3. Rusdi Akbar

Pemahaman piutang mencakup semua hak atau claim perusahaan dalam organisasi lain untuk terima beberapa kas, barang, atau jasa di periode mendatang sebagai karena peristiwa pada periode lalu.

4. Enny Pudjiastuti

Piutang (receivables) sebagai proses pemasaran barang hasil produksi secara credit.

5. Martono dan Harjito

Piutang dagang (akun receivable) sebagai “bill perusahaan ke konsumen setia atau konsumen atau faksi yang lain beli produk perusahaan”.

6. Warren Reeve dan Fess

Piutang mencakup semua claim berbentuk uang pada faksi yang lain, terhitung pribadi, organisasi atau perusahaan yang lain.

7. Horne

Piutang mencakup jumlahnya uang yang dipinjamkan dari perusahaan oleh konsumen setia yang sudah beli barang atau menggunakan jasa secara credit.

8. Mohammad Muslich

Piutang muncul karena pemasaran barang dan jasa itu dilaksanakan secara credit yang biasanya dilaksanakan untuk membesarkan pemasaran.

Ketidaksamaan di antara Piutang dengan Hutang

Ketidaksamaan di antara piutang dengan hutang dapat disaksikan dari definisinya secara simpel. Dalam KBBI, makna utang atau hutang yakni uang yang dipinjamkan dari orang atau faksi lain, atau kewajiban bayar kembali apa yang telah diterima.

Dalam usaha, hutang diartikan sebagai hak punya orang atau faksi yang lain saat ini masih berada di dalam usaha kita. Hak itu bisa berbentuk barang atau uang, dan piutang sebagai sebaliknya, yakni hak punya kita atau perusahaan yang masih belum dibayar oleh seseorang atau faksi lain.

Saat terima piutang, umumnya ada akseptasi tambahan yang disebutkan bunga piutang, dan saat bayar utang, umumnya ada tambahan beban yang disebutkan beban bunga.

Supaya lebih gampang dimengerti, berikut ketidaksamaan fundamental di antara piutang dan hutang.

1. Berbeda kegiatan

Ketidaksamaan utang dan piutang yang paling fundamental ada di kegiatannya. Piutang ialah faksi pemberi utang atau yang memberi utang, dan utang ialah kegiatan utang.

2. Panggilan aktor

Ketidaksamaan selanjutnya ada di aktor hutang dan piutang. Pemilik piutang atau faksi yang memberi hutang dikatakan sebagai kreditur. Sementara faksi yang berhutang diundang debitur.

3. Tipe Pemakaian

Di dunia keuangan, piutang terhitung dalam aktiva lancar. Aktiva ialah semua asset kekayaan yang dipunyai oleh perusahaan dan bisa dicairkan dalam uang kontan.

4. Ketidaksamaan Nilai

Nilai yang diartikan dalam hutang dan piutang ialah nilai positif dan negatif di antara ke-2 nya. Hutang condong mempunyai nilai negatif karena kegiatan uang pasif.

Tujuannya ialah orang yang berhutang tidak produktif dan ada beban untuk kembalikan. Hutang dapat beralih menjadi nilai positif jika digunakan dalam modal usaha, karena itu uang jadi aktif.

Ini berlainan dengan piutang yang selalu berharga positif. Ini karena piutang ialah dana yang dipinjam akibatnya karena kerja-sama. Disamping itu, piutang terhitung kekayaan perusahaan yang aktif hasilkan nilai walaupun dipakai seseorang.

5. Ketentuan yang Berlaku

Piutang mempunyai ketentuan semakin kuat dibanding hutang. Ini karena piutang lebih sering dipakai di kelompok usaha atau perusahaan besar.

Pemberian piutang bergantung dari syarat masing-masing faksi. Persyaratan atau ketentuan hutang umumnya lebih enteng. Cukup hanya mengikutkan data diri dan agunan untuk mendapat hutang.

6. Hak Punya

Di dunia usaha, piutang ialah hak punya dari satu perusahaan yang masih belum dibayar oleh faksi lain. Dan hutang bermakna hak punya faksi atau seseorang.

7. Tipe Bunga

Yang menerima piutang dan hutang sama mempunyai bunga. Dalam piutang, tipe bunga dikatakan sebagai piutang bunga.

Piutang Bunga ialah bunga dari dana yang dipinjam oleh perusahaan pada pihak lain. Bunga dalam piutang bisa menjadi hak perusahaan.

Sementara dalam hutang, peminjam akan ditanggung ongkos tambahan sebagai balas jasa ke pemberi utang yang disebutkan beban bunga.

Ciri-Ciri Piutang

1. Ada nilai jatuh termin

Konsumen yang lakukan transaksi bisnis dengan credit tidak cuma bayar beberapa nilai barang yang sudah dibeli, tapi juga bunganya karena minta waktu untuk bayar barang itu dengan tempo.

Nilai jatuh termin ialah penjumlahan dari nilai transaksi bisnis khusus lalu ditambah lagi nilai bunga yang ditanggung untuk dibayar di tanggal jatuh termin.

2. Ada tanggal jatuh termin

Tanggal jatuh termin dapat dijumpai dari lama waktunya atau usia piutang. Penjual umumnya memakai dua tipe pengukur usia, yakni bulan dan hari.

Jika memakai perhitungan bulan, karena itu tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal konsumen lakukan transaksi bisnis credit itu.

Tetapi, jika berpatok pada harian, karena itu harus dilaksanakan penghitungan untuk tentukan kapan tanggal jatuh temponya dengan cara tepat.

3. Ada bunga yang berjalan

Berlangsungnya piutang karena konsumen putuskan lakukan transaksi bisnis secara credit. Perihal ini pula yang memunculkan bunga.

Bunga dibayarkan sebagai wujud resiko konsumen yang minta waktu pembayaran tertentu dan sebagai keuntungan untuk penjual karena telah bersabar dalam menanti pembayaran pelunasan pembayaran credit itu. Besaran bunga umumnya sama sesuai peraturan dari penjual dalam tentukan tingkat bunga yang digunakan.

Tipe-Jenis Piutang

Beberapa jenis piutang dikelompokkan jadi piutang dagang dan piutang bukan dagang. Piutang dagang sebagai tipe piutang yang bukan menjadikan sebagai penjamin, tapi rekening terbuka.

Biasanya mempunyai tempo pembayaran yang relatif pendek yakni 30 sampai 90 hari. Contoh piutang dagang ialah piutang usaha dan wesel tagih.

1. Piutang Usaha

Piutang usaha ialah satu jumlah pembelian credit dari konsumen setia atau konsumen yang ada sebagai akibatnya karena pemasaran barang atau jasa.

Piutang ini umumnya diprediksi akan tertagih dalam kurun waktu 30-60 hari. Pada umumnya, piutang usaha ialah piutang paling besar yang dipunyai perusahaan.

2. Wesel Tagih

Wesel Tagih ialah surat resmi yang diedarkan sebagai wujud pengukur hutang. Wesel tagih mempunyai waktu tagih di antara 60-90 hari bahkan juga semakin lama dan mengharuskan faksi yang berhutang untuk bayar bunga.

Wesel tagih dan piutang usaha yang dikarenakan oleh transaksi bisnis pemasaran biasa disebutkan dengan piutang dagang (trade akun).

Beberapa jenis piutang selanjutnya ialah piutang bukan dagang. Yang terhitung dalam piutang bukan dagang ialah piutang lainnya yang disebut tipe piutang yang meliputi selainnya piutang dagang.

Pada umumnya piutang ini bukanlah datang dari aktivitas operasional perusahaan. Maka dari itu, piutang tipe ini dikelompokkan dan disampaikan di bagian yang terpisah di neraca.

Contoh piutang bukan dagang diantaranya :

  • Pemasaran surat bernilai atau pemilikan selainnya barang dan jasa.
  • Pembayaran pada awal pembelian.
  • Saham yang perlu disetorkan.
  • Uang muka untuk beberapa pemegang saham, direktur, petinggi, pegawai dan perusahaan affiliate.
  • Setoran awalnya untuk jamin kontrak atau pembayaran ongkos.
  • Tuntutan atas rugi atau kerusakan produk.
  • Setoran ke kreditur, perusahaan kepentingan umum, dan instansi yang lain.

Document Simpatisan Piutang

Transaksi bisnis piutang memerlukan beberapa document simpatisan untuk mempermudah pendataan yang sudah dilakukan akuntan perusahaan seperti penagihan, pembayaran pelunasan pembayaran, atau pendataan yang lain pada piutang yang dipunyai perusahaan.

Document simpatisan yang menolong akuntan dalam menulis piutang perusahaan salah satunya ialah seperti berikut:

1. Faktur Pemasaran

Faktur pemasaran atau sales invoice yang disebut helai bukti penagihan atau bukti transaksi bisnis yang dikasih ke konsumen saat lakukan pembelian satu produk.

2. Bukti Kas

Bukti kas masuk sebagai bukti transaksi bisnis jika faksi penjual sudah terima beberapa uang sebagai pembayaran pelunasan pembayaran piutang.

3. Bukti Memorial

Bukti memorial sebagai bukti transaksi bisnis dari pimpinan perusahaan sebagai faksi penjual di bagian akuntansi untuk lakukan pendataan.

4. Nota Credit

Nota credit ialah document catatan hutang kepada pihak konsumen atau konsumen setia yang ada saat retur pemasaran pada transaksi bisnis telah dengan status lunas.

Beberapa faktor yang Mempengaruhi Piutang

Dengan adanya banyak pemasaran credit yang sudah dilakukan perusahaan, maka mengakibatkan investasi pada piutang akan bertambah. Berikut beberapa faktor yang memengaruhi piutang salah satunya:

1. Volume Pemasaran Credit

Aspek terpenting piutang ialah saat perusahaan memberi pemasaran secara credit pada pembelinya. Tujuannya, bila perusahaan menggerakkan volume pemasaran credit secara tinggi, karena itu kegiatan transaksi bisnis piutang akan tinggi.

Tetapi, ada volume pemasaran credit yang cukup tinggi ini penting diingat perusahaan sebagai faksi penjual untuk mempersiapkan dana yang lumayan banyak dan aktivitas operasional terus jalan.

2. Persyaratan Pembayaran Pemasaran Credit

Pemasaran yang sudah dilakukan dengan credit mempunyai jatuh termin dan potongan harga, namun ada banyak perusahaan dengan persyaratan pembayaran tanpa potongan harga. Faksi konsumen perlu ketahui tipe perusahaan yang hendak tawarkan utang.

Perumpamaan persyaratan pembayaran ini ialah bila persyaratan pembayaran yang sudah dilakukan konsumen dengan transaksi bisnis credit paling lamban 7 hari dari tanggal transaksi bisnis, maka memperoleh potongan harga sekitaran 5%. Kebalikannya, bila pembayaran terlambat dari 7 hari s/d hari ke-30, karena itu potongan harga akan hangus.

Karena ada pemberian potongan harga, faksi penjual mengharap pada pihak konsumen untuk membayar bisa lebih cepat hingga investasi dana dalam piutang bisa alami putaran yang bisa lebih cepat.

Ada persyaratan pembayaran ini umumnya dikuasai oleh keadaan perusahaan faksi penjual tersebut, keadaan ekonomi penjual atau konsumen, tingkat bunga bebas resiko, potongan tunai dan masa credit.

3. Ketetapan Limitasi Credit

Perusahaan atau faksi penjual tentu saja akan memberi limitasi credit yang bisa diambil. Factor ini dikuasai oleh faksi konsumen dan tingkat keyakinan perusahaan ke konsumen setia jadi pemasti batasan credit yang hendak dijajakan.

Bila makin tinggi batas credit yang diputuskan faksi penjual, maka semakin besar dana yang hendak diinvestasikan dalam piutang, begitu juga kebalikannya.

4. Peraturan Penagihan Piutang

Umumnya faksi penjual atau perusahaan tentu saja inginkan faksi konsumen atau peminjam kembalikan sehabis jatuh termin, dan lebih bagus saat sebelum jatuh termin.

Untuk menghindar resiko tidak tertagih, perusahaan sering bekerja bersama dengan dengan instansi lain seperti bank, debt-collector, atau lainnya.

Panduan Mengurus Piutang

Memberi piutang sangat berefek. Ini karena transaksi bisnis yang terjadi tidak langsung usai di satu saat yang bertepatan. Belum juga seperti kita mengetahui tidak seluruhnya orang bisa berlaku jujur dan membayarnya on time.

Oleh karena itu, panduan berikut menyengaja kami catat agar Anda bisa mengurus piutang dengan efisien.

1. Lakukan Pengaturan Piutang

Pengaturan piutang bisa dilaksanakan dengan memutuskan ketentuan. Adapun ketentuan yang bisa Anda aplikasikan salah satunya yakni:

  • Persyaratan Pribadi atau Perusahaan yang Bisa Berhutang
  • Ketentuan Khusus Berkaitan Nilai Suku Buku, Periode Jatuh Tempo, Mekanisme Cicilan
  • Menyingkat Periode Jatuh Tempo Untuk Menghindar Tidak berhasil Bayar
  • Lakukan Penampikan Pada Calon Debitur dengan Kisah Jelek

2. Berlakukan Surat Kesepakatan Piutang

Untuk menghindar ada bangkrut atau kemungkina jelek yang lain, yakinkan ada hitam di atas putih yang berisi ketentuan, ancaman, dan segala hal yang tersangkut kesepakatan di antara dua sebelah pihak. Tak lupa mebubuhkan materai didalamnya.

3. Lakukan Pembukuan Secara Teratur

Dengan lakukan pembukuan dengan teratur Anda akan tertolong untuk menyaksikan progress putaran piutang. Adakah pembayaran yang melar dan lain-lain. Tentu saja Anda tidak mau alami rugi, kan?

4. Membuat Daftar Khusus Piutang

Daftar khusus piutang ataupun lebih dikenali dengan panggilan kartu piutang ialah catatan akuntansi yang diberi pada tiap konsumen setia berisi perubahan piutang.

Bikinlah kartu piutang sedetil-detailnya dengan memberikan nama debitur, perincian barang atau jasa yang dibeli, periode jatuh termin, dan sebagainya.

5. Rajin Menganalisis Putaran Piutang

Menganalisis putaran piutang yang terdapat bisa menolong Anda untuk mengaplikasikan peraturan yang lebih bagus.

Karena, bila pencapaian yang terdapat condong lama bahkan juga di luar saat yang sudah diputuskan, karena itu peraturan baru harus selekasnya dibikin.

6. Meminta Piutang Secara Teratur dan Efisien

Memberi kartu piutang tidak cukup. Sebaiknya Anda pun teratur meminta piutang yang terdapat dengan teratur.

Misalkan meminta lewat telephone, WhatsApp, lewat pesan di saat tertentu,khususnya di saat periode jatuh termin telah dekat.

Langkah Menangani Piutang Tidak Tertagih

Piutang ialah hak kreditur, tetapi kenyataannya tidak seluruhnya orang cukup disiplin dalam membayar kewajibannya bayar utang. Langkah berikut bisa Anda aplikasikan pada saat Anda alami piutang tidak tertagih.

1. Follow Up

Kerjakan follow-up dengan teratur. Anda bisa menghubungi atau bertandang ke langsung faksi debitur dan bertanya kapan persisnya utang yang terdapat bisa selekasnya dibayar.

2. Tagih Lebih Kerap atau Secara Agresif

Beberapa orang tidak sanggup berlaku jujur dan memenuhi janjinya. Bila Anda mendapatkan debitur yang semacam ini, kerjakan penagihan sekerap kemungkinan dan berikan surat peringatan sah. Anda bisa juga mengutus debt collector buat tangani ini.

3. Memberlakukan Denda Ketertinggalan

Berlakukan bunga kepada pihak debitur tidak selamanya membuat mereka disiplin dalam membayar utang yang terdapat.

Maka dari itu, berlakukan denda ketertinggalan pembayaran menjadi jalan keluar yang tepat. Calon debitur akan berpikiran 2x bila menyengaja lakukan ketertinggalan.

4. Mengaplikasikan Peraturan Limit Credit

Awalnya kita sudah tahu bila periode jatuh termin paling minimal 30 hari. Untuk menghindar hal jelek dan jaga cash flow perusahaan masih tetap aman, kurangi limit yang terdapat jadi dua minggu menjadi alternative-nya yang dapat dicoba.

5. Mengaplikasikan Mekanisme Blacklist

Bila semua cara di atas telah diaplikasikan tetapi faksi debitur tetap tidak ingin bayar kewajibannya, seharusnya Anda mengaplikasikan mekanisme blacklist.

Ini akan menahan debitur itu untuk mengulang-ulang kekeliruan yang serupa sekalian jadi bentakan untuk siapa yang mempunyai keinginan jelek.

Demikian artikel kali ini. Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk mempelajari Piutang lebih baik lagi. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Baca juga artikel lainnya :