Pengertian Perjanjian Kalijati – Pada 1942, Jepang menduduki Indonesia. Sebelum mengeksploitasi rakyat dan sumber daya Indonesia, Jepang merebutnya lebih dulu dari Belanda lewat Perjanjian Kalijati.
Perjanjian Kalijati adalah perjanjian yang berisi penyerahan atau kapitulasi Indonesia dari Belanda ke Jepang. Bagaimana akhirnya Jepang menguasai Indonesia lewat Perjanjian Kalijati? Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Pendudukan Jepang di Indonesia.
Pengertian Perjanjian Kalijati
Perjanjian Kalijati merupakan salah satu perjanjian paling penting dalam dunia diplomasi dalam sejarah negara asal kita.
Perjanjian antara Jepang dan Belanda terletak di Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, di provinsi Jawa Barat, khususnya di lapangan terbang militer Kalijati.
Pada 1940-an, banyak konflik muncul di berbagai belahan dunia akibat dari Perang Dunia Kedua, yang berlangsung dari 1939 hingga 1945.
Untuk mengatasi konflik-konflik ini, banyak negosiasi dan kesepakatan telah diadakan antara negara-negara yang berperang.
Selain Perjanjian Linggarjati, salah satunya adalah Perjanjian Kalijati yang menjadi titik di mana Belanda mengakhiri kekuasaan mereka di Indonesia dan meneruskannya ke Jepang tanpa syarat.
Kalijati adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Subang Indonesia di provinsi Jawa Barat. Kabupaten Kalijati terletak di sebelah barat ibukota, Subang.
Sebuah peristiwa bersejarah terjadi di distrik ini yaitu penyerahan Belanda ke Jepang karena kekalahan pada 8 Maret 1942.
Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang melalui Perjanjian Kalijati, yang diselesaikan di Rumah Kalijati yang bersejarah di Kompleks Garuda E 25 Lanud Suryadarma.
Munculnya Perjanjian Kalijati
Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang konteks inisiasi perjanjian yang dikenal sebagai Perjanjian Kalijati, yaitu:
- Berdasarkan ambisi imperialisme Jepang di awal Perang Dunia Kedua, di mana desakan harus dibuat untuk memerintah wilayah Asia Timur Raya.
- Serangan mendadak penerbangan Jepang di Pearl Harbor pada 8 Desember 1941 di sekitar Kepulauan Hawaii di Pasifik. Ini memicu dimulainya perang Jepang melawan Amerika dan negara-negara sekutunya, termasuk Belanda yang saat ini menduduki Hindia Belanda.
- Karena serangan pasukan Jepang yang telah lama mengetahui wilayah pendudukan Hindia Belanda, Belanda semakin tertinggal di belakang di berbagai daerah dan akhirnya memaksa mereka untuk melepaskan otoritas mereka atas Indonesia (Hindia Belanda) ke Jepang.
- Tempat Prosesnya Perjanjian Kalijati
- Perjanjian ini oleh Kalijati ditandatangani oleh kedua belah pihak pada 8 Maret 1942 di Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
- Tanda tangan itu berada di antara dua kubu, yaitu Jepang dan Belanda di rumah Kompleks Garuda E25 Lanud Suryadarma. Saat itu rumah itu dikenal sebagai Rumah Bersejarah Kalijati.
Pihak-pihak Pimpinan yang Hadir di Perjanjian Kalijati
- Pihak yang datang dari Belanda merupakan Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Starchouwer dengan komandan Letnan Jenderal Belanda Heindrik Ter Poorten.
- Pihak yang datang dari Jepang adalah komandan gurita barat Hitoshi Imamura.
Isi Perjanjian Kalijati
Belanda menyerahkan wilayahnya dari Indonesia ke Jepang tanpa persyaratan apa pun. Pembentukan pemerintah militer Jepang, yang dipimpin oleh kepala staf dengan gelar Gunseikan, terdiri dari tiga wilayah, yaitu:
- Pemerintah Tentara ke-16 (Tentara) di Jawa dan Madura dengan markas besar di kota Jakarta.
- Pemerintahan pasukan ke dua puluh lima di wilayah Sumatra, yang berpusat di kota Bukittinggi.
- Pemerintah Angkatan Bersenj4ta Angkatan Laut (Marina), yang meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua dan Maluku, terkonsentrasi di kota Makassar.
Peninggalan Perjanjian Kalijati
Bagi daerah Kalijati yang menjadi bagian dari sejarah perjanjian Kalijati, ada halaman sejarah terpisah yang dilestarikan dan masih dapat dilihat sampai sekarang. Saat ini ada beberapa objek wisata di Kalijati, yaitu:
1. Museum Rumah Sejarah
Rumah sejarah Kalijati bertempat di bekas tua yang digunakan untuk menandatangani perjanjian, di Kompleks Penerbangan Kalijati Suryadarma di Subang.
Di masa lalu, bandara ini adalah sekolah penerbangan di Hindia Belanda. Hingga hari ini, rumah ini dilengkapi dengan furnitur dari tahun 1940-an.
Pemeliharaan rumah ini dilakukan oleh pemerintah pemerintahan Subang, karena museum adalah warisan budaya yang dimiliki oleh pemerintah daerah Subang.
2. Museum Hidup
Dinamakan museum hidup karena menyimpan berbagai jenis pesawat dari zaman kuno, yang masih dapat diujicobakan berkat perawatan yang sangat baik. Pesawat-pesawat ini mungkin peninggalan sekolah penerbangan.
3. Monumen Jepang
Monumen yang dibuat sebagai bagian dari sejarah pemukiman Kalijati adalah peringatan bagi tentara Jepang dan masih dikunjungi oleh kerabat tentara Jepang yang bertugas di Kalijati.
Demikianlah penjelasan tentang Perjanjian Kalijati dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.