Pengertian Penelitian Kuantitatif – Dalam ilmu alam dan sosial, dan kadang-kadang dalam bidang lain, penelitian kuantitatif ialah penyelidikan pengalaman sistematis dari gejala yang dapat dicermati melalui kiat statistik, matematika, atau komputasi. Tujuan dari riset kuantitatif ialah untuk mengembangkan dan memakai model matematika, teori, dan hipotesis yang sehubungan dengan fenomena.
Proses pengukuran adalah pusat riset kuantitatif sebab menyediakan koneksi fundamental antara pengamatan pengalaman dan ekspresi matematika dari hubungan kuantitatif. Data kuantitatif ialah data apa juga yang berbentuk angka laksana statistik, persentase, dan lain-lain.
Peneliti meneliti data dengan pertolongan statistik dan diinginkan angka-angka itu akan mendapat hasil yang tidak bisa digeneralisasi untuk sejumlah populasi yang lebih besar. Untuk memperjelas pemahaman anda tentang penelitian kuantitatif, tulisan ini akan menjabarkan tentang pengertian penelitian kuantitatif, macam, ciri, dan tekniknya.
Pengertian Penelitian Kuantitatif
Secara umum definisi dari penelitian kuantitatif merupakan aktivitas peneliti untuk mendapat pengetahuan atau kenyataan kesimpulan dengan menggunakan data angka sebagai pondasi mula untuk meneliti apa yang nantinya bakal diketahui dan pahami.
Lebih lanjut penelitian kuantitatif yaitu aktivitas pendataan dan analisis data yang mempunyai sifat angka atau numerik. Dimana proses ini dapat dipakai untuk mendapat pola, prediksi, rata-rata, uji kebersangkutanan sebab dampak dan generalisasi hasil.
Penelitian kuantitatif adalah kebalikan dari penelitian kualitatif, yang melibatkan pendataan dan analisis data yang bukan numerik contohnya ialah teks, video maupun audio. Penelitian kuantitatif tidak sedikit digunakan dalam ilmu alam dan sosial: kimia, biologi, pemasaran, ekonomi, psikologi, sosiologi dan sebagainya.
Pengertian Penelitian Kuantitatif Menurut Para Ahli
Adapun pengertian penelitian kuantitatif menurut keterangan dari beberapa para ahli, antara lain sebagai berikut:
1. Creswell (1944)
Penelitian kuantitatif merupakan sebuah investigasi tentang masalah sosial menurut pada pengujian suatu teori yang terdiri dari variabel-variabel, diukur dengan angka, dan diteliti dengan formalitas statistik guna menilai apakah generalisasi prediktif teori itu benar.
2. Punch (1988)
Penelitian kuantitatif yaitu penelitian pengalaman di mana data-datanya dalam format sesuatu yang bisa dihitung. Penelitian kuantitatif memerhatikan pendataan dan analisis data dalam format numerik.
3. Nana Sudjana dan Ibrahim (2001)
Penelitian kuantitatif yakni penelitian yang didasari pada asumsi, lantas ditentukan variabel, dan selanjutnya dianalis dengan memakai metode-metode riset yang valid, khususnya dalam riset kuantitatif.
4. Bryman (2005)
Proses riset kuantitatif dibuka dari teori, hipotesis, disain penelitian, memilih subjek, mengoleksi data, memproses data, menganalisa data, dan menyebutkan kesimpulan.
5. Suriasumantri (2005)
Penelitian kuantitatif ialah penelitian yang dilaksanakan dengan kajian pemikiran yang sifatnya ilmiah.Kajian ini memakai proses logico-hypothetico-verifikatif pada langkah-langkah riset yang dilakukan.
6. Kasiram (2008)
Penelitian kuantitatif bisa didefinisikan sebagai sebuah proses mengejar pengetahuan dengan memakai data berupa angka sebagai alat guna menganalisis penjelasan tentang apa yang hendak diketahui.
Baca juga: Pengertian Birokrasi
Macam-macam Penelitian Kuantitatif
Ada empat jenis utama desain penelitian kuantitatif, yakni deskriptif, korelasional, quasi-eksperimental dan eksperimental. Perbedaan antara empat jenis itu terutama sehubungan dengan tingkat yang dirancang peneliti guna mengendalikan variabel dalam percobaan. Berikut ini ialah deskripsi singkat dari setiap jenis desain riset kuantitatif.
1. Penelitian Survei
Penelitian survei memakai wawancara, kuesioner, dan pemungutan sampel jajak pendapat guna mendapatkan kecermatan yang tinggi. Ini memungkinkan semua peneliti guna menilai perilaku dan lantas menyajikan temuan dengan teknik yang akurat.
Ini seringkali dinyatakan dalam persentase. Penelitian survei bisa dilakukan di dekat satu kumpulan secara eksklusif atau dipakai untuk membandingkan sejumlah kelompok. Ketika mengerjakan penelitian survei, penting supaya orang yang ditanyai dijadikan sampel secara acak. Ini memungkinkan penemuan yang lebih akurat di semua spektrum narasumber yang lebih besar.
2. Penelitian Korelasional
Penelitian Korelasional mengeksplorasi hubungan antara variabel memakai analisis statistik. Namun, ia tidak menggali sebab dan dampak dan oleh sebab itu, mayoritas juga mempunyai sifat observasi dalam hal pendataan data. Perlu dikenang bahwa korelasi tidak tidak jarang kali berarti sebab-akibat. Misalnya, melulu karena dua titik data disinkronkan tidak berarti terdapat hubungan karena dan dampak langsung.
Dalam riset korelasional, survei dilaksanakan pada paling tidak dua kelompok. Pada beberapa besar riset korelasional terdapat tingkat manipulasi yang tercebur dengan variabel spesifik yang diteliti. Setelah informasi disusun, kemudian diteliti secara matematis guna menarik benang merah tentang pengaruh yang satu terhadap yang lain.
3. Penelitian Kuasi Eksperimental
Pebelitian ini berupaya membina hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini tidak dilaksanakan antara kedua kumpulan satu sama lain. Alih-alih melulu mencari hubungan statistik antara dua variabel, riset ini mengupayakan mengidentifikasi, khususnya, bagaimana kelompok-kelompok yang bertolak belakang dipengaruhi oleh suasana yang sama.
Penelitian kausal-komparatif melibatkan ‘perbandingan’. Dalam riset kausal-komparatif, studi dua atau lebih kelompok dilaksanakan tanpa memusatkan pada hubungan mereka. Analisis statistik dipakai untuk mensintesis data dalam cara presentasi yang jelas.
4. Penelitian Eksperimental
Penelitian ini memakai metode ilmiah untuk membina hubungan sebab-akibat salah satu sekelompok variabel dalam studi penelitian. Peneliti mengerjakan upaya guna mengendalikan seluruh variabel kecuali yang dimanipulasi (variabel independen). Efek dari variabel independen pada variabel dependen dikoleksi dan diteliti untuk sebuah hubungan.
Meskipun pertanyaan dapat dikemukakan dalam format penelitian lain, riset eksperimental diberikan panduan secara eksklusif oleh suatu hipotesis. Terkadang riset eksperimental bisa memiliki sejumlah hipotesis. Hipotesis ialah pernyataan yang mesti diperlihatkan atau dibantah.
Setelah pernyataan tersebut dibuat, eksperimen dibuka untuk memahami apakah pernyataan tersebut benar atau tidak. Jenis penelitian ini ialah fondasi dari mayoritas ilmu pengetahuan, terutama ilmu alam.
Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Agar dapat lebih mengetahui mengenai penelitian kuantitatif, berikut sejumlah karakter dari penelitian tersebut, campuran dari pendapat (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002 : 11; Johnson, 2005; dan Kasiram 2008: 149-150):
- Penelitian ini dalam pengambilan benang merah memakai alur beranggapan deduktif (umum ke khusus), dimana peneliti berupaya untuk memahami kejadian dengan menggunakan konsep yang umum dan mengulas menjadi konsep eksklusif (rasional empiris/top-down).
- Penelitian ini memakai logika positivistik, dimana sesuatu urusan yang bau subjektif paling dihindari.
- Keberlangsungan kegiatan penelitian akan cocok dengan formalitas yang telah diputuskan sebelumnya.
- Misi utama dari riset ini ialah untuk membuat aturan dari generalisasi atau dapat disebut pun ilmu nomotetik.
- Penghitungan angka/kuantifikasi data adalahhal dasar dalam riset ini.
- Dalam kegiatan penelitian laksana proses pemungutan data, mendapat data dari subjek penelitian, memutuskan sumber data, dan instrumen riset yang dipakai harus cocok dengan apa yang sudah ditentukan sebelumnya.
- Penghimpunan data dilakukan dengan teknik penelitian memakai instrumen yang baku dan objektif.
- Terdapat pemisah antara peneliti dengan objek penelitian, maksudnya ialah peneliti tidak tercebur secara langsung secara individu dengan subjek penelitian.
- Pelaksanaan analisis data digarap sesudah data terhimpun.
- Peneliti mesti memahami cara, cara dan kiat statistik pada saat menggarap analisis data.
- Penelitian kuantitatif ini juga dapat dinamakan sebagai riset ilmiah.
- Hasil yang terdapat dalam riset kuantitatif dapat berbentuk prediksi dan generalisasi yang tidak terbelenggu pada konteks kondisi dan waktu.
Baca juga: Pengertian Efektivitas
Prosedur Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif dalam implementasinya mesti lurus dan cocok dengan apa yang telah direncanakan di awal. Penerapan atau implementasinya ini melewati prosedur penelitian, berikut langkah prosedur riset kuantitatif.
- Mengidentifikasi atau Pengenalan Masalah.
- Studi literatur.
- Mengembangkan kerangka penelitian
- Mendefinisikan dan identifikasi dari variabel, pertanyaan riset dan hipotesis.
- Menentukan desain penelitian.
- Metode sampling.
- Menghimpun dan mengukur, menghitung data.
- Menganalisis data.
- Penafsiran dan menarik benang merah untuk dijadikan hasil penelitian.
Cara Penulisan dalam Metode Penelitian Kuantitatif
Agar dapat lebih menguasai apa itu penelitian kuantitatif, terutama teknik membuat dan menulisnya, inilah penguraian dasar dari riset ini. Terdapat tiga jenis yakni mengecek dan mengulas apa yang sedang terjadi, menghimpun data, dan meneliti data. Paduan itu akan menghasilkan hasil yang mendetail dan jelas.
1. Memeriksa dan Menguraikan Kejadian
Ini ialah tahap mula dalam riset kuantitatif, apa saja yang dapat dijelaskan nantinya mesti dimulai dengan pertanyaan. Pertanyaan tersebut pun sebagai bahan hipotesis mula yang nantinya bakal diuji menjadi hasil riset yang cocok dengan tujuan mula penelitian.
2. Penghimpunan Data
Penghimpunan data pada riset kuantitatif sangat bertolak belakang dengan riset lainnya, konsentrasi utama dari penghimpunan data kuantitatif ialah data angka. Sebab nantinya sumber data yang terdapat akan tidak sedikit dimana cocok dengan ciri khas kuantitatif yang lebih konsentrasi pada banyaknya data ketimbang kedalaman data.
3. Memakai Statistika dan Matematika untuk Meneliti Data
Hal yang dapat dilaksanakan pada pengolahan data untuk mendapat hasil penelitian ialah dengan meneliti data dengan statistik.
Tips Laporan Hasil Penelitian Kuantitatif
Agar penelitian dapat mempunyai penyajian yang maksimal dalam benang merah dan hasil, berikut sejumlah cara dan tips dalam merangkai laporan hasil penelitian kuantitatif:
- Jabarkan data yang sudah dihimpun dan dibarengi dengan estimasi statistiknya, selain tersebut hasil yang sehubungan dengan topik masalah penelitian pun dihitung perkiraannya.
- Setiap apapun masalah yang tidak disangka ketika penghimpunan data harap diadukan sesegera mungkin. Uraikan apa saja urusan yang terjadi di lapangan yang tidak cocok dengan rencana analisis awal. Lalu jabarkan penyelesaian yang dilakukan ketika ada data atau informasi yang mesti dihilangkan atau dipertahankan, tanpa menghilangkan hakikat analisis penelitian.
- Tentukan formalitas statistik yang pantas, pakai Penjelasan yang baik disertakan sumber formalitas statistik tersebut. Selanjutnya pilih software desktop pada smartphone atau PC yang dipakai untuk kelancaran statistik.
- Jabarkan asumsi pada langkah dan formalitas yang akan dilakukan dan pastikan bahwa formalitas tersebut baik dan stabil.
- Usahakan guna tidak melakukan benang merah kausalitas, terlebih pada rencana yang belum diacak atau tidak dilakukannya pemeriksaan lanjutan.
- Dalam laporan riset kuantitatif, peneliti mesti menyerahkan informasi yang rinci dimana gambar dan tabel dapat dicari.
Baca juga: Pengertian Pertanian
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif
1. Kelebihan
- Ilmu sosial yang cakupannya dapat tertolong sebab dalam riset kuantitatif dapat melibatkan tidak sedikit sumber data. Sehingga proses generalisasi bakal semakin mudah.
- Terdapat objektivitas dalam hasil penelitian, sebab penelitian kuantitatif dirancang untuk dapat mengerjakan sesuatu menjadi lebih umum.
- Dapat mengimplementasikan rata-rata angka dari sebuah estimasi sehingga rancangan penelitian dapat dibuat ganda dan diteliti persamaan di tempat lain.
- Bisa mengemban studi banding dengan objektif.
- Adanya potensi bias dalam sudut pandang personal dapat dihindari dengan adanya gap dengan narasumber yang diteliti.
2. Kekurangan
- Hasil dan data yang didapatkan kerap kali tidak mementingkan konteksnya baik latar belakang maupun waktu.
- Pendekatanya paling baku dan tidak fleksibel.
- Terdapat potensi guna bias, sebab sifatnya yang struktural, sebab partisipan melulu memberikan data yang ditanyai peneliti.
- Hasil penelitian tidak cukup mempunyai penjelasan yang dalam sebab kurang menelaah sudut pandang insan yang diteliti.
Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif
Beragam ciri yang ada dalam penelitian kuantitatif, ciri-ciri dari penelitian tersebut ialah sebagai berikut:
- Penelitian kuantitatif lebih mempunyai sifat spesifik, jelas, dan terperinci
- Etik, dengan kata lain dalam riset kuantitatif ini mementingkan pandangan orang lain
- Menunjukkan hubungan antar varlabel
- Penelitian kuantitatif seringkali memulai dengan teori dan hipotesis (deduktif)
- Komputer, kalkulator dan software stafistik menjadi instrumen utama jenis riset kuantitatif ini
- Teknik pendataan data yang biasa dipakai dalam riset kuantitatif antara lain yakni eksperjmen survei, dan angket
- Analisis dilaksanakan setelah pendataan data
- Hubungan dengan informan mempunyai jarak dan berjangka pendek.
Penerapan Penelitian Kuantitatif
1. Kapan Metode Kuantitatif Digunakan
Metode kuantitaf yang dimaksud dalam makalah ini ialah metode survey dan eksperimen. Metode kuantitatif dipakai apabila:
- Masalah yang adalah titik tolak riset sudah jelas. Masalah ialah adalahpenyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek, antara rencana dengan pelaksanaan.
- Peneliti hendak mendapatkan informasi yang luas dari sebuah populasi.
- Hendak diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.
- Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitiannya.
- Peneliti hendak mendapatkan data yang akurat, menurut gejala yang pengalaman dan bisa diukur.
- Hendak menguji terhadap adanya keragu-raguan mengenai validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.
2. Kompetensi Peneliti Kuantitatif
- Memiliki wawasan yang luas dan mendalam mengenai bidang edukasi yang bakal diteliti.
- Mampu mengerjakan analisis masalah secara akurat sampai-sampai dapat ditemukan masalah penelitian edukasi yang sungguh-sungguh masalah.
- Mampu memakai teori edukasi yang tepat sampai-sampai dapat dipakai untuk memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan hipotesis penelitian.
- Memahami sekian banyak jenis metode riset kuantitatif, laksana metode survey, ekperimen, action research, expost facto, penilaian dan R&D.
- Memahami teknik-teknik sampling, laksana probabiliti sampling dan nonprobabiliti sampling, dan dapat menghitung dan memilih jumlah sampel yang representatif dengan sampling error tertentu.
- Mampu merangkai instrumen baik tes maupun non tes guna mengukur sekian banyak variabel yang diteliti, dapat menguji validitas dan reliabilitas instrumen.
- Mampu mengoleksi data dengan kuesioner, maupun dengan wawancara observasi, dan dokumentasi.
- Bila pendataan data dilaksanakan oleh tim, maka mesti dapat mengorganisasikan kesebelasan peneliti dengan baik.
- Mampu menyajikan data, meneliti data secara kuantitatif untuk membalas rumusan masalah dan menguji hipotesis riset yang sudah dirumuskan.
- Mampu menyerahkan interpretasi terhadap data hasil riset maupun hasil pengujian hipotesis.
- Menciptakan laporan secara sistematis, dan mengucapkan hasil riset ke pihak-pihak yang bersangkutan.
- Mampu menciptakan abstraksi hasil penelitian, dan membuat tulisan untuk dimuat ke dalam jurnal ilmiah.
- Mengkomunikasikan hasil penelitian untuk masyarakat luas.
3. Proses Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif bertolak darii studi pengantar dari objek yang dianalisis (preliminary study) guna mendapatkan yang sungguh-sungguh masalah. Masalah tidak dapat didapatkan dari belakang meja, oleh karena tersebut harus digali melewati studi pendahuluan melewati fakta-fakta empiris.
Supaya peneliti dapat mencari masalah dengan baik, maka peneliti mesti menguasai teori melewati mmbaca sekian banyak referensi. Selanjutnya agar masalah dapat dibalas maka dengan baik masalah itu dirumuskan secara spesifik, dan pada umumnya diciptakan dalam format kalimat tanya.
Untuk membalas rumusan masalah yang sifatnya sedangkan (berhipotesis) maka, peneliti dapat menyimak referensiteoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Selain tersebut penemuan riset sebelumnya yang relevan pun dapat dipakai sebagai bahan untuk menyerahkan jawaban sedangkan terhadap rumusan masalah riset (hipotesis).
Jadi bila jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh riset yang relevan, namun belum terdapat pembuktian secara pengalaman (faktual) maka jawaban tersebut disebut hipotesis.
Tujuan Penelitian Kuantitatif
Berdasarkan dari perspektif tujuannya, penelitian kuantitatif memiliki sejumlah poin. Diantaranya bertujuan guna mengembangkan model matematis, dimana riset ini tidak sekedar memakai teori yang dipungut dari kajian literatur atau teori saja, tetapi pun penting sekali untuk membina hipotesis yang mempunyai keterhubungan dengan gejala alam yang bakal diteliti.
Jadi penelitian kuantitatif ini mempunyai tujuan urgen dalam mengerjakan pengukuran. Bagaimanapun juga, pengukuran sebagai pusat penelitian, sebab dari hasil pengukuran akan menolong dalam menyaksikan hubungan yang mendasar antara pengamatan pengalaman dengan hasil data secara kuantitatif.
Adapun destinasi lain, yaitu menolong dalam menilai hubungan antar variabel dalam suatu populasi. Termasuk pula menolong dalam menilai desain penelitian. Membicarakan desain riset kuantitatif, mempunyai dua bentuk, yakni studi deskriptif dan studi eksperimental.
Dikatakan penelitian studi deskriptif bilamana peneliti melulu melakukan uji relasi antar variabel melulu sekali saja. Sedangkan yang dimaksud dengan riset studi eksperimen bilamana peneliti mengerjakan pengukuran antar variabel dilaksanakan sebelum dan setelah penelitian. Jadi, pengukuran sebelum dan setelah ini tidak lain dilaksanakan untuk memahami sebab akibat. Dapat pula dipakai untuk mengetahui gejala apa saja yang dilaksanakan penelitian.
Demikianlah penjelasan tentang Penelitian Kuantitatif dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.