Pengertian Pendapatan

Posted on

Pengertian Pendapatan – Setiap bisnis pasti mempunyai visi dan misi yang beragam, dan masing-masing bertujuan mendapat keuntungan secara ekonomi. Jika tidak, bentuk organisasi yang disusun pasti bukanlah perusahaan komersial.

Berbicara mengenai keuntungan, anda tidak dapat lepas dari mendiskusikan pendapatan. Sebelum mencari lebih jauh mengenai sumber penghasilan bisnis atau aliran pendapatan, usahakan kita mengingat pengertian pendapatan terlebih dahulu.

Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan seluruh penerimaan baik berupa duit maupun berupa barang yang berasal dari pihak beda maupun hasil industri yang dinilai atas dasar sebanyak uang dari harta yang berlaku ketika itu.

Pendapatan adalahsumber pendapatan seseorang guna memenuhi keperluan sehari-hari dan paling penting dengan kata lain bagi kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang secara langsung inginkan pun tidak lagsung (Suroto, 2000).

Untuk memahami makna dari pendapatan, maka bakal diuraikan definisi dari pendapatan tersebut sendiri. Berdasarkan keterangan dari Ikatan Akuntansi Indonesia (2009) dalam kitab Standart Akuntansi Keuangan melafalkan bahwa

Penghasilan adalah: “Arus masuk bruto dari guna ekonomi yang timbul dari kegiatan normal perusahaan sekitar satu periode, bila arus masuk tersebut mengakibatkan eskalasi ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.

Sedangkan menurut keterangan dari Accounting Principle Board dilansir oleh Theodorus Tuanakotta (1984:153) dalam kitab Teori Akuntansi pengertian penghasilan adalah” Pendapatan sebagai inflow of asset kedalam perusahaan sebagai dampak penjualan barang dan jasa”.

Berdasarkan keterangan dari pendapat lain, pendapatan ialah kenaikan kotor dalam asset atau penurunan dalam lialibilitas atau campuran dari dua-duanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan penghasilan yang berdampak dari investasi yang halal, keuntungan, laksana manajemen tabungan investasi terbatas. (Antonio,2001 : 204 ).

Pendapatan adalahsuatu unsure yang mesti dilaksanakan dalam mengerjakan suatu usaha sebab dalam mengerjakan suatu usaha tentu hendak mengetahui nilai atau jumlah penghasilan yang didapatkan selama mengerjakan usaha.

Berdasarkan keterangan dari Sumitro Joyohadikusumo (1957) Pendapatan adalahjumlah barang dan jasa yang mengisi tingkat hidup masyarakat, dimana dengan adanya penghasilan yang dipunyai oleh masing-masing jiwa dinamakan dengan penghasilan perkapita dimana penghasilan perkapita menjadi tolok ukur peradaban atau pertumbuhan ekonomi.

Pendapatan paling berpengaruh untuk kelangsungan sebuah usaha, semakin besar penghasilan yang didapatkan maka semakin besar keterampilan suatu usaha untuk mengongkosi segala pengeluaran dan pekerjaan-pekerjaan yang bakal dilakukan.

Kondisi seseorang bisa diukur dengan memakai konsep penghasilan yang menujukkan jumlah semua uang yang diterima oleh seseorang atau lokasi tinggal tangga sekitar jangka masa-masa tertentu (Samuelson dan Nordhaus, 2013).

Ada pengertian lain tentang pendapatan yakni pendapatan disebutkan sebagai jumlah pendapatan yang didapatkan dari hasil kegiatan dan seringkali pendapatan seseorang dihitung masing-masing tahun atau masing-masing bulan.

Jenis-jenis Pendapatan

Berikut merupakan jenis-jenis dari pendapatan.

1. Pendapatan Penghasilan

Jika kita mempunyai pekerjaan dan menerima gaji, kita menghasilkan uang melewati penghasilan yang diperoleh. Itu sama saja laksana Anda menukar masa-masa dan tenaga dengan uang.

Misalnya, saat Anda bekerja sebagai karyawan sebagai perancang web, kasir toko kelontong, atau petugas kepolisian, kita akan ditunaikan sejumlah duit yang sudah ditentukan untuk mengerjakan pekerjaan dalam masa-masa tertentu.

Bagi tidak sedikit orang yang menghasilkan uang melewati pendapatan yang diperoleh, tidak jarang kali hanya lumayan uang guna menutupi pengeluaran bulanan saja, sehingga melulu menyisakan tidak banyak atau bahkan tidak terdapat uang guna diinvestasikan.

Jika mereka hendak menghasilkan lebih tidak sedikit uang, mereka butuh bekerja lebih lama atau mengerjakan pekerjaan paruh masa-masa atau freelance.

2. Pendapatan Portofolio

Pendapatan portofolio dapat didapatkan melewati capital gain. Sebagai contoh, saat seseorang melakukan pembelian saham di perusahaan dengan harga tertentu, mereka berencana untuk memasarkan saham yang sama dengan harga yang lebih tinggi di masa depan.

Jadi, andai mereka melakukan pembelian saham pada $ 10 hari ini, dan harganya naik menjadi $ 40 saat mereka memasarkan saham itu, mereka mendapat $ 30 dalam capital gain. Selisih antara harga beli dan harga jual adalah keuntungannya.

Beginilah teknik pedagang saham menghasilkan duit secara umum. Mereka menginvestasikan duit dalam format saham dengan asa bahwa saat harga naik mereka dapat memasarkan saham-saham yang tersebut dengan harga lebih tinggi guna mendapatkan penghasilan.

3. Pendapatan Pasif

Pendapatan pasif merupakan pemasukan yang berasal dari usaha laksana properti yang disewakan, kerjasama dengan perusahaan di mana seseorang tidak tercebur secara aktif. Seperti halnya penghasilan aktif, penghasilan pasif seringkali dikenakan pajak.

Pendapatan portofolio yang sudah diterangkan di atas juga dirasakan sebagai penghasilan pasif oleh sejumlah analis, sampai-sampai dividen dan bunga karenanya akan dirasakan pasif.

4. Pendapatan Royalti

Pendapatan ini yaitu imbalan dari seseorang setelah memakai ide, atau karya anda. Namun penghasilan ini tidak bakal sebesar saat menggunakan gagasan atau karya Anda. Misalnya, andai Anda mempunyai sebuah desain yang dipakai oleh perusahaan, Anda bakal mendapatkan penghasilan royalti guna mereka.

Jika kita seorang penulis, Anda ditunaikan untuk masing-masing salinan kitab yang terjual. Bagi mendapatkan penghasilan dari royalti pasti harus memiliki kemahiran untuk membuat sesuatu.

Baca juga: Pengertian Prakerin

Sumber Pendapatan

Sumber pendapatan perusahaan dipecah menjadi 3 (tiga). Berdasarkan keterangan dari Suparmoko dalam Artaman, 2015, terdapat 3 (tiga) kelompok pendapatan.

  • Dari Gaji atau Upah, penghasilan seseorang yang didapat sesudah bekerja dalam jangka masa-masa tertentu, seringkali 1 (satu) bulan. Tapi ada pun gaji yang dibayarkan masing-masing hari dan per minggu.
  • Dari Usaha Sendiri, penghasilan dari total penjualan barang atau jasa sesudah dikurangi total ongkos produksi. Misalnya, penghasilan dari hasil jualan toko kelontong.
  • Dari Pendapatan Lain, bisanya penghasilan lain didapat di luar dari gaji dan usaha sendiri. Pendapatan beda didapat tanpa adanya pekerjaan usaha, contohnya hasil menyewakan rumah, mobil, aset berharga lainnya, atau dari investasi.

Konsep Pendapatan

Terdapat dua jenis konsep pendapatan dalam perusahaan, yakni:

  • Inflow of Net Asset: Konsep penghasilan ini berfokus untuk inflow yang adalaharus masuk kas perusahaan. Konsep ini akan memprovokasi penambahan asset (aktiva tetap) dan berkurangnya hutan perusahaan.
  • Outflow of Good Service: sebaliknya, konsep penghasilan ini berfokus untuk arus kas terbit atau outflow dengan terjualnya barang dan jasa sampai-sampai dapat memenuhi keperluan konsumen. Konsep penghasilan ini pun bisa bermanfaat untuk menambah loyalitas konsumen terhadap perusahaan.

Baca juga: Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Karakteristik Pendapatan

Berikut sejumlah karakteristik penting dari pendapatan dalam perusahaan:

  • Sumber pendapatan
  • Kegiatan pekerjaan serta produk yang didapatkan perusahaan
  • Jumlah penghasilan dalam rupiah serta proses penandingannya.

Pengukuran Pendapatan

Pendapatan sangat baik diukur dengan nilai tukar (exchange value) dari sebuah barang atau jasa. Nilai tukar tersebut pun diukur dari cash equivalent atau present value yang diinginkan dapat diterima melewati tagihan-tagihan yang masuk.

Pada intinya, penghasilan diukur melewati nilai duit atau sebanyak uang yang nantinya diterima sebagai hasil dari sebuah proses transaksi pendapatan.

Kriteria Pengakuan Pendapatan

Ada 4 kriteria pengakuan pendapatan yang mesti diketahui:

  • Pengakuan Ketika Penjualan: Pendapatan dinyatakan dalam situasi langsung di mana terjadi proses penerimaan penghasilan dan penerimaan barang atau jasa untuk konsumen.
  • Pengakuan Sebelum Penyerahan: kriteria pengakuan penghasilan ini dilangsungkan selama proses buatan berjalan maupun setelah berlalu produksi, contohnya laksana sistem purchase order dan purchase requisition dalam bidang manufaktur dan retail.
  • Pengakuan Setelah Penyerahan: cocok namanya, penghasilan ini baru dinyatakan setelah diterimanya duit pembayaran sebagai hasil dari transaksi yang terjadi.
  • Pengakuan Atas Suatu Transaksi Khusus: Pengakuan penghasilan ini dapat diberikan contoh seperti penjualan waralaba atau franchise, serta barang konsinyasi.

Pendapatan Dalam Bisnis

Kamu tentu sudah tidak asing dengan istilah penghasilan dalam bisnis. Namun, dari sekian tidak sedikit dana yang berputar dalam sebuah organisasi bisnis, manakah yang sebenarnya disebut pendapatan?

Jadi, pendapatan ialah adalahjumlah total duit yang didapatkan bisnis dari hasil penjualan produk atau jasa. Nah, penghasilan ini dikenal pun dengan gross sales atau top-line revenue.

Dengan kata lain, nominal yang diperoleh oleh bisnis sebelum dikurangi dengan sekian banyak biaya atau expenses. Dalam menilai kekuatan keuangan perusahaan, poin ini sama pentingnya dengan penghasilan bersih.

Baca juga: Pengertian Manajemen Proyek

Pendapatan vs Profit

Mari anda ambil misal perusahaan teknologi raksasa yakni Apple. Pada 2019, Apple mengadukan top-line revenue yang didapatkan sebesar $260 miliar Angka penghasilan perusahaan terlihat merasakan penurunan 2% dari tahun ke tahun.

Sementara itu, Apple pun melaporkan bahwa perolehan penghasilan bersih menjangkau angka $55,3 miliar guna periode yang sama. Dalam urusan ini, terjadi penurunan selama 7% dari tahun ke tahun.

Dari angka-angka tersebut, kita dapat melihat penghasilan bersih jumlahnya lebih kecil dari nominal pendapatan. Hal tersebut paling wajar sebab pendapatan bersih baru didapatkan dari total penghasilan dikurangi dengan sekian banyak biaya.

Supaya lebih gampang dibedakan, penghasilan bersih kadang disebut pun laba bersih. Contoh di atas mengindikasikan betapa berbedanya angka penghasilan dengan laba bersih sebuah perusahaan.

Pertumbuhan atau growth pada setiap poin dapat dijangkau dengan sekian banyak cara. Misalnya, Apple barangkali mengalami eskalasi pendapatan sebab peluncuran produk baru, layanan baru, ataupun kampanye yang sukses mendongkrak penjualan.

Di ketika yang sama, laba bersih dapat meningkat seiring dengan penambahan pendapatan. Akan tetapi, kamu pun dapat menambah laba bersih dengan memotong ongkos atau mengejar pemasok yang menawarkan harga lebih kompetitif.

Akan tetapi, perlu dicerna bahwa pendapatan melulu indikasi dari efektivitas bisnis dalam membuat penjualan. Artinya, anda tidak dapat menjadikan nominal penghasilan sebagai tolak ukur efisiensi operasional.

Demikianlah penjelasan tentang Pendapatan dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.