Pengertian Paradigma – Istilah paradigma tergolong paling jarang dipakai dalam pembicaraan yang kita lakukan sehari-hari. Meskipun begitu, anda harus memahami makna atau arti kata paradigma yang sebenarnya, sehingga saat istilah ini digunakan, kita bisa mengetahui apa maksudnya.
Istilah paradigma ingin merujuk untuk dunia pola pikir atau juga teknis solusi masalah yang dilaksanakan oleh manusia. Istilah yang satu ini kesatu kali diperkenalkan oleh seorang ilmuan mempunyai nama Thomas Kuhn melalui kitab buatannya yang berjudul The Structure of Scientific Revolution.
Pengertian Paradigma
Paradigma adalah cara orang menyaksikan diri mereka sendiri dan lingkungan yang akan memprovokasi pemikiran (kognitif), sikap (afektif), dan perilaku (konatif). Paradigma pun dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai-nilai, dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas dalam suatu komunitas yang sama, khususnya, disiplin intelektual.
Kata paradigma tersebut sendiri berasal dari Inggris abad pertengahan yang adalah kata pinjaman dari bahasa Latin pada 1483, yang berarti bahwa paradigma model atau pola; Paradeigma Yunani (yang + deiknunai) yang berarti “membandingkan”, “berdampingan” (para) dan show (deik).
Pengertian Paradigma Menurut Para Ahli
Selain definisi di atas, berikut definisi kata paradigma yang diutarakan oleh para ahli:
1. Robert Freidrichs
Berdasarkan keterangan dari Robert Freidrichs, paragigma merupakan kelompok tata nilai yang menyusun pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sampai-sampai terbentuk citra subjektif seseorang terhadap ralita sampai-sampai berujung pada peraturan bagaimana teknik untuk menangani realita tersebut.
2. Thomas Kuhn
Berdasarkan keterangan dari Thomas Kuhn, definisi paradigma ialah landasan beranggapan atau juga konsep dasar yang dipakai atau dianut sebagai model atau juga pola yang dimaksud semua ilmuan dalam usahanya, dengan mengandalkan studi-studi keilmuan yang dilakukannya.
3. C. J. Ritzer
Berdasarkan keterangan dari C. J. Ritzer, paradigma ialah pandangan fundamental para ilmuan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang seharusnya dipelajari oleh satu cabang ilmu pengetahuan tertentu.
4. Guba
Berdasarkan keterangan dari Guba, definisi paradigma ialah sekumpulan kepercayaan dasar yang menuntun tindakan manusia.
5. George Ritzer(1980)
Pandangan fundamental ilmuwan mengenai apa materi latihan harus dipelajari oleh cabang atau disiplin, dan apa aturan yang mesti dibuntuti dalam mengartikan informasi yang akan dikoleksi informasi yang dikoleksi dalam menanggapi isu-isu ini.
6. Harmon (dalam Moleong, 2004: 49)
Paradigma ialah cara fundamental untuk memahami, berpikir, menilai dan mengerjakan yang sehubungan dengan sesuatu yang khusus mengenai realitas.
7. Bogdan (dalam Mackenzie & Knipe, 2006)
Menyatakan bahwa paradigma ialah kumpulan longgar sebanyak asumsi, konsep, atau proposisi logis bersangkutan, yang menunjukkan cara beranggapan dan penelitian.
8. Biklen
Paradigma ialah kumpulan longgar sebanyak asumsi, konsep, atau proposisi logis bersangkutan, yang menunjukkan cara beranggapan dan penelitian.
9. Baker (dalam Moleong, 2004: 49)
Paradigma sebagai seperangkat aturan yang (1) memutuskan atau mendefinisikan batas-batas; dan (2) menyatakan bagaimana sesuatu mesti dilaksanakan dalam batas-batas tersebut untuk berhasil.
10. Emzir (2008: 9)
Asumsi psikologis mengenai pembentukan tuntutan pengetahuan (klaim pengetahuan), formalitas umum investigasi (strategi penyidikan) dan formalitas jaringan dan analisis data dan pelaporan (metode penelitian).
Baca juga: Populasi : Pengertian, Ciri, Jenis, Faktor dan Istilahnya
Teori Paradigma
Sebuah teori paradigma ialah teori umum yang menolong para ilmuwan yang bekerja di bidang tertentu guna dapat bekerja dalam sebuah kerangka teoritis yang luas. Hal ini oleh filsuf Thomas Kuhn dinamakan “skema konseptual” ilmuwan.
Teori paradigma memberi ilmuwan asumsi dasar, konsep kunci, dan metodologi. Teori paradigma menyerahkan penelitian mereka arah dan destinasi umum. Ini adalah model teladan ilmiah yang baik dalam disiplin tertentu. Berikut contoh teori paradigma:
- Model geosentris Ptolemy mengenai alam semesta (dengan bumi sebagai pusat)
- Astronomi heliosentris Copernicus (dengan matahari di tengah)
- Fisika Aristoteles
- Mekanika Galileo
- Teori abad pertengahan dari empat “humor” dalam kedokteran
- Teori gravitasi Newton
- Teori atom Dalton
- Teori perubahan Darwin
- Teori relativitas Einstein
- Mekanika kuantum
- Teori lempeng tektonik dalam geologi
- Teori kuman dalam kedokteran
- Teori gen dalam biologi.
Baca juga: Perusahaan : Pengertian, Unsur, Jenis, Tujuan dan Bentuknya
Pergeseran Paradigma
Pergeseran paradigma didefinisikan sebagai “perubahan urgen yang terjadi saat cara beranggapan yang biasa mengenai atau mengerjakan sesuatu diganti dengan teknik yang baru dan berbeda.” (Kuhn. Thomas. 1962, The Structure of Scientific Revolutions). Pergeseran paradigma terjadi saat satu teori paradigma digantikan oleh yang lain. Berikut sejumlah contohnya:
- Astronomi Ptolemian memberikan teknik untuk astronomi Copernican.
- Fisika Aristoteles (yang mengaku bahwa benda-benda material mempunyai sifat urgen yang menilai perilaku mereka) memberi jalan untuk fisika Galileo dan Newton (yang memandang perilaku benda-benda material sebagaimana ditata oleh hukum alam).
- Fisika Newton (yang memegang masa-masa dan ruang guna menjadi sama di mana-mana, untuk seluruh pengamat) menyerahkan jalan untuk fisika Einstein (yang memegang masa-masa dan ruang guna menjadi relatif terhadap kerangka acuan pengamat).
Setelah suatu teori paradigma terbentuk, maka mereka yang bekerja di dalamnya bisa mulai mengerjakan apa yang dinamakan Kuhn sebagai “sains normal.” Ini merangkum sebagian besar kegiatan ilmiah. Ilmu pengetahuan normal ialah bisnis memecahkan teka-teki khusus, mengoleksi data, menciptakan perhitungan, dan sebagainya. Sains normal meliputi:
- Mengetahui seberapa jauh masing-masing planet di atur surya berasal dari matahari
- Melengkapi peta genom manusia
- Menetapkan keturunan perubahan dari spesies tertentu
Namun, begitu tidak jarang dalam sejarah sains, sains yang normal menghasilkan anomali – hasil yang tidak mudah diterangkan dalam paradigma dominan. Beberapa temuan membingungkan sampai tidak akan membetulkan teori paradigma yang sudah berhasil.
Tapi terkadang hasil yang tidak dapat diterangkan mulai menumpuk, dan ini kesudahannya mengarah pada apa yang Kuhn gambarkan sebagai “krisis.” Mazhab paradigm klasik berasumsi bahwa ketika terjadi pergeseran paradigm maka pergeseran melulu terjadi dalam jenjang pendapat teoritis semua ilmuwan yang bekerja di lapangan.
Sementara Kuhn berasumsi bahwa dunia, atau kenyataan, tidak dapat diterangkan secara terpisah dari skema konseptual yang anda amati. Teori paradigma ialah bagian dari skema konseptualnya. Jadi, saat pergeseran paradigma terjadi, dalam sejumlah hal dunia berubah. Atau dengan kata lain, semua ilmuwan yang bekerja di bawah sekian banyak paradigma mempelajari dunia yang berbeda.
Baca juga: Desa : Pengertian, Unsur dan Ciri-cirinya
Macam-macam Paradigma
- Paradigma Politik
- Paradigma Ekonomi
- Paradigma Sosial dan Budaya
- Paradigma Hukum
- Paradigma Bidang kehidupan antar agama.
Contoh Paradigma
1. Pancasila Sebagai Paradigma
Pancasila sebagai paradigma berarti menjadikan Pancasila sebagai pedoman guna menghadapi segala aspek serta sekian banyak permasalahannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, guna menjangkau Tujuan Nasional.
2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
- Untuk menjangkau Tujuan Nasional dibutuhkan Pembangunan Nasional.
- Pembangunan Nasional : usaha penambahan kualitas insan dan masyarakat Indonesia yg dilaksanakan secara berkelanjutan menurut Kemampuan Nasional dgn memanfaatkan peradaban iptek, menyimak tantangan global, serta mengacu pd jati diri bangsa dan nilai-nilai luhur universal utk mewujudkan kehidupan bangsa yg berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan dgn kekukuhan moral dan etika.
- Pembangunan Nasional pada hakikatnya ialah sebagai tindakan pelaksanaan nilai-nilai dari Pancasila.
- Pancasila ialah dasar, pedoman, dan destinasi Pembangunan Nasional.
3. Filsafat Pancasila
- Filsafat identik dgn kata dlm Bahasa Yunani philosophia (philos = menggali atau mencintai, dan shopia = kebenaran atau kebijaksanaan).
- Filsafat berarti: (1) menggali kebenaran, (2) menyukai kebijaksanaan.
- Tujuan filsafat ialah menemukan kebenaran yang sedalam-dalamnya.
- Filsafat Pancasila ialah falsafah hidup bangsa Indonesia yg bermanfaat sebagai pegangan, pedoman, atau tuntunan dalam kehidupan sehari-hari.
- Filsafat Pancasila berasal dan digali dari jati diri bangsa yang sudah berurat berakar, dan karenanya merupakan gambaran kebudayaan bangsa Indonesia
4. Pelaksanaan Dan Pengalaman Pancasila
- Pelaksanaan Pancasila: tindakan merealisasikan nilai-nilai Pancasila yang dilaksanakan oleh masing-masing warganegara sebagai sebuah keharusan dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
- Pengamalan Pancasila: pengamalan nilai-nilai Pancasila yang dilaksanakan oleh masing-masing warganegara Indonesia dengan sarat kesadaran dan rasa tanggungjawab dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
- Pelaksanaan Pancasila: tindakan merealisasikan nilai-nilai Pancasila yang dilaksanakan oleh masing-masing warganegara sebagai sebuah keharusan dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
- Pengamalan Pancasila: pengamalan nilai-nilai Pancasila yang dilaksanakan oleh masing-masing warganegara Indonesia dengan sarat kesadaran dan rasa tanggungjawab dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
- Pelaksanaan Pancasila: tindakan merealisasikan nilai-nilai Pancasila yang dilaksanakan oleh masing-masing warganegara sebagai sebuah keharusan dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
- Pengamalan Pancasila: pengamalan nilai-nilai Pancasila yang dilaksanakan oleh masing-masing warganegara Indonesia dengan sarat kesadaran.
Demikianlah penjelasan tentang Paradigma dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa..