Pengertian Minyak Bumi

Posted on

Pengertian Minyak Bumi – Berlimpahnya minyak bumi untuk kebutuhan manusia, menciptakan sejumlah negara mengerjakan eksplorasi wilayah penghasil minyak bumi dan dimanfaatkan atau diekspor ke negara lain sebagai sumber devisa.

Namun, sebelum membicarakan lebih lanjut bersangkutan dengan minyak bumi, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu definisi minyak bumi dan bagaimana sejarahnya.

Pengertian Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan campuran yang terdiri dari berragam senyawa hidrokarbon, dan tidak banyak senyawa nitrogen. Senyawa yang terdapat dalam minyak bumi terdiri dari hidrokarbon jenuh, tidak jenuh, alifatik, alisiklik dan aromatik. Namun demikian komponen terbesar ialah hidrokarbon bosan yaitu alkana dan sikloalkana.

Senyawa alisiklik yang terdapat dalam minyak bumi ialah turunan siklopentana dan sikloheksana yang dinamakan nafta.

Dalam Minyak bumi terkandung sekian banyak zat kimia dalam wujud gas, cair, dan padat. Komponen utama minyak bumi ialah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kandungan senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi ialah antara 90 – 99 persen, sementara unsur-unsur lainnya tidak cukup dari 10 persen.

Sejarah Minyak Bumi

Minyak bumi dalam bahasa latin dinamakan dengan petroleum. Petroleum tersusun dari dua kata, yakni petrus yang dengan kata lain karang dan oleum yang dengan kata lain minyak.

Secara bahasa andai digabungkan maka artinya ialah minyak yang berasal dari timbunan karang. Adapun julukan beda dari minyak bumi ialah emas hitam.

Warnanya memang agak coklat kehitaman atau kehijauan, dan kental. Adapun posisi minyak ini sedang di lapisan atas kerak bumi dan sifatnya gampang sekali terbakar. Dari sifatnya tersebut, minyak bumi tidak sedikit digunakan sebagai bahan bakar baik laksana untuk kendaraan.

Komposisi dasar yang mendominasi minyak bumi ini ialah senyawa alkana. Akan tetapi walau secara senyawanya sama, tetapi secara tampilan, dan warnanya bertolak belakang tergantung dari keaslian dari minyak bumi tersebut.

Seperti yang anda ketahui bahwa minyak bumi di dapatkan dari proses penambangan minyak bumi yang terdapat di sejumlah lokasi di pertambangan minyak.

Lokasi itu di identifikasi melalui sejumlah cara, yakni dengan mempelajari struktur geologisnya, analisis sedimen, struktur sumber, karakter dan masih tidak sedikit lagi study penyokong yang lain.

Setelah data-data yang dibutuhkan mendukung adanya kenyataan keberadaan minyak bumi di tempat tertentu, proses penambangan bakal segera dimulai.

Dari proses pengilangan minyak tersebut, minyak bumi bakal diklasifikasikan cocok dengan titik didih masing-masing. Dari perbedaan titik didih itu, bahan dasar minyak bumi diolah menjadi sekian banyak material laksana aspal, bensin, bahkan sampai obat-obatan dan plastic.

Banyak sekali guna minyak bumi dalam kehidupan keseharian sehingga dalam pemakaiannya juga harus sangat arif sebab minyak bumi tergolong dalam kelompok sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui.

Di dunia, proses penemuan minyak bumi telah dibuka sejak dulu. Ada sejumlah versi tentang kapan mulainya minyak bumi dimanfaatkan dan ditemukan oleh manusia. Diantaranya merupakan:

  • Bangsa Asyiria, Babilonia Kuno dan Sumeria sudah memanfaatkan minyak bumi ini semenjak 5000 tahun sebelum Masehi. Saat itu, teknik mendapatkannya tidak laksana penambangan laksana yang tidak sedikit dilakukan ketika ini. Dulu, minyak bumi merembes sampai ke permukaan sampai-sampai begitu saja dipungut dan dipakai untuk obat memberantas kutu, pencahar, dan guna mengobati luka.
  • Dalam sumber lain disampaikan bahwa, bangsa Timur Tengah tepatnya Iran ialah bangsa yang kali kesatu memanfaatkan minyak bumi yang dipungut langsung dari rembesan minyak yang hingga di permukaan. Adapula versi yang menuliskan bahwa semenjak zaman Nabi Nuh AS, minyak bumi yang merembas ke permukaan dalam format teer dan aspal di gunakan oleh sang Nabi guna menambal perahunya yang berlubang.
  • Seiring masa-masa berlalu, teknik untuk menemukan minyak bumi semakin modern yang ditandai dengan eksistensi industri minyak bumi yang berdiri pada tahun 1859 silam yang bertempat di Tutisville Amerika Serikat. Hingga kini, telah tidak sedikit industri minyak bumi yang berdiri di sekian banyak negara tergolong di Indonesia.

Baca juga: Pengertian Pencemaran

Minyak Bumi dan Hasil Pengolahannya

Minyak bumi terbentuk dari hasil dekomposisi materi fauna dan tanaman di wilayah yang turun secara perlahan. Daerah tersebut seringkali berupa laut, batas telaga di sepanjang pantai, juga telaga dan rawa di daratan.

Sedimen mengendap bareng dengan materi itu secara cepat sebelum terjadi pembusukan. Ketika pelajaran organik tersebut tenggelam semakin dalam, terjadilah evolusi kimiawi yang menyusun hidrokarbon. Campuran sekian banyak hidrokarbon berikut yang menyusun minyak bumi.

Dilihat dari wujudnya, minyak bumi berbentuk cairan kental, berwarna cokelat gelap atau pekat, ada pun yang berwarna kehijauan. Minyak bumi gampang terbakar dan sedang di lapisan atas sejumlah bagian kerak bumi. Minyak bumi sendiri dipungut dari sumur-sumur minyak yang terdapat di pertambangan-pertambangan.

Selanjutnya, minyak bumi bakal diproses di lokasi pengilangan minyak untuk lantas dikelompokkan menurut titik didihnya untuk menghasilkan produk-produk berbeda.

Produk-produk yang didapatkan dari pengolahan minyak bumi, antara lain:

  • Berbagai jenis bahan bakar, laksana bensin, LPG, bahan bakar mesin jet, minyak tanah, solar, dan sebagainya.
  • Plastik.
  • Pelumas, laksana oli mesin dan gemuk.
  • Wax guna pengemasan makanan beku.
  • Sulfur atau asam sulfat guna industri.
  • Tar.
  • Aspal.
  • Kokas guna bahan bakar padat.
  • Paraffin wax, salah satunya guna industri kecantikan.
  • Petrokimia aromatik sebagai gabungan bahan-bahan kimia.

Baca juga: Pengertian Konsumsi

Pengelompokan Industri Minyak Bumi

Sebagaimana industri lain pada umumnya, industri minyak bumi pun terdiri dari tiga komponen, yakni industri hulu, menengah, dan hilir. Industri minyak bumi sendiri merangkum eksplorasi, ekstraksi, pengilangan, transportasi (melalui tanker atau pipa), sampai pemasaran.

Tahap eksplorasi ialah tahap penelusuran minyak bumi yang melibatkan kajian panjang di bidang ilmu kebumian dan ilmu eksak. Para berpengalaman geologi ialah mereka yang berperan mengejar minyak bumi tersebut. Sedangkan ekstraksi ialah proses pembersihan produk guna menghasilkan bobot yang lebih baik.

Industri transportasi minyak bumi bertugas mengalihkan minyak bumi maupun turunannya. Perpindahan dapat dilaksanakan menurut besar muatan dan jarak dengan gerbong ketel, truk, kapal tanker, dan jalur pipa. Minyak bumi memerlukan transportasi khusus sebab rentan kebocoran dan polusi yang membahayakan lingkungan.

Selanjutnya, rantai terakhir industri minyak bumi ialah pemasaran. Dengan adanya pekerjaan pemasaran, produk olahan minyak bumi yang siap pakai bisa sampai ke tangan konsumen.

Perusahaan Industri Minyak Bumi di Indonesia

Apa perusahaan minyak yang sekitar ini yang sering kita dengar? Biasanya jawabannya tidak bakal jauh-jauh dari Pertamina, Chevron Pacific, ExxonMobil, dan sejenisnya.

Padahal ada banyak sekali perusahaan minyak hulu dan hilir yang beroperasi di Indonesia. Tercatat ada selama 100 perusahaan minyak hulu dan lebih dari 40 perusahaan minyak hilir yang beroperasi di Indonesia.

Berikut sejumlah contohnya:

1. Hulu

  • Asia Petroleum
  • BP Indonesia
  • Conoco Phillips Indonesia
  • Core Lab
  • Elnusa
  • Genting Oil
  • Halliburton
  • Lapindo Brantas, Inc.
  • Medco E & P Indonesia
  • PAMA
  • Star Energy Sentosa
  • Total E&P Indonesia.

2. Hilir

  • PT Blue Gaz Indonesia
  • PT Cosmic Indonesia
  • PT Dover Chemical
  • PT PGN (Persero)
  • Patra Niaga
  • Shell
  • Walinusa Energi.

Di antara ratusan perusahaan minyak tersebut, sejumlah di antaranya telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti:

  • PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)
  • PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) – sebelumnya mempunyai nama PT Benakat Integra Tbk, PT Benakat Petroleum Energy Tbk, dan Macau Oil Engineering and Technology
  • PT Elnusa Tbk (ELSA)
  • PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
  • PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)
  • PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
  • PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS)
  • PT Super Energy Tbk (SURE)
  • PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS).

Usaha pengeboran minyak di Indonesia sendiri telah ada semenjak zaman Belanda. Pengeboran kesatu dilaksanakan pada 1871 di Majalengka, Jawa Barat oleh pengusaha Belanda, Jan Reerink, walau tanpa hasil.

Penemuan minyak di Indonesia kesatu kali baru terjadi pada 1883 di wilayah Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Pada waktu nyaris bersamaan, sumber-sumber minyak lain pun ditemukan, laksana di Cepu (Jawa Tengah), Muara Enim (Sumatera Selatan), dan Riam Kiwa (Kalimantan Selatan).

Pada masa itu, selama abad ke-19, ada belasan perusahaan Belanda yang beroperasi mengerjakan pengeboran minyak. Disusul pada tahun 1912, perusahaan minyak dari Amerika Serikat mulai masuk ke Indonesia.

Barulah usai terjadinya perang kebebasan sekitar tahun 1945-1950, seluruh instalasi minyak dipungut alih oleh pemerintah Republik Indonesia.

Selanjutnya pada 1961, sistem konsesi perusahaan asing dihapuskan dan diganti dengan sistem kontrak karya. Kontrak untuk hasil juga diterapkan dengan mengaku bahwa seluruh wilayah Indonesia merupakan wilayah konsesi PN Permina dan PN Pertamin (cikal akan PT Pertamina). Dengan demikian, perusahaan asing melulu dapat bergerak sebagai kontraktor dengan memperoleh untuk hasil.

Sekarang anda sudah punya cerminan bukan, tentang definisi minyak bumi, proses terbentuknya, sampai pengolahannya dalam industri. Meski merasakan pasang surut dan menghadapi tidak sedikit tantangan, sektor industri minyak dan gas masih unik perhatian. Peluang investasi di industri migas juga sampai ketika ini masih menjanjikan.

Baca juga: Pengertian Puskesmas

Dampak Positif Minyak Bumi

Sejalan dengan guna yang diberikan, berikut dampak positif minyak bumi:

1. Memajukan perekonomian

Bahan bakar memungkinkan transportasi menjadi lancar, sehingga penyaluran pun meningkat. Dengan begitu, bakal ada penambahan volume perniagaan sehingga terjadi perkembangan ekonomi. Untuk negara pengekspor dan pengimpor, barang-barang bakal terlayani sepenuhnya sehingga keperluan setiap negara dapat terpenuhi.

2. Memajukan sektor industri

Bahan bakar dibutuhkan untuk nyaris seluruh industri, laksana untuk menjalankan mesin-mesin produksi. Mesin buatan yang terus bekerja dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Alhasil, omzet juga meningkat, begitupula dengan indsutrinya yang menjadi lebih maju dan berkembang.

3. Lapangan kegiatan

Industri yang berkembang di sebuah negara bakal memancing lahirnya industri-industri baru yang pastinya membutuhkan tidak sedikit tenaga kerja guna mengisi sekian banyak posisi dalam pekerjaan industri.

Sumber Energi Alternatif Minyak Bumi

Lantaran sifatnya yang tidak kekal dan dapat habis di lantas hari, insan perlu arif dan irit dalam menggunakannya. Salah satunya dengan memanfaatkan energi pilihan pengganti minyak bumi. Ada sejumlah energi pilihan pengganti minyak bumi, salah satunya Hidrogen.

Zat ini dapat menghasilkan energi yang lebih banyak dari bensin dan solar. Hidrogen dapat mengasilkan energi sampai 143 mega joule per kilogram. Di samping Hidrogen, Uranium dipercaya dapat menggantikan faedah minyak bumi. Namun, proses pengolahannya yang perumahan membutuhkan ongkos yang lumayan besar.

Energi dari baterai lithium ion guna kendaraan listrik dipercayai sebagai di antara energi terbarukan yang aman dan tidak mengakibatkan polusi, sehingga dapat dijadikan pengganti minyak bumi.

Demikianlah penjelasan tentang Minyak Bumi dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.