Pengertian Manajemen Proyek – Dalam menuntaskan sebuah proyek, urusan utama yang butuh diperhatikan ialah manajemen waktu dan sumber daya yang dibutuhkan.
Sehingga, setiap keperluan dapat terencana dengan baik dan terstruktur. Salah satu teknik untuk dapat menuntaskan masalah tersebut yaitu dengan merealisasikan strategi manajemen proyek yang optimal.
Lantas, apa itu sebenarnya manajemen proyek? Pada artikel kali ini, kami akan membicarakan lebih dalam tentang tujuan, tahapan, hingga contoh penerapannya.
Pengertian Manajemen Proyek
Manajemen proyek merupakan implementasi ilmu pengetahuan, keterampilan, dan keahlian, serta kiat yang terbaik dan berkualitas yang dijalankan secara bersamaan untuk menjangkau target yang sebelumnya sudah direncanakan.
Dengan sokongan sumber daya, sangat diinginkan bahwa seluruh rangkaian pekerjaan ini bisa menghasilkan output yang optimal, khususnya output yang sehubungan dengan kinerja, kualitas, waktu, dan keselamatan kerja.
Dalam dunia manajemen proyek, masing-masing perusahaaan membutuhkan sistem pengelolaan yang terkonsep sebab suatu proyek tentunya mempunyai keterbatasan sampai-sampai goal akhir proyek tersebut dapat terselesaikan.
Terdapat sejumlah hal yang butuh dikelola dalam bidang manajemen proyek, yakni waktu, kualitas, biaya, keselamatan kerja, kesehatan karyawan, lingkungan, sumber daya, sistem informasi, dan risiko.
Manajemen proyek terdiri dari dua kata yakni “Manajemen” dan “Proyek”. Berdasarkan keterangan dari Husen (2009:2), manajemen ialah suatu ilmu pengetahuan mengenai seni memimpin organisasi yang terdiri atas pekerjaan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian terhadap sumber-sumber daya terbatas dalam usaha menjangkau tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien.
Tujuan Manajemen Proyek
Adapun tujuan-tujuan dari manajemen proyek, inilah penjelasan tentang tujuan proyek yang mesti kita ketahui :
1. Menyelesaikan Tepat Waktu
Pada saat menuntaskan sebuah proyek, masa-masa adala hhal yang sangat diperlukan dalam mengerjakanya, di antara kunci keberhasilan dalam menjalankan manajemen proyek ialah dengan memberikan kepercayaan terhadap pelangan terhadap masa-masa yang telah ditentukan dalam menjalankan proyek.
2. Mengelola Resiko
Dalam membina sebuah proyek tentu tidak lepas dari trial and eror. saat menyelesaikan proses yang dijalani pada proyek tersebut, tentunya saat Anda salah atau lalai dalam mengerjakannya,pastinya bakal menggangu setiap kegiatan Anda.
Namun dengan Anda mengerjakan manajemen proyek, apa juga yang kita alami, baik kekeliruan ataupun kelengahan yang terjadi pada kegiatan Anda, Anda bisa mengatasinya pada ketika resiko tersebut terjadi.
3. Mengelola Tim
Ketika menjalankan suatu proyek, kualitas sumber daya insan sangatlah diperlukan dalam mengemban proyek tersebut. Peran manajemen proyek iyalah meenggerakan masing-masing anggotanya dengan tujuan supaya dapat mengerjakan perannya dengan baik, dan memiliki keterampilan dalam mengelola suatu proyek yang dikerjakan.
4. Membuat Perencanaan yang Tepat
Dalam mengerjakan sebuah proyek, masing-masing manajemen proyek tentu akan menunjukkan pada perencanaan yang baik dan tepat, perencanaan yang dimaksud ialah melakukan suatu pekerjaan merangkum seluruh proses mula hingga akhir dengan memaksimalkan kualitas dan kapabilitas, sampai-sampai setiap rencana yang telah dirancang cocok dengan apa yang diinginkan.
5. Menjaga Anggaran
Anggaran merupakan kunci dalam menciptakan sebuah proyek, dengan mengkaji masing-masing anggaran, maka akan ditelusuri jumlah perkiraan seminimal mungkin, namun dengan perkiraan tersebut, manajemen proyek bakal semaksimal barangkali untuk menunjang tercapainya kriteria proyek yang sudah ditentukan di awal.
Baca juga: Pengertian Perubahan Sosial Budaya
Tahapan Manajemen Proyek
Setidaknya, ada lima fase langkah dalam penyusunan suatu project management, diantaranya ialah sebagai berikut.
1. Inisialisasi
Tahap yang kesatu merupakan fase inisialisasi, dimana pada etape ini adalahkegiatan mula proyek yang sudah disepakati bersama. Kemudian, menilai persoalan dan mendiskusikannya secara bersama-sama guna menilai penyelesaian terbaik.
Studi kelayakan dapat dipakai untuk memilih penyelesaian efektif yang sudah diidentifikasi bareng dengan kesempatan terbesar guna dapat menuntaskan suatu persoalan secara tepat dan akurat.
2. Planning
Tahap yang kedua yaitu planning atau perencanaan, dimana saat ruang lingkup dan kesebelasan proyek telah diputuskan maka kegiatan dapat dilanjutkan pada fase ini. Dokumen perencanaan akan dibentuk secara terperinci dan dicocokkan dengan keperluan proyek dari customer.
Hal apa saja yang dibutuhkan untuk menyokong ketercapaian goals ialah sebagai berikut, kesatu membuat arsip project planning, resource plan, finance plan, contract supplier, sampai perform phase review.
3. Executing / Implementation
Tahap yang ketiga, masuk pada langkah dimana proyek siap untuk menginjak proses eksekusi. Setiap arsip pada project plan bakal dieksekusi oleh masing-masing tim pengembang. Sehingga, dalam fase ini masing-masing tujuan dari proyek bakal secara jasmani akan di bina dan direalisasikan.
4. Control and Monitoring
Tahapan yang keempat yakni pengendalian dan pemantauan proyek, dimana dalam sejumlah proses manajemen pengembangan produk akan dilaksanakan pengecekan dan pantauan secara rutin.
Hal itu untuk menyokong keberhasilan dalam proses development dan menangkal risiko terjadinya kegagalan lebih awal.
5. Closing
Fase yang kelima ialah aktivitas terakhir yang dilakukan, dimana hasil akhir project beserta arsip akan di berikan kepada pelanggan atau user. Di samping itu, kontak dengan supplier pun diakhiri, project team dibubarkan, serta penyerahan hasil laporan untuk stakeholder yang bersangkutan.
Baca juga: Pengertian Prakerin
Tools Project Management
Ulasan yang berikutnya masuk pada pengenalan sejumlah tools yang sering dipakai untuk mendukung kegiatan kerja anda.
1. Trello
Trello merupakan salah satu aplikasi yang menyerahkan kemudahan untuk tiap pemakai untuk menyokong manajemen proyek secara optimal. Keuntungan utama dari pemakaian Trello terletak pada tampilan antarmuka atau user interface yang sangat unik dan interaktif.
Kemudian, Trello pun menerapkan sistem berbasis user-centered, dimana tool tersebut memakai pendekatan menurut keperluan dari pemakai. Salah satu tool atau fitur yang populer dalam Trello ialah card dan metodologi board yang diterapkan.
Jika kamu memiliki sejumlah rekan kesebelasan yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing – masing, maka sangat sesuai untuk memakai Trello sebagai media kolaborasi secara online dan menghubungkan antara masing-masing tim dan individu.
2. Basecamp
Basecamp pun termasuk ke dalam di antara tool manajemen proyek yang bisa diakses secara gratis. Basecamp sangat menolong pemakai guna dapat mendelegasikan tugas dan meyakinkan masing-masing bagian bisa terorganisir dengan baik.
Produk ini memiliki pengalaman sekitar 10 tahun dengan pemakai aktif yang telah menjangkau jutaan user. Salah satu kelebihan utama dari Basecamp terletak pada fitur campfires yang memungkinkan guna dapat memakai ping atau bertukar pikiran secara online dan pastinya real – time.
3. Mavenlink
Mavenlink yaitu solusi dari tool manajemen proyek yang terbilang lumayan simple dan murah. Mavenlink sangat sesuai untuk dipakai dalam menangani proyek berskala besar (kompleks) dan memerlukan waktu yang lama.
Tool pada Mavenlink dapat mengombinasikan project management, kolaborasi, manajemen finansial, serta perencanaan sumber daya (resources). Di samping itu, Mavenlink pun bagus dalam merangkai budget suatu proyek.
4. Asana
Salah satu tool manajemen proyek yang kami rekomendasikan ialah Asana, dikarenakan dapat menyajikan data flow activity secara real – time untuk pemakainya. Selanjutnya, Asana pun membagikan sejumlah informasi tentang notifikasi atau evolusi yang terjadi pada user.
5. Bitrix24
Tool yang terakhir ialah Bitrix24, yaitu suatu manajemen proyek, CRM, dan kolaborasi yang bisa memperhitungkan pekerjaan semua orang yang tercebur dalam project tersebut.
Fungsi utama dalam fitur ini ialah manajemen masa-masa dan perencanaan yang baik, serta dilengkapi dengan ekstra menu penciptaan laporan secara terperinci dan akurat.
Tool ini mempunyai sifat open source dan kamu dapat menambahkan selama 12 orang pada board yang telah kamu buat sebelumnya. Keuntungan yang sangat penting bila kamu menggunakan Bitrix24 ialah fitur pengelolaan CRM (Customer Relationship Management) sebagai platform guna berkomunikasi dengan konsumen anda.
Sasaran Manajemen Proyek
Sasaran manajemen proyek ialah sebagai berikut:
- Menyelesaikan dan mengembangkan proyek cocok dengan perkiraan biaya dan tenggat masa-masa yang sudah ditentukan sekaligus dalam kualitas/spesifikasi cocok dengan yang sudah disepakati di awal.
- Meningkatkan nama baik penyelenggara proyek menurut kualitas hasil proyek.
- Menciptakan keadaan kerja kondusif untuk menyokong kelancaran kegiatan proyek. Hal ini mencakup ketersediaan keadaan, sarana-prasarana, dan keselamatan kerja.
- Menjaga keharmonisan antar pihak dalam proyek sampai-sampai seluruh pihak tercebur akan menyerahkan yang terbaik guna proyek yang sedang dijalankan.
Ruang Lingkup Manajemen Proyek
Hal-hal yang tergolong ke dalam domain ruang lingkup manajemen proyek ialah sebagai berikut:
- Waktu proyek dimulai
- Perencanaan lingkup proyek
- Pendefinisian ruang lingkup proyek
- Verifikasi proyek dan kontrol saat proyek sedang dijalankan.
Baca juga: Pengertian Teks Ulasan
Komponen dalam Manajemen Proyek
Dalam mengembangkan proses manajemen yang baik pasti harus ada sejumlah elemen inti sebagai parameter guna keberhasilan proyek tersebut. Komponen inti inilah bagian dari manajemen proyek:
- Mendefinisikan kenapa proyek tersebut perlu atau penting.
- Memperkirakan berapa lama masa-masa yang diperlukan untuk menuntaskan dan menilai kualitas sumber daya pada proyek, pun meyakinkan susunan apa saja yang diperlukan proyek dan sumber daya apa yang bakal digunakan.
- Membenarkan investasi dengan menyiapkan permasalahan bisnis.
- Mengamankan pendanaan.
- Membuat seluruh stakeholder dan anggota yang relevan mengamini proyek tersebut.
- Mengembangkan rencana manajemen guna proyek tersebut.
- Memimpin dan memotivasi seluruh anggota tim.
- Mengelola masing-masing perubahan, masalah, atau risiko proyek.
- Melacak peradaban proyek terhadap rencana awal.
- Memastikan proyek cocok anggaran.
- Berhubungan dengan stakeholder dan organisasi proyek.
Seperti yang sudah disebutkan, proyek terpisah dari kegiatan bisnis sehari-hari. Mereka mewajibkan orang guna berkumpul dalam masa-masa terbatas guna berkonsentrasi pada destinasi tertentu. Akibatnya, kerja kesebelasan yang efektif ialah kunci keberhasilan proyek.
Tingkatan Manajemen Proyek
Tiap unsur dalam sebuah organisasi memerlukan manajemen, penerapan manajemen guna tiap bagian bertolak belakang sesuai dengan orientasi dan tingkatnya. Didasarkan pada orientasi dan tingkatnya maka manajemen dapat dipecah menjadi.
1. Higher Management ( Manajemen Puncak/Tingggi )
Manajemen disini sehubungan dengan seluruh pekerjaan manajemen organisasi secara luas, umum, dan menyeluruh. Manajernya adalah manajer puncak/ top manager yang bertanggung jawab atas borongan manajemen organisasi, penentuan kebijakan/ policy umum organisasi.
Biasanya manajer puncak terdiri dari semua eksekutif laksana presiden direktur, direktur, kepal cabang dan sebagainya yang adalahlevel perantara pada struktur organisasinya.
2. Middle Management ( Manajemen Menengah/Madya)
Manajemen disini ruang lingkupnya sehubungan dengan manajemen unsur yang menjadi tanggunag jawabnya.manajernya ialah manajer maenengah/ madya yang adalah manajer departemen yang mengkoordinir/ membawahi sejumlah seksi atau unsur dan adalahlevel bawah/teknis pada struktur organisasinya.
3. Lower Management ( Manajemen Tingkat Bawah/Lini)
Manajemen disini sehubungan dengan manajemen ditingkat operasional/teknis yang bersangkutan langsung dengan tenaga-tenaga operasional/teknis.
Manajernya merupakan manajer operasional dan adalah level bawah/ teknis Pada struktur organisasinya. Sebagai seorang manajer ada sejumlah kemampuan/ kemahiran dan orientasi yang mesti dimiliki sehubungan dengan tugas, tanggung jawab, faedah dan peranannya dalam menjangkau tujuan manajemen dan organisasi.
Contoh Manajemen Proyek
Terdapat sejumlah contoh hasil implementasi dari pekerjaan project management yang sudah dilaksanakan, yakni sebagai berikut.
1. Proyek Industri Manufaktur
Contoh yang pertama ialah penerapan project management pada industri manufaktur untuk menyokong rancangan buatan suatu produk secara keseluruhan. Salah satu bukti nyata ialah industri mebel, tekstil, dan bahan baku pada sejumlah perusahaan di Indonesia.
2. Proyek Manajemen Konstruksi
Kedua, proyek yang bersangkutan dengan manajemen proyek laksana pembangunan kemudahan umum atau sarana publik. Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari ialah pembangunan jalan tol, bendungan, jembatan, listrik, gedung, dan beda sebagainya.
3. Proyek Padat Modal
Proyek modal disini bisa berarti pengembangan project berskala besar dengan menggunakan pertolongan mekanik atau robot. Istilah “padat” disini mengacu pada proses eksekusi yang memerlukan modal yang besar. Sehingga, seringkali untuk pengembangan project jenis ini dapat dilaksanakan oleh perusahaan berskala besar saja.
4. Proyek Penelitian dan Pembangunan
Contoh yang terakhir merupakan format proyek yang dilaksanakan untuk dapat menyokong hasil riset dan pengembangan. Hasil itu nantinya dapat dipakai untuk menambah kualitas dari pengembangan barang atau jasa, serta optimalisasi dari segi ilmu pengetahuan (knowledge).
Demikianlah penjelasan tentang Manajemen Proyek dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.