RuangPengetahuan.Co.Id – Manajemen konstruksi adalah ilmu yang meneliti dan menerapkan semua aspek manajemen industri konstruksi.
Ini juga dapat diartikan sebagai modal bisnis yang digunakan oleh konsultan sebagai masukan dan dukungan dalam pelaksanaan proyek pembangunan.
Dalam sebuah perusahaan atau bisnis, manajamen konstruksi berdasarkan CMAA (Construction Management Association of America) secara bersamaan, yaitu perencanaan proyek, manajemen biaya, waktu, manajemen kontrak, termasuk manajemen keselamatan dan praktik profesional.
Mengacu pada pengertian manajemen konstruksi mengarah pada bisnis industri konstruksi untuk memberikan pelayanan yang sangat baik dengan mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan seluruh proses rekontruksi.
Peran Manajemen Konstruksi
Dalam pelaksanaan pembangunan manajemen kontruksi memiliki beberapa peran yang mana terbagi menjadi 4 macam antara lain yaitu:
1. Agency Construction Management (ACM)
Dalam hal ini, pengelola situs bertindak sebagai koordinator atau antarmuka antara perancang, kontraktor dan kontraktor.
Manajemen konstruksi dapat dimulai pada tahap perencanaan di mana klien menyelesaikan kontrak dengan kontraktor sesuai dengan pekerjaan yang disyaratkan.
2. Extended Service Construction Manajemen (ESCM)
Adapun peran lainnya sebagai manajemen kontruksi yaitu sebagai kontraktor. Dimana agar menghindari konflik antara kontraktor dan pihak manajemen. Di sisi lain, manajemen bergerak berdasarkan permintaan dari kontraktor atau ESCM.
3. Owner Construction Management (OCM)
Manajemen kontrak profesional dapat dikembangkan oleh pemilik, sehingga manajemen dapat bertanggung jawab atas manajemen proyek yang akan dilaksanakan.
4. Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM)
Dalam hal ini, GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi apa pun, tetapi bertanggung jawab kepada pemilik waktu, liburan dan biaya. Di mana perannya sebagai pekerjaan untuk kontraktor atau subkontraktor.
Tugas Manajemen Konstruksi
Dibawah ini merupakan tugas lain dari manajemen konstruksi dengan secara garis besar diantaranya sebagai berikut :
- Minta laporan kemajuan dan jelaskan pekerjaan masing-masing poin kepada kontraktor secara tertulis
- Pantau alur kerja di situs, apakah itu sesuai dengan konstruksi yang benar atau tidak
- Bertemu secara teratur baik mingguan atau mengundang konsultan, perwakilan pemilik dan kontraktor
- Pengadilan memiliki hak untuk menegur dan menghentikan pekerjaan jika tidak sesuai dengan perjanjian
- Memberikan kemajuan pekerjaan langsung kepada pemilik
- Memiliki kontak langsung dengan pemilik atau perwakilan pemilik untuk menyampaikan segala sesuatu dalam proyek
- Memberi arahan dalam manajemen dan koordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dalam hal kualitas dan waktu
- Otorisasi materi yang akan digunakan, terlepas dari apakah memenuhi spesifikasi kontrak atau tidak
- Meninjau gambar-gambar kontraktor sebelum mulai bekerja
- Menyetujui perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor
- Memberikan instruksi lokasi secara tertulis jika perlu dilakukan pekerjaan yang tidak termasuk dalam kontrak untuk mempercepat jadwal
- Selalu periksa metode kerja kontraktor untuk memenuhi persyaratan K3LMP (kesehatan serta juga keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan juga pengamanan).
Fungsi dan Tujuan Manajemen Konstruksi
Manajemen konstruksi adalah proses di mana fungsi manajemen untuk proyek dengan sumber daya yang tersedia diimplementasikan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan proyek secara optimal.
Adapun fungsi lainnya dai manajemen kontruksi adalah:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan atau Planning, di mana manajemen konstruksi menentukan apa dan bagaimana melakukannya. Ini mengacu pada pengambilan keputusan dari berbagai jenis keputusan yang terkait dengan proses pembangunan.
2. Mengorganisasi (Organizing)
Dengan organisasi terkait dengan berbagai kegiatan atau aktivitas yang dilakukan. Kegiatan atau aktivitas serta tugas dapat dengan mudah dilakukan oleh bawahan yang terorganisir dengan baik.
3. Penempatan Orang (Staffing)
Penempatan staf yang diarahkan pada orang-orang yang berbeda yang kompeten di bidang atau profesi mereka tergantung pada keterampilan mereka.
4. Mengarahkan (Directing)
Kepemimpinan umumnya disebut sebagai pengawas yang bertujuan untuk membantu bawahan dalam melakukan tugas sesuai jadwal dan memberi mereka instruksi atau bimbingan.
5. Mengontrol (Controlling)
Mengontrol fungsi untuk memastikan bahwa perencanaan dapat dilakukan dan dilaksanakan sesuai kebutuhan. Proses ini mengandung elemen-elemen berikut:
- Perencanaan yang akan diterapkan
- Analisis penyimpangan atau penyimpangan yang terjadi
- Menentukan langkah-langkah yang perlu diperbaiki.
Tanggung Jawab Manajemen Kontruksi
Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh CMAA (Construction Management Association of America) ada 7 kategori yang terkait dengan tanggung jawab manajer konstruksi, yaitu:
- Perencanaan manajemen proyek
- Manajemen waktu
- Manajemen harga
- Praktik profesional
- Manajemen kontrak
- Manajemen keamanan
- Manajemen kualitas.
Demikianlah artikel tentang Pengertian Manajemen Konstruksi, Peran, Tugas, Fungsi, Tujuan dan Tanggung Jawabnya ini semoga bisa memberi manfaat bagi kita semua, Terimakasih.
Baca Juga Artikel Lainnya >>>