Pengertian Limit

Posted on

Pengertian Limit – Dalam matematika, kalkulus adalah cabang yang mempelajari perubahan dan laju perubahan. Konsep limit adalah salah satu dasar kalkulus yang sangat penting.

Limit membantu kita memahami perilaku fungsi pada titik-titik tertentu, terutama ketika ada ketidakkontinuitan atau perubahan mendekati tak hingga.

Artikel ini akan membahas konsep limit, sifat-sifatnya, dan aplikasi dalam matematika dan ilmu pengetahuan lainnya.

Apa Itu Limit?

Dalam matematika, limit adalah konsep yang digunakan untuk memahami perilaku suatu fungsi saat variabel input mendekati suatu nilai tertentu.

Secara intuitif, limit menggambarkan nilai yang dicapai oleh suatu fungsi saat titik input mendekati suatu titik tertentu, meskipun fungsi tersebut mungkin tidak mencapai nilai tersebut pada titik yang tepat.

Secara formal, limit didefinisikan sebagai berikut: Untuk fungsi f(x), kita mengatakan bahwa limit f(x) saat x mendekati a adalah L, yang ditulis sebagai lim(x → a) f(x) = L, jika untuk setiap epsilon (ε) yang lebih besar dari nol, ada suatu delta (δ) yang lebih besar dari nol, sehingga jika nilai absolut perbedaan antara x dan a kurang dari delta, maka nilai absolut perbedaan antara f(x) dan L kurang dari epsilon. Dalam simbol matematika:

∀ ε > 0, ∃ δ > 0: |x – a| < δ → |f(x) – L| < ε

Artinya, kita dapat membuat perbedaan antara nilai fungsi dan nilai limit semakin kecil sebanyak mungkin dengan memilih nilai delta yang sesuai saat nilai x mendekati a.

Definisi limit ini menggambarkan pendekatan yang berkelanjutan dan memungkinkan kita untuk mempelajari sifat-sifat asimtotik, kekontinuan, dan perubahan suatu fungsi.

Limit juga memungkinkan kita untuk melakukan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada limit.

Penting untuk dicatat bahwa limit mungkin tidak selalu ada atau unik. Ada kasus di mana limit tidak ada (divergen), yang berarti bahwa fungsi tidak memiliki nilai limit saat variabel input mendekati titik tertentu.

Selain itu, ada pula kasus di mana fungsi memiliki lebih dari satu limit saat variabel mendekati titik tertentu (misalnya, limit dari kiri dan limit dari kanan).

Konsep limit sangat penting dalam kalkulus dan analisis matematika secara umum. Dengan memahami dan menggunakan konsep limit, kita dapat mengembangkan alat matematika yang kuat untuk memahami dan memodelkan berbagai fenomena dalam ilmu pengetahuan dan bidang lainnya.

Menghitung Limit

Untuk menghitung limit, terdapat beberapa metode dan teknik yang dapat digunakan, tergantung pada bentuk ekspresi fungsi yang diberikan. Berikut ini adalah beberapa metode umum yang sering digunakan:

1. Penggantian Langsung

Metode ini digunakan ketika fungsi dapat langsung dievaluasi dengan mengganti variabel dengan nilai limit yang diberikan.

Misalnya, jika terdapat limit lim(x → 2) (x^2 + 3x), kita dapat menggantikan x dengan 2 dan mendapatkan hasilnya: (2^2 + 3*2) = 10.

2. Sifat Limit

Terdapat beberapa sifat limit yang dapat digunakan untuk mempermudah perhitungan. Beberapa sifat umum termasuk sifat penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian limit.

Misalnya, jika kita memiliki limit lim(x → a) (f(x) + g(x)), maka limit tersebut sama dengan hasil penjumlahan limit f(x) saat x mendekati a dengan limit g(x) saat x mendekati a.

3. Aturan L’Hôpital

Aturan L’Hôpital adalah teknik yang digunakan untuk mengatasi bentuk limit yang tidak tentu, seperti 0/0 atau ∞/∞.

Aturan ini memungkinkan kita untuk mengambil turunan fungsi-fungsi tersebut dan membandingkan limit turunan untuk memperoleh hasil limit yang akurat.

Syarat penggunaan aturan L’Hôpital adalah jika limit awal memberikan bentuk tidak tentu, kita dapat mengambil turunan baik pada fungsi pembilang maupun fungsi penyebut dan kemudian menghitung limit baru.

4. Pembagian Panjang

Teknik pembagian panjang sering digunakan ketika menghadapi limit yang melibatkan akar kuadrat atau pecahan dengan pangkat tertinggi di penyebut.

Dengan membagi setiap suku dengan pangkat tertinggi, kita dapat menghapus bentuk tidak tentu dan menghitung limit dengan lebih mudah.

5. Pendekatan Grafis

Dalam beberapa kasus, menggambar grafik fungsi dapat membantu memahami perilaku limit secara visual.

Dengan memperhatikan perilaku grafik saat variabel mendekati nilai limit, kita dapat mengestimasi nilai limit dengan lebih baik.

Penting untuk diingat bahwa menghitung limit mungkin tidak selalu mudah atau langsung. Terkadang, diperlukan kombinasi dari beberapa metode atau teknik, serta pemahaman mendalam tentang sifat-sifat fungsi yang bersangkutan.

Praktik dan latihan yang terus-menerus dapat membantu meningkatkan kemampuan dalam menghitung limit.

Aplikasi Limit

Limit memiliki berbagai aplikasi dalam berbagai bidang ilmu dan matematika. Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi limit:

1. Kalkulus

Limit adalah konsep kunci dalam kalkulus diferensial dan integral. Dalam diferensial, limit digunakan untuk menghitung turunan suatu fungsi.

Turunan menggambarkan perubahan yang tak terhingga kecil dalam fungsi saat variabel input mendekati suatu nilai.

Dalam integral, limit digunakan untuk menghitung luas di bawah kurva fungsi. Integral adalah proses mengumpulkan tak terhingga jumlah elemen kecil dalam interval tertentu, yang didefinisikan melalui limit.

2. Analisis Numerik

Limit digunakan dalam analisis numerik untuk mengaproksimasi nilai-nilai yang sulit atau tidak mungkin dihitung secara eksak.

Dalam analisis numerik, limit sering digunakan untuk mendekati akar persamaan, menghitung integral numerik, dan menyelesaikan persamaan diferensial.

3. Fisika

Limit digunakan secara luas dalam fisika untuk memodelkan perilaku sistem saat variabel input mendekati suatu nilai.

Misalnya, dalam hukum gerak Newton, limit digunakan untuk mendefinisikan kecepatan rata-rata dan kecepatan instan saat waktu mendekati nol.

Konsep limit juga digunakan dalam mempelajari konsep seperti kekontinuan, limit nilai, dan kestabilan dalam sistem fisika.

4. Ekonomi

Limit digunakan dalam ekonomi untuk menganalisis perubahan persentase dalam permintaan, penawaran, atau keuntungan saat faktor-faktor yang mempengaruhi mendekati suatu nilai.

Misalnya, elastisitas permintaan adalah ukuran persentase perubahan dalam jumlah permintaan suatu produk saat harga mendekati nol. Konsep limit memungkinkan pengukuran dan analisis perubahan ini.

5. Probabilitas dan Statistik

Limit digunakan dalam probabilitas dan statistik untuk menganalisis perubahan probabilitas atau distribusi saat variabel mendekati suatu nilai.

Misalnya, dalam teori peluang, limit digunakan untuk mendefinisikan probabilitas peristiwa, serta ekspektasi atau nilai harapan dari suatu variabel acak.

Konsep limit juga digunakan dalam statistik inferensial untuk menguji hipotesis dan membangun interval kepercayaan.

6. Ilmu Komputer

Limit digunakan dalam pemrograman dan algoritma dalam beberapa konteks. Misalnya, dalam analisis kompleksitas algoritma, limit digunakan untuk mengukur kinerja algoritma saat ukuran masukan mendekati tak terbatas.

Limit juga digunakan dalam optimisasi algoritma, di mana tujuan adalah mencari solusi yang mendekati optimal saat kondisi yang diberikan mendekati batas.

Aplikasi limit yang luas ini menunjukkan pentingnya konsep ini dalam memahami dan menganalisis berbagai fenomena matematika dan non-matematika.

Limit memberikan alat yang kuat untuk memodelkan perubahan yang mendekati nilai tertentu dan memperluas pemahaman kita tentang dunia di sekitar kita.

Macam-macam Limit

Ada beberapa jenis limit yang umum digunakan dalam matematika, tergantung pada situasi dan konteks yang diberikan. Berikut ini adalah beberapa macam-macam limit yang sering digunakan:

1. Limit tak hingga (Infinity Limit)

Limit tak hingga terjadi saat variabel input mendekati nilai tak terbatas, baik positif tak terbatas (+∞) atau negatif tak terbatas (-∞). Misalnya, lim(x → ∞) x^2 = +∞, yang berarti bahwa nilai kuadrat x mendekati tak terbatas positif saat x mendekati tak terbatas.

2. Limit di titik (Point Limit)

Limit di titik terjadi saat variabel input mendekati suatu nilai tertentu, seperti a. Misalnya, lim(x → a) x^2 = a^2, yang berarti bahwa nilai kuadrat x mendekati nilai kuadrat a saat x mendekati a.

3. Limit dari Kiri dan Limit dari Kanan (Left-hand Limit and Right-hand Limit)

Limit dari kiri terjadi saat variabel input mendekati suatu nilai dari sisi kiri, sedangkan limit dari kanan terjadi saat variabel input mendekati suatu nilai dari sisi kanan.

Misalnya, lim(x → a-) f(x) adalah limit dari kiri saat x mendekati a, sedangkan lim(x → a+) f(x) adalah limit dari kanan saat x mendekati a.

4. Limit tak terdefinisi (Undefined Limit)

Limit tak terdefinisi terjadi ketika limit suatu fungsi tidak ada atau tidak memiliki nilai yang terdefinisi saat variabel input mendekati suatu nilai.

Misalnya, limit lim(x → 0) 1/x tidak ada, karena fungsi 1/x tidak memiliki nilai yang terdefinisi saat x mendekati 0.

5. Limit tak tentu (Indeterminate Limit)

Limit tak tentu terjadi saat bentuk limit menghasilkan bentuk tidak tentu seperti 0/0 atau ∞/∞. Dalam kasus ini, diperlukan teknik seperti aturan L’Hôpital atau teknik pembagian panjang untuk mengatasi bentuk tidak tentu dan menghitung limit dengan lebih akurat.

6. Limit tak terbatas (Unbounded Limit)

Limit tak terbatas terjadi saat nilai fungsi meningkat atau menurun tanpa batas saat variabel input mendekati suatu nilai. Misalnya, lim(x → ∞) x = +∞, yang berarti nilai x meningkat tak terbatas saat x mendekati tak terbatas.

Setiap jenis limit ini memiliki sifat dan karakteristiknya sendiri, dan metode yang berbeda mungkin diperlukan untuk menghitung atau menganalisis masing-masing jenis limit tersebut.

Pemahaman yang baik tentang macam-macam limit ini penting dalam mempelajari kalkulus dan menerapkan konsep limit dalam berbagai bidang matematika dan ilmu pengetahuan lainnya.

Metode Limit

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung limit fungsi. Berikut ini adalah beberapa metode umum yang sering digunakan:

1. Substitusi Langsung

Metode ini melibatkan menggantikan variabel dengan nilai yang mendekati nilai limit yang diberikan. Misalnya, jika kita memiliki limit lim(x → a) f(x), kita dapat mencoba menggantikan x dengan a dan menghitung nilai f(a). Namun, metode ini hanya dapat digunakan jika fungsi memiliki nilai yang terdefinisi di titik a.

2. Sifat-sifat Limit Dasar

Ada beberapa sifat limit dasar yang dapat digunakan untuk mempermudah perhitungan. Beberapa sifat umum termasuk sifat penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian limit.

Misalnya, jika kita memiliki limit lim(x → a) (f(x) + g(x)), maka limit tersebut sama dengan hasil penjumlahan limit f(x) saat x mendekati a dengan limit g(x) saat x mendekati a.

3. Aturan L’Hôpital

Aturan L’Hôpital adalah teknik yang digunakan untuk mengatasi bentuk limit tak tentu, seperti 0/0 atau ∞/∞.

Aturan ini memungkinkan kita untuk mengambil turunan fungsi pembilang dan fungsi penyebut secara terpisah, dan kemudian menghitung limit turunan tersebut.

Aturan L’Hôpital hanya berlaku jika limit asli menghasilkan bentuk tak tentu. Jika limit turunan tetap tak tentu, aturan ini dapat diterapkan lagi.

4. Pembagian Panjang

Teknik pembagian panjang digunakan ketika limit melibatkan akar kuadrat, pecahan dengan pangkat tertinggi di penyebut, atau fungsi trigonometri yang mendekati nol atau tak terhingga.

Dengan membagi setiap suku dengan pangkat tertinggi, kita dapat menghilangkan bentuk tidak tentu dan memperoleh limit yang lebih mudah dihitung.

5. Penggunaan Identitas Trigonometri

Identitas trigonometri sering digunakan untuk menyederhanakan fungsi trigonometri dalam limit. Dengan menggunakan identitas trigonometri yang sesuai, kita dapat mengubah fungsi menjadi bentuk yang lebih sederhana dan menghitung limit dengan lebih mudah.

6. Pendekatan Grafis

Dalam beberapa kasus, menggambar grafik fungsi dapat membantu memahami perilaku limit secara visual.

Dengan melihat grafik dan melihat perilaku fungsi saat variabel mendekati nilai limit, kita dapat memperoleh perkiraan nilai limit.

Metode yang digunakan untuk menghitung limit akan tergantung pada bentuk ekspresi fungsi dan sifat-sifat yang terlibat.

Terkadang, perlu menggunakan kombinasi dari beberapa metode untuk menghitung limit dengan akurat. Pemahaman yang baik tentang metode limit ini akan membantu dalam memecahkan permasalahan matematika yang melibatkan konsep limit.

Konsep Limit

Konsep limit adalah salah satu konsep sentral dalam matematika, terutama dalam kalkulus. Limit digunakan untuk mempelajari perilaku suatu fungsi saat variabel input mendekati suatu nilai tertentu.

Dengan kata lain, limit adalah nilai yang diharapkan atau diperkirakan yang dihasilkan oleh suatu fungsi ketika variabel input mendekati suatu titik tanpa benar-benar mencapai titik tersebut.

Secara matematis, limit dinyatakan dengan simbol lim(x → a) f(x), yang berarti nilai f(x) saat x mendekati a. Dalam notasi ini, x adalah variabel input, a adalah titik yang mendekati, dan f(x) adalah fungsi yang dianalisis. Limit dapat dinyatakan sebagai bilangan riil, bilangan tak terhingga, atau limit yang tidak ada.

Ada beberapa sifat dan karakteristik penting yang terkait dengan konsep limit, di antaranya:

1. Pendekatan Nilai

Limit menggambarkan nilai yang diharapkan atau diperkirakan dari suatu fungsi saat variabel input mendekati suatu titik. Limit memberikan gambaran tentang perilaku fungsi di sekitar titik tersebut.

2. Tidak Bergantung pada Pemetaan Langsung

Limit tidak bergantung pada nilai fungsi di titik tersebut. Hal ini berarti bahwa nilai limit tidak selalu sama dengan nilai fungsi pada titik yang didekati.

3. Limit Kedua

Limit dari suatu fungsi dapat dihitung secara terpisah dari sisi kanan (limit dari kanan) dan sisi kiri (limit dari kiri) titik yang didekati. Jika limit dari kedua sisi tersebut memiliki nilai yang sama, maka limit fungsi di titik tersebut eksis.

4. Batasan Nilai

Limit memiliki batasan nilai. Jika limit dari suatu fungsi mendekati suatu nilai tertentu saat variabel input mendekati suatu titik, maka fungsi tersebut tidak akan melampaui batasan nilai tersebut di sekitar titik tersebut.

5. Kemungkinan Bentuk Tak Tentu

Dalam beberapa kasus, limit dapat menghasilkan bentuk tak tentu seperti 0/0 atau ∞/∞. Dalam situasi ini, metode seperti aturan L’Hôpital dapat digunakan untuk menentukan nilai limit yang akurat.

Konsep limit digunakan luas dalam kalkulus, analisis matematika, dan banyak bidang matematika lainnya. Limit memungkinkan kita untuk mempelajari perubahan dan perilaku fungsi secara mendalam dan mendefinisikan konsep seperti turunan, integral, kekontinuan, serta konsep lainnya yang penting dalam matematika dan ilmu pengetahuan alam.

Sifat Limit

Sifat-sifat limit merupakan aturan-aturan yang membantu dalam memahami perilaku limit dan melakukan operasi matematika dengan limit. Berikut adalah beberapa sifat limit yang penting:

1. Sifat Penjumlahan

Jika lim(x → a) f(x) = L dan lim(x → a) g(x) = M, maka lim(x → a) [f(x) + g(x)] = L + M. Dengan kata lain, limit dari penjumlahan dua fungsi sama dengan penjumlahan limit fungsi-fungsi tersebut.

2. Sifat Pengurangan

Jika lim(x → a) f(x) = L dan lim(x → a) g(x) = M, maka lim(x → a) [f(x) – g(x)] = L – M. Ini berarti bahwa limit dari pengurangan dua fungsi sama dengan pengurangan limit fungsi-fungsi tersebut.

3. Sifat Perkalian

Jika lim(x → a) f(x) = L dan lim(x → a) g(x) = M, maka lim(x → a) [f(x) * g(x)] = L * M. Artinya, limit dari perkalian dua fungsi sama dengan perkalian limit fungsi-fungsi tersebut.

4. Sifat Pembagian

Jika lim(x → a) f(x) = L dan lim(x → a) g(x) = M (dengan M ≠ 0), maka lim(x → a) [f(x) / g(x)] = L / M. Ini berarti bahwa limit dari pembagian dua fungsi sama dengan pembagian limit fungsi-fungsi tersebut, asalkan pembaginya bukan nol.

5. Sifat Konstanta

Jika c adalah sebuah konstanta dan lim(x → a) f(x) = L, maka lim(x → a) [c * f(x)] = c * L. Artinya, kita dapat mengambil konstanta di luar limit saat mengalikan fungsi dengan konstanta.

6. Sifat Komposisi

Jika lim(x → a) f(x) = L dan lim(t → L) g(t) = M, maka lim(x → a) g[f(x)] = M. Ini berarti bahwa limit dari fungsi komposisi adalah limit dari fungsi dalam urutan yang sesuai.

7. Sifat Pemisahan

Jika lim(x → a) f(x) = L, maka lim(x → a) [f(x)]^n = L^n, di mana n adalah bilangan bulat positif atau nol. Sifat ini memungkinkan kita untuk memisahkan pangkat dari fungsi dalam limit.

8. Sifat Ketidaksamaan

Jika f(x) ≤ g(x) untuk setiap x dalam interval tertentu, dan lim(x → a) f(x) = L dan lim(x → a) g(x) = M, maka L ≤ M. Artinya, limit fungsi yang lebih kecil atau sama dengan fungsi lain akan menghasilkan limit yang lebih kecil atau sama.

9. Sifat Trigonometri

Terdapat sifat-sifat khusus yang terkait dengan fungsi trigonometri, seperti sin(x), cos(x), dan tan(x), yang dapat digunakan dalam memperhitungkan limit fungsi trigonometri.

Sifat-sifat limit ini membantu dalam melakukan operasi matematika dengan limit dan memahami hubungan antara limit fungsi-fungsi yang berbeda.

Namun, perlu diingat bahwa sifat-sifat ini berlaku dalam kondisi tertentu, dan pemahaman yang cermat tentang konteks dan batasan limit sangat penting dalam menerapkan sifat-sifat ini dengan benar.

Rumus Limit

Terdapat beberapa rumus limit yang berguna dalam menghitung limit fungsi. Berikut ini adalah beberapa rumus limit yang umum digunakan:

1. Rumus Limit Konstan

Jika c adalah sebuah konstanta, maka lim(x → a) c = c. Artinya, limit dari suatu konstanta adalah nilainya sendiri.

2. Rumus Limit Identitas

Jika lim(x → a) x = a. Ini berarti limit dari variabel x adalah nilai dari variabel tersebut saat mendekati titik a.

3. Rumus Limit Penjumlahan dan Pengurangan

Jika lim(x → a) f(x) = L dan lim(x → a) g(x) = M, maka: a) lim(x → a) [f(x) + g(x)] = L + M. Ini berarti limit dari penjumlahan dua fungsi sama dengan penjumlahan limit fungsi-fungsi tersebut. b) lim(x → a) [f(x) – g(x)] = L – M. Ini berarti limit dari pengurangan dua fungsi sama dengan pengurangan limit fungsi-fungsi tersebut.

4. Rumus Limit Perkalian

Jika lim(x → a) f(x) = L dan lim(x → a) g(x) = M, maka lim(x → a) [f(x) * g(x)] = L * M. Ini berarti limit dari perkalian dua fungsi sama dengan perkalian limit fungsi-fungsi tersebut.

5. Rumus Limit Pembagian

Jika lim(x → a) f(x) = L dan lim(x → a) g(x) = M (dengan M ≠ 0), maka lim(x → a) [f(x) / g(x)] = L / M. Ini berarti bahwa limit dari pembagian dua fungsi sama dengan pembagian limit fungsi-fungsi tersebut, asalkan pembaginya bukan nol.

6. Rumus Limit Pangkat

Jika lim(x → a) f(x) = L, maka lim(x → a) [f(x)]^n = L^n, di mana n adalah bilangan bulat positif atau nol. Ini berarti bahwa kita dapat memisahkan pangkat dari fungsi dalam limit.

7. Rumus Limit Akar Kuadrat

Jika lim(x → a) f(x) = L, maka lim(x → a) √[f(x)] = √L. Ini berarti limit dari akar kuadrat suatu fungsi sama dengan akar kuadrat dari limit fungsi tersebut.

8. Rumus Limit Trigonometri

Terdapat rumus-rumus khusus yang terkait dengan limit fungsi trigonometri, seperti sin(x), cos(x), dan tan(x), yang berguna dalam menghitung limit fungsi trigonometri.

Rumus-rumus limit ini memberikan panduan dalam menghitung limit fungsi, namun perlu diingat bahwa konteks dan batasan limit harus diperhatikan secara cermat untuk menerapkan rumus dengan benar.

Selain itu, terdapat aturan-aturan tambahan seperti aturan L’Hôpital yang digunakan untuk mengatasi bentuk tak tentu dalam limit.

Contoh Soal Limit dan Penyelesainnya

Tentu! Berikut ini beberapa contoh soal limit beserta penyelesaiannya:

Contoh 1

Hitunglah nilai dari lim(x → 3) (2x + 5).

Penyelesaian:

Kita dapat langsung menggantikan nilai x dengan 3 dalam fungsi yang diberikan: lim(x → 3) (2x + 5) = 2(3) + 5 = 6 + 5 = 11.

Jadi, lim(x → 3) (2x + 5) = 11.

Contoh 2

Hitunglah nilai dari lim(x → 0) (3x^2 – 4x).

Penyelesaian:

Kita dapat menggunakan sifat-sifat limit dan faktorisasi untuk menghitung limit ini: lim(x → 0) (3x^2 – 4x) = lim(x → 0) x(3x – 4).

Ketika x mendekati 0, maka 3x – 4 mendekati -4. Sehingga kita dapat menghitung limit sebagai berikut: lim(x → 0) (3x^2 – 4x) = lim(x → 0) x(3x – 4) = 0(-4) = 0.

Jadi, lim(x → 0) (3x^2 – 4x) = 0.

Contoh 3

Hitunglah nilai dari lim(x → ∞) (1/x).

Penyelesaian:

Ketika x mendekati tak terhingga, maka 1/x mendekati 0. Sehingga limit dapat dihitung sebagai berikut: lim(x → ∞) (1/x) = 0.

Jadi, lim(x → ∞) (1/x) = 0.

Contoh 4

Hitunglah nilai dari lim(x → 2) (x^3 – 8)/(x – 2).

Penyelesaian:

Jika langsung menggantikan nilai x dengan 2, kita akan mendapatkan bentuk tak tentu 0/0. Kita dapat menggunakan aturan L’Hôpital dalam kasus ini:

Lim(x → 2) (x^3 – 8)/(x – 2) = lim(x → 2) [3x^2]/1 = 3(2)^2 = 3(4) = 12.

Jadi, lim(x → 2) (x^3 – 8)/(x – 2) = 12.

Contoh 5

Hitunglah nilai dari lim(x → π/2) sin(2x).

Penyelesaian:

Ketika x mendekati π/2, sin(2x) akan mendekati sin(π), yang merupakan nilai tetap dan sama dengan 0.

Jadi, lim(x → π/2) sin(2x) = 0.

Itulah beberapa contoh soal limit beserta penyelesaiannya. Dalam setiap kasus, penting untuk memperhatikan batasan dan sifat-sifat limit yang relevan untuk memperoleh hasil yang akurat.

Demikian artikel kali ini. Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk mempelajari Limit lebih baik lagi. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Baca juga artikel lainnya :